Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN

Siti Aisah Agnia Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA BERMEDIA WAYANG HEWAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERCERITA BERBASIS DONGENG TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

METODE BERCERITA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF. Diajukan Oleh: Nurul Khasanah A

Pengaruh Media Papan Titian Terhadap Keseimbangan Gerak Motorik Kasar Anak Kelompok A di RA Al- Hidayah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

Amalia Tri Rachmawati Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. M., M.Pd.

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MEDIA FLIPCHART MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

Pengaruh Penggunaan Media Flashcard terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok A di TK Dharma Wanita Padelegan Pademawu Pamekasan

PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Rachma Hasibuan

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TABLE MANNERS TERHADAP KARAKTER ANAK KELOMPOK B

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH MEDIA PANGGUNG BONEKA TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II DI SLB-AC DHARMA WANITA SIDOARJO

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Pesona PAUD Page 1

PENGARUH METODE STORY TELLING

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PERBEDAAN FORMASI TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN CHEVRON TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG SLEMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

JURNAL HUBUNGAN PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI. Oleh DWI MARLIAWITA ( )

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEGIATAN MENJAHIT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK PEJAJARAN

Pengaruh Metode Bercerita Dengan Media Pop Up Terhadap Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok B

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Transkripsi:

PENGARUH METODE BERCERITA BERBASIS GAMBAR SERI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A Reni Zuliyani Setiawati PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,Email: Renizuliyani3@gmail.com Sri Setyowati PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: Trinilbrow@hotmail.com Abstrak Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengkaji ada atau tidaknya pengaruh metode bercerita berbasis gambar seri terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A. Populasi penelitian ini adalah anak kelompok A di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan yang berjumlah 20 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test dengan T hitung <T tabel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan (pre-test) adalah 4,4 sedangkan nilai rata-rata sesudah diberi perlakuan (post-test) adalah 7,3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa T hitung = 0 lebih kecil dari T tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) = 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode bercerita berbasis gambar seri berpengaruh terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan. Kata Kunci : Kemampuan menyimak, Metode bercerita berbasis gambar seri Abstract This quantitative research aims to study the existence of the influence of storytelling by series of image based method on the ability of listening to group A children. The population was group A children at TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan which numbered 20 children. The technique of data collection used observation and documentation technique while the technique of data analysis used table of Wilcoxon Match Pairs Test with T counted<t table. Based on the research that has been conducted, the result of pre-test was 4,4 and post-test was 7,3 in average. The result of data analysis indicated that T counted = 0 less than T table with significance level 5% (0,05) = 0,05 so Ha was accepted and Ho was rejected. Thus, it could be concluded that storytelling by series of image based method influenced on the ability of listening of group A children at TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan. Keywords : The ability of listening, storytelling by series of image based method PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiiki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal dan non formal dan informal. Bentuk satuan pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun, yang terbagi menjadi 2 kelompok: kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun. Terkait dengan pendidikan taman kanak-kanak terdapat enam aspek perkembangan pada anak usia dini yaitu agama dan moral, sosial emosional,bahasa,kognitif,motorik sertaa seni. Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan dalam diri anak adalah aspek perkembangan bahasa. Hal ini sangat berpengaruh dalam lingkungan anak. Perkembangan bahasa pada anak berkaitan juga dengan kemampuan menyimak. Menurut Anderson (dalam, Dhieni 2007 : 4.6) menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Pendapat ini dipertegas oleh Tarigan (dalam, Dhieni 2007 : 4.6) bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak yaitu proses kegiatan berbahasa dengan cara mendengarkan, memahami, mengapresiasi, serta, menginterprestasi dengan tujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas anak yang dimiliki sejak lahir. Terkait hasil observasi pada tanggal 13 September 2015 di TK Bunga Harapan Sumberwudi 1

