NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : INDRIYANI

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatility Rate (CFR) yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

NASKAH PUBLIKASI. DisusunOleh : INDRI WULANSARI

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

PENCAPAIAN PROGRAM PHBS DI PUSKESMAS SWAKELOLA DEMPO PALEMBANG TAHUN 2007

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMON II KULON PROGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI. Nur Hikmah

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE LANSIA DI DUSUN KRASAKAN LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD N TUGURAN GAMPING SLEMAN

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002).

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM PENDIDIKAN NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH. Disusun Oleh : DINA CAHYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. ISPA yang tidak mendapatkan perawatan dan pengobatan

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

PENGETAHUAN, PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI BALITA

STUDI TENTANG DIARE DAN FAKTOR RESIKONYA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jayanti Megasari 1), Ratih Sari Wardani 2), Nuke Devi Indrawati 3) Muhammadiyah Semarang.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DUSUN KARANG TENGAH NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh : INDRIYANI 060201081 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DUSUN KARANG TENGAH NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : INDRIYANI 060201081 Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Pada Tanggal : 7 Agustus 2010 Oleh Dosen Pembimbing Syaifudin, S.Pd.,M.Kes., ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DUSUN KARANG TENGAH NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA 1 Indriyani 2, Syaifudin 3 INTISARI Latar Belakang: Tingkat keberhasilan PHBS di Indonesia cenderung belum maksimal, sedangakan secara epidemiologis perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia masih rendah. Terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit yang ada disekitar lingkungan. Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Perilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor PHBS. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah, Nogotirto, Gamping,Sleman Yogyakarta tahun 2010. Metode Penelitian: Jenis penelitian descriptive analytic correlational dengan pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan cara purposife sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari sampai Agustus 2010 menggunakan kuesioner dan observasi dengan alat bantu lembar observasi dengan jumlah responden sebanyak 30 anak. Teknik analisis data menggunakan analisis univariate, bivariate, dan multivariate regresi berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor PHBS secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta tahun 2010. Kesimpulan: Faktor dominan yang berpengaruh terhadap PHBS Tatanan Rumah Tangga Pada Anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta tahun 2010 adalah faktor lingkungan. Saran: Bagi anak sekolah untuk lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga akan terwujud kesehatan yang optimal. Bagi orang tua disarankan menambah wawasan anak tentang PHBS, menerapkan dalam keluarga. Kata kunci Daftar pustaka Jumlah Halaman : Faktor-faktor, PHBS, Anak : 19 Buku (2002-2010), 6 skripsi, 1 jurnal, 5 internet : halaman xii, 90 halaman, 21 tabel, 3 gambar, 13 lampiran 1 Judul SKRIPSI 2 Mahasiswa STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta iii

THE FACTORS THAT INFLUENCE BEHAVIOR AND HEALTHY LIVING AND HOUSEHOLD ORDER IN CHILDREN OF AGE ELEMENTARY SCHOOL IN KARANG TENGAH VILLAGE NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA 1 Indriyani 2, Syaifudin 3 ABSTRACT The Background: The success rate PHBS in Indonesia tend not maximum, while the epidemiological behavior of clean and healthy living in Indonesia is still low. Associated with various health problems or spread of disease around the existing environment. Indonesia Healthy Policies 2010 set of three main pillars of a healthy environment, healthy behaviors and quality of health care fair and equitable. Clean and healthy lifestyle behaviors (PBHS) is influenced by several factors PHBS The Objective: This study aimed to determine the factors that influence the behavior of Clean and Healthy Living Household Order In Children ages Reef of Elementary School in Karang Tengah Village, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, in 2010. The research Method: The study was descriptive analytic correlational with time approach is used cross sectional. The sampling were taken by using purposife sampling way. Data collection was conducted from January to August 2010 using a questionnaire and observation sheet with the tool with respondents consisting of 30 children. Data were analyzed using univariate analysis, bivariate, and multivariate regression The Findings: Results showed that clean and healthy lifestyle factors significantly influence the behavior of clean and healthy living arrangement Household At children elementary school age in Karang TenggahVillage Nogotirto Gamping Sleman, Yogyakarta, in 2010 The Conclusion: The dominant factors that influence PHBS Household Order In Children ages Reef Village Elementary School in Karang Tenggh Village Gamping Nogotirto Sleman, Yogyakarta, in 2010 is the environmental factor. The Suggestion: For the school Student to improve hygiene and healthy lifestile so it will manifest optimal health. For parents encouraged the children broaden their knowledge about clean and healthy lifestyle, apply in the family Key words References Pages : Factors, clean and healthy lifestyle, Child : 19 Books (2002-2010), 6 Thesis, 1 journal, 5 website : i-xii, 1-90 pages, 21 tabels, 3 pictures, 13 attachment 1 Title of Thesis 2 Student of School of Nursing STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Lecturer of School of Nursing STIKES Aisyiyah Yogyakarta iv

