BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, pembangunan merupakan syarat mutlak bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

V. GAMBARAN UMUM. Penyajian gambaran umum tentang variabel-variabel endogen dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan, namun pada

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat menggambarkan bahwa adanya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Keterkaitan Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Sumatera

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan umum yang sering dihadapi oleh negara-negara sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tentu dapat menjadi penghambat bagi proses pembangunan. Modal manusia yang

I. PENDAHULUAN. pembangunan manusiadengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi. untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR WILAYAH DI PULAU SUMATERA. Etik Umiyati

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh stakeholders untuk memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perhatian khusus pada kualitas sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah semata-sama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya melakukan perbaikan perbaikan untuk mencapai taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan di Indonesia secara keseluruhan

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

Pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, maka tujuan dasar dan paling essensial dari pembangunan tidak lain adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pembangunan ekonomi. Secara tradisional, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dalam. yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah. rupa sehingga setiap tahap semakin mendekati tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. bawah garis kemiskinan (poverty line), kurangnya tingkat pendidikan,

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Profil Provinsi Kepulauan Bangka belitung. Bangka dan Pulau Belitung yang beribukotakan Pangkalpinang.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

I. PENDAHULUAN. Banyak wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengkait antara satu faktor dengan faktor lainnya. pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Sejak tahun 1960-an

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2017

POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah usaha menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan semua proses yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Pada intinya pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan perubahan yang terus menerus kearah yang lebih baik. Proses pembangunan meliputi berbagai perubahan aspek sosial seperti ekonomi, politik, infrastruktur, pendidikan, teknologi dan budaya. Oleh sebab itu pembangunan merupakan syarat bagi kelangsungan suatu negara. Komponen dasar atu nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain kecukupan (sustenance), jati diri (self-esteem) serta kebebasan (freedom). Ketiga hal inilah yang merupakan tujuan pokok yang harus dicapai oleh masyarakat (Todaro,1998). Hidup layak merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal. Konstitusi Indonesia UUD 1945, secara eksplisit mengakui hal itu dengan mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu berarti, menikmati kehidupan yang layak serta hidup bebas dari kemiskinan merupakan hak asasi setiap warga negara dan tugas pemerintah untuk menjamin terwujudnya hal itu. 1

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komplisit yang digunakan untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara. Secara khusus, IPM mengukur pencapaian pembangunan manusia berbasis komponen dasar kualitas hidup. Konsep IPM pertama kali dipublikasikan UNDP melalui Human Development Report yang kemudian berlanjut setiap tahun. Unsur unsur yang terpnting dalam laporan-laporan tersebut, yang mulai terbit sejak tahun 1990 adalah konstruksi dan penyempurnaan Indeks Pembangunan Manusia. IPM mencoba memeringkatkan semua negara pada skala antara nol (prestasi pembangunan manusia terendah) hingga satu (kinerja pembangunan manusia tertinggi) berdasarkan tiga kriteria atau hasil akhir pembangunan, yakni ketahanan hidup, pengetahuan, serta kualitas standar hidup (Todaro,1998). IPM dikembangkan oleh Amartya Sen dalam bukunya Development as Freedom (Sen, 1999). Indeks ini lebih mengedepankan hal-hal yang lebih sensitif dan mendetail sehingga dianggap lebih efektif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Empat elemen utama dalam pembangunan manusia yaitu, produktivitas, pemberdayaan, pemerataan dan keberlanjutan (UNDP,2014). UNDP mengukur kesejahteraan dengan menyusun suatu Indeks komoposit berdasarkan empat indikator yaitu,angka harapan hidup pada waktu lahir, angka melek huruf penduduk dewasa, rata-rata lama sekolah, kemampuan daya beli. Alasan pembangunan manusia perlu diperhatikan 2

karena: pertama, banyak negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi gagal dalam mengurangi kemiskinan. Kedua, banyak negara-negara maju yang tingkat pendapatannya tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah sosial seperti: AIDS, gelandangan, kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa negara berpendapat rendah mampu mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara bijaksana semua sumber daya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia (UNDP,1995). Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan masyarakat, pengangguran, pendidikan, kesehatan, akses terhadap barang dan jasa, geografi, gender dan lokasi sekitar. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk penanggulangan kemiskinan yang terpadu, terintegritas dan bersinergi sehingga dapat menyelesaikan masalah karena permasalahan kemiskinan merupakan lingkaran kemiskinan (Sukmaraga,2011). Pertumbuhan ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasilnya. Pemerataan kesempatan harus tersedia, baik untuk semua orang, laki-laki maupun perempuan harus diberdayakan untuk ikut dalam berpartisipasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Fungsi dasar dari kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah untuk menyediakan sebanyak 3

