Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Yayuk Jatining Rahayu 4

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Hartati Hapusa SD Negeri 21 Palu, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom. praktis pembelajaran. (Depdikbud, 2002:3).

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

3.1.2 Subyek Penelitian

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Transkripsi:

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn Nurhayati SDN 2 Panau, Palu, Sulawesi Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 2 Panau pada mata pelajaran PKn. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN 2 Panau yang berjumlah 30 orang, yaitu 14 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus sesuai desain penelitian Mc. Taggart. Dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Data penelitian diperoleh selama pelaksanaan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Mengenal Negara. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 50% sedangkan pada siklus II sebesar 93,3%. Kata Kunci: Metode resitasi, hasil belajar, materi Mengenal Negara. I. PENDAHULUAN Tanggung jawab seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik dan sesuai hasil yang diinginkan. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya adalah kemampuan mengembangkan metode, pendekatan dan model pembelajaran. Dalam mengembangkan model pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, karakteristik materi pelajaran dan sarana yang ada. Penggunaan metode yang sesuai dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi pencapaian tujuan pembelajaran. Pemilihan metode yang tepat juga dapat membantu guru untuk 249

dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik perhatian siswa apabila menggunakan metode pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, mata pelajaran dan materi yang akan diajarkan. PKn adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan kepada siswa mulai SD sampai dengan perguruan tinggi. Karenanya seorang guru Sekolah Dasar harus mampu memilih dan menyesuaikan model, metode dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas. Namun kenyataan yang sering ditemui seorang guru juga kesulitan dalam pengembangan stimulus yang tepat untuk menggairahkan proses belajar pada mata pelajaran PKn. Hal ini berakibat pada respon belajar siswa yang rendah dan kurang maksimal sehingga aktivitas siswa lebih banyak mencatat daripada memahami konsep yang diberikan oleh guru. Hal ini berakibat siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk belajar mata pelajaran PKn. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru di SDN 2 Panau bahwa terdapat permasalahan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn. Guru masih dominan menerapkan metode kovensional, dengan lebih memilih penggunaan metode ceramah selama pembelajaran dan evaluasi diberikan secara tertulis di papan tulis. Akibatnya, sebagian besar siswa tidak paham tentang apa yang mereka tulis sendiri, siswa bingung mana yang termasuk catatan yang penting dan kurang penting untuk dipelajari. Kondisi inilah yang mendorong peneliti untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka perlu diberikan pembelajaran yang menarik sesuai dengan karakter siswa. Oleh karena itu, penggunaan metode Resitasi merupakan salah satu metode pembelajaran secara teknik dapat menampilkan materi terstruktur dan menampilkan konsep-konsep yang dihubungkan oleh garisgaris antara satu konsep dengan konsep yang lain. Konsep dari metode resitasi yang tidak hanya menekankan pembelajaran di dalam kelas saja. Tugas yang diterima siswa dapat dikerjakan di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. 250

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan metode resitasi sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah tentang rendahnya hasil belajar siswa kelas VI SDN 2 Panau pada mata pelajaran PKn khususnya materi Mengenal Negara. Menurut Syaiful & Aswan (2006: 87) bahwa penggunaan metode resitasi dapat: (1) merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar baik secara individu ataupun secara kelompok, (2) mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru, (3) membina tanggung jawab dan disiplin siswa, serta (4) mengembangkan kreativitasnya. Selain hal di atas, dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap antusias siswa dalam pembelajaran. II. METODE PENELITIAN Desain penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah (Arikunto, 2006: 93), yaitu : Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 2 Panau. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini, survei dilakukan langsung oleh peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Kehadiran pengamat diperlukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi. Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data aktivitas siswa dan guru yang diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan, hasil wawancara, dan catatan lapangan/angket respon siswa. Sedangkan data kuantitatif yaitu data hasil pekerjaan siswa yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir tindakan setiap siklus. Dalam penelitian ini untuk ketuntasan belajar siswa individu maupun klasikal digunakan pedoman ketuntutasan belajar siswa yaitu: a) ketuntasan perorangan/individu, b) ketuntasan klasikal. 251