Jurnal PAUD Teratai. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017 Karanggeneng Lamongan, rata-rata kemampuan bahasa khususnya dalam kemampuan menyimak yang masih kurang. Dari 20 anak terdapat 13 anak yang kemampuan menyimaknya masih kurang. Pemberian stimulasi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan anak. Stimulasi tersebut harus sesuai dengan hakekat pendidikan anak usia dini bahwa anak usia dini belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Hal ini menggambarkan pendidikan yang diberikan kepada anak harus bersifat menyenangkan agar anak tidak merasa tertekan dan dapat memahami apa yang telah diajarkan gurunya. Menurut Muis (2010 : 5.3) metode bercerita merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan suatu pesan, informasi atau sebuah dongeng belaka, yang bisa dilakukan secara lisan atau tertulis. Sedangkan Menurut Moeslichatoen (2004 : 157) metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Sementara itu menurut Muis (2010 : 5.10) gambar seri yaitu beberapa gambar yang dituangkan dalam beberapa kertas terpisah, memuat keterkaitan isi cerita antara gambar yang satu dengan yang lainya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode bercerita berbasis gambar seri merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita beberapa gambar yang dituangkan dalam beberapa kertas terpisah memuat keterkaitan isi cerita antara gambar yang satu dengan yang lainya. Kegiatan ini bertujuan membangun kontak batin antara anak dengan gurunya, media penyampaian pesan terhadap anak, pendidikan imajinasi atau fantasi anak, membantu proses identifikasi (perbuatan), memperkaya pengalaman batin, dapat sebagai hiburan atau menarik perhatian anak, dan dapat membentuk karakter anak. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka pemberian metode bercerita berbasis gambar seri dapat dilakukan dengan guru menyampaikan cerita dengan gambar seri dan anak disuruh mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru kemudian anak diberi pertanyaan terkait dengan cerita tersebut. Sehingga dengan pemberian metode bercerita berbasis gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ada atau tidaknya pengaruh metode bercerita berbasis gambar seri terhadap kemampuan menyimak anak Kelompok A. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan konstribusi dalam ilmu pendidikan dan pengajaran khususnya di bidang pendidikan guru. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau acuan bagi pendidik dalam memilih cara yang tepat untuk menerapkan kemampuan bahasa dalam hal menyimak. penelitian kuantitatif dimana data penelitian berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik. Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan jenis one group pre-test post-test design. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2011 : 75): Pre- test Treatment Post-test O1 X O2 Bagan 3.1 Desain One-Group Pretest-Postest Dari bagan di atas dapat dijelaskan prosedur penelitian ini sebagai berikut : O1 =Pre-test untuk mengukur kemampuan menyimak anak sebelum diberikan X = perlakuan yang diberikan pada anak melalui metode bercerita berbasis gambar seri. O2 = Post-test untuk mengukur kemampuan menyimak anak sesudah diberikan Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 20 anak, terdiri dari 11 laki-laki dan 9 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok A TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015-2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi non participant, yaitu peneliti tidak terlibat hanya sebagai pengamat independen. Dokumentasi merupakan hasil pengamatan yang diberikan oleh guru melalui metode demonstrasi dalam proses pembelajaran, yang berbentuk foto atau gambar untuk mengetahui secara langsung kegiatan anak saat melakukan kegiatan. Dan sebagai pelengkap selain foto, lembar observasi, rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH), dan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) juga akan digunakan untuk bukti dan pelengkap bahwa kegiatan yang telah direncanakan benar-benar dilaksanakan. Isi dokumentasi terkait dengan proses kegiatan bercerita berbasis gambar seri terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A. Analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik uji jenjang bertanda Wilcoxon Match Pairs Test. Analisis data Wilcoxon Match Pairs Test. digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya ordinal (berjenjang). Dan dalam pelaksanaan pengujiannya hipotesis menggunakan tabel penolong (Sugiyono, 2013:174). METODE Penelitian ini tentang pengaruh metode bercerita berbasis gambar seri terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A Sumberwudi Karanggeneng Lamongan menggunakan pendekatan 2

