BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

PENGARUH SUPLEMENTASI BAKING SODA DALAM PAKAN TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH SAPI PERAH LAKTASI SKRIPSI. Oleh AHMAD FARRAS FAZA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Kacang jantan muda dan dewasa akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

KANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL PEMERAHAN BERBEDA

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

Pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar kolesterol dan lipoprotein darah sapi perah laktasi

PENGARUH SUPLEMENTASI NATRIUM GLUTAMAT DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI PROTEIN PAKAN, PRODUKSI PROTEIN DAN CASEIN SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Imbangan Pakan; Efisiensi Produksi Susu; Persistensi Susu. ABSTRACT

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

METODE. Materi. Metode

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Nutrien Silase dan Hay Daun Rami (%BK)

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING RANSUM SERTA TOTAL SOLID SUSU SAPI FH AKIBAT IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Peternakan Rakyat di Ciater Peternakan rakyat di Ciater Kabupaten Subang merupakan peternakan yang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

Transkripsi:

25 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar kolesterol dan lipoprotein darah sapi perah laktasi dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2015 sampai dengan tanggal 6 Maret 2016 di kandang milik Kelompok Tani Ternak (KTT) Wahyu Agung, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 3.2. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 8 ekor sapi perah betina Peranakan Friesian Holstein (PFH) laktasi bulan ke 3 dan ke 4 dengan periode laktasi II. Bobot badan rata-rata sapi perah adalah 456 ± 31 kg (99 ± 5 kg BB 0,75 ). 3.2.1. Bahan Bahan yang digunakan sebagai pakan adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan konsentrat (WA Feed) serta penambahan additive pakan yaitu kolin klorida 60% corn-cob (60% kolin klorida dan 40% corn-cob). Hijauan dan konsentrat diberikan dengan perbandingan 40 : 60 diberikan sesuai kebutuhan sapi perah yaitu protein kasar (PK) 13% dan Total Digestible Nutrients (TDN) 63% serta penambahan kolin klorida 60% corn-cob dalam jumlah 30 g/ekor/hari setara dengan 18 g/ekor/hari kolin klorida (0,02 % BB 0,75 ) berdasarkan penelitian

26 sebelumnya tentang penambaan RPC pada sapi perah (Hartwell et al., 2000; Pinotti et al., 2002; Xu et al., 2006). Bahan untuk analisis kadar kolesterol dan lipoprotein darah yang terdiri dari LDL dan HDL darah sapi perah laktasi adalah sampel darah dari masing-masing sapi perah laktasi. Analisis kadar kolesterol darah menggunakan stanbio cholesterol liquicolor, analisis kadar trigliserida darah menggunakan stanbio trygliceride liquicolor, dan analisis kadar HDL darah menggunakan stanbio HDL liquicolor. 3.2.2. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah label untuk memberikan tanda pada materi dan alat, timbangan digital untuk menimbang pakan kapasitas 150 kg dengan ketelitian 0,002 kg, timbangan digital kapasitas 500 g dengan ketelitian 0,01 g digunakan untuk menimbang kolin klorida, ember sebagai tempat pakan konsentrat pada waktu menimbang, karung sebagai wadah pakan berupa hijauan, plastik sebagai wadah kolin, spuit ukuran 10 ml dan jarum sebagai alat untuk mengambil sampel darah, tabung non ethylene diamine tetra acetic (EDTA) sebagai wadah sampel darah, refrigerator sebagai tempat menyimpan sementara sampel darah serta ice box sebagai tempat menyimpan sampel darah selama perjalanan. Alat yang digunakan dalam analisis kadar kolesterol, LDL, dan HDL darah sapi perah laktasi adalah Biochemistry Analyser Caretium, mikropipet dengan kapasitas 0,1-1 ml untuk mengambil reagen dan mikropipet dengan kapasitas 0,01-0,1 ml untuk mengambil sampel darah, mikrotip untuk tempat reagen dan

