HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN CARA MEMERAH ASI PADA IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DI DESA MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Anestesia Wulandari 1), Wulandari Meikawati 2), Novita Kumalasari 3)

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu yang Bekerja Sebagai Perawat di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0-6 bulan adalah ASI. Air susu ibu (ASI) merupakan sumber energi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Nisa khoiriah INTISARI

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pertumbuhan otak bayi yaitu sesuatu yang tidak dapat diperoleh

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Disusun Oleh: Wiwiningsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Kesehatan RI, World Health Organization (WHO) dan

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN OLEH BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA PEKALONGAN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN CARA MEMERAH ASI PADA IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DI DESA MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA TAHUN 2016 RELATIONSHIP WITH KNOWLEDGE TO DAIRY BREASTFEEDING BREASTFEEDING WOMEN WHO WORK IN THE VILLAGE MATANG SEULIMENG WEST LANGSA CITY LANGSA 2016 Lina* *Prodi D III Keperawatan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh Email: usalina48@yahoo.com Abstrak: ASI Perah merupakan ASI yang sudah diperah kemudian disimpan dan diberikan sesuai kebutuhan bayi. Memerah ASI dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Manfaat ASI perah sama halnya dengan pemberian ASI secara langsung. Jenis penelitian ini bersifat survey Analitik dengan desain crossectional, sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden yang diambil dengan menggunakan cara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden (100%) mayoritas responden melakukan memerah ASI dengan cara yang benar sebanyak 16 orang (53,3%). Hasil uji Chi-Square (Pearson Chi-Square) menghasilkan P value 0,000 (P<0,05). Hal ini menunjukkan secara statistik ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan cara perah ASI. Disarankan bagi petugas kesehatan terutama petugas kesehatan puskesmas Langsa Barat Kota Langsa dalam memberikan penyuluhan kesehatan tentang ASI perah dibarengi dengan demonstrasi langsung cara memerah ASI guna mendukung pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci: Pengetahuan, Cara perah ASI, Ibu Menyusui Abstrac : ASI Milch is milk that has been milked then stored and given as a baby needs. Expressing milk required knowledge and skills. Benefits of breast milk as well as breastfeeding directly.this research is a survey analytic cross-sectional design, the sample in this study were 30 respondents drawn using total sampling. The results showed that out of 30 respondents (100%) the majority of respondents did express the milk in the right way as many as 16 people (53.3%). The results of Chi-square test (Pearson Chi-Square) generate P value of 0.000 (P <0.05). This shows a statistically significant relationship between mother's knowledge by means of dairy milk. Suggested for health workers, especially health care workers puskesmas West Langsa Langsa in providing health education on breast milk accompanied by a live demonstration of how to express the milk in order to support exclusive breastfeeding. Keywords: Knowledge, dairy How Breastfeeding, Breastfeeding 214

215 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 214-223 PENDAHULUAN Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya 1 ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang sangat dibutuhkan olehnya. Tidak ada makanan lainnya yang mampu menyaingi kandungan gizinya. ASI mengandung protein, lemak, gula dan kalsium dengan kadar yang tepat. Dalam ASI juga terdapat zat-zat yang di sebut antibodi yang dapat melindungi bayi dari serangan penyakit selama ibu menyusui dan beberapa waktu sesudah itu. Bayi yang senantiasa mengonsumsi ASI jarang mengalami salesma dan infeksi saluran pernafasan bagian atas pada tahun pertama kelahiran, jika dibandingkan dengan bayi yang tidak mengonsumsinya. Pertumbuhan dan perkembangan bayi pun berlangsung dengan baik berkat ASI, selain itu ASI juga membantu perkembangan tulang rahang dan otot-otot pengunyah. 2 Pada masa modern seperti saat ini, sebagian ibu muda merasa enggan menyusui anak. Sebenarnya hal itu dilakukan oleh para ibu muda di Eropa dan Amerika pada awal abad ke-20. Tindakan ini menyebabkan anak mudah terserang penyakit, karena daya tahan tubuhnya lemah. Ternyata fenomena yang menunjukkan bahwa sebagian ibu muda tidak menyusui anaknya tidak hanya terjadi di negara-negara maju, tetapi juga di negara-negara berkembang, misalnya indonesia. 2 Para ibu yang aktif melakukan kegiatan komersial di sebagian kotakota besar, seperti bekerja dikantor, atau pabrik, menjalankan usaha pribadi sebagai tambahan penghasilan, serta berkecimpung dalam kegiatan sosial yang menyita banyak waktu dirumah, memilih untuk menggunakan susu tambahan lantaran dianggap lebih menguntungkan sehingga mereka tidak perlu memberikan ASI kepada anak dan menghabiskan banyak waktu di rumah bersama anak. 2 WHO (World Health Organisation), UNICEF, dan DEPKES

