BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Horne Wachowizc (2004),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas operasionalnya. Untuk mendapatkan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. obat, terutama dalam hal kesehatan. Menurut Sharabati et al. (2010) memandang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis. Pada aktivitas pasar modal investasi saham merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan Net profit margin (NPM), likuiditas yang diukur dengan cash ratio dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat juga dari penyaluran dana dari masyarakat pada dunia usaha yang membutuhkan pembiayaan. Dunia usaha memiliki peluang yang luas untuk memilih alternatif pembiayaan, guna mengembangkan usahanya. Perusahaan yang membutuhkan modal kerja cenderung untuk memilih alternatif sumber pembiayaan jangka pendek yang disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi cenderung memiliki alternatif sumber pembiayaan jangka panjang seperti yang disediakan pasar modal. Pasar modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk menghimpun dana dari masyarakat melalui investasi jangka panjang. Didalam melakukan investasi yang sehat, seorang investor dan calon investor sebelumnya harus mempertimbangkan berbagai inform.asi. Informasi yang pertama yang harus dipertimbangkan adalah kondisi perusahaan yang tercermin melalui kinerja perusahaan tersebut, termasuk juga kondisi perusahaan sejenis. Informasi kedua adalah menyangkut aspek teknis yang diketahui oleh para pelaku bursa berupa fluktuasi kurs, volume transaksi, kondisi bursa,dll. Informasi ketiga berkaitan dengan keadaan lingkungan yang mencakup kondisi ekonomi, sosial politik dan stabilitas nasional suatu negara. Informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan yang memuat data historis dalam penilaian dan peramalan analisis investasi. Sarana yang sering

digunakan untuk mengukur tingkat kinerja keuangan adalah rasio keuangan. Ada berbagai rasio keuangan yang dapat menunjukan kinerja keuangan perusahaan. Diantaranya adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Operating Ratio, Net Profit Margin (NPM), Earning Power Of Total Investment (Rate Of Return On Total Asset), Net Earning Power Ratio (Rate Of Return On Investment), Rate Of Return For The Owners (Rate Of Return On Worth). (Kasmir, 2008 : 199) Menurut Sutojo (2000:56) rasio profitabilitas dengan menggunakan analisis Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting dalam menganalisis laporan keuangan, dimana ROI ini sendiri digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam rangka memperoleh laba, sedangkan NPM sering digunakan oleh praktisi keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari penjualan. Umumnya pemegang saham masih cenderung sangat mengharapkan deviden, sehingga perkiraan atas besarnya pemberian deviden merupakan hal yang penting bagi para calon pemegang saham sebelum membeli saham suatu perusahaan. Pemberian deviden dalam jumlah yang lebih besar adalah sebuah isyarat dari pihak manajemen perusahaan bahwa perkiraan mereka tentang pendapatan yang akan diterima perusahaan di masa mendatang akan meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden antara lain adalah stabilitas keuangan. Perusahaan yang keuntungannya relatif stabil sering kali dapat

memperkirakan bagaimana keuntungan dikemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk deviden dengan presentasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. Perusahaan yang kinerjanya kurang baik tidak yakin betul, apakah harapan keuntungannya dalam tahun-tahun mendatang akan terlaksana, karena itu dari keuntungannya sekarang ini akan ditahan. Sebab deviden yang agak rendah lebih mudah dipertahankan apabila keuntungan agak menurun di kemudian hari. Analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ45, LQ45 adalah 45 saham unggulan yang paling aktiif diperdagangkan dengan frekuensi tinggi, diperkirakan merupakan saham dengan likuiditas lebih tinggi. Sehingga saham yang termasuk dalam LQ45, adalah saham-saham yang kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan yang baik. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ45 memiliki laba perusahaan yang tinggi dan memberikan laba bagi pemegang saham yang tinggi juga. Laba perusahaan dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Asumsinya apabila rasio profitabilitas tersebut baik maka kinerja keuangan perusahaan tersebut menghasilkan profitabilitas yang baik, sehingga deviden yang akan diterima oleh investor dapat sesuai dengan keuntungan yang mereka harapkan sebelumnya. Dengan demikian para investor akan berminat untuk membeli saham perusahaan tersebut. Adapun keuntungan bagi perusahaan yaitu, semakin tinggi nilai profit yang dihasilkan oleh setiap perusahaan maka akan semakin tinggi pula deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham. (Martono dan Harjito,2005:253)

