3.1. Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan untuk memberikan gambaran dalam melakukan penelitian :

dokumen-dokumen yang mirip
Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperlancar proses penelitian, maka dibentuk desain penelitian yang

BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian Sistem Penjadwalan Kereta Api dengan Genetic Algorithm :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat lunak sebagai berikut : a. Processor Intel Core i3. d. VGA Nvidia GeForce 610M 2GB

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENYUSUNAN METODA PENGUKURAN KINERJA DAN PENENTUAN METRIK KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SEKTOR PERBANKAN DENGAN IT BALANCED SCORECARD DAN COBIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang diterapkan dalam pembuatan skripsi ini, antara lain: dengan topik baik berupa textbook atau paper.

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis API existing Studi lapangan Studi literatur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA CABANG MAKASSAR) Oleh

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini. Pada dasarnya penelitian ini terpisah antara pengembangan MBROLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : Menentukan kebutuhan data yang digunakan, seperti data makanan, data

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah langkah dan proses yang akan dilakukan dalam

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: keputusan tingkat kesehatan.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. calon seleksi alih golongan (SAG) dengan menggunakan metode SMART (Simple

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menu makanan berbasis web pada konsumen restoran menggunakan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan kali ini melalui beberapa langkah yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan untuk memberikan gambaran dalam melakukan penelitian : 37

38 Proses Balanced Scorecard Mengidentifikasi lingkungan organisasi Memahami visi dan misi organisasi Menentukan perspektif keuangan Menentukan perspektif pelanggan Menentukan perspektif proses internal Menentukan perspektif pembelajaran Studi Literatur Merumuskan masalah Menentukan sasaran strategis tiap perspektif Mengumpulkan data Metode COBIT 4.1 digunakan untuk menentukan indikator Menetapkan tujuan TI organisasi Menentapkan tujuan bisnis organisasi Menetapkan domain dan proses COBIT Data kuesioner Menentukan indikator (KPI) Skala likert Nilai kinerja AHP Bobot relatif Gambar 3.1 Desain Penelitian

39 Tahapan pengerjaan yang dilakukan meliputi langkah-langkah berikut : 1. Studi literatur Mencari teori pendukung dan ilmu-ilmu dasar yang akan digunakan untuk memahami dan mengembangkan perangkat lunak. 2. Merumuskan masalah Merupakan dasar pemikiran dari penelitian yang bisa diselesaikan dengan metode penelitian yang digunakan. 3. Mengumpulkan data Data penelitian diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak PT. Pos Indonesia dan kuesioner berdasarkan tesis dengan judul Pengukuran Kesesuaian Strategi Teknologi Informasi Terhadap Strategi Bisnis Menggunakan IT Balanced Scorecard 4. Mengidentifikasi lingkungan organisasi Merupakan langkah bagi organisasi untuk menganalisi potensi, peluang, serta tantangan yang akan dihadapi dengan menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitar organisasi baik secara internal maupun eksternal 5. Memahami visi dan misi organisasi Merupakan dasar utama dalam pengukuran kinerja dimana visi dan misi akan menjadi tolak ukur dan akan diturunkan ke dalam indikator-indikator kinerja yang menjadi target dan harus dicapai untuk dapat mencapai keberhasilan. 6. Menentukan perspektif Menentukan metrik potensial yang sesuai dengan empat perspektif dari Balanced Scorecard berdasarkan visi dan misi organisasi dan dapat dikembangkan sesuai dengan lingkungan organisasi. 7. Menentukan sasaran strategis Menerjemahkan visi dan misi organisasi ke dalam tujuan-tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai oleh organisasi dan

40 terkait dengan bisnis dan strategi IT. Sasaran stategis dapat dilihat pada sub-bab 4.2.3. 8. Menetapkan tujuan bisnis organisasi Tahap ini bertujuan untuk mengambil informasi dari visi dan misi dari PT. Pos Indonesia untuk menentukan tujuan bisnisnya. Setelah tujuan bisnis ditetapkan maka tujuan bisnis akan dipetakan ke dalam tujuan bisnis COBIT 4.1. Tujuan bisnis PT. Pos dapat dilihat pada tabel 4.3. 9. Menetapkan tujuan TI organisasi Tahapan ini metranslasikan tujuan bisnis yang telah didapat ke dalam tujuan TI yang terdapat pada COBIT 4.1. Tujuan TI PT. Pos Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.5. 10. Menetapkan domain dan proses COBIT 4.1 Menentukan domain dan proses dari COBIT 4.1 yang nantinya akan digunakan untuk menentukan metrik-metrik yang berupa performance indicator yang akan digunakan untuk mengukur kinerja TI. Domain dan proses yang dipakai pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6. 11. Menentukan indikator (KPI) Menentukan indikator-indikator yang akan digunakan untuk pengukuran kinerja TI organisasi berdasarkan hasil dari seleksi metrik-metrik dari tujuan TI COBIT 4.1. Indikator yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8. 12. Data kuesioner Data kuesioner diambil dari kuesioner berdasarkan tesis dengan judul Pengukuran Kesesuaian Strategi Teknologi Informasi Terhadap Strategi Bisnis Menggunakan IT Balanced Scorecard. User akan mengisi dua buah kuesioner, yaitu kuesioner untuk menentukan kinerja perusahaan dan kuesioner untuk menentukan bobot prioritas dari perspektif Balanced Scorecard.

