Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AKU AKAN MATI HARI INI

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Berlari. Nurlaeli Umar

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Penerbit PT Elex Media Komputindo

STOP Hakimi Aku. The Stories *** Tapi... apa itu mungkin, Tuhan? Aku tahu betul kalau. harapan ini sudah melampaui kodratku sebagai laki-laki yang

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

1. Aku Ingin ke Bandung

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Apa yang kau lakukan di sini? Apa Suster Kepala yang

Alifia atau Alisa (2)

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Aira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

Who Are We?? Zul Rachmat. Diterbitkan melalui: Oleh: (Chatreen Moko) Copyright 2013 by (Chatreen Moko) Penerbit

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Pada Suatu Masa. (abad VIII)

PATI AGNI Antologi Kematian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Stupid Love. June 21 st, 2013

Marahkah Tuhan? Jika

Yang Mencinta dalam Diam

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Aku benci saat angin berhembus.. Karena saat itulah mereka akan sadar bahwa aku berbeda...

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

TRILOGI NOVEL MARITO

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Oleh: Windra Yuniarsih

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

.satu. yang selalu mengirim surat

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Cara Kerja Kalung Aura. 3 Cara Memikat Wanita Menggunakan Kalung Aura

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

2. Gadis yang Dijodohkan

Ah sial aku selingkuh!

RIDWAN REMIN. Auahelap! Self Publishing

MEMBINGKAI WAKTU. Tarie Kertodikromo

Transkripsi:

Sahabat Lama 19:52, Sebuah kafe di Jakarta Selatan, Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Mencintai orang lain? tanyaku lemah. Farel mengangguk, Maaf. Aku hanya bisa terdiam, menunduk, dan menatap lantai dengan tenang dan damai. Kata-kata Farel padaku barusan, seakan tidak menggangguku sama sekali. Aku seakan berdiri pada dunia imajiku sendiri, berkubang di dalam sana dengan membiarkan Farel pergi begitu saja setelah dua tahun menjalin masa pacaran. Wanita lain? tanyaku masih setenang tadi. Farel kaget, mendadak aku melihat sorot mata Farel seperti takut untuk menjawab pertanyaan simpelku. Walaupun begitu, akhirnya Farel mengangguk pelan dan singkat, tanpa sekalipun menatapku. Masih bisa sahabatan? aku bertanya lagi sama tenangnya, sama damainya, seakan keputusan yang diambil sepihak oleh Farel adalah sesuatu yang biasa saja untukku. Farel mengangguk kaku, Te-tentu

23:33, Kamar Giani, Luka ini, menusukku secara perlahan dan mematikan. Kata-kata itu terulang di dalam pikiranku, dimana aku sendiri sedang mencoba untuk melupakan kata-kata itu secepatnya. Mereka menggema di otakku, menumpulkan panca indra yang perlahan kurasakan semakin hari semakin tumpul untuk merasakan bahagia, tangis, tawa, cinta, apapun itu! Aku sudah cukup banyak merasakan sakit, kecewa, dikhianati, dan puncaknya ketika pada akhirnya aku mendengar Farel memutuskan hubungan kami yang sudah terbina selama dua tahun, aku hanya bisa mengangguk pasrah. Dan untungnya, tangis itu tidak keluar sama sekali saat aku dan Farel bersama tadi sore. Tangis ini masih mau berkompromi denganku, ia masih mau berteman denganku, tidak seperti rasa bahagia, senang, atau cinta. Mereka membenciku, mereka selalu menjauhkan diri dariku dari hidupku. Luka ini, menusukku secara perlahan dan mematikan. Kata-kata itu lagi, batinku pelan. Aku menutup mataku, merasakan banyak hal pada diriku yang tidak bisa kurasakan saking tumpulnya panca indraku saat ini. Putus. Tidak cinta lagi. Berjauh-jauhan. Melihatnya dengan wanita lain. Membiarkan laki-laki itu menggapai, memeluk, dan mencium wanita lain yang bukan aku. Bukan aku. Iya, bukan aku dan orang lain. BUKAN AKU.

Lalu tiba-tiba, ada lagi yang mau berteman denganku. Ia teman yang selama ini selalu susah datang di saat aku seharusnya membutuhkan ia. Airmata. Ia datang kembali, menarikku ke dalam liang kesakitan yang sedari tadi tidak bisa kurasakan secara mendetail. Ia keluar dari pelupuk mataku, membiarkan aku tergelak dalam ruang kesedihanku sendiri. Airmataku akhirnya kembali akhirnya, aku normal kembali. Sudah sedari dulu aku merindukan airmata. Saat kedua orangtuaku bercerai, saat aku harus menjadi mentor sekaligus orangtua bagi kedua adikku yang masih kecil, saat aku juga harus belajar dengan baik yang di antara itu, masih disambi dengan segudang kegiatan dan aktivitas di luar sekolah untuk menambah penghasilan keluarga. Membiarkanku tidak dekat dengan airmata, dan kini airmataku kembali. Aku menangis sejadi-jadinya di kamar, membiarkan mataku sembab dan bantal kepalaku basah oleh airmata yang bercampur dengan ingus. Padahal, katanya kesakitan itu akan terasa menyenangkan kalau kita sudah sering merasakannya. Tapi pada kenyataannya, diriku malah menangis sejadijadinya kali ini. Aku tidak bisa membiarkan tangisan ini berhenti. Aku tidak bisa membuat airmata menjauhiku lagi, seperti dahulu saat aku tidak menangis ditinggal cerai orangtuaku, saat dimana teman-temanku hang-out, sedangkan aku malah mengurus adikku, saat aku harus sibuk freelance di berbagai tempat aku tidak menangis.