Hubungan Pengetahuan Dengan Cara Memerah Asi Pada Ibu Menyusui 216 RI melalui SK Menkes No. 450/ Men. Kes/ SK/ IV/ 2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut dijelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI (MP ASI) dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih. 2 Menurut UNICEF, menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sejak pertama setelah kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi (Prasetyono, 2012). Persentase pemberian ASI eksklusif di Indonesia sebesar (30,2%) tertinggi di Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar (52,9%) dan terendah di Papua Barat (21,7%). 3 Salah satu faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif adalah dari faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yaitu kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI dan faktor Eksternal yaitu ibu yang bekerja diluar rumah, ASI tidak keluar, dan mitos bahwa ASI mengandung nilai gizi yang rendah. Pada dasarnya ibu yang bekerja diluar rumah tetap bisa memberikan ASI Eksklusif dengan cara memerah ASI dan memberikan kepada bayi saat ibu bekerja. Cara memerah ASI juga dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI dikarenakan ASI yang dihasilkan sedikit, selain itu ibu juga merasa sakit. Hal ini dikarenakan cara memerah ASI yang salah. ASI yang diperah mampu bertahan 6-8 jam di udara luar, 24 jam di dalam termos es yang berisi es batu, 48 jam dalam lemari es, serta 3 bulan dalam freezer. 2 Persentase bayi yang diberi ASI eksklusif baru mencapai (27%). Rendahnya cakupan ini banyak dipengaruhi oleh budaya memberikan makanan dan minuman terlalu dini kepada bayi baru lahir, akibat dari pengetahuan keluarga tentang ASI yang masih sangat minim. 4 Dari data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Kota Langsa Pada Tahun 2014, Jumlah Bayi yang diberikan ASI eksklusif adalah 1103 (34,7%) dari 3177 jumlah bayi yang

217 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 214-223 ada di Kota Langsa. Jumlah bayi yang diberikan ASI eksklusif di Puskesmas Langsa Barat adalah 261 bayi (43,5 %) dari 600 jumlah bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat. Jumlah bayi usia 2-6 bulan di desa Matang Seulimeng sebanyak 59 orang 5. Jumlah ibu bekerja yang memiliki bayi usia 2-6 sebayak 30 Orang. ASI Perah merupakan ASI yang sudah diperah kemudian disimpan dan diberikan sesuai kebutuhan bayi. Pemberian ASI perah dapat diberikan kepada bayi yang lahir prematur sehingga membantu cara mengisap yang belum optimal. Bahkan dapat pula diberikan ASI perah karena ibu perlu dirawat sehingga tidak memungkinkankan menyusui bayinya. Begitu pula dengan ibu yang sibuk dengan rutinitas yang mempersulit pemberian ASI secara langsung. 6 Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap 5 orang ibu menyusui yang bekerja di Puskesmas Langsa Barat, sebanyak 2 ibu (40%) yang memberikan atau menyediakan ASI perah selama ia bekerja, 2 ibu (40%) tidak memberikan atau menyediakan ASI perah selama ia bekerja,dan 1 ibu (20%) kadang menyediakan dan kadang tidak menyediakan ASI perah selama ia bekerja. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap 5 orang ibu menyusui di Desa Matang Seulimeng, sebanyak 2 ibu (40%) yang memberikan ASI perah dengan cara yang benar dan 3 ibu (60%) memberikan ASI perah dengan cara tidak yang benar. Dari tingkat pengetahuan, 3 ibu (60%) berpengetahuan kurang tentang carah memerah ASI, dan 2 ibu (40%) berpengetahuan baik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan dengan cara memerah ASI pada ibu menyusui yang bekerja di desa matang Seulimeng kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Survei Analitik dengan desain Cross sectional. Alat bantu penelitian ini adalah quesiner untuk pengetahuan dan lembar observasi untuk pelaksanan memerah ASI. Penelitian ini dilaksanakan di desa Matang Seulimeng kecamatan Langsa Barat Kota Langsa mulai tanggal 17 sampai dengan 24 Juli