41 13. Nilai kinerja Merupakan hasil akhir dari kuesioner menentukan kinerja perusahaan. Kuesioner ini dihitung dengan menggunakan metode Skala Likert. 14. Bobot relatif Merupakan hasil akhir dari kuesioner bobot. Kuesioner ini dihitung dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan perangkat lunak. 3.2.1. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa proses pengumpulan data dan informasi yang akurat yaitu : 1. Eksplorasi dan Studi Literatur Melakukan eksplorasi dan studi literatur terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu mempelajari tentang IT Performance Management dan Balanced Scorecard melalui literaturliteratur seperti textbook, jurnal, skripsi, paper, dan sumber ilmiah lainnya yang didapat dari internet dan perpustakaan 2. Observasi Observasi dilakukan di PT. Pos Indonesia bagian divisi teknologi informasi. 3. Kuesioner Mengambil kuesioner berdasarkan tesis milik Albi Fitransyah dengan judul Pengukuran Kesesuaian Strategi Teknologi Informasi Terhadap Strategi Bisnis Menggunakan IT Balanced Scorecard

42 Perbedaan pada tesis dan skripsi yang penulis buat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Perbedaan tesis dan skripsi Perbedaan Tesis Skripsi Judul Pengukuran kesesuaian strategi teknologi informasi terhadap strategi bisnis menggunakan IT Balanced Scorecard IT Performance Management untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard Tujuan 1. Mengukur kesesuiaan TI terhadap bisnis korporasi, yaitu dengan mengetahui tingkat kematangan kesesuaian TI terhadap bisnis dan menilai kinerja TI untuk mengukur kontribusi divisi TI terhadap bisnis 2. Mengembangkan perancangan solusi dengan mengidentifikasi tindakan perbaikan yang diperlukan Metode 1. Model kematangan kesesuaian TI-Bisnis 2. Capability maturity model 3. IT Balanced Scorecard 4. Importance Performance Analysis 5. AHP 1. Membuat rancangan pengukuran kinerja teknologi informasi pada organisasi yang efektif dan efisien 2. Menentukan indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dan COBIT 3. Menghitung bobot nilai kinerja dengan menggunakan Skala Likert dan bobot relatif dengan Analytic Hierarchy Process (AHP). 1. Balanced Scorecard 2. COBIT 3. Skala Likert 4. AHP

43 Langkahlangkah Untuk mengukur kesesuaian strategi Teknologi Informasi terhadap strategi bisnis langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Identifikasi objek yang berpengaruh (strategi TI divisi teknologi informasi dan strategi bisnis PT Pos) 2. Identifikasi hubungan fungsional/divisional antara domain TI dan domain bisnis 3. Mengukur tingkat kematangan kesesuaian antara TI dan bisnis menggunakan model kematangan Business- IT Alignment Maturity Level 4. Mengukur tingkat kematangan kesesuaian TI dan bisnis 5. Identifikasi secara khusus terhadap kriteria pengukuran kompetensi/nilai dari model kematangan Business-IT Alignment Maturity Level 6. Mengukur kinerja TI dengan memetakan ke dalam setiap perspektif kerangka kerja IT Balanced Scorecard Data 4 kuesioner : 1. Kuesioner alignment maturity level 2. Capability maturity model Untuk mengukur kinerja TI langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Mengidentifikasi lingkungan organisasi 2. Memahami visi dan misi organisasi 3. Menentukan sasaran strategis 4. Menetapkan tujuan bisnis 5. Menetapkan tujuan TI 6. Menetapkan domain dan proses COBIT 4.1 7. Menentukan indikator (KPI) 8. Menghitung bobot nilai kinerja dengan menggunakan skala likert 9. Menghitung bobot relatif dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) 2 kuesioner : 1. Importance performance analysis 2. Analytic hierarchy process

