BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Global Adult Tobacco survey (GATS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok merupakan kebiasaan yang biasa ditemukan di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN. impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. utama kanker di dunia. Survei dari WHO 8,2 juta orang meninggal kerena

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB I PENDAHULUAN. rokok. Masalah rokok tidak hanya merugikan si perokok (perokok aktif)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gangguan kesehatan. Beberapa masyarakat sudah mengetahui mengenai bahaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Tembakau pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein &

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun, Indonesia

2015 SIKAP TERHAD AP PICTORIAL HEALTH WARNING D AN INTENSI MEROKOK SISWA SMP D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan analisis data dari Centers of Disease Control and

I. PENDAHULUAN. adalah perokok pasif. Bila tidak ditindaklanjuti, angka mortalitas dan morbiditas

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010). tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB 1 : PENDAHULUAN. menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial, ekonomi, kesehatan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia (Wulandari, 2007). serius pada orang-orang yang bukan perokok.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat masih sulit untuk dihentikan (Imasar, 2008 cit Puryanto,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional,

berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Program anti tembakau termasuk dalam 10 program unggulan kesehatan.

Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMK 2 Mei Bandar Lampung. Gede Merta Mertana

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab gangguan kesehatan dan kematian sebelum waktunya, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN. muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahkam teradi kecenderungan usia mullai merokok yang semakin muda.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kebiasan merokok adalah pemandangan yang tidak. asing lagi untuk kita lihat. Menurut laporan WHO (2002),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Mengkonsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk Indonesia (Kemenkes, 2013). World Health Organization (2011) menyatakan, jumlah perokok di Indonesia saat ini menempati urutan ke-5 setelah China, India, USA, dan Rusia, dimana kelima negara ini mempresentasikan 52% dari total perokok di seluruh dunia. Jumlah perokok di dunia menurut WHO pada tahun 2009 mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita dan 49% diantaranya adalah anak-anak. Berdasarkan data terakhir dari WHO (2011), angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu di antara yang tertinggi di dunia, dimana presentasenya mencapai 46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada perempuan usia 10 tahun keatas yang diklasifikasikan sebagai perokok (WHO, 2011). Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco Survey (GATS,2011), jumlah perokok aktif di Indonesia sebanyak 67% lakilaki dan 2,7% perempuan dari jumlah penduduk, jika dibandingkan dengan 1

2 data 6 tahun yang lalu terjadi peningkatan sebesar 14% pada perokok laki-laki (Depkes, 2013). Pada tahun 2013, perokok aktif laki-laki tertinggi pada usia 25-29 tahun yang berjumlah 56.860.457 dan perokok aktif perempuan tertinggi pada usia 45-49 tahun berjumlah 58.750.591 (TCSCIAKMI, 2014). Perilaku merokok ini biasanya dipengaruhi beberapa hal antara lain coba-coba, pengaruh teman, supaya dihargai, lebih percaya diri, relaksasi, merasa jantan, penghilang stres, serta kurangnya pengetahuan akan bahaya perilaku merokok bagi kesehatan (Yusnia, 2015). Semakin muda seseorang mulai merokok kemungkinan untuk berhenti merokok akan lebih rendah karena merokok memiliki efek ketergantungan, apabila dilakukan penghentian merokok secara mendadak maka akan menimbulkan efek seperti gemetar, keluar keringat, cepat marah, cemas, frustasi dan insomnia atau bisa dikenal dengan withdrawals symptom (Syafiie cit Hadi, 2014). Saat ini semua orang mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, tetapi hal ini tidak pernah berkurang dan hampir setiap saat dapat ditemui banyak orang yang merokok bahkan perilaku merokok sudah sangat wajar dipandang oleh para remaja khususnya remaja laki-laki (Susilo, 2009). Pengetahuan yang cukup akan memotivasi individu untuk berperilaku sehat. Orang yang dipenuhi banyak informasi (pengetahuan) akan mempersepsikan informasi tersebut sesuai dengan predisposisi psikologisnya. Pengetahuan yang memadai tentang bahaya rokok bagi kesehatan diharapkan membuat orang yang belum merokok tetap tidak

3 merokok dan para perokok yang sudah terlanjur bisa menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya ini (Putri, 2010). Keinginan seseorang berhenti merokok disebabkan oleh pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya (Kumboyono cit Nainggolan 2011). Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku seseorang untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri (Dariyati cit Sardiman, 2015). Pemberian motivasi bisa dilakukan dengan berbagai cara yang menarik untuk meningkatkan minat sasaran yang dituju. Seiring dengan perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, yaitu dengan menggunakan video. Video merupakan media audio-visual yang dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan sesungguhnya, dengan menggunakan video seseorang mampu memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan melalui video tersebut dapat dipahami secara utuh (Primavera, 2014). Penggunaan Audio Visual tidak harus digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman konkret kepada seseorang (Sudjana cit Armah 2013). Penelitian yang dilakukan Nugroho et al (2011), pengaruh penyuluhan

