BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. penguatan sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen pada dirinya

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

I PENDAHULUAN. pendidikan. Bahkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini juga telah banyak. mengubah pola pikir terutama dalam dunia pendidikan.

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. terdidik itu sangat penting. Sebuah efek langsung pendidikan adalah. membentuk pendapat dan mengembangkan sudut pandang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. Guru mengajar hendaknya memiliki kemampuan yang cukup, ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Pasal 20 Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dari waktu ke

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia dalam memperoleh bekal dalam kehidupan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik dalam membentuk manusia yang terdidik dan kreatif. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 (2006: 2), menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka dibutuhkan penyelenggaraan pendidikan disekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, yang memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peranan penting khususnya dalam pendidikan karena guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan anak didik dalam pembelajaran di sekolah. Guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan serta dilatih terus menerus untuk melakukan fungsinya secara

2 profesional dalam dunia pendidikan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan disekolah yang dipandang positif dalam meningkatkan proses pembelajaran adalah guru perlu meningkatkan kemampuan profesionalnya dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik. Menurut Sardiman (2004: 14) Proses pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Sedangkan menurut Mulyasa dalam Hamdani (2011: 136) Proses pembelajaran merupakan interaksi edukatif antara siswa dengan lingkungan sekolah. Dalam hal ini, sekolah diberi kebebasan untuk memilih strategi, metode, dan teknikteknik pembelajaran yang efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, guru, dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia disekolah. Dalam pembelajaran, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan lebih mampu mengelola pengajaran dengan baik, sehingga keberhasilan siswa disekolah dalam meningkatkan prestasi belajarnya berada pada tingkat yang optimal. Keberhasilan pendidikan di sekolah dapat diketahui dari prestasi siswa dalam belajar yang dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa itu sendiri. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam pembelajaran adalah prestasi belajar. Cara belajar yang dipergunakan turut menentukan prestasi belajarnya. Menurut Winkel dalam Hamdani (2011: 138) bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik sesuai dengan kriteria keberhasilan kurikulum, maka siswa harus meningkatkan kegiatan belajarnya. Berhasil tidaknya suatu proses

3 pembelajaran dapat diketahui dari prestasi belajar yang dicapai siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Keberhasilan siswa dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru sangat tergantung pada seorang guru tersebut dalam mengajar. Faktor yang perlu diperhatikan dalam mengajar adalah keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar guru merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jika seorang guru mempunyai keterampilan mengajar yang baik, maka prestasi belajar siswa juga akan baik. Sebaliknya jika seorang guru tidak mempunyai keterampilan yang baik dalam mengajar, otomatis siswa tidak akan mendapatkan prestasi belajar yang baik karena siswa tidak dapat memahami materi yang disampaikan guru. Sejalan dengan hal tersebut menurut Uno (2008: 168) yaitu guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah. Sedangkan Menurut Djamarah (2010: 99) keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus guru punyai dalam hal ini. Cara mengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran yang mudah dan menarik kepada siswa, serta melibatkan siswa dalam aktivitas belajar dikelas merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pengajaran di kelas. Faktor eksternal dan faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi cara belajar siswa dalam meningkatkan penguasaan materi belajar yang diajarkan guru di sekolah. Peran guru yang bersifat sebagai fasilitator atau pendamping dalam proses pembelajaran, namun pada kenyataannya dalam pembelajaran guru masih sangat mendonimasi dan kurang melibatkan siswa sehingga pembelajaran hanya

4 berpusat pada guru, hal tersebut membuat siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam setiap pembelajaran. Dalam pembelajaran guru perlu mengubah cara belajar siswa dalam rangka meningkatkan penguasaan materi yang diajarkan guru disekolah khususnya pada pembelajaran IPS. Tidak sedikit siswa menyatakan bahwa mata pelajaran IPS membosankan, sehingga kurang menarik perhatian siswa hal ini diduga karena dalam menyampaikan materi guru kurang mengimbangi dengan keterampilan mengajar yang dimilikinya menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi menurun. Berdasarkan hasil observasi dan survei yang dilakukan pada awal penelitian di SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung, diketahui prestasi belajar siswa belum cukup optimal. Diketahui setiap guru kelas menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada setiap mata pelajaran. KKM yang telah ditetapkan oleh guru kelas untuk mata pelajaran IPS yaitu 65. KKM tersebut dijadikan acuan dan standar nilai dalam penetapan tingkat ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa setelah melaksanakan ujian akhir semester, diketahui bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Table 1.1 Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran IPS Semester Ganjil Siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan 1 45-54 9 27,27 Belum Tuntas 2 55-64 16 48,48 Belum Tuntas 3 65-74 5 15,15 Tuntas 4 75-84 3 9,10 Tuntas Jumlah 33 100% Sumber: Wali kelas V SD Negeri 3 Gedung Air