44 Kegunaan kuesioner 3. Importance performance analysis 4. Analytic hierarchy process 1. Kuesioner 1 digunakan untuk mengukur tingkat kematangan kesesuaian TI-Bisnis 2. Kuesioner 2 digunakan untuk mengukur tingkat kematangan proses internal 3. Kuesioner 3 digunakan untuk mengidentifikasi kondisi kinerja as is dan to be 4. Kuesioner 4 digunakan untuk menganalisis identifikasi bobot prioritas nilai kepentingan dan memilih indikator kinerja berdasarkan bobot kepentingan Kesimpulan Untuk mengukur kesesuaian strategi TEKNOLOGI INFORMASI terhadap strategi bisnis, digunakan beberapa metode, yaitu : 1. Model kematangan kesesuaian TI-Bisnis yang dikembangkan oleh Luftmann digunakan untuk mengukur tingkat kematangan kesesuaian TI terhadap bisnis 2. Kriteria pengukuran kompetensi/nilai pada model kematangan Luftmann bertujuan 1. Kuesioner 1 digunakan untuk mengukur kinerja dengan kondisi as is dan to be 2. Kuesioner 4 digunakan untuk menganalisis identifikasi bobot prioritas nilai kepentingan dan memilih indikator kinerja berdasarkan bobot kepentingan Balanced Scorecard merupakan metode yang digunakan untuk mengukur dan mengelola kinerja TI. Balanced Scorecard dapat memanfaatkan COBIT sebagai kerangka kerja acuan dalam menganalisis dan menjabarkan level metrics dan objectives dari Balanced Scorecard. Keunggulan balanced scorecard apabila diterapkan pada organisasi adalah a. Proses pengukuran berubah menjadi proses manajemen b. Organisasi TI berfokus

45 untuk menelaah kontribusi nilai-nilai TI terhadap bisnis korporasi 3. Metode Importance Performance Analysis (IPA) digunakna untuk mengukur kinerja TI yang telah dipetakan ke dalam empat perspektif IT Balanced Scorecard 4. Capability Maturity Model (CMM) digunakan untuk mengukur tingkat kematangan proses internal divisi TI 5. Metode AHP digunakan untuk mencari bobot dari setiap indikator dan perspektif Pengukuran kesesuaian TI terhadap bisnis diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Dengan metode IPA, memberikan pola kecenderungan mengenai kinerja TI berdasarkan 4 perspektif IT Balanced Scorecard sebagai berikut : Kontribusi manajemen pada Divisi Keuangan PT Pos untuk divisi TI masih sangat kurang. Begitu pula sebaliknya, pada layanan pelanggan / delivery c. Balanced scorecard membantu dalam menyelaraskan TI dan strategi bisnis yang memotivasi untuk bekerja menuju tujuan bersama Tahapan yang dilakukan untuk mengukur kinerja pada organisasi adalah : 1. Mengidentifikasi lingkungan organisasi 2. Memahami visi dan misi organisasi 3. Menentukan sasaran strategis 4. Menetapkan tujuan bisnis 5. Pemilihan tujuan bisnis 6. Menetapkan tujuan TI 7. Menetapkan domain dan proses cobit 4.1 8. Menentukan indikator (KPI) Indikator-indikator atau metrik-metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja berdasarkan proses COBIT 4.1 adalah : 1. Number of budget deviations 2. Percent of overall IT costs that are allocated according to the agreed-upon cost models 3. Percent of projects on time and on budget

46 pengadaan TI belum memberikan nilai bisnis yang berarti bagi korporasi secara keseluruhan. Ini diperkuat dengan analisis keuangan PT Pos, tahun 2003-2007, dimana kondisi keuangan perusahaan yang setiap tahun mengalami kerugian.kondisi keuangan yang mengalami kerugian ini memberi pengaruh besar pada pengadaan proyekproyek TI yang setiap tahunnya diusulkan oleh divisi TI. Tentunga, karena anggaran yang disediakan sebagai investasi TI kecil, maka pengembangan TI belum maksimal Kinerja TI berdasarkan perspektif orientasi end-user adalah rendah. Dimana pemenuhan pelanggan sebagai end-user di PT Pos baik secara langsung dan tidak langsung dalam menggunakan TI belum terpenuhi Kinerja TI 4. Number of businesscritical processes relying on IT not covered by IT continuity plan 5. Percent of identified critical IT risks with an action plan developed 6. Percent of major supplier meeting clearly defined requirements and service levels 7. Percent of service levels that are measured 8. Percent of employees trained 9. Percent of first-line resolution based on total number of requests 10. Percent of scheduled work and requests not completed on time 11. Percent of peaks where target utilisation is exceeded 12. Percent of IT objectives in the IT strategic plan that support the strategic business plan 13. Percent of development projects on time and on budget 14. Percent of development effort spent maintaining existing applications 15. Number of incidents

