BAB I PENDAHULUAN. tugas dari Tuhan Yang Maha Esa untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk

dokumen-dokumen yang mirip
Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia yang berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 telah menjelaskan bahwa

I. PENDAHULUAN. kehidupan karena pendidikan merupakan pengaruh, penentu, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia juga sebagai mata

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan melakukan peragaan atau melakukan aktivitas. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu, untuk membentuk kepribadian individu yang cakap dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk juga didalam

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya yang tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun Sejalan dengan pernyataan di atas, Munib (Daryanto, 2004: 34)

BAB I PENDAHULUAN. motivasi belajar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia lewat pelatihan dan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan dan. Kemajuan teknologi yang terjadi belakangan ini telah mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 ayat 1 UU sisdiknas No. 20 tahun 2003). pendidik dan sarana serta prasarana yang berkualitas. Peringkat pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, siswa dituntut dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat. memecahkan suatu masalah agar dapat bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dengan masyarakat lain. Hal ini disebabkan, setiap masyarakat itu memiliki sistem sosial, filsafat dan gaya hidup tertentu yang sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. didiknya, ia harus kreatif terlebih dahulu. Umumnya guru yang kreatif itu

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

I. PENDAHULUAN. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sang Kholiq untuk beribadah.manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar, dalam proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir, bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam upaya mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Tuhan Yang Maha Esa untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dengan diberikannya akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dalam hal ini proses yang terjadi merupakan suatu kegiatan yang disadari guna mencapai suatu tujuan. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan terjadi melalui pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah. Di dalam proses pembelajaran terjadinya interaksi antara guru dan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran. Guru mempunyai pengaruh yang besar bukan hanya pada prestasi pendidikan anak tetapi juga pada sikap anak di sekolah dan terhadap kebiasaan belajar anak pada umumnya. Guru dalam pengertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke siswa, (Chotimah dalam Asmani, 2009: 20). Jadi, dalam hal ini guru memerlukan metodologi pembelajaran, baik itu metode atau juga media 1

pembelajaran dalam upaya mengalihkan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke siswa guna tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Metode adalah teknik atau cara mengajar seorang guru dalam menyampaikan dan berinteraksi dengan siswa, sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Sementara, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar. Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Dapat dikatakan proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dole dan Sinatra, dalam Santyasa, 2007:38). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan 2

ketrampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena ketidakjelasan dan kerumitan dalam pembelajaran dapat terbantu dengan adanya media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar (Hamalik, 2007: 23-26). Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih baik. kegunaan dan manfaat media dalam proses pembelajaran sangat menguntungkan dalam penyampaian pesan kepada penerima pesan. Dengan kelebihan-kelebihan oleh setiap media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, keterbatasan indra manusia, perbedaan gaya belajar, dan karakteristik penerima pesan. Penggunaan media dalam prose pembelajaran di sekolah berhubungan dengan tingkat perkembangan psykologis serta tarap kemampuan siswa yang mengikuti proses pembelajaran dan disesuaikan dengan minat serta bakat siswa yang dapat membangkitkan motivasi siswa terhadap belajar (Sudjana, 2007: 7). Penggunaan media pembelajaran merupakan unsur yang sangat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah, karena media merupakan alat bantu dan narasumber belajar dalam proses pembelajaran, sehingga dapat melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran 3

(Sadiman, 2010: 25). Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar, atau suatu maksud agar proses belajar seorang dapat berlangsung. Media dapat menambah ketertarikan dan minat belajar siswa serta memperjelas materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan media pada pembelajaran PKn pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato belum efektif dan belum sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena guru PKn dalam menyampaikan materi banyak menggunakan media chart dan buku teks, guru PKn jarang menggunakan media modern seperti LCD karena dianggap repot disamping itu LCD masih minim, sebagian besar guru PKn ketika mengajar lebih menikmati sistem ceramah, serta guru PKn beranggapan media itu hiburan membuat siswa bermain dan tidak serius dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya pengawasan dari kepala sekolah kepada para pendidik dalam menggunakan media pembelajaran. Hal ini yag menyebabkan kurang efektifnya dalam penggunaan media pembelajaran pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. Proses pembelajaran PKn yang berlangsung kurang berhasil apabila tidak mengunakan media pembelajaran sehingga akan berdampak pada proses pembelajaran yang kurang efektif dan efisien dan hasil tujuan pembelajarannya pun tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang ditentukan. 4

Dengan melihat permasalahan penggunaan media pembelajaran PKn di atas, maka upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan penggunaan media pembelajaran di sekolah diantaranya adalah dengan membuat perencanaan dan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, sehingga tercapai hasil belajar yang optimal. Dengan penggunaan media pembelajaran membuat siswa lebih memahami, dan mengamati media pembelajaran pada mata pelajaran PKn akan memudahkan siswa-siswi untuk bertanya sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirancang akan berhasil dengan baik. Pengunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat menarik minat dan memotivasi belajar siswa dan terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2007:3) bahwa manfaat media dalam pembelajaran adalah pembelajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran lebih baik, siswa lebih banyak kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari gru-guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, dan lain-lain. Selain itu Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2007:49) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap 5

siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Kehadiran media memberi arti yang penting dalam mengefektifkan proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pendidikan. Media berfungsi sebagai perantara yang dapat membantu guru menyampaikan materi pembelajaran. Pembelajaran bisa lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat memberikan motivasi belajar. Dengan menggunakan media, pembelajaran tidak hanya berfokus pada guru (teacher center), tapi dapat berfokus kepada siswa. Dan dengan menggunakan media dapat mengatasi kondisi siswa yang berbeda-beda dan dapat menghilangkan verbalisme. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik muntuk melakukan suatu penelitian dengan mengambil judul tentang Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII B Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan Media Pembelajaran oleh guru dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato? 6

2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan belum efektifnya Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato? 3. Upaya apakah yang dilakukan oleh guru untuk mengefektifkan penggunaan media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggunaan Media Pembelajaran oleh guru PKn dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengefektifkan penggunaan media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, pengertian dan kepedulian siswa dalam efektivitas penggunaan media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil dan prestasi siswa menjadi lebih baik. 7

2. Bagi guru Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan rujukan pengembangan kompetensi dan kemampuan guru di sekolah dalam proses belajar mengajar atau proses pembelajaran. 3. Bagi peneliti Menjadikan pengalaman bagi peneliti ketika melaksanakan penelitian dalam mengembangkan wawasan dan pemahaman mengenai efektivitas penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. 4. Bagi Sekolah Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan referensi terhadap sekolah sebagai komponen perumusan kebijakan untuk mengusahakan penggunaan media pembelajaran di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. 8