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kegiatan awal, peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar bersemangat untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut: a) Membuka pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. b) Memberikan pertanyaan untuk membantu mengingatkan siswa pada materi sebelumnya yakni materi tentang pengertian negara. c) Guru memberikan materi tentang mengenal negara. d) Guru memberikan tugas individu kepada siswa dalam masing-masing kelompok kecil yang berkaitan dengan materi mengenal negara serta memberikan petunjuk pengerjaan tugas tersebut. e) Guru membimbing, mengawasi dan memberikan dorongan agar siswa mau bekerja. f) Setelah batas waktu yang ditentukan selesai, guru meminta siswa untuk melaporkan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis g) Guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk menanggapi laporan hasil kerja temannya. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran dan menutup pelajaran dengan salam. Langkah selanjutnya adalah pemberian tes akhir tindakan. Hasil tes akhir pada siklus I, datanya dapat di lihat dari Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 diperoleh bahwa banyak siswa seluruhnya yang mengikuti tes berjumlah 30 orang dengan 15 orang dinyatakan tuntas. Refleksi kegiatan pada siklus I adalah sebagai berikut: a) Perlu diadakan perbaikan pembelajaran karena persentase banyaknya siswa yang tuntas belum mencapai 50%. b) Perlu perbaikan pengajaran untuk item soal no. 1 karena belum mencapai % pencapaian minimal yaitu 65,00% 252

Tabel 1. Hasil Tes Akhir Tindakan Pada Siklus I No. Banyak Siswa Nilai yang Diperoleh Persentase KBK (%) Keterangan 1. 7 45 23,3% Belum Tuntas 2. 8 43 26,6% Belum Tuntas 3. 1 69 3,33% Tuntas 4. 3 70 10% Tuntas 5. 1 65 3,33% Tuntas 6. 2 62 6,66 Tuntas 7. 4 60 13,3% Tuntas 8. 4 61 13,3% Tuntas Jumlah Siswa 30 orang Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I belum berhasil sebab persentase siswa yang tuntas baru mencapai 50% dari seluruh siswa. Suatu kelas dikatakan berhasil jika mencapai ketuntasan belajar minimal 85% dari jumlah siswa dalam kelas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perlu diadakan perbaikan kegiatan pembelajaran. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa diketahui bahwa terdapat 13 orang siswa yang tidak aktif pada saat proses pembelajaran, 12 orang siswa yang aktif saat berlangsungnya proses pembelajaran, dan 5 orang siswa yang sangat aktif. Di sisi lain, pengamatan terhadap aktifitas/kinerja guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dititik beratkan pada pengamatan terjadinya proses pembelajaran yang tertuju pada bagian pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup serta situasi kelas termasuk kategori efektif. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan upaya dalam memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan pengamatan pada siklus I ditemukan hal sebagai berikut: 1. Dilihat dari ketuntasan belajar siswa, hanya ada 15 siswa yang tuntas belajar (50%) dan 15 orang yang belum tuntas (50%). 2. Dilihat dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, siswa yang tidak aktif (0% AS < 45%) sebanyak 13 orang, siswa yang aktif (45% AS < 50%) 253