Hubungan Pengetahuan Dengan Cara Memerah Asi Pada Ibu Menyusui 218 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang bekerja memiliki bayi usia 2-6 bulan berjumlah 30 orang. perah ASI diperoleh dengan observasi langsung kepada ibu dengan menggunakan lembar observasi cara memerah ASI dengan menggunakan Data yang dikumpulkan adalah tangan dan pompa. Penelitian ini data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui wawancara langsung menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan tentang ASI, ASI perah dan cara memerah ASI. Data mengenai Cara dilakukan peneliti dengan dibantu oleh enumerator. Analisis data menggunakan program pengolah data dengan uji statistik Chi-Square (X²) pada tingkat kepercayaan 90% dengan nilai α (alpha) atau (p<0,05)c. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Cara Memerah ASI oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Tabel 1. Distribusi Frekuensi Cara Memerah ASI oleh Ibu Menyusui yang Bekerja di Desa Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016. No Cara Memerah ASI Frekuensi (F) Persentase (%) 1 Salah 14 46.7 2 Benar 16 53.3 Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer (diolah tahun 2016) Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden (100%) mayoritas responden melakukan perah ASI dengan tehnik benar sebanyak 16 orang (46,70%). Pengetahuan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu menyusui yang bekerja Tentang Cara Memerah ASI di Desa Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016. No Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%) 1 Kurang 9 30,0 2 Baik 21 70,0 Jumlah 30 100 Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2016)

219 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 214-223 Dari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden (100%) mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 21 orang (70,0%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 9 orang (30,0%). Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Cara Memerah ASI oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dengan Cara Memerah ASI Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja di Desa Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016. No Pengetahuan Cara Memerah ASI Salah Benar Jumlah F % F % F % 1 Kurang 7 77,8 2 22,2 9 100 2 Baik 7 33,3 14 66,7 21 100 Jumlah 14 16 30 100 Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2016) Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa secara proposional terlihat pada responden yang memerah ASI dengan tehnik yang benar sebahagian besar dimiliki oleh responden yang mempunyai pengetahuan baik sebnayak 6 (66,7%) orang dan responden yang memerah ASI dengan tehnik yang salah sebahagian besar dimiliki oleh responden yang mempunyai pengetahuan kurang 7 (77,8%) orang. Hasil uji Chi-Square (Pearson Chi-Square) pada derajat kepercayaan 90% menghasilkan P value 0,000 (P<0,05) dimana Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan secara P Value 0,046 statistik ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan cara memerah ASI. PEMBAHASAN Cara Memerah ASI oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden (100%) mayoritas responden melakukan perah ASI dengan tehnik benar sebanyak 16 orang (46,70%). ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang sangat dibutuhkan olehnya. Tidak ada makanan lainnya yang mampu menyaingi kandungan