27 sampel, tisu untuk membersihkan sisa reagen dan sampel, serta gelas ukur sebagai wadah air untuk pembersihan alat dari sisa reagen dan sampel sebelumnya. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi rancangan Cross-over Design berdasarkan Neter et al. (1990) terdiri dari 2 perlakuan T 0 (0 g/ekor/hari kolin klorida corn-cob) dan T 1 (30 g/ekor/hari kolin klorida 60% corn-cob) dengan 8 ulangan, yaitu 4 ekor ternak per perlakuan berlangsung dalam 2 periode sehingga periode merupakan ulangan. Masing-masing periode berlangsung selama 4 minggu. Penelitian dilaksanakan dalam 5 tahap prosedur penelitian, yaitu 1) tahap persiapan penelitian 2) tahap adaptasi pakan 3) tahap perlakuan 4) tahap pengambilan sampel dan analisis sampel 5) Analisis data. Variabel yang diamati pada penelitian adalah 1) konsumsi bahan kering pakan, dihitung dengan cara menimbang pakan yang diberikan dikurangi dengan sisa pakan setelah 24 jam setiap hari kemudian dikalikan dengan kadar bahan kering pakan, dilakukan selama periode 1 dan periode 2 berlangsung 2) konsumsi lemak kasar pakan, dihitung dengan cara mengalikan kadar lemak kasar pakan dengan konsumsi bahan kering pakan setiap hari selama periode 1 dan periode 2 berlangsung 3) kadar kolesterol darah 4) kadar LDL darah 5) kadar HDL darah. 3.3.1. Tahap persiapan penelitian Tahap persiapan peneltian dilakukan dengan analisis proksimat bahan pakan yang terdiri dari rumput gajah dan konsentrat (WA Feed). Hasil analisis

28 proksimat ditampilkan dalam Tabel 1. Recording bobot badan dan produksi susu harian setiap ekor sapi perah dilakukan untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pakan sapi perah. Ransum pakan diformulasikan mencukupi kebutuhan nutrisi sapi perah yaitu mengandung 13% PK dan 63% TDN untuk semua perlakuan (T 0 dan T 1 ). Formulasi ransum pakan sapi perah laktasi ditampilkan dalam Tabel 2. Pengelompokan 8 ekor sapi perah dibagi menjadi 2 kelompok (untuk perlakuan T 0 = 4 ekor dan T 1 = 4 ekor). Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat Bahan Pakan Sapi Perah Laktasi Nutrien No Bahan pakan BK a TDN PK d SK a LK a ------------------------( % ) ---------------------- 1 Rumput Gajah 15,32 57,33 b 8,01 33,06 2,72 2 Konsentrat WA Feed 88,39 69,54 c 16,70 19,92 4,55 Sumber : a. Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (2015). b. Perhitungan TDN berdasarkan rumus Hartadi et al. (1980). c. Perhitungan TDN berdasarkan rumus Sutardi (1979). d. Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (2015). Tabel 2. Formulasi Ransum Pakan Sapi Perah Laktasi No Bahan Pakan Nutrien Rasio BK TDN PK SK LK ---------------------------( % )-------------------------- 1 Rumput Gajah 40 6,12 22,93 3,20 13,22 1,08 2 Konsentrat WA Feed 60 53,03 41,72 10,02 11,95 2,73 Jumlah 100 59,16 64,65 13,22 25,18 3,82 Keterangan : BK= Bahan Kering, PK= Protein Kasar, LK= Lemak Kasar, SK= Serat Kasar, TDN= Total Digestible Nutrients 3.3.2. Tahap adaptasi pakan Tahap adaptasi pakan sapi perah diberikan ransum percobaan secara bertahap, dengan tujuan agar sapi dapat terbiasa mengkonsumsi ransum yang

29 digunakan dalam penelitian. Sapi perah diberi pakan hijauan 2 kali sehari yaitu pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB serta diberi pakan konsentrat 4 kali sehari yaitu pukul 04.00 WIB, 07.00 WIB, 13.00 WIB, dan 15.00 WIB. Penambahan kolin klorida 60% corn-cob 30 g/ekor/hari dilakukan pada pemberian konsentrat di pagi hari. Pemberian air dilakukan secara adlibitum dengan alat penampung air tipe nipple cup. Tahap adaptasi pakan dilakukan selama 2 minggu dengan rincian 1 minggu pertama adaptasi dengan formulasi ransum baru dengan komposisi bahan pakan tanpa penambahan kolin klorida dan 1 minggu selanjutnya adaptasi ransum baru dengan penambahan 30 g/ekor/hari kolin klorida 60% corn-cob. 3.3.3. Tahap perlakuan Tahap perlakuan sapi yang terdiri dari dua kelompok percobaan (masingmasing kelompok 4 ekor) diberi 2 macam perlakuan yaitu T 0 (0 g/ekor/hari kolin klorida 60% corn-cob) dan T 1 (30 g/ekor/hari kolin klorida 60% corn-cob) berlangsung selama 2 periode. Masa setiap periode perlakuan adalah 4 minggu. Penelitian periode ke-1 sapi kelompok I diberikan perlakuan T 0 dan sapi kelompok II diberikan perlakuan T 1. Tahap adaptasi dilakukan kembali selama 2 minggu setelah percobaan periode I dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh pakan sebelumnya kemudian dilanjutkan percobaan periode ke-2. Perlakuan yang diberikan pada periode ke-2 dibalik sehingga sapi kelompok I diberikan perlakuan T 1 dan sapi kelompok II diberikan perlakuan T 0.

