Fakhruddin *), Elva Eprina, dan Syahril Laboratorium Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru

dokumen-dokumen yang mirip
Paulina Lelly *, Zulhelmi **, M. Nasir ** Paulina ABSTRACT

SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA DIKELAS VIII. 6 SMPN 08 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SMA N 1 UKUI

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SOSIAL SAINS FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF PADA SISWA KELAS VIII B 3 MTs DAR EL HIKMAH PEKANBARU

ABSTRACT. PBI s model subject material of rigid body balance on class XI Science of Senior

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Zulfan Efendi, Eddy Noviana, Mahmud Alpusari Hp.

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan proses, sikap ilmiah dan bukan cara menghafal konsep

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Yennita *), Nisfullail, dan Naila Husna Laboratorium Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru, 28293

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE)

PEMBELAJARAN SAINS FISIKA MELALUI PENDEKATAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY ) PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL FALAH AIR MOLEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **) ABSTRACT

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XII SMAN 9 PEKANBARU

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THREE STAY ONE STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD. Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DAN STAD MEMPERHATIKAN MOTIVASI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Diah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Hemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

Oleh :Agusminarti D 1), Elfis 1} 1} Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PSIKOMOTOR FISIKA SISWA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 UKUI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

RESULT COGNITIVE LEARNING IN PHYSICAL SCIENCE BY USING COOPERATIVE MODEL TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER IN VIII B CLASS MTs. DINIYAH PUTRI PEKANBARU

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Transkripsi:

Jurnal Geliga Sains 4 (1), 18-22, 2010 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X SIKAP ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI I BANGKINANG BARAT Fakhruddin *), Elva Eprina, dan Syahril Laboratorium Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 faruqfisika@yahoo.com Abstract This study aimed to describe student attitudes towards learning physics with computer media use through the implementation of cooperative type STAD model in SMAN I X3 graders West Bangkinang 2009/2010 academic year which amounts to 35 people with a sample of two groups totaling 12 people. Collecting data by using the observation sheet at each meeting. The technique of data analysis using descriptive analysis. Results of data analysis shows that on average during the three meetings have been 77.8% of students with a scientific high category, 19.4% of students have been scientifically medium category, and 2.7% of the students is still low in the scientific attitude. Thus the application of physics learning with computer media use through the implementation of an effective model for cooperative type STAD X 3 geade students at SMAN I west Bangkinang subject matter of heat. Keywords: Media Computers, Scientific Attitudes, STAD Cooperative Type Pendahuluan Salah satu tujuan pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah supaya peserta didik memiliki kemampuan menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Depdiknas: 2006) Fisika merupakan bagian dari sains yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta secara ilmiah (Anonim, 2003). Mata pelajaran Fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains, hakikat sains adalah ilmu pengetahuan yang obyek pengamatannya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan serta manusia. Sains adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metodemetode berdasarkan observasi sians berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2003). Mempelajari fisika dapat menimbulkan sifat disiplin dan tertib, berpikir cermat, cepat, dan tepat. Sebagaimana yang diungkapkan dalam tujuan pendidikan nasional yaitu mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas penilaian dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari ilmu pengetahuan (Depdiknas, 2006). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kegiatan pembelajaran merupakan proses belajar mengajar. Suatu proses pembelajaranakan mencapai hasil yang diharapkan apabila direncanakan dengan baik (Slameto, 2003). Sikap ilmiah merupakan salah satu bentuk kecerdasan yang dimiliki oleh setiap *) Komunikasi Penulis