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sehat adalah hak setiap individu, agar dapat melakukan segala aktifitas hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, harus berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Untuk itu perlu adanya pembinaan dan penyuluhan yang berkesinambungan kepada keluarga beserta anggota keluarga, agar mereka mau atas kesadaran sendiri melaksanakan PHBS (Depkes, 2006 ). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS, ada prioritas program yaitu Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya hidup, KIA, Dana Sehat /Asuransi Kesehatan /JPKM. Upaya ini dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan ( Advokasi ), bina suasana ( social support ) dan pemberdayaan masyarakat ( Empowerment ). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama pada masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya ( Depkes, 2005 ). Sadar akan pentingnya sehat, maka seluruh komponen strategis mulai dari pemerintah, dunia usaha, LSM, Perguruan Tinggi, pers, organisasi massa, dan organisasi profesi, serta masyarakat pada umumnya, harus bersama-sama didorong perhatian mereka terhadap masalah kesehatan. Masalah kesehatan mempunyai dimensi yang sangat komplek, mulai dari pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sampai pada masalah fasilitas dan layanan kesehatan. Masalah ini, tentu sangat tidak mungkin bila hanya menjadi 1

beban dan tanggung jawab pemerintah, karena sehebat apapun, sumberdaya yang dimiliki pasti ada keterbatasannya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan donasi nyata dari semua pihak untuk mengatasi masalah kesehatan. Bentuk donasi bisa bermacam-macam mulai dari mengkampanyekan budaya sehat, menyediakan fasilitas kesehatan sampai kepada bantuan dalam rangka memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat ( Tim Kreatif SPEKTRA, 2008 ). Tingkat keberhasilan PHBS di Indonesia cenderung belum maksimal. Hasil Survei Kesehatan Nasional ( 2004 ) menunjukkan bahwa: cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 64% dengan target nasional 90%, bayi diberi ASI Eksklusif 39,5% dengan target nasional 80%, cakupan JPKM 19% target nasional 80%, jenis sumber air yang paling banyak digunakan adalah air sumur terlindung sebesar 35% dan ketersediaan air bersih 81% target nasional 85%, menggunakan jamban sehat 49% target nasional 80%, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni 35% dengan target nasional 80%, hanya 36% penduduk Indonesia yang tidak merokok dalam rumah, hanya 18% penduduk yang melakukan aktifitas fisik, hanya 16% yang makan buah dan sayur setiap hari ( Suci H, 2008 ). Sebagian masyarakat menganggap bahwa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih kurang dari yang diharapkan, walaupun sudah dilakukan berbagai upaya kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat telah dilaksanakan dengan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat. Secara epidemiologis Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia masih rendah. Terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit yang ada disekitar lingkungan. Salah satunya yang akhir-akhir ini menjadi masalah 2

yang serius dan telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu diare dan ( ispa ) infeksi saluran pernafasan akut ( Nur Umi&Sri Yuni, 2007 ). Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia ( World Health Organization / WHO ), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit diare. Dari jumlah orang yang meninggal itu, 90% nya adalah balita dari negara berkembang. Dan 88% kasus tersebut berkaitan dengan pasokan air yang tidak aman serta sanitasi dan higiene yang tidak memadai dan, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun (Anonim, http://222.124.164.132/web/detail, diperoleh tanggal 16 Maret 2010). Data Subdit Diare, Direktorat Pengendalian Penyakit menular langsung, Departemen Kesehatan RI ( 2003 ) menyebutkan, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada semua umur. Secara nasional angka kesakitan akibat diare meningkat dari tahun 2003 hingga 2006, dari 347 per 1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa ( KLB ) 2006 terjadi di 16 provinsi, dengan kasus lebih dari dua kali lipat di bandingkan 2005, yaitu 10.980 penderita, dan angka kematian 2,52%. Menurut penelitian Fewtrell I, Kaufmann RB et al ( 2005 ) perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif di bandingkan cara lain. Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 13/Menkes/SK/II/ Masyarakat. Kebijakan Nasioanal Promosi Kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan Perilaku Sehat ditetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.1193/MENKES/SK/X/2004 3

yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Untuk melaksanakan program Promosi Kesehatan di Daerah telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Daerah dengan keputusan Menteri RI. No.1114 /MENKES/SK/VIII/2005 ( Dinkes, 2006 ). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga pada anak di Dusun Karang Tengah sehingga membentuk kebiasaan kebiasaan yang baik dan benar. Hal ini untuk mempermudah intervensi keperawatan kepada masyarakat berdasarkan faktor yang mempengaruhi perilakunya. Berdasarkan hasil pendataan PHBS Tatana Rumah Tangga tahun 2010 secara observasi pada anak usia sekolah dasar di Dusun Karang Tengah, didapatkan masalah pokok dengan populasi 37 anak dari Rt 01, Rt 02, Rt 03, Rt 04 yaitu perilaku anak yang tidak pernah mencuci tangan dengan sabun sehabis melakukan aktivitas sebanyak 30 orang. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil perumusan masalah, yaitu Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman? 4