Deviden saham merupakan kinerja yang dapat diukur oleh investor karena deviden mencerminkan laba saat ini dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Besarnya laba perusahaan ditentukan oleh kondisi perekonomian pada umumnya. Kondisi perekonomian ini akan menentukan kondisi saham dalam melakukan investasi. Berikut perkembangan jumlah perusahaan yang membayarkan dividendnya periode 2007-2011: Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan-Perusahaan LQ45 yang Membayarkan Dividend periode 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Total Perusahaan 14 18 25 26 23 Sumber : Data olahan dari www.idx.co.id Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Perusahaan-Perusahaan LQ45 dari Tingkat Return On Investment Periode 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Total Perusahaan 32 31 36 39 43 Sumber : Data olahan dari www.idx.co.id Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Perusahaan-Perusahaan LQ45 dari Tingkat Net Profit Margin Periode 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Total Perusahaan 40 37 36 42 42 Sumber : Data olahan dari www.idx.co.id Dapat dilihat dari tabel 1.1, 1.2 dan 1.3 diatas menunjukan angka yang cenderung berfluktuatif, di tahun 2007-2010 menunjukan angka yang cenderung

meningkat. Hal ini diakibatkan karena perusahaan memiliki kelebihan laba setelah digunakan untuk mendanai seluruh kesempatan investasi yang diterima, lalu kelebihan itu didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. (James C. Van Horne, 2002:85) Namun di tahun 2011 menunjukan angka yang menurun, hal ini diakibatkan karena manajemen perusahaan beranggapan bahwa laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk pembiayaan pertumbuhan perusahaan. Semakin besar pembiayaan perusahaan yang berasal dari laba ditahan maka semakin kuat posisi financial perusahaan tersebut. (Dr.Dermawan Sjahrial, M.M., 2006:305). Karena itulah hanya perusahaan dengan tingkat kemampuan laba yang tinggi dan prospek ke depan yang cerahlah yang mampu untuk membagikan dividen. (Werner R. Murhadi, 2008:4) dengan judul : Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian PENGARUH KINERJA KEUANGAN YANG DIUKUR DENGAN RASIO PROFITABILITAS RETURN ON INVESTMENT (ROI) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ45 PERIODE 2007-2011

1.2 Identifikasi Masalah Masalah-masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Return On Investent (ROI), Net Profit Margin (NPM) dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011? 2. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investent (ROI), Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara simultan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011? 3. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investent (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara parsial pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai pengaruh Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 pada periode 2007-2011. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan Return On Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM) dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaanperusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011.

2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara simultan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011. 3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara parsial pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi pengembangan ilmu manajemen keuangan sebagai referensi yang bisa memberikan informasi kepada pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang permasalahan ini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam memilih komponen struktur modal yang optimum dengan harapan melalui pembentukan struktur modal yang maksimum dapat meningkatkan nilai perusahaan.

b. Bagi Investor Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan dapat memberikan informasi bagi manajer dan investor dalam menentukan alternatif pendanaan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya. 1.5 Kerangka Pemikiran Informasi penting yang diperlukan untuk mengetahui kondisi atau kinerja suatu perusahaan dari laporan keuangannya seperti yang diungkapkan oleh Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002:68) yakni : Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Pada saat investor akan membeli saham suatu perusahaan yang telah Go Public, investor akan menganalisis laporan keuangan perusahaan, terutama mengenai hal yang berkaitan dengan masalah pengelolaan investasi dan kemampuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti dari laporan keuangan suatu perusahaan dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang dicapai oleh perusahaan yang tercermin melalui informasi keuangan perusahaan yang menggambarkan nilai perusahaan pada akhir suatu periode dan kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi keuangan yang lazim digunakan adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas serta penjelasannya.