30 3.3.4. Tahap pengambilan sampel dan analisis sampel Tahap pengambilan sampel dilakukan di setiap akhir periode perlakuan untuk mengetahui kadar kolesterol, LDL, dan HDL darah. Pengambilan sampel dilakukan 4 jam setelah diberi pakan (Sharma dan Erdman, 1991) dengan spuit ukuran 10 ml pada vena jugularis sapi perah. Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung non EDTA kemudian dihomogenkan dengan menggoyangkan tabung untuk disimpan sementara di dalam refrigerator. Analisis kadar total kolesterol, LDL, dan HDL darah dilakukan di Rumah Sakit Hewan dr. Soeparwi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Metode analisis sampel darah menggunakan Endpoint Method untuk mengetahui kadar total kolesterol, trigliserida, dan HDL darah yang selanjutnya dimasukkan dalam perhitungan kadar LDL darah. Analisis kadar total kolesterol darah dilakukan dengan standarisasi alat, standarisasi reagen, dan uji sampel darah. Tahap awal adalah alat dinetralkan dengan air yang dimasukkan pada alat, bertujuan agar sisa reagen dan sampel yang tersisa pada alat dapat dibersihkan. Reagen kolesterol disiapkan sebanyak 3 buah yaitu dengan pengambilan 1 ml reagen kolesterol dan 0,01 ml reagen standar kolesterol dengan mikropipet kemudian dicampurkan keduanya pada mikrotip serta dihomogenkan untuk diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar. Standarisasi alat dilakukan dengan reagen kolesterol blanko ke-1 dimasukkan pada alat untuk diketahui standar nilai alat untuk uji kolesterol. Tahap selanjutnya adalah standarisasi reagen yaitu dengan dimasukkannya serum sintesis sebanyak 0,01 ml kedalam reagen kolesterol ke-2 lalu diinkubasi selama 10 menit, kemudian diujikan pada alat. Hasil kadar total kolesterol yang tertera pada layar

31 alat memiliki standar nilai normal 138 mg/dl dengan range 96-179 mg/dl, apabila nilai termasuk dalam kisaran normal tersebut maka uji sampel darah dapat dilakukan. Tahap terakhir adalah 0,01 ml sampel darah dimasukkan ke dalam reagen kolesterol ke-3 dan diinkubasi selama 10 menit. Campuran tersebut diujikan pada alat kemudian hasil nilai kadar kolesterol tertera pada layar. Analisis kadar trigliserida darah dilakukan dengan standarisasi alat, standarisasi reagen, dan uji sampel darah. Tahap awal adalah alat dinetralkan dengan air yang dimasukkan pada alat, bertujuan agar sisa reagen dan sampel yang tersisa pada alat dapat dibersihkan. Reagen trigliserida disiapkan sebanyak 3 reagen yaitu dengan pengambilan 1 ml reagen trigliserida dengan mikropipet dan ditambahkan 1 tetes reagen aktivator kemudian dihomogenkan untuk diinkubasi selama 5 menit (hingga berubah menjadi merah muda). Reagen tersebut ditambahkan reagen standar trigliserida 0,01 ml dan diinkubasi selama 10 menit. Standarisasi alat dilakukan dengan memasukkan reagen trigliserida ke-1 pada alat untuk diketahui standar nilai alat untuk uji trigliserida. Tahap selanjutnya adalah standarisasi reagen yaitu dengan dimasukkannya serum sintesis sebanyak 0,01 ml kedalam reagen kolesterol ke-2 lalu diinkubasi selama 10 menit, kemudian diujikan pada alat. Hasil kadar trigliserida darah yang tertera pada layar alat memiliki standar normal 104 mg/dl dengan range 73-135 mg/dl, apabila nilai termasuk dalam kisaran normal tersebut reagen dapat digunakan pada uji sampel darah. Tahap terakhir adalah 0,01 ml sampel darah dimasukkan ke dalam reagen kolesterol ke-3 dan diinkubasi selama 10 menit. Campuran tersebut diujikan pada alat kemudian hasil nilai kadar trigliserida tertera pada layar.