Tabel 3.16 Tabel penolong untuk tes Wilcoxon No. X A1 X B1 Beda Tanda Jenjang X B1- Jenjang + - X A1 1. 2. 3. Dts Jumlah T=...... Keterangan: X A1 : Nilai sebelum diberikan perlakuan (pre test) X B1 : Nilai setelah diberi perlakuan (post test) X B1- X A1 :Beda antara sebelum diberi dan setelah diberi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap 20 anak di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan dalam aspek kemampuan menyimak adalah sebagai berikut : Pada saat sebelum pemberian treatment dengan metode bercerita berbasis gambar seri kemampuan menyimak anak masih kurang. Hal tersebut dibuktikan ketika guru melakukan penilaian pada kedua aspek yang diamati. Sehingga diperoleh hasil penilaian dari kedua aspek yang diamati dari 20 anak, sebanyak 13 anak masih kurang dalam kemampuan menyimak. Setelah hasil pretest diketahui, maka dilaksanakan treatment berupa pembelajaran metode bercerita berbasis gambar seri sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak. Pelaksanaan treatment di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan sesuai dengan pendapat Dhieni (2007 : 65) bahwa metode bercerita merupakan cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik Anak Usia Dini. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Anak Usia Dini metode bercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan, memberikan keterangan, atau menjelaskan tentang hal baru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar Anak Usia Dini. Metode bercerita berbasis gambar seri merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita beberapa gambar yang dituangkan dalam beberapa kertas terpisah memuat keterkaitan isi cerita antara gambar yang satu dengan yang lainya. Pretest dan posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan menyimak anak sebelum dan sesudah diberikan treatment berupa metode bercerita berbasis gambar seri. Pada saat prettest, kemampuan anak menyimak mendapat nilai rata-rata 4,4. Nilai rata-rata 3 yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan anak menyimak perlu dikembangkan melalui treatment berupa metode bercerita berbasis gambar seri. Manfaat dari pembelajaran metode bercerita berbasis gambar seri yang dilakukan pada anak kelompok A di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan adalah membangun kontak batin antara guru dengan anak. Sesuai dengan pendapat Fadillah (2012 : 174) bahwa manfaat metode bercerita bagi anak usia dini, yaitu media penyampaian pesan terhadap anak, pendidikan imajinasi atau fantasi anak, dapat melatih emosi atau perasaan anak, membantu proses identifikasi diri (perbuatan), memperkaya pengalaman batin, dapat sebagai hiburan atau menarik perhatian anak, dapat membentuk karakter anak Setelah mengetahui hasil pretest maka dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment ) terhadap anak kelompok A. pemberian perlakuan diberikan dengan menggunakan metode bercerita berbasis gambar seri sebagai pembelajaran kemampuan menyimak. Dalam kegiatan ini guru menuturkan cerita kepada anak menggunakan gambar seri dengan menempelkan satu demi satu gambar sesuai dengan alur kejadian pada cerita tersebut sehingga anak memperoleh pemahaman tentang keterkaitan isi cerita dari gambar satu dengan gambar lainya. Ketika cerita sudah selesai dituturkan, guru mengajukan pertanyaan kepada anak seputar cerita tersebut dan meminta anak untuk menceritakan kembali isi cerita. Setelah treatment selesai, maka tahap selanjutnya yaitu posttest.. Adapun langkah-langkah metode bercerita berbasis gambar seri menurut Gunarti dkk (2010:5.12) adalah(1) atur posisi duduk anak yang membuatnya nyaman, (2) siapkan gambar-gambar yang akan digunakan dalam bercerita, (3) fokuskan perhatian anak dengan mengajak mereka bernyanyi atau bermain tepuk sebagai pengantar sebelum memasuki awal cerita, (4) mulailah menuturkan cerita yang sebenarnya pada anak. Anak boleh menyentuh atau memegang gambar tersebut pada kegiatan bercerita dengan menggunakan gambar seri ini dapat kita lakukan dengan menempelkan satu demi satu gambar sesuai dengan kejadian pada cerita tersebutsehingga anak memperoleh pemahaman tentang keterkaitan isi cerita dari gambar yang satu dengan gambar yang lainnya, (5) ketika cerita sudah selesai dituturkan kita dapat mengajukan pertanyaan seputar cerita tersebut, (6) akhiri kegiatan bercerita dengan meminta anak untuk menceritakan kembali isi cerita, tutup cerita dengan nyanyian. Kemampuan menyimak anak kelompok A tampak memiliki perbedaan pada nilai pretest dan posttest. Hasil akumulasi pada kedua aspek, sebanyak 18 dari 20 anak yang telah diamati kemampuan menyimak meningkat