Salah satu cara yang digunakan untuk menginterpretasikan kinerja perusahaan-perusahaan adalah dengan analisis rasio. Metode ini membandingkan satu atau lebih data-data keuangan yang lain yang tertera dalam laporan keuangan. Hasilnya adalah informasi yang lebih bermanfaat bagi pemodal dibandingkan apabila data tersebut berdiri sendiri. Analisis rasio juga dibandingkan dengan sebuah standar, apakah standar periode tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya pada perusahaan yang sama atau standar dari perusahaan lain dari jenis industri yang sama. Tentunya dengan perbandingan ini pemodal dapat mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan, apakah meningkat atau menurun. Kinerja keuangan yang baik dapat disajikan sebagai salah satu pedoman bagi investor sebagai dasar analisis investasinya. Salah satunya adalah melalui rasio profitabilitas yang dapat menunjukan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi oleh perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:304) adalah : Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio Profitabilitas ini dapat dibedakan sebagai berikut : a. Gross Profit Margin b. Net Profit Margin c. Return On Investment

d. Operating Income Ratio (Net Operating Profit Margin) e. Rate Of Return On Net Worth f. Rate Of Return On Total Assets Rasio Profitabilitas yang diindikasikan oleh ROI dan NPM sering digunakan sebagai dasar evaluasi perencanaan, penetapan tujuan dan peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Warsono (2003:37) pengertian Return On Investment (ROI) adalah sebagai berikut : Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya. Menurut Martono (2002:60) ROI dapat diperoleh dengan rumus : ROI = x100% Dengan demikian rasio ini menghubungkan laba bersih setelah pajak yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin (NPM) adalah : Rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.

Menurut Martono (2002:60) rasio ini dapat ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut : NPM = x 100% Dengan demikian rasio ini menghubungkan laba bersih setelah pajak yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. NPM mengukur kemampuan perusahaan mempunyai laba dari penjualan. Semakin efisien suatu perusahaan dalam mengeluarkan biaya-biayanya, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh ini merupakan hak bagi pemegang saham yang selanjutnya akan dibagikan sebagai dividen bagi pemegang saham. Dengan semakin membaiknya kinerja keuangan yang diukur dengan rasio profitabilitas (ROI dan NPM) maka diharapkan dividen yang diberikan oleh perusahaan meningkat. Menurut Prastowo dan Juliarty (2002:97) Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio untuk mengukur proporsi laba bersih per satu lembar saham biasa yang dibayarkan dalam bentuk dividen. DPR banyak digunakan dalam penilaian sebagai cara pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang, sedangkan kebanyakan analis mengestimasikan pertumbuhan dengan menggunakan laba ditahan lebih baik daripada dividen.

Dari pengertian diatas maka rumus untuk menghitung Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai berikut : Dividend Payout Ratio = Dijelaskan oleh Sutrisno (2001:11) keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya Dividend Payout Ratio. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Dari uraian diatas maka dapat disusun bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Laporan Keuangan Perusahaan Kinerja Keuangan Perusahaan Rasio Profitabilitas Rate Of Return On Net Worth Rate Of Return On Total Return On Investmen t Net Profit Margi Gross Profit Margi n Operating Income Ratio Kebijakan Dividen Dividend Payout Keterangan : = Diteliti = Tidak Diteliti Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

1.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hubungan hal tersebut. Dalam penelitian ini akan hipotesis yang akan di uji adalah ada atau tidaknya hubungan yang ditimbulkan oleh variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y) baik secara langsung maupun tidak langsung, serta untuk mengetahui kuat atau tidaknya antara kedua variabel tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini yaitu : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari Return On Investment (ROI) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). 1.7 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan metode verifikatif dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis dengan perhitungan statistik. Definisi metode deskriptif menurut Metode Deskriptif menurut Zulganef (2008:11): Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu.

SedangkaSn definisi metode verifikatif menurut Husein Umar (2003:53): Metode Verifikatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada saham LQ45 periode 2007-2011 dengan mengambil data sekunder berupa data keuangan yang terkumpul di dalam internet: a. www.idx.co.id b. Indonesia Capital Market Directory (ICMD) c. www.bapepam.go.id d. Serta informasi dari web lainnya yang dicantumkan dalam daftar pustaka. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.