47 berdasarkan perspektif keunggulan operasional untuk kondisi saat ini dan yang diharapkan sangat tinggi. Ini berarti, secara keseluruhan prosesproses TI sudah berjalan maksimal, sesuai dengan standarisasi pengembangan TI Kinerja TI berdasarkan perspektif kesiapan masa depan untuk kondisi saat ini masih rendah, namun untuk kondisi yang diharapkan cukup tinggi. Ini berarti, kinerja TI berdasarkan perspektif kesiapan masa depan menjadikan prioritas utama caused by deficient user and operational documentation and training 16. Percent of IT staff members who meet the competency profile for required roles as defined in the strategy 17. Percent of IT staff members who complete annual IT training plan 18. Percent of IT processes that are formally reviewed by QA on a periodic basis and that meet target quality goals and objectives Berdasarkan hasil kuesioner kinerja, maka nilai kinerja dari perspektif-perspektif balanced scorecard adalah dijabarkan sebagai berikut, 1. Finansial (Nilai As Is 3,14 dan Nilai To Be 3,54) 2. Pelanggan (Nilai As Is 3,10 dan Nilai To Be 3,93) 3. Proses Bisnis Internal (Nilai As Is 3,41 dan Nilai To Be 4,35) 4. Pertumbuhan dan Pembelajaran (Nilai As Is 3,13 dan Nilai To Be 4,03) Sedangkan untuk bobot relatif berdasarkan hasil kuesioner bobot, bobot dari perspektif-perspektif balanced scorecard adalah dijabarkan sebagai berikut,

48 1. Finansial (Bobot relatif 0,0506 atau 5,06%) 2. Pelanggan (Bobot relatif 0,0926 atau 9,26%) 3. Proses Bisnis Internal (Bobot relatif 0,6034 atau 60,34%) 4. Pertumbuhan dan Pembelajaran (Bobot relatif 0,2534 atau 25,34%). 3.2.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian kali ini adalah dengan metode waterfall, dengan tahapan sebagai berikut : System/Information Engineering Analysis Design Code Test Gambar 3.2 Model Waterfall (Pressman, 2010) 1. Analysis Merupakan tahap untuk menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak. 2. Design

49 Merupakan tahap penerjemahan dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang lebuh mudah dimengerti oleh user. 3. Code Merupakan tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu. 4. Test Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. 3.3. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat laptop yang dilengkapi perangkat keras dan perangkat lunak pendukung. Sedangkan bahan yang digunakan adalah indikator dari framework COBIT 4.1 yang telah disusun berdasarkan keempat perspektif Balanced Scorecard dan kuesioner Importance performance analysis dan Analytic hierarchy process berdasarkan tesis milik Albi Fitransyah dengan judul Pengukuran Kesesuaian Strategi Teknologi Informasi Terhadap Strategi Bisnis Menggunakan IT Balanced Scorecard. 3.3.1. Alat Penelitian Dalam penelitian ini digunakan perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Processor Intel Core i5 2. Memori 4 GB RAM 3. Harddisk berkapasitas 500 GB dengan ruang kosong 177 GB

50 4. VGA NVIDIA 1 GB 5. Mouse dan Keyboard Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah : 1. Microsoft Windows 7 Home Premium 2. Sublime Text 2 3. Framework CodeIgniter 2.1.4 4. XAMPP 2.5.8 5. Database MySQL 6. Bahasa Pemrograman PHP 5.2.8 7. Framework Bootstrap 3.3.2 3.3.2. Bahan Penelitian 1. Metrik-metrik yang berdasarkan COBIT 4.1 dari domain dan proses Delivery and Support (DS) dengan proses DS1, DS2, DS3, DS4, DS6, DS7, DS8, DS13, domain Plan and Organize (PO) dengan proses PO1, PO5, PO7, PO8, PO9, PO10 dan domain Acquire and Implement dengan proses AI2 dan AI4. 2. Kuesioner Importance performance analysis dan Analytic hierarchy process berdasarkan tesis milik Albi Fitransyah dengan judul Pengukuran Kesesuaian Strategi Teknologi Informasi Terhadap Strategi Bisnis Menggunakan IT Balanced Scorecard 3. Bahan penelitian lainnya yang berupa paper, jurnal, textbook, dan dokumentasi lainnya yang didapat dari World Wide Web.