BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

dokumen-dokumen yang mirip
PERUBAHAN TOTAL BAKTERI, ph, DAN INTENSITAS PENCOKLATAN SUSU SELAMA PEMANASAN SUHU 70 C SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD AS AD WIBISONO

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

REDUKSI BAKTERI DAN BIRU METILEN, SERTA PERUBAHAN INTENSITAS PENCOKLATAN DAN ph SUSU AKIBAT PEMANASAN PADA SUHU 80 C DALAM PERIODE YANG BERVARIASI

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. MATERI DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

Transkripsi:

13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul pengaruh variasi periode pemanasan pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah dilaksanakan sejak tanggal 11 April sampai 28 Juni 2013 di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. 3.1. Materi Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu sapi segar dari Kelompok Tani Ternak (KTT) Rejeki Lumintu Gunung Pati, Nutrient Agar (NA), aquades ph 7 dan alkohol 70 %. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, botol 100 ml, waterbath, termometer, stopwatch, timbangan elektrik, inkubator, kertas hisap/tissu, alumunium foil, autoklaf, oven, ph meter, cawan petri, spektrofotometer, micropippete, kuvet, dan microtube. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan yaitu persiapan sampel, pembuatan media nutrient agar (NA), pemanasan susu dengan suhu dan periode yang telah ditentukan, pengujian parameter yang terdiri dari pengujian total bakteri, pengujian nilai ph dan pengujian intensitas pencoklatan pada susu dan analisis data yang dilakukan yaitu menggunakan analisa deskriptif.

14 3.2.1. Penyiapan sampel Penyiapan sampel dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan. Botol 100 ml untuk wadah pemanasan sampel disterilkan dengan merebus botol 100 ml dalam uap air (dikukus) sampai suhu 100 C selama 30 menit. Cawan untuk wadah menumbuhkan bakteri dibersihkan dengan merebus cawan pada suhu 100 o C selama 10 menit, kemudian mengeringkan dan membungkus cawan dengan kertas, selanjutnya melakukan sterilisasi cawan dengan oven pada suhu 170 o C selama 1 jam. Microtube dan Micropipet dibersihkan dengan cara direbus didalam air mendidih selama 10 menit kemudian dipanaskan dalam oven dengan suhu 90 o C selama 5 jam. Ruangan dan inkubator disiapkan dengan melakukan sterilisasi. Sterilisasi ruangan dan inkubator dilakukan dengan cara fumigasi, yaitu menggunakan bubuk kalium permanganat sebanyak 5 gram kemudian dilarutkan menggunakan cairan formalin sebanyak 10 ml dan didiamkan selama 24 jam sehingga prosedur ini mampu mengurangi resiko terhadap kontaminasi bakteri. 3.2.2. Pembuatan media nutrient agar (NA) Media Nutrient Agar (NA) untuk pengujian total bakteri memiliki bentuk padat seperti agar yang berupa campuran senyawa kimia pepton serta ekstrak daging. Pepton dan ekstra daging tersebut merupakan nutrisi utama bagi mikroorganisme untuk bertumbuh dan berkembang. Pembuatan media NA digambarkan dengan Ilustrasi 1 yaitu diawali dengan menimbang serbuk NA

15 sebanyak 11,5 gram menggunakan timbangan elektrik, kemudian melarutkan NA yang sudah ditimbang ke dalam 500 ml aquades. Larutan tersebut diaduk secara cepat dengan suhu 100 o C hingga mendidih menggunakan alat heat stirrer agar larutan tercampur sempurna, setelah selesai media tersebut disterilisasi pada suhu 120 o C selama 15 menit menggunakan autoklaf. Media NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni dengan cara disterilisasi dengan autoklaf pada 121 C selama 15 menit (Fathir dan Fuad.,2009) Ilustrasi 1. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)

16 3.2.3. Pemanasan susu Pemanasan susu yang digambarkan pada ilustrasi 2 dilakukan dengan cara mengisi 100 ml susu ke dalam botol yang sudah disterilkan. Botol tersebut diberi label T1, T2, T3 sebagai ulangan dalam 1 periode eksperimen. Setiap botol dipasang tutup yang diberi sedikit lubang agar tidak terlalu berlebihan tekanan dan panas dalam botol. Dua botol tambahan disediakan untuk tempat sampel susu, botol pertama dipasang termometer dan dimasukkan ke dalam waterbath bersama dengan sampel sebagai acuan untuk mengukur suhu susu dalam botol. Botol kedua tidak diberi perlakuan pemanasan sebagai kontrol perlakuan. Botol dipanaskan dalam waterbath pada suhu susu 70 o C selama periode yang telah ditentukan. Dimasukkan Sampel susu ke dalam waterbath kemudian mengamati perubahan waktu pemanasan dalam periode waktu 300, 600, 900, 1.200,1.500,1.800 dan 2.100 detik. Sampel susu yang telah dipanaskan kemudian didinginkan dengan menggunakan air es hingga suhu turun menjadi 10 o C agar sampel dapat segera diuji. Pengujian sampel setelah dipanaskan meliputi uji total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu. Menurut SNI 3141.1:2011 susu pasteurisasi adalah susu segar, susu rekonstitusi, susu rekombinasi yang telah mengalami proses pemanasan pada temperatur 6 o C 66 o C selama minimum 30 menit atau pada pemanasan 72 o C selama minimum 15 detik, kemudian segera didinginkan sampai 10 o C, selanjutnya diperlakukan secara aseptis dan disimpan pada suhu maksimum 4,4 o C. Hasil yang diperoleh dari pengamatan pemanasan susu yang dilakukan dicatat pada buku dan diketik menggunakan laptop.