Hubungan Pengetahuan Dengan Cara Memerah Asi Pada Ibu Menyusui 220 gizinya. ASI mengandung protein, lemak, gula dan kalsium dengan kadar yang tepat. Dalam ASI juga terdapat zat-zat yang di sebut antibodi yang dapat melindungi bayi dari serangan penyakit selama ibu menyusui dan beberapa waktu sesudah itu. 2 ASI Perah merupakan ASI yang sudah diperah kemudian disimpan dan diberikan sesuai kebutuhan bayi. Pemberian ASI perah dapat diberikan kepada bayi yang lahir prematur sehingga membantu cara mengisap yang belum optimal. Bahkan dapat pula diberikan ASI perah karena ibu perlu dirawat sehingga tidak memungkinkankan menyusui bayinya. Begitu pula dengan ibu yang sibuk dengan rutinitas yang mempersulit pemberian ASI secara langsung. 6 ASI Perah merupakan ASI yang sudah diperah kemudian disimpan dan diberikan sesuai kebutuhan bayi. Cara memerah ASI yang baik dan benar mempengaruhi pengeluaran ASI. Jika salah dalam memerah, ASI yang dihasilkan akan sedikit. Salah satu faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI adalah dari faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yaitu kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI dan faktor Eksternal yaitu ibu yang bekerja diluar rumah, ASI tidak keluar, dan mitos bahwa ASI mengandung nilai gizi yang rendah. Pada dasarnya ibu yang bekerja diluar rumah tetap bisa memberikan ASI dengan cara memerah ASI dan memberikan kepada bayi saat ibu bekerja. Cara memerah ASI juga dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI dikarenakan ASI yang dihasilkan sedikit, selain itu ibu juga merasa sakit. Hal ini dikarenakan cara memerah ASI yang salah. 2 Peneliti mengasumsikan bahwa pengetahuan mempengaruhi prilaku seseorang, semakin baik pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula prilakunya, karena dengan adanya pengetahuan, seseorang akan berusaha mengaplikasikan pengetahuannya guna meningkatkan derajat kesehatan. Hubungan Pengetahuan Dengan Cara Memerah ASI oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa secara proposional terlihat pada responden yang memerah ASI dengan tehnik yang benar sebahagian besar dimiliki oleh responden yang mempunyai pengetahuan baik sebnayak 6 (66,7%)

221 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 214-223 orang dan responden yang memerah ASI dengan tehnik yang salah sebahagian besar dimiliki oleh responden yang mempunyai pengetahuan kurang 7 (77,8%) orang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. 10 Menurut 11, tentang Hubungan pengetahuan dan sikap Tentang ASIP (Air Susu Ibu Perah) dengan praktik pemberian ASIP pada Ibu Bekerja di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan praktik pemberian ASIP pada ibu. Hal ini sejalan dengan teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo menyatakan bahwa perilaku akan dipermudah apabila seseorang mempunyai sikap yang positif terhadap sesuatu yang akan dikerjakan. Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa biasanya dimulai dari ranah kognitif, dimana subjek tahu lebih dahulu akan adanya stimulus yangmenimbulkan pengetahuan baru. Pengetahuan tersebut akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap tertentu. Stimulus yang telah diketahui dan disadari tersebut akan menimbulkan respon yang lebih jauh lagi berupa tindakan. Penelitian 14, tentang Pelaksanaan ASI Perah oleh Ibu Menyusui yang Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Mandi angin Kota Bukit Tinggi Tahun 2013 menunjukkan bahwa dari 30 responden didapat 7 responden (23,33%) yang melaksanakan ASI Perah, 23 responden (76,67%) yang tidak melaksanakan ASI Perah. Dari 7 responden yang melaksanakan ASI Perah hanya 3 responden (42,86%) dengan teknik yang baik dan 4 responden (57,14%) dengan teknik yang salah. Pelaksanaan memerah ASI dengan baik dan benar sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, dikarenakan pengetahuan akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap tertentu. Stimulus yang telah diketahui dan disadari tersebut akan menimbulkan respon yang lebih jauh lagi berupa tindakan. Semakin baik

