PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)

dokumen-dokumen yang mirip
PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat / tanggal lahir : Kuala Lumpur, Malaysia / 24 November 1987

MAKALAH TENTANG THORAX

&Biery 1999). Pada pandangan lateral secara radiografi (Gambar 24) terdapat tanda arah panah sebagai arah pembesaran dan warna sebagai tanda

3.2.7 RADIOLOGI JANTUNG DR. ROZZETY

PENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

Diagnostic Radiology. Thorax-Mediastinum. Disusun oleh JB.Prasodjo.dr.,Sp.Rad. SMF.Ro.FKUNS/RSDM

ALAT DAN BAHAN. 2 buah penggaris / mistar. Pulpen. Kapas dan alkohol SKENARIO SESAK NAFAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Hormat kami, Penulis

sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial.hal ini

Keterampilan Klinis PEMERIKSAAN FISIS SISTIM RESPIRASI

Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)

Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

Perbedaan Cardiothoracic Ratio (CTR) Normal antara Proyeksi Standar Foto Toraks dengan Proyeksi Anterio- Posterior (AP) Supine Ekspirasi Maksimal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST

SISTEM CARDIO VASCULAR

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

X- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

PENDAHULUAN PENYAJIAN

Anatomi Vertebra. Gambar 1. Anatomi vertebra servikalis. 2

Buku 2: RKPM. Modul Fungsi Kardiovaskuler

Buku 2: RKPM. Modul Fungsi Kardiovaskuler

EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

Movement Of The Thorax : Pendekatan Kinesiologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JANTUNG. TUGAS I Disusun untuk memmenuhi tugas browsing ilmiah. Disusun Oleh: LULUK SHOLEKAH NIM : G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

TUGAS REFERAT RADIOLOGI FOTO THORAX. Penyusun : Ficky Errica S. Ked Pembimbing : dr. Tuty S. Sp.Rad SMF RADIOLOGI RSUD SIDOARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ekspertise Efusi Pleura

Anamnesis (History Taking)

BAYU TIRTA SUKMANA ANATOMI OLAHRAGA. Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH

DESKRIPSI FOTO X-Ray. Foto Schedel AP/Lateral. o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak

Sejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

TERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.

SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

Sinyal ECG. ECG Signal 1

PNEUMOTHORAX. Click Oleh to edit Master subtitle style IDRIES TIRTAHUSADA Pembimbing: Dr Haryadi Sp.Rad 4/16/12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pharynx merupakan suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.

ANALISIS FAKTOR PAPARAN TERHADAP CITRA DIGITAL RADIOGRAFI (DR) PADA THORAKS

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

Pemeriksaan fisik paru (inspeksi dan palpasi) dr. Edi Nurtjahja,Sp.P

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Departemen Radiologi, 2 Departemen Anestesiologi FK Universitas Indonesia-RS dr. Cipto Mangunkusomo

MANIFESTASI KLEIDOKRANIAL DISPLASIA PADA RONGGA MULUT DAN PERAWATANNYA

LAMPIRAN. Citra pertama yang diperoleh dari CT-scan Thorax adalah berupa Scanogram yang berguna untuk emperoleh berapa Slice yang akan

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, peran yang sangat kompleks, anatomi dan fisiologi (fungsi

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

Analisa Ruang Metode Moyers

BAB I PENDAHULUAN. atau yang disebut dengan cardiomegaly. Pemantauan pembesaran jantung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

DIAGNOSTIK PENUNJANG RONTGEN THORAKS DALAM MENEGAKKAN GAGAL JANTUNG

Sistem Peredaran Darah Manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM CARDIOVASCULAR

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kepentingan telah menjadi prosedur rutin di dunia kedokteran seluruh

BAB 2 KANINUS IMPAKSI. individu gigi permanen dapat gagal erupsi dan menjadi impaksi di dalam alveolus.

Ektraksi Fitur Citra Paru-Paru Menggunakan Gray Level Co-ocurance Matriks

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

SOAL POST TES: 1a. Sebutkan definisi fraktur dan apa yang dinilai pada kasus fraktur dari X foto polos. Fraktur ialah diskontuinitas daripada tulang.