17 Ilustrasi 2. Proses Pemanasan dan Pendinginan Cepat 3.3. Pengujian Parameter Pengujian Parameter pada penelitian yang dilakukan meliputi pengujian Total Bakteri, pengujian Nilai ph dan pengujian Intensitas Pencoklatan. 3.3.1. Pengujian total bakteri Pengujian total bakteri sesuai dengan ilustrasi 3 dilakukan dengan cara menanamkan sampel susu yang sudah diencerkan pada pengenceran 10 1, 10 2, 10 3, 10 4, 10 5 dan 10 6 ke dalam media Nutrient Agar (NA). Pengenceran tersebut menggunakan aquades dengan perbandingan 1 ml sampel susu atau 1 ml dari pengenceran sebelumnya dimasukkan ke dalam 9 ml aquades, Sehingga untuk mendapatkan pengenceran 10 2 memerlukan 1 ml sampel dari pengenceran sebelumnya yaitu 10 3 yang dimasukkan ke dalam aquades 9 ml. Prosedur ini dilakukan hingga mendapatkan pengenceran 10 6. Metode pencawanan dilakukan dengan cara mengkulturkan ke dalam media NA 1 ml sampel dan dilakukan secara duplo yaitu 2 cawan petri untuk setiap ulangan T1, T2, T3 dan T0 atau

18 sampel susu segar. Setelah selesai pencawanan kemudian sampel diinkubasi pada suhu 35 C selama 48 jam (Rofi i, 2009). Koloni yang tumbuh kemudian dihitung sesuai dengan SNI 3141.1:2011 yaitu antara 25-250 cfu/ml Ilustrasi 3. Pengujian Total Bakteri 3.3.2. Pengujian nilai ph Pengujian nilai ph susu diuji menggunakan ph meter. Langkah pertama sebelum menguji ph susu yaitu mempersiapkan ph meter kemudian dibersihkan dengan aquades. Setelah dibersihkan kemudian ph meter dikalibrasi dengan cairan buffer pada ph 7 dan ph 4. Setelah kalibrasi menunjukkan angka yang tepat pada alat sesuai dengan buffer ph 7 dan ph 4 kemudian ph meter dibilas menggunakan aquades. Sampel susu yang akan diuji diukur sebanyak 10 ml, sampel susu diambil dari susu yang tidak diberi perlakuan serta sampel susu yang

19 diberi perlakuan untuk membandingkan nilai ph sebelum dan sesudah dipanaskan. Sampel diberi ph meter sedikit diaduk kemudian dibaca angka yang ditunjukkan angka digital pada ph meter (Wahyudi, 2006). Air susu yang segar dan baik kualitasnya mempunyai ph sekitar 6,5-6,8 (Adnan, 1984). Ilustrasi 4. Pengujian Nilai ph 3.3.3. Intensitas pencoklatan Pengujian Intensitas Pencoklatan atau intensitas pencoklatan pada susu menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. Sebelumnya, larutan fosfat buffer 7,4 dibuat dengan menimbang sodium dihidrogen fosfat (ph 4) sebanyak 7,8 g yang dilarutkan ke dalam aquades sebanyak 500 ml. Kemudian menimbang 17,907 gram sodium hidrogen phospat (ph ± 9) yang dilarutkan ke dalam aquades sebanyak 500 ml, mengambil larutan sodium dihidrogen phospat sebanyak 100 ml, menambahkan dan mengaduk larutan sodium hidrogen phosphat sedikit demi sedikit hingga menunjukkan nilai ph 7,4. Selanjutnya mengambil sampel susu sebelum dan sesudah pemanasan masing-masing sebanyak 30 µl dan menambahkan larutan fosfat buffer sebanyak 2970 µl ke

20 dalam tabung. Kemudian memasukkan sampel ke dalam spektrofotometer dan hasilnya akan terlihat (Sun et al., 2006 b ). Ilustrasi 5. Pengujian Intensitas Pencoklatan 3.4. Analisis Data Hasil dari penelitian dianalisis dengan analisa deskriptif. Analisa deskriptif bertujuan untuk mengambarkan masalah keadaan atau peristiwa yang terjadi menggunakan tabel, gambar atau grafik dan dijelaskan menggunakan kalimat atau paragraf. Statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan dengan kata statistika

21 deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada (Hasan, 2001).