Jurnal PAUD Teratai. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017 setelah diberi treatment. Kemampuan menyimak anak bahwa ada pengaruh metode bercerita berbasis gambar meningkat sebanyak 73%. seri terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A Langkah selanjutnya dianalisis pada tabel di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng penolong wilcoxon match pairs test mengenai Lamongan dalam hal menjawab pertanyaan guru dan kemampuan menyimak dapat dijelaskan sebagai menceritakan kembali cerita yang sudah diceritakan berikut: dalam kegiatan bercerita berbasis gambar seri. Tabel 4.5 Hasil Analisis Dalam Tabel Penolong Wilcoxon Match Pair Test No. Nama Xi Yi Beda Tanda Jenjang Subjek Yi-Xi Jenjang (+) (-) (ranking) 1. RM 5 7 2 6 +6-2. RF 4 7 3 11 +11-3. IR 6 7 1 2 +2-4. WN 6 7 1 2 +2-5. DA 3 6 3 11 +11-6. DN 4 8 4 16 +16-7. RA 5 7 2 6 +6-8. FI 3 8 5 19,5 +19 -,5 9. AB 4 7 3 11 +11-10. ZA 6 8 2 6 +6-11. SA 6 8 2 6 +6-12. JR 4 8 4 16 +16-13. JN 5 7 2 6 +6-14. AR 4 8 4 16 +16-15. OY 3 6 3 11 +11-16. QM 3 7 4 16 +16-17 DA 4 8 4 16 +16-18 FI 4 7 3 11 +11-19. RY 6 7 1 2 +2-20. RM 3 8 5 19,5 +19,5 - Jumlah +21 0 (Sumber: Hasil Uji Wilcoxon Match Pairs Test) Berdasarkan perhitungan tabel dengan menggunakan rumus penolong Wilcoxon diketahui bahwa nilai T hitung yang diperoleh adalah 0, karena jumlah signed rank terkecil (positif dan negatif) dinyatakan sebagai nilai T hitung. T hitung diperoleh dari hasil perbandingan dari beda hasil kegiatan pre-test dan kegiatan post-test. Kemudian hasil tersebut dihitung pada tanda jenjang dengan hasil beda dari yang terkecil sampai yang terbesar dan diperingkatkan mulai dari angka paling kecil diberi peringkat satu dan seterusnya hingga yang paling besar. Setelah memperoleh nilai dari T hitung kemudian T hitung dibandingkan dengan T tabel. T tabel merupakan nilai dari tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon. Thitung dibandingkan dengan Ttabel dengan taraf signifikasi 5% karena dalam penelitian ini sampel penelitian berjumlah 20 anak, maka N = 20. Jadi, untuk mendapatkan nilai T tabel, dapat dilihat pada tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon yang telah terlampir (lampiran 4) dengan melihat taraf signifikan sebesar 5% dan N = 20. Sehingga diperoleh nilai T tabel sebesar 52. Dari jumlah angka yang diperoleh dari T tabel berjumlah 52 berarti T hitung < T tabel (0 < 52). Hal ini menunjukan bahwa nilai T tabel lebih besar dibanding dengan T hitung. Pada hasil perhitungan data yang diperoleh yaitu T hitung < T tabel, maka pengambilan keputusannya yaitu Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan T= 0 4 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pre-test dan post-test dapat diketahui bahwa kemampuan menyimak anak kelompok A di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan meningkat setelah diberikan Treatment berupa metode bercerita berbasis gambar seri. Hasil analisis data menunjukkan bahwa T hitung = 0 sementara nilai T tabel dengan taraf signifikan 5% = 52, sehingga dapat disimpulkan Ha diteima dan H0 ditolak karena T hitung < T tabel (0<52). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode bercerita berbasis gambar seri terhadap kemampuan menyimak anak kelompok A di TK Bunga Harapan Sumberwudi Karanggeneng Lamongan yang dilihat dari aspek manjawab pertanyaan guru dan menceritakan kembali isi cerita yang sudah diceritakan oleh guru. Pada saat proses bercerita secara berulang-ulang, pemahaman anak dalam penghayataan bercerita dapat menunjukkan aspekaspek penting serta menarik perhatian anak dan dapat menghubungkan pengalaman anak dalam bercerita, dari proses tersebut kemampuan menyimak anak menjadi lebih baik. Saran Sehubungan dengan kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1) bagi guru di Taman Kanak-Kanak yang hendak meneliti tentang kemampuan menyimak dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu acuan dalam pemilihan pembelajaran penguasaan kemampuan menyimak anak kelompok A di sekolah karena metode bercerita berbasis gambar seri merupakan salah satu kegiatan pembelajaran inovatif yang dapat memotivasi anak kelompok A dalam belajar khususnya kemampuan menyimak, 2) Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai rujukan untuk mengadakan penelitian selanjutnya dengan subjek yang berbeda dan lebih banyak terutama tentang metode bercerita yang lebih bervariasi untuk mengoptimalkan kemampuan menyimak anak kelompok A, 3) Bagi pengelola Taman Kanak-Kanak hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan dalam hal menyimak.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dhieni, Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Fadillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran Paud Panduan Untuk Pendidik,Mahasiswa & Pengeloa Pendidikan Anak Usia Dini (Tinjauan Teoritik & Praktik). Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. Hasan, Maimunah. 2013. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: Diva Press. Gunarti, Winda dkk. 2010. Metode Pengembangan Perilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta. Rahayu, Yofita dkk. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta Barat: Indeks. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 5