Hubungan Pengetahuan Dengan Cara Memerah Asi Pada Ibu Menyusui 222 respon batin dalam bentuk sikap tertentu maka semakin baiklah prilakunya dan sebaliknya semakin buruk batin dalam bentuk sikap maka akan semakin jelek pula prilakunya. Ibu tidak menyediakan ASI perah walaupun pengetahuan baik disebabkan oleh sikap mereka yang tidak mau direpotkan dalam penyiapan ASI perah sebelum bekerjaa dan sikap mereka menyatakan dengan minum susu formula anak mereka tetap sehat. KESIMPULAN Terdapat Hubungan yang Bermakna antara pengetahuan ibu menyusui bekerja dengan cara melakukan perah ASI dengan tehnik yang benar Hasil uji Chi-Square (Pearson Chi-Square) pada derajat kepercayaan 90% menghasilkan P value 0,000 (P<0,05). Cara memerah ASI dengan tehnik yang benar sebahagian besar dimiliki oleh ibu yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 6 (66,7%) orang dan ibu yang memerah ASI dengan tehnik yang salah sebahagian besar dimiliki oleh ibu yang mempunyai pengetahuan kurang 7 (77,8%) orang. Dari 30 orang ibu menyusui bekerja diketahui melakukan perah ASI dengan tehnik benar sebanyak 16 orang (53,3%). Dari 30 orang ibu menyusui bekerja diketahui berpengetahuan baik tentang ASI sebanyak 21 orang (70,0%) dan berpengetahuan kurang tentang ASI sebanyak 9 orang (30,0%). SARAN Bagi responden diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi tentang ASI Perah agar tetap dapat memberikan ASI pada bayi meskipun ibu bekerja. Bagi Petugas Dinas Kesehatan Kota Langsa dan Puskesmas Langsa Barat diharapkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyuluhan tentang ASI Perah dan cara memerah ASI guna mendukung program ASI eksklusif pada bayi. DAFTAR PUSTAKA 1. Sunartyo, N. (2008). Panduan Merawat bayi dan Balita. Yogyakarta: EGC. 2. Prasetyono, D. S, (2012). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogjakarta: DIVA Press. 3. Riskesdas, (2013). Riset Kesehatan Dasar. Diambil dari: http//:riskesdas_2013.c

223 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 214-223 4. Dinkes Aceh, (2012). Profil Kesehatan. Banda Aceh 5. Dinkes Langsa, (2014). Profil Kesehatan. Kota Langsa 6. Bidanku, (2012). ASI perah. Diambil dari: http//:asiperah_bidanku. 7. IDAI, (2013). Sukses Menyusui Saat Bekerja. Diambil dari: www.idai//02_sukses_menyusui_s aat_bekerja. 8. Surfiyana, H. (2013). Cara Pemberian ASI Perah. Diambil dari http://herdiantrisufriyana.com. 9. Khasan, Fauzi. (2013). Diambil dari: http://khasan- fauzi. blogspot. co.id/2013/04/normal-0-false-false false-en-us-x-none.html. 10. Notoatmodjo, S (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. 11. Wulandari, A. (2013). Hubungan pengetahuan dan sikap Tentang ASIP (Air Susu Ibu Perah) dengan praktik pemberian ASIP pada Ibu Bekerja di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang Diambil dari portatalgaruda.org /.org/article.php]. 12. Wahyuningsih, R. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan ASI Eksklusif. Diambil dari: https://retnotbs.wordpress.com/fakt or-faktor-yang-mempengaruhikegagalan-pemberian-asieksklusif/.diakses oleh Nurul Fadilla. Tanggal 23 Februari 2016. 14.00 Wib. 13. Betterwork Indonesia, (2013). Undang-Undang dan Peraturan Tentang Menyusui. Diambil dari:betterwork.org/.../20130201_l aw-and-regulation-on Breastfeeding_. 14. Putri,M.E.(2013).Diambildari:http:// ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/i ndex.php. 15. Muhammad, I. (2013). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Medan: Cita pustaka Media Perintis. 16. Arikunto, (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.