Fakhruddin, Elva Eprina, dan Syahril ; Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran... 19 individu. Sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sikap ilmiah siswa pada dasarnya tidak berbeda dengan keterampilanketerampilan lain (kognitif, sosial, proses, dan psikomotor). Untuk memunculkan sikap ilmiah siswa juga diperlukan sebuah model pembelajaran yang sesuai dengan indikatorindikator yang dimiliki oleh sikap ilmiah siswa itu. Dalam pembelajaran sikap ilmiah siswa sangat diperlukan sikap rasa ingin tahu, bekerja sama secara terbuka, bekerja keras, bertanggung jawab, kepedulian, kedisiplinan dan kejujuran. Ini dikarenakan dengan sikap ilmiah tersebut pembelajaran akan berjalan dengan baik, sehingga mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan, dimana siswa diharapkan mampu aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Sikap dalam bahasa inggris disebut attitude, sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahas latin aptus yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefinisikan sikap sebagai An attitude ia an ideacharged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation (Bahrul, 2007). Sobur (2003) mengatakan bahwa ciri khas dari sikap adalah mempunyai obyek tertentu dan mengandung penilaian. Sikap pada dasarnya meliputi rasa suka dan tidak suka, penilaian serta reaksi menyenangkan atau menyenangkan terhadap obyek, orang, dan mungkin aspek-aspek lain, termasuk idea abstrak dan kebijakan sosial. Sikap sebagai gabungan dari komponen kognitif yang merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif yang merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, sedangkan komponen perilaku merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Harlen (1992) ada 9 aspek sikap ilmiah, iaitu : Sikap ingin tahu, Sikap ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, sikap tidak putus asa, sikap tidak berprasangka, sikap jujur, sikap bertanggung jawab, sikap berfikir bebas, dan sikap kedisiplinan diri. Berdasarkan informasi dari guru di SMAN 1 Bangkinang Barat bahwa sikap ilmiah siswa pada pembelajaran fisika di kelas X sebelumnya masih tergolong rendah karena belum dilatih secara maksimal. Pada saat penyajian materi guru lebih dominan di dalam kelas, dengan menerapkan model pembelajaran langsung yang berupa metode ceramah, diskusi, tugas dan tanya jawab tanpa banyak melihat kemungkinan penerapan metode lain yang sesuai dengan jenis materi, bahan dan alat yang tersedia. Akibatnya, siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut, membuat siswa merasa bosan dan tidak tertarik mengikuti pelajaran sehingga tidak ada motivasi dari dalam dirinya untuk berusaha memahami apa yang diajarkan oleh guru, yang akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Oleh karena itu perlu usaha perbaikan agar siswa dapat bersikap ilmiah dalam pembelajaran fisika. Dengan memperhatikan kondisi tersebut, maka guru dituntut untuk melakukan perbaikan atau memilih strategi yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi yang dipilih hendaknya melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat membangkitkan sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran fisika dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar mereka. Dari uraian yang telah di kemukakan di atas, diharapkan dalam upaya meningkatkan sikap ilmiah siswa perlu adanya suatu strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa dalam belajar fisika adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievemen Division (STAD). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa bekerja pada kelompok kecil yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang dan setiap orang siswa mempunyai peluang untuk menjelaskan di depan kelas sebagai facilitator bagi teman-temannya. Jadi tidak ada siswa yang merasa rendah diri karena memiliki kesempatan yang sama. Menurut Slavin (1955) pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki karakteristik utama yaitu : penghargaan kelompok, pertanggungjawaban dan kesempatan untuk berhasil. Selanjutnya Slavin menyatakan

20 Fakhruddin, Elva Eprina, dan Syahril ; Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran... bahwa STAD memiliki keunggulan: (1) Pengetahuan diperoleh siswa dengan membangun sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan orang lain, (2) Sistem evaluasi dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi siswa agar berusaha lebih baik untuk diri sendiri dan temannya, sehingga sifat kerjasama diantara siswa terjalin dengan baik. Selain menggunakan metode pembelajaran yang tepat sebaiknya dalam proses pembelajaran guru juga menggunakan media pembelajaran yang cocok sebagai alat bantu mengajar guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan penggunaan media komputer melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan siswa dapat melihat langsung penjabaran konsep yang disajikan guru, seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan penggunaan Media Komputer melalui Penerapan Model kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X 3 SMA Negeri 1 Bangkinang Barat. Bahan dan Metode Penelitian ini dilaksanakan di kelas X 3 SMA Negeri 1 Bangkinang Barat pada semester genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Waktu penelitian dari bulan April sampai bulan Juni 2010 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X 3 yang berjumlah 35 orang dengan sampel sebanyak 2 kelompok yang berjumlah 12 orang. Bentuk penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, hanya mendeskripsikan sikap ilmiah siswa terhadap pembelajaran fisika dengan penggunaan media komputer melalui penerapan model kooperatif tipe STAD yang diamati selama proses pembelajaran. Instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, LKS dan lembar pengamatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar pengamatan sikap ilmiah siswa yang terdiri dari 5 indikator. Adapun indikator sikap tersebut adalah : 1) Sikap ingin tahu, 2) Berpikir bebas, 3) Jujur, 4) Bekerja sama secara terbuka, dan 5) Kedisiplinan Bentuk instrumen pengumpulan datanya berupa lembar pengamatan sikap ilmiah. Hasil dan Pembahasan Setelah data diperoleh dan kemudian diolah maka diperoleh seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Hasil pengamatan sikap ilmiah siswa selama proses pembelajaran rata-rata mengalami peningkatan tiap pertemuan Pada pertemuan pertama rata-rata skor sikap ilmiah siswa 77,8% berada pada kategori tinggi, pertemuan kedua meningkat menjadi 86,6% berada pada kategori tinggi, pada pertemuan ketiga terus meningkat menjadi 93,3 % berada pada kategori tinggi. Adapun tingkat kategori sikap ilmiah siswa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Skor Sikap Ilmiah Siswa Tiap Indikator No Aspek Sikap Siswa Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III 1 Memiliki rasa ingin tahu 75 83,3 91,7 2 Berpikir bebas 66,7 75,0 83,3 3 Jujur 66,7 83,3 91,7 4 Bekerja sama secara terbuka 91,7 91,7 100 5 Kedisiplinan 83,3 100 100 Rata- Rata 77,8 86,6 93,3 Kategori T T T