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 1.2 KARDIORESPIRASI

Transkripsi:

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no. 94 Padang Telp.: 0751-31746 Fax.: 32838 PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN) BAGIAN 2 SEMESTER 4 TAHUN AJARAN 2016/2017 Edisi kedua, 2017 PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

JADWAL KEGIATAN KK PADA BLOK 2.5 SEMESTER 4 TA. 2016/2017 No. KEGIATAN* JUMLAH PERTEMUAN (Latihan dan ujian) RUANGAN 1. Toraks 2: Pemeriksaan Jantung Lengkap + JVP 4x EF 2. Pemeriksaan EKG 3x EF 3. Permintaan & Interpretasi X-Ray Toraks (Jantung) 2x EF 4. RJP 2: Terapi Oksigen 3x EF Rincian jadwal per minggu sesuai dengan daftar dari Bagian Akademik

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan karena telah selesai menyusun PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIK blok 2.5. Kegiatan ketrampilan klinik pada blok ini terdiri atas: 1. Pemeriksaan jantung lengkap dan JVP (4 kali pertemuan) 2. EKG (3 kali pertemuan) 3. Permintaan dan pembacaan rontgen jantung (2 kali pertemuan) 4. RJP 2: Terapi Oksugen Keempat materi di atas merupakan kompetensi yang harus diberikan kepada mahasiswa sehingga secara umum mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup dan memadai untuk menjadi seorang dokter. Penuntun ketrampilan klinik ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dan instruktur dalam melakukan kegiatan ketrampilan klinik pada blok ini. Namun diharapkan juga mereka dapat menggali lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan melalui referensi yang direkomendasikan. Semoga penuntun ini akan memberikan manfaat bagi mahasiswa dan instruktur ketrampilan klinik yang terlibat. Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan. Akhirnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan pengadaan penuntun ini, kami ucapkan terima kasih. Padang, Maret 2017 Penyusun

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS (JANTUNG) I. Pengantar Pemeriksaan radiografi toraks dilakukan untuk menilai jantung, paru, mediastinum dan dinding dada.pemeriksaan radiografi toraks untuk menilai jantung sangat penting untuk penilaian awal dan merupakan pelopor untuk pemeriksaan berikutnya. Pada tahap ini, akan diberikan keterampilan mengenai radiografi toraks untuk menilai jantung.proyeksi rutin pemeriksaan radiografi toraks untuk jantung adalah proyeksi Postero-Anterior (PA) dan lateral. II. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu 1. Memasang radiografi toraks di lampu baca. 2. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi interpretasi jantung pada radiografi toraks 3. Menjelaskan batas-batas jantung pada radiografi toraks PA dan Lateral 4. Melakukan pengukuran jantung (Cardio-Thoracic Ratio) III. Strategi Pembelajaran 1. Responsi 2. Demonstrasi oleh instruktur 3. Latihan mandiri IV. Prasyarat Ilmu dasar anatomi dan fisiologi jantung V. Teori Radiografi toraks di baca dengan menempatkan sisi kanan foto (marker R) di sisi kiri pemeriksa atau sisi kiri foto (marker L) di sisi kanan pemeriksa.pada radiografi toraks, jantung terlihat sebagai bayangan opak (putih) di tengah dari bayangan lusen (hitam) paruparu. Bagian atas jantung dan arcus aorta berada di belakang manubrium sterni. Bagian bawah dari bayangan jantung sebagian kecil tertutup oleh lengkungan (kubah) diafragma. Bentuk jantung tergantung dari beberapa hal, yaitu: 1. Respirasi Gerakan diafragma mempengaruhi bentuk jantung. Pada ekspirasi atau inspirasi yang tidak adekuat, jantung akan terlihat lebar dan mendatar karena terdorong oleh

diafragma serta rongga toraks terlihat lebih sempit karena paru tak distensi optimal. Pada inspirasi yang cukup (iga 6 anterior atau iga 10 posterior terlihat komplit) jantung akan memperlihatkan ukuran yang hampir sama dengan keadaan sebenarnya sehingga layak untuk dinilai.iga ssi anterior terlihat berbentuk huruf V, dan iga posterior terlihat menyerupai huruf A. Anterior Posterior Gambar 1.Inspirasi cukup jika terlihat komplit iga 6 anterior atau iga 10 posterior. A B Gambar 2.Pengaruh inspirasi terhadap ukuran jantung.a.inspirasi kurang, B. Inspirasi cukup. 2. Simetris/ asimetris Radiografi toraks dikatakan simetris jika terdapat jarak yang sama antara prosesus spinosus dan sisi medial os clavikula kanan - kiri. Posisi asimetris dapat