4 kesehatan menggunakan audio visual terhadap peningkatan motivasi berhenti merokok lebih signifikan karena lebih menarik perhatian seseorang sehingga membangkitkan antusiasme seseorang untuk mendapatkan informasi dan juga lebih mudah diterima dibandingkan menggunakan media cetak, sehingga mengakibatkan rata-rata skor motivasi yang mendapatkan penyuluhan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada media cetak. Penelitian lain yaitu dilakukan oleh Haryoko (2009) dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari media audio visual sebagai bahan ajar dengan jumlah sampel 33,16 siswa diberikan pendidikan dengan metode audio visual dan 17 siswa diberikan pendidikan konvensional atau pembelajaran biasa dengan rata-rata skor 86 yang diberikan metode audio visual dan skor 78,33 yang menggunakan metode belajar biasa. Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika (2010) menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Provinsi Yogyakarta sebanyak 3.457.491 jiwa, sementara untuk prevalensi perokok remaja di Provinsi Yogyakarta menurut BPS (2012), menunjukkan bahwa prevalensi perokok remaja saat ini dan rata-rata batang rokok yang dihisap oleh remaja di Provinsi DI Yogyakarta, yaitu sebanyak 31,6%. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan November di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diketahui bahwa masih banyak mahasiswa yang merokok, didapatkan 107 perokok dari 210 mahasiswa di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015. Mahasiswa yang merokok ini dapat dilihat di sekitar kampus

5 terutama di sekitar kantin kampus, meskipun di depan pintu masuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terdapat tulisan kawasan bebas asap rokok, pada kenyataannya masih banyak dari mahasiswa yang mengkonsumsi rokok. Selain itu Peraturan Pemerintahan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, mengeluarkan fatwa bahwa merokok hukumnya haram, karena rokok lebih banyak mudaratnya daripada keuntungannya (Ilyas, 2010), sehingga kita perlu melakukan hal yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang akan bahaya rokok, yang diharapkan dapat membuat seseorang sadar dan berkehendak untuk berhenti merokok. Menurut uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015. B. Rumusan Masalah Bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015.

6 2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik perokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 b. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebelum diberikan media audio visual pada kelompok eksperimen c. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebelum diberikan leaflet pada kelompok kontrol d. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesudah diberikan media audio visual pada kelompok eksperimen e. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesudah diberikan leaflet pada kelompok kontrol D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar teori dalam meningkatkan motivasi perokok untuk berhenti merokok. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat Untuk Mahasiswa Dengan penelitian ini, responden akan mendapatkan manfaat yaitu dapat memotivasi responden untuk berhenti merokok

7 b. Manfaat untuk pelayanan kesehatan Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar teori dan referensi untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok untuk menurunkan jumlah perokok sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit tidak menular yang disebabkan oleh rokok agar terciptanya masyarakat yang sehat. c. Manfaat untuk keilmuan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan teori dan informasi dalam melakukan penyuluhan mengenai rokok dan dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi dari perokok untuk berhenti merokok. E. Keaslian Penelitian 1. Hadi, T.P (2014) dengan judul Hubungan Antara Health Belief Model Dengan Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan metode cross sectional. Sampel dipilih dengan menggunakan total sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu sebagian besar responden pada penelitian ini memiliki motivasi yang sedang untuk berhenti merokok, dari hasil analisa variabel ancaman penyakit akibat merokok memiliki nilai signifikan (p<0,004) dengan motivasi berhenti merokok yang artinya terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa PSIK UMY tentang ancaman penyakit akibat merokok dengan motivasi mereka untuk berhenti merokok, sedangkan manfaat

8 berhenti merokok dan hambatan berhenti merokok tidak signifikan (p>0,05) dengan motivasi berhenti merokok. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini adalah dalam jenis penelitian yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimentalpretest-posttest with control group design, tempat penelitian yaitu di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sampel penelitian yaitu Mahasiswa Teknik Mesin, teknik pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling dengan metode simple random sampling. Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam variabel penelitian yaitu motivasi berhenti merokok. 2. Pratiwi, Dian (2015) dengan judul Hubungan Pictorial Health Warning (PHW) Dengan Motivasi Berhenti Merokok Di SMK 1 Muhammadiyah Gamping. Jenis penelitian ini penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 96 responden yang merokok dengan menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas PHW dengan motivasi berhenti merokok adalah p=0,00 (p<0,05). Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini adalah dalam jenis penelitian yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimentalpretestposttest with control group design, tempat penelitian yaitu di Fakultas

9 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sampel penelitian yaitu Mahasiswa Teknik Mesin, teknik pengambilan sampel yaitu non-probability sampling dengan metode simplerandom sampling. Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam variabel penelitian yaitu motivasi berhenti merokok.