sebanyak 12 orang, siswa yang kurang aktif tidak ada, dan siswa yang sangat aktif (75% AS 100%) sebanyak 5 orang. 3. Dilihat dari pengelolaan pembelajaran, banyaknya sub indikator yang dilaksanakan adalah 23 sub indikator (63,89%) tergolong sesuai dengan metode resitasi karena berada pada rentang 50% AG< 75%. Berdasarkan dengan hasil refleksi siklus I maka peneliti berkesimpulan bahwa akan melanjutkan tindakan ke siklus II dengan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II mengacu pada tindakan siklus I. Pada Tabel 2 berikut disajikan hasil tes individu siklus II. Tabel 2. Hasil Tes Akhir Tindakan Pada Siklus II No Banyak Siswa Nilai yang Diperoleh Persentase KBK (%) Keterangan 1 2 59 6,6% Belum Tuntas 2 8 70 26,6% Tuntas 3 2 80 6,6% Tuntas 4 5 72 16,6 Tuntas 5 3 85 10% Tuntas Berdasarkan Tabel 2 diperoleh bahwa banyak siswa seluruhnya yang mengikuti tes berjumlah 30 orang dengan 28 orang dinyatakan tuntas dengan persentase 93,3% dan ada 2 orang siswa yang belum tuntas 6,6%. Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II sudah menunjukkan hasil yang signifikan sebab persentase siswa yang tuntas sudah mencapai 93,3% dari seluruh siswa. Dimana suatu kelas dikatakan berhasil jika mencapai ketuntasan belajar minimal 85% dari jumlah siswa dalam kelas tersebut. Tabel 3. Tabel Pengamatan Siklus II No. Banyak siswa Aspek yang dinilai Persentase 1. 17 Sangat Aktif 56,6% 2. 11 Aktif 36,6% 3. 2 Tidak Aktif 6,6% Jumlah Siswa 30 254

Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa terdapat hanya 2 orang siswa yang tidak aktif pada saat proses pembelajaran, 11 orang siswa yang aktif saat berlangsungnya proses pembelajaran, dan 17 orang siswa yang sangat aktif. Disisi lain, pengamatan terhadap aktifitas/kinerja guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dititik beratkan pada pengamatan terjadinya proses pembelajaran yang tertuju pada bagian pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup serta situasi kelas termasuk kategori efektif. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan upaya dalam memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan pada siklus II telah terlihat adanya peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I yaitu : a. Dilihat dari ketuntasan belajar siswa, pada siklus II persentase siswa yang tuntas menjawab tes mencapai 93,3% b. Dilihat dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, siswa yang aktif (50% AS < 75%) ada 17orang dan siswa yang sangat aktif (75% AS 100%) ada 28 orang. c. Dilihat dari nilai tes, yang mendapat nilai kurang (0 59) tidak ada. d. Dilihat dari aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, terlihat bahwa aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran mengalami peningkatan yaitu telah tergolong sangat sesuai dengan metode resitasi karena dari 36 sub indikator yang akan dinilai, sebanyak 34 sub indikator telah dilaksanakan semua dengan baik. Hasil yang diperoleh pada tindakan siklus II dengan materi yang sama pada siklus I, diperoleh peningkatan yang sangat memuaskan. Ketuntasan belajar mencapai 93,3% dari 30 orang peserta. Hampir semua siswa tuntas dalam mengerjakan soal walaupun tidak semua memperoleh skor maksimal pada setiap soal. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi/hasil belajar siswa pada materi mengenal Negara sudah sangat baik. Selain itu, melalui angket terungkap bahwa siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pelajaran PKn dengan materi mengenal negara melalui penerapan metode resitasi. 255

IV. PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Mengenal Negara. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 50% sedangkan pada siklus II sebesar 93,3%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Asdi Mahasatya. Aqib, Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk : Guru. Bandung : Yrama Widya.. Cepti, T. 2009. Prestasi Belajar Siswa. http://tricepti071644042.blogspot.com/- 2009/12/prestasi-belajar-siswa.html Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Djamarah, S.B., Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Jamaludin. 2002. Pembelajaran yang Efektif; Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa. Jakarta: Proyek Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Rahayu, K., Yenrika. 2007. Pengaruh Metode Resitasi Dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Semarang : UNNES.. Ridwan. 2008. Ketercapaian Prestasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Sadiati, D. 2006. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok Pada Pokok Bahasan Gaya dan Percepatan Kelas VII SMP Negeri 2 Bukateja Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: UNNES. Susanti, E. Upaya Peningkatan Respon Siswa pada Matematika Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe TPS. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Suharta dan Suhartanto. Pendidikan Kewarganegaraan SD untuk kelas 6. Penerbit Erlangga. Yasa, D. Aktifitas dan Prestasi Belajar. 24 Mei 2008. 256