mengakibatkan gambaran jantunr mengalami rotasi sehingga penilaian terhadap jantung menjadi kurang valid. Gambar 3. Jarak yang sama antara prosesus spinosus dengan sisi medial os clavikula bilateral. 3. Posisi pemeriksaan Jantung berada di sisi anterior rongga dada.pada radiografi toraks dengan posisi berdiri, dimana sinar berjalan dari belakang ke depan (PA), maka letak jantung dekat sekali dengan film. Jika jarak dari fokus sinar ke film cukup jauh, maka bayangan jantung yang terjadi pada film tidak banyak mengalami pembesaran/ magnifikasi. Pada umumnya jarak fokus-film untuk radiografi jantung 1,8 2m. Bayangan jantung yang terlihat pada radiografi toraks proyeksi PA mengalami magnifikasi ± 5% dari keadaan sebenarnya. Lain halnya bila radiografi dibuat dalam proyeksi antero-posterior (AP), maka jantung letaknya akan menjadi jauh dari film sehingga bayangan jantung akan mengalami magnifikasi bila dibandingkan dengan proyeksi PA. Hal yang sama akan terjadi pada radiografi yang dibuat dengan posisi telentang (supine) dengan sinar berjalan dari depan ke belakang (AP). Di sini bayangan jantung juga akan terlihat lebih besar dibanding dengan proyeksi PA dan posisi berdiri. Gambar 4. Posisi posteroanterior (PA) dan posisi anteroposterior (AP) supine

4. Bentuk tubuh Pada orang yang kurus dan jangkung (astenikus) jantung berbentuk panjang dan ke bawah.ukuran vertikal jauh lebih besar daripada ukuran melintang.diafragma letaknya mendatar sehingga jantung seolah tergantung (cor pendulum).sebaliknya pada orang yang gemuk dan pendek (piknikus); letak jantung lebih mendatar dengan ukuran melintang yang lebih besar disertai diafragma yang letaknya lebih tinggi. Bentuk dinding toraks seperti pectus excavatum/ pigeon chest, pectus carinatum, kelainan pada kelengkungan vertebra seperti skoliosis, kifosis atau hiperlordosis dapat mempengaruhi bentuk dan letak jantung. 5. Kelainan paru Kelainan luas pada paru dapat mempengaruhi bentuk dan letak jantung. Fibrosis atau atelektasis dapat menarik jantung, Radioanatomi jantung 1. Proyeksi Postero-Anterior (PA) - Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan bayangan jantung disebut sinus kardiofrenikus. - Dimulai dari sinus kardiofrenikus kanan ke arah kranial, batas jantung di kanan bawah dibentuk oleh atrium kanan. Atrium kanan terlihat melengkung ke atas kemudian bersambung dengan mediastinum superior yang dibentuk oleh vena cava superior. - Batas jantung disisi kiri atas dibentuk oleh arkus aorta yang menonjol di sebelah kiri kolumna vertebralis. Di bawah arkus aorta ini batas jantung melengkung ke dalam (konkaf) yang disebut pinggang jantung. - Pada pinggang jantung ini, di bawah arkus aaorta, terdapat penonjolan dari arteria pulmonalis. Pada anak-anak penonjolan ini kadang-kadang agak besar. - Di bawah penonjolan a. Pulmonalis terdapat aurikel dari atrium kiri (left atrial appendage). - Di bawah aurikel ini batas kiri bawah jantung dibentuk oleh ventrikel kiri yang merupakan lengkungan konveks ke bawah sampai ke sinus kardiofrenikus kiri. Puncak lengkungan dari ventrikel kiri itu disebut sebagai apex jantung. - Pada pembesaran ventrikel kanan yang berat, maka ventrikel kanan mengambil bagian dalam pembentukan batas jantung kanan bawah. Pada umumnya ventrikel kanan tidak membentuk batas jantung.