5 Berdasarkan data observasi yang diperoleh secara langsung dari sekolah, menyimpulkan bahwa prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa dirasa belum cukup optimal atau masih rendah. Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah 33 siswa, jumlah siswa yang sudah mencapai standar KKM hanya 8 orang atau 20%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 25 orang atau 80%. Rendahnya nilai siswa tersebut menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran di SDN tersebut belum tercapai karena prestasi belajar belum mencapai KKM yang diberlakukan untuk mata pelajaran IPS yaitu >65. Penyebab prestasi belajar siswa rendah dapat dikarenakan beberapa faktor, salah satunya dimungkinkan dari faktor guru dalam mengajar yaitu guru kurang menerapkan keterampilan mengajar pada setiap kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, salah satu keterampilan dasar yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah keterampilan menjelaskan dan bertanya, karena tanpa penjelasan yang sistematis, siswa sulit untuk menerima pelajaran dengan baik, terlebih lagi pelajaran IPS karena dalam pelajaran IPS membutuhkan banyak pemjelasan dan teori. Biasanya dalam pembelajaran IPS guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa menjadi bosan sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru dan kurang mengikutsertakan siswa. Dalam hal ini diperlukan keterampilan mengajar aitu keterampilan menjelaskan dan bertanya guru, yang mana keterampilan menjelaskan dan bertanya dirasa masih kurang baik penerapannya dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru mengenai keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam proses pembelajaran, sehingga kegiatan belajar IPS dikelas tidak efektif dan efesien.

6 Dari observasi yang telah dilakukan, diketahui keterampilan menjelaskan kurang diterapkan pada saat pembelajaran dikelas misalnya dalam keterampilan menjelaskan terdapat komponen-komponen yang harus diperhatikan pada saat menjelaskan, contohnya tidak jarang guru masih menggunakan kata-kata yang kurang dimengerti oleh siswa, kemudian contoh-contoh yang diberikan guru saat menjelaskan hanya berpusat pada informasi yang didapat dari buku dan kurang memberikan contoh yang lebih relevan. Keterampilan menjelaskan merupakan faktor yang penting dalam pembelajaran, karena keberhasilan guru dalam menjelaskan ditentukan oleh tingkat pemahaman siswa. Sedangkan dalam keterampilan bertanya, penerapannya juga masih kurang dilakukan guru seperti, guru kurang memberikan stimulus atau dorongan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan yang guru berikan, kemudian dalam bertanya guru menggunaka kata-kata yang berbelitbelit sehingga siswa menjadi bingung untuk menjawabnya. Pembelajaran yang kurang menarik siswa sehingga siswa tidak merespon apa yang guru tanyakan. Dalam keterampilan bertanya sangat diperlukan untuk memberikan latihan kepada siswa dalam menggunakan informasi dan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat merangsang siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran, memusatkan perhatian siswa, menguji dan mengukur belajar siswa. Menurut Djamarah (2010: 99) cara bertanya untuk seluruh kelas, untuk kelompok, atau untuk individu, memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak hanya pada hasil belajar siswa, tetapi juga pada suasana kelas baik sosial maupun emosional.

7 Penguasaan keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam proses pembelajaran yang baik diharapkan menjadi modal guru untuk menciptakan suasana nyaman dan hubungan timbal balik antara guru dan siswa serta mampu mendorong siswa untuk belajar lebih baik dan meningkatkan prestasi belajarnya dikelas. Pembelajaran IPS yang monoton dan didominasi oleh guru, akan mempengaruhi tingkat aktifitas siswa, membuat siswa menjadi bosan dan pasif selama proses pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajaranya. Dalam hal ini penguasaan keterampilan menjelaskan dan bertanya guru diperlukan dalam proses pengajaran IPS, metode dan penunjang yang terdapat dalam keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran membuat pembelajaran IPS dikelas menjadi lebih efektif. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berjudul Hubungan Antara Keterampilan Menjelaskan Dan Keterampilan Bertanya Dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Guru kurang menerapkan keterampilan mengajar pada setiap kegiatan pembelajaran sehingga siswa merasa bosan. 2. Kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan menjelaskan dan bertanya dirasa masih kurang baik dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga siswa menjadi pasif.

8 3. Kurangnya pengetahuan guru mengenai keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam proses pembelajaran sehingga membuat kegiatan pembelajaran IPS dikelas kurang menarik perhatian siswa. 4. Guru masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru dan guru kurang mengikutsertakan siswa. 5. Rendahnya prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN 3 Gedung Air Bandar Lampung. C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini masalah dapat dibatasi pada. 1. Rendahnya Prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung, nilai siswa yang belum mencapai nilai rata-rata KKM yaitu >65. 2. Masih rendahnya keterampilan menjelaskan guru di SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung yang diduga menjadi faktor prestasi belajar siswa rendah. 3. Masih kurang baiknya keterampilan bertanya guru di SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung yang diduga menjadi faktor prestasi belajar siswa rendah D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasana masalah di atas, dalam penelitian ini perlu dirumuskan permasalahan yang akan diteliti serta pemecahan masalahnya. Adapun rumusan masalah sebagai berikut. 1. Apakah ada hubungan antara keterampilan menjelaskan guru dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015?

9 2. Apakah ada hubungan antara keterampilan bertanya guru dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada hubungan keterampilan menjelaskan dan bertanya secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara keterampilan menjelaskan dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui hubungan antara keterampilan bertanya dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengeahui hubungan antara keterampilan menjelaskan dan bertanya secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru dan calon guru dalam rangka memperbaiki cara mengajar khususnya mata pelajaran IPS di SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung pada keterampilan menjelaskan dan bertanya agar siswa memperoleh prestasi belajar IPS yang lebih baik.

10 2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada guru dan sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. b. Agar siswa lebih termotivasi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya pada setiap mata pelajaran bukan hanya pada mata pelajaran IPS di sekolah SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. c. Memberikan sumbang pikiran dan informasi bagi para peneliti berikutnya dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.