32 Analisis kadar HDL darah dilakukan dengan standarisasi alat, standarisasi reagen, dan uji sampel darah. Tahap awal adalah alat dinetralkan dengan air yang dimasukkan pada alat, bertujuan agar sisa reagen dan sampel yang tersisa pada alat dapat dibersihkan. Reagen HDL disiapkan sebanyak 3 reagen yaitu dengan pengambilan 1 ml reagen HDL dan 0,025 ml reagen standar HDL dengan mikropipet kemudian keduanya dicampurkan pada mikrotip serta dihomogenkan untuk diinkubasi selama 10 menit. Standarisasi alat dilakukan dengan reagen HDL ke-1 dimasukkan pada alat untuk ditahui standar nilai alat untuk uji HDL. Tahap selanjutnya adalah standarisasi reagen yaitu dengan dicampurkannya 0,5 ml serum sintesis dengan 0,05 ml reagen HDL ke-2 pada mikrotip kemudian didiamkan selama 5 menit. Sentrifugasi dilakukan selama 10 menit dan sampel dibiarkan selama beberapa menit hingga terbentuk endapan dan supernatan. Sebanyak 0,025 ml supernatan diambil dan diujikan pada alat. Hasil kadar HDL yang tertera pada layar alat memiliki nilai normal 79 mg/dl dengan range 55-102 mg/dl, apabila nilai termasuk dalam kisaran normal maka uji sampel darah dapat dilakukan. Tahap terakhir adalah mencampurkan sebanyak 0,5 ml sampel darah dengan 0,05 ml reagen HDL ke-3 yang dicampurkan dalam mikrotip kemudian didiamkan selama 5 menit. Sentrifugasi dilakukan selama 10 menit dan sampel dibiarkan selama beberapa menit hingga terbentuk endapan dan supernatan. Sebanyak 0,025 ml supernatan diambil dan diujikan pada alat dan hasil kadar HDL tertera pada layar alat.

33 Analisis kadar LDL darah ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan rumus Friedewald dengan diketahui kadar total kolesterol, trigliserida, dan HDL darah. Perhitungan rumus kadar LDL darah sebagai berikut: LDL = Total Kolesterol (HDL + ri i eri a )... (1) 3.3.5. Analisis statistik data Rancangan percobaan menggunakan rancangan Cross-over designs menurut petunjuk Neter et al. (1990) dengan 2 perlakuan (T 0 dan T 1 ) dan 8 kali ulangan (dalam 2 periode): 1. Periode I T 0 = Pakan tanpa kolin klorida (B1, B2, B3, B4). T 1 = Pakan dengan suplementasi kolin klorida (A1, A2, A3, A4) 2. Periode II T 0 = Pakan tanpa kolin klorida (A1, A2, A3, A4). T 1 = Pakan dengan suplementasi kolin klorida (B1, B2, B3, B4) Setiap periode perlakuan adalah 4 minggu dan selang waktu istirahat adalah 2 minggu dengan susunan lay out percobaan sebagai berikut:

Periode Minggu 34 Sapi Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 1 A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 I 2 A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 3 A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 4 A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 Istirahat Minggu ke-1 Istirahat Minggu ke-2 1 A4 B2 A1 B3 A2 B4 A3 B1 I I 2 A4 B2 A1 B3 A2 B4 A3 B1 3 A4 B2 A1 B3 A2 B4 A3 B1 4 A4 B2 A1 B3 A2 B4 A3 B1 Ilustrasi 8. Denah Rancangan Percobaan Keterangan : = T0 = T1 Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F berdasarkan rancangan percobaan Cross-over designs (Neter et al., 1990) dengan model linear aditif sebagai berikut: Y ij(k) = + i + j + (k) + ε ij(k).... (2) Keteran an : Y ij(k) i j (k) ij(k) = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i (perlakuan suplementasi kolin klorida) periode percobaan ke-j (periode I dan II) ternak sapi perah laktasi ke-k. = nilai rataan umum. = pengaruh perlakuan ke-i (suplementasi kolin klorida). = pengaruh periode percobaan ke-j (periode I dan II). = pengaruh individu ternak sapi perah laktasi ke-k. = pengaruh galat percobaan perlakuan penambahan kolin (i), periode percobaan (j) dan individu ternak sapi perah laktasi (k).

35 Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis statistik ragam (Anova). Kriteria yang diperoleh : F Hitung < F Tabel : Pengaruh perlakuan tidak nyata berpengaruh sehingga H 0 diterima dan H 1 ditolak. F Hitun F Tabel : Pengaruh perlakuan nyata berpengaruh sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. 3.3.6. Hipotesis statistik Hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. H 0 ; 0 = 1 = 0 : tidak ada perbedaan kadar kolesterol dan lipoprotein darah antara sapi perah laktasi yang mendapat dengan tidak mendapat penambahan kolin klorida. 2. H 1 ; 0 1 0: terdapat perbedaan kadar kolesterol dan lipoprotein darah darah antara sapi perah laktasi yang mendapat dengan tidak mendapat penambahan kolin klorida.