- Aorta desendens tampak samar-samar sebagai garis lurus yang letaknya paravertebral kiri dari arkus sampai diafragma. 2. Proyeksi Lateral kiri Gambar 5. Radioanatomi foto toraks PA - Di belakang sternum, batas depan jantung dibentuk oleh ventrikel kanan yang merupakan lengkungan dari sudut diafragma depan ke arah kranial. Kebelakang, lengkungan ini menjadi lengkungan aorta. - Bagian belakang batas jantung dibentuk oleh atrium kiri. Atrium kiri ini menempati sepertiga tengah dari seluruh batas jantung sisi belakang. Dibawah atrium kiri terdapat ventrikel kiri yang merupakan batas belakang bawah jantung. - Batas belakang jantung mulai dari atrium kiri sampai ventrikel kiri berada di depan kolumna vertebralis. Ruangan di belakang ventrikel kiri disebut ruang belakang jantung (retrocardiac space) yang radiolusen karena adanya paru-paru.

- Aorta desendens letaknya berhimpit dengan kolumna vertebralis. Atrium kiri Ventrikel Ventrikel kiri Gambar 6. Radioanatomi foto toraks Lateral kiri Cara pengukuran Cardio Thoracic Ratio (CTR) - Ditarik garis M yang berjalan di tengah-tengah kolumna vertebralis torakalis. - Garis A adalah jarak antara M dengan batas jantung sisi kanan yang terjatuh. - Garis B adalah jarak antara M dengan batas kiri jantung yang terjatuh. - Garis transversal C ditarik dari dinding toraks sisi kanan ke dinding toraks sisi kiri. Garis ini melalui sinus kardiofrenikus kanan. Bila sinus-sinus kardiofrenikus ini tidak sama tingginya, maka garis C ditarik melalui pertengahan antara kedua sinus itu. Ada pula yang menarik garis C ini dari sinus kostofrenikus kanan ke sinus kostofrenikus kiri. Perbedaan kedua cara ini tidak begitu besar, sehingga dapat dipakai semuanya.

M A B C Gambar 7.Cara pengukuran CTR Pada radiografi toraks PA dewasa dengan bentuk tubuh yang normal, CTR kurang dari 50%. Pada umumnya jantung mempunyai batas radio-anatomis sebagai berikut : - Batas kanan jantung letaknya para-sternal, Bila kita memakai garis A, maka garis A ini panjangnya tidak lebih dari 1/3 garis dari M ke dinding toraks kanan. - Batas jantung sisi kiri terletak di garis pertengahan klavikula (mid-clavicular line). - Batas dari arkus aorta, yaitu batas terats dari jantung, letaknya 1-2 cm di bawah tepi manubrium sterni. VI. Prosedur kerja (Lihat daftar tilik)

DAFTAR TILIK PENILAIAN KETRAMPILAN KLINIK 4 PERMINTAAN RADIOGRAFI TORAKS (JANTUNG) DAN INTERPRETASI HASIL BLOK 2.5 GANGGUAN KARDIOVASKULER SEMESTER IV TA.2016/2017 Nama Mahasiswa :.. BP. : Kelompok : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 1 Memasang radiografi toraks ke lampu baca 2 Menunjukkan iga anterior (bentuk V) 3. Menunjukkan iga posterior (bentuk A) 4. Menilai inspirasi cukup atau tidak (iga 6 anterior atau iga 10 posterior terlihat komplit) 5. Menilai simetris/ tidak radiografi toraks (simetris jika terdapat jarak yang sama antara prosesus spinosus dan sisi medial os clavikula kanan kiri) 6 Menyebutkan batas jantung sambil menunjukkannya di foto toraks PA - Atrium kanan - Arcus aorta - Pinggang jantung - Aurikel atrium kiri - Ventrikel kiri - Apeks jantung 7 Menyebutkan batas jantung sambil menunjukkannya di foto toraks lateral - Ventrikel kanan - Atrium kiri - Ventrikel kiri 8 Melakukan pengukuran jantung (Cardio-Thoracic Ratio) TOTAL Keterangan : 0 = Tidak dilakukan 1 = Dilakukan dengan perlu perbaikan 2 = Dilakukan dengan sempurna Nilai : Jumlah Total x 100 = 16 Padang, Instruktur NIP.