Fakhruddin, Elva Eprina, dan Syahril ; Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran... 21 Tabel 2. Tingkat Kategori Sikap Ilmiah Siswa No Pertemuan Frekuensi Tinggi Sedang Rendah 1 Pertemuan I 66,7 25,0 8,3 2 Pertemuan II 75,0 25,0 0 3 Pertemuan III 91,7 8,3 0 Rata-rata 77,8 19,4 2,7 Berdasarkan Table 2 menunjukkan ratarata tingkat kategori sikap ilmiah siswa pada tiga kali pertemuan adalah tinggi dengan persentase rata-rata 77,8%, kategori sedang sebanyak 19,4%, sedangkan siswa yang memiliki sikap ilmiah pada tingkat kategori rendah 2,7%. Sikap ilmiah siswa pada setiap pertemuan semakin baik, hal ini dapat dilihat mulai dari pertemuan pertama, kedua dan pertemuan ketiga selalu terjadi peningkatan, hal ini kemungkinan disebabkan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran komputer melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan Tabel 1 dan 2, terlihat bahwa sikap ilmiah siswa pada materi pokok kalor dengan penggunaan media komputer melalui model kooperatif tipe STAD pada pembelajaran fisika pada siswa kelas X 3 SMAN I Bangkinang Barat terjadi perubahan yang signifikan, dan pada umumnya sudah berada pada kategori tinggi. Meningkatnya sikap ilmiah siswa pada setiap pertemuan ini disebabkan karena masing-masing kelompok bersaing dan termotivasi untuk mendapatkan penghargan kelompok terbaik sesuai dengan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Disamping itu juga termotivasi oleh media pembelajaran yang berbeda dengan media pembelajan yang selama ini diberikan para guru. Meskipun masih ada beberapa orang siswa yang indikator sikap ilmiahnya belum muncul, disebabkan karena media komputer yang digunakan masih kurang terbiasa dan masih gamang teknologi, disamping itu kemungkinan ada sebagian kecil meteri yang tidak sesuai dengan penggunaan media komputer pada materi kalor, untuk solusinya bisa digunakan media dan model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi yang diajarkan untuk merangsang sikap ilmiah siswa. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis deskriptif tentang sikap ilmiah siswa di kelas X 3 SMA Negeri I Bangkinang Barat, maka diperoleh beberapa temuan pada penelitian ini yaitu sikap ilmiah siswa meningkat tiap pertemuan, dengan skor pertemuan I sebesar 77,8% berada pada kategori tinggi, skor pertemuan II sebesar 83,3% berada pada kategori tinggi, dan skor pada pertemuan III sebesar 93,3% berada pada kategori tinggi. Dari hasil ini terjadi peningkatan pada setiap pertemuan. Dengan demikian, secara keseluruhan sikap ilmiah siswa dapat dilatihkan dengan penggunaan media komputer melalui penerapan model kooperatif tipe STAD di siswa kelas X 3 SMAN I Bangkinang Barat pada materi kalor. Bardasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka penulis menyarankan : 1. Penerapan model pembelajaran fisika dengan penggunaan media komputer melalui penerapan kooperatif tipe STAD pada materi kalor dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk pembelajaran pada pelajaran fisika. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD hendaklah dilakukan sesuai dengan tahap-tahap yang ada dan guru harus bisa membagi waktu dengan baik sehingga semua tahap dapat terlaksana. 3. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang serupa pada materi pokok, waktu dan tempat penelitian yang berbeda dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dengan lebih menekankan peran guru dalam membimbing atau mengarahkan siswa. Daftar Pustaka Anonim, 2003. Standar Kompetensi Pelajaran Sains Sekolah Menengah Atas. Jakarta.

22 Fakhruddin, Elva Eprina, dan Syahril ; Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran... Bahrul, 2007. Sikap Ilmiah. Bahrul. Wordpress.com. Depdiknas, 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta. Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas, Jakarta. Djamarah., S. B. dan Zain, A., 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta. Harlen, W., 1992. Teaching of Science. David Fulton Publisher, London. Kanginan, M., 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Erlangga, Jakarta. Slameto., 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta, Jakarta. Slavin, R., 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice. Allyn and Bacon, Boston. Sobur, A., 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia, Bandung.