C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2010. 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya faktor lingkungan yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. b. Diketahuinya faktor budaya yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. c. Diketahuinya faktor kelompok yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. d. Diketahuinya faktor pribadi yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. 5

e. Diketahuinya faktor dominan yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian descriptive analytic correlational dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian analytic yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi (Notoatmodjo, 2005). Pengambilan sampel dilakukan secara purposife sampling sejumlah 30 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2010. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Chi Square. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 macam alat yaitu, alat pertama berupa lembar kuesioner, dan alat kedua yaitu digunakan lembar observasi dan wawancara. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan atau bersama-sama, faktor lingkungan, budaya, kelompok dan pribadi secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat Tatanan Rumah Tangga pada anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang 6

Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2010 yang dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 atau p<0,05. 2. Faktor lingkungan secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat Tatanan Rumah Tangga pada anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2010 yang dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,003 atau p<0,05. 3. Faktor budaya secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat Tatanan Rumah Tangga pada anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2010 yang dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,006 atau p<0,05. 4. Faktor kelompok secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat Tatanan Rumah Tangga pada anak usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2010 yang dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,009 atau p<0,05. 5. Faktor pribadi secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat anak Tatanan Rumah Tangga pada usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2010 yang dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,017 atau p<0,05. 7

6. Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat Tatanan Rumah Tangga pada anak usia sekolah dasar yang tinggal di Dusun Karang Tengah Nogotirto tahun 2010 adalah faktor lingkungan, yang dapat dilihat berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai siginifikansi paling kecil sebesar 0,002 atau p<0,05. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 7. Sebagian besar Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Karang Tengah Nogotirto telah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bagi anak disarankan untuk mempertahankan perilaku hidup bersih dan sehat misalnya dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun setelah bermain dan sebelum makan, memotong kuku secara teratur sehingga akan mendukung kesehatan anak yang optimal. 8. Bagi orang tua anak usia Sekolah Dasar yang tinggal di Dusun Karang Tengah Nogotirto disarankan untuk lebih meningkatkan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak usia Sekolah Dasar misalnya dengan banyak mencari informasi dari media cetak atau elektronik sehingga orang tua dapat membantu meningkatkan kesadaran anak tentang PHBS. 8

9. Bagi STIKES Aisyiyah Yogyakarta disarankan untuk menggunakan penelitian ini sebagai bahan sumber bacaan ilmiah guna menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada anak. 10. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menyempurnakan penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat misalnya tingkat pengetahuan anak dan latar belakang pendidikan orang tua. DAFTAR PUSTAKA Anonim. dinkesprovsulteng.wordpress.com/dow ( diperoleh tanggal 11 februari 2010). Anonim, http://222.124.164.132/web/detail, ( diperoleh tanggal 16 Maret 2010 ). Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi V). Jakarta: Rineka Cipta.. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Dahlan, Muhamad Sopiyudin. 2009. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Buku Panduan Penilaian Pelaksana Terbaik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Buku Panduan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. ( Depkes Ri, 2007, Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan,, 2, http://puskelinfo.wordpress.com/2009/11/15/10-indikator-phbstatanan-rumah-tangga, diperoleh 20 Maret 2010 ). Dinas Kesehatan Propinsi D.I Yogyakarta. 2000. Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga. Yogyakarta. Dinas Kesehatan. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten / kota Percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). Makasar. 9

Dinas Kesehatan Propinsi DIY, 2009. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Faizah,Siti Sofiah. 2009. Studi Etnografi : Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat Dusun XII Sawahan Desa Banaran Kecamatan Galur. Skripsi. Yogyakarta. PSIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA. Farina, Intan. 2009. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pemenuhan Personal Hygiene Pada Lansia Di Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Bantul. Skripsi. Yogyakarta. PSIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA. Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Hati, Suci. 2008. Pengaruh Strategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) pada Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Patumbuk Kabupaten Deli Serdang. Sekolah Pascasarjana / Tesis. Medan. Universitas Sumatar Utara. 10