Tapi kali ini, aku memang ingin menangis. Bukan karena Farel yang mengkhianati aku, melainkan karena tumpukan ini terlalu berat untuk aku tanggung sendiri. 00:30, Masih di dalam kamar Giani, Aku menelpon teman lamaku. Setelah teman lamaku yang tidak diundang tiba-tiba datang, kini aku malah memanggil teman lamaku yang lain: Seno. Suara Seno serak saat menjawab telponku. Ia berusaha mengumpulkan nyawa -nya, baru aku mulai menceritakan semuanya secara acak dan emosional. Aku terkaget-kaget sendiri dengan sikapku hari ini: emosional. Mengapa aku jadi emosional sekali hari ini? Perasaanku terlalu meluap-luap, kacau, dan ini bukan seperti aku. Pikiranku ngambang. Aku terkesikap kaget ketika menyadari sesuatu dan sesuatu muncul lagi dalam diriku. Sahabat lamaku yang selama ini menghilang samar-samar kembali: harapan. Tiba-tiba aku tahu kepada siapa seharusnya kubagi semua ini secara nyata, karena hanya dengan orang inilah aku bisa kembali berteman dengan sahabatsahabat lamaku. Orang yang menimbulkan harapan di tengah kegalauan yang terkadang ingin membuatku lari saja sampai lelah. Lari saja terus!

Kebahagian adalah sesuatu yang harus kita cari, Gi, ujar Seno begitu selesai mendengar ceritaku. Kalau sesuatu itu menyakitkan dirimu, tinggalkan itu untuk kebaikanmu sendiri. Hidup ini terlalu singkat untuk sesuatu yang menyakitkan. Aku hanya bisa terdiam. Kalau seandainya kebahagiaan itu porsinya lebih sedikit dari rasa sakit, tapi saat bersamanya kamu juga merasakan kebahagiaan, apa yang harus dilakukan? Seno mendesah, Buang kebahagiaan itu, Giani. Itu bukan kebahagian, itu adalah sesuatu yang manipulatif, yang membuatmu menganggap bahwa itu kebahagiaan padahal sebenarnya bukan. Aku kehilangan Farel, ia mencintai orang lain, kataku perlahan. Sahabat lamaku si airmata muncul kembali. Aku kehilangan kedua orangtuaku dan masa remajaku dihabiskan untuk mencari uang tambahan bagi kehidupan keluargaku padahal aku masih SMA! Seno berdeham, Itu kebahagiaan menurutmu? Kesakitan, jawabku pelan. Akan tetapi, karena sudah sering terjadi, itu menjadi sesuatu yang sangat biasa. Seno terdiam, aku juga terdiam. Jeda lama di antara kita berdua hanya terisi dengan suara nafas masing-masing yang seakan sedang bergumul dengan imajinya sendiri-sendiri. Seno, aku memanggil namanya pelan, dalam, dan intens. Seno membalas dengan berdeham pelan.

Aku boleh meraih kebahagianku sendiri? tanyaku, meminta izin padanya. Tentu, Giani, Seno tertawa di seberang sana. Kebahagiaan itu mahal harganya, makanya ia susah ditemukan. Kalau kebahagiaan aku adalah kamu, No? itu pertanyaan implus yang keluar dari pikiranku. Bermain di dalam hatiku dan membuat rongga dadaku sesak. Perasaan ini. Entah muncul karena aku sedang merasa sakit atau karena aku benar-benar mencintai Seno. Seno, panggilku lagi. Seno berdeham lagi membalas kata-kataku barusan. Kalau ternyata kebahagiaanku adalah Sayang, kamu belom tidur? Lagi telponan sama siapa? Aku tersentak mendengar ada suara lain wanita di tengah deru nafas dan bisik suaraku dan Seno. Mendadak, seperti orang baru dipotong pita suaranya, aku tergagap dan tidak jadi melanjutkan perkataanku pada Seno. Sen? Aku malah bertanya hal lain masih gagap setengah berbisik, Si-siapa itu, Seno menjawab singkat, Pacar. Nanti aku kenalkan sama kamu, Gi. Dan sahabatku yang lain pergi meninggalkanku lagi. Bukan hanya satu kali ini, tapi dua sahabat dekatku: Seno dan harapan. Keduanya kini membaur dengan sahabat-sahabat lamaku yang lain, yang selama ini tidak pernah menyapa hidupku: rasa bahagia, senang, dan ceria. Semuanya hilang sudah kini. Harapan, kenapa kau muncul ketika pada akhirnya kau menghilang?