mungkin kebutuhan dasar masyarakat, atas dasar itulah syarat penentu keberhasilan ekonomi adalah membaiknya kualitas kehidupan seluruh lapisan masyarakat (Ginting, 2008). Pemerintah dalam hal ini memiliki berbagai jenis peran dalam perekonomian. Terdapat tiga peran utama yang harus dilaksanakan dengan baik dalam perekonomian oleh pemerintah (Guritno, 1993): 1. Peran Stabilisasi, pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator untuk menjaga supaya perekonomian berjalan dengan normal. Menjaga supaya permasalahan yang tejadi pada sektor perekonomian tidak menyebar ke sektor lainnya. 2. Peran Distribusi, pemerintah harus membuat kebijakan supaya alokasi sumber daya ekonomi dilakukan secara efisien supaya kekayaan suatu negara dapat terdistribusikan secara baik di masyarakat. 3. Peran Alokasi, pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu negara itu terbatas. Pemerintah harus menentukan seberapa besar sumber daya yang dimiliki akan dipergunakan untuk memproduksi barangbarang publik dan individu. pemerintah harus menentukan seberapa besar barang-barang publik yang diperlukan masyarakat. Semakin meningkatnya kegiatan manusia dalam menjalankan ketiga peran diatas, maka tentunya diperlukan pengeluaran dana yang besar untuk segala kegiatan yang berkaitan dengan pemerintah. Ini merupakan konsekuensi bagi pemerintah sebagai wujud tanggung jawab 4

atas kebijakan yang diambil dan diterapkan melalui ketiga peran tersebut. Pengeluaran pemerintah digunakan untuk membiayai sektor-sektor publik yang penting, diantaranya yang menjadi prioritas pemerintah mencapai pembangunan kualitas sumber daya manusia. Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2011-2015 Tahun nilai ratarata Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015 Aceh 67,45 67,81 68,3 68,81 69,45 68,364 Sumut 67,34 67,74 68,36 68,87 69,51 68,364 Sumbar 67,81 68,36 68,91 69,36 69,98 68,884 Riau 68,90 69,15 69,91 70,33 70,84 69,826 Jambi 66,14 66,94 67,76 68,24 68,89 67,594 Sumsel 65,12 65,79 66,16 66,75 67,46 66,256 Bengkulu 65,96 66,61 67,5 68,06 68,59 67,344 Lampung 64,2 64,87 65,73 66,42 66,95 65,634 Kepulauan Bangka 66,59 67,21 67,92 68,27 69,05 67,808 Kepulauan Riau 71,61 72,36 73,02 73,4 73,75 72,828 Sumber: Badan Pusat Statistik 2016 Dari Tabel 1.1 dilihat bahwa angka Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2011-2015 menunjukkan angka yang signifikan yang terus berfluktuasi positif dalam kurun waktu terebut. Ditahun 2015 IPM sebesar 69,05. Diwilayah Sumatera IPM Bangka Belitung berada diposisi ke enam yaitu berada di atas Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung dengan nilai rata-rata 67,808. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari 5

Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri pada tahun 2000. Dengan nilai rata-rata IPM Bangka Belitung yang lebih besar dari Sumatera Selatan itu membutikan bahwa pembangunan manusia di Bangka Belitung lebih baik dari Sumatera Selatan dan menunjukkan angka yang signifikan yang berfluktuasi positif dalam kurun waktu tersebut. Angka IPM ini merupakan salah satu indikator target pencapaian pembangunan dan sebagai dasar pemerintah dalam mengambil kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kedepannya. 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Badan Pusat Statistik 2015 Gambar 1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2015 Pada Gambar 1.2 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk miskin pada tahun 2010-2015 mengalami penurunan yang signifikan. Di Bangka Tengah pada tahun 2010 Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi 6

dari pada Kepualuan Bangka Belitung yaitu 4,05 sedangkan di Kepulauan Bangka Belitung sendiri yaitu 3,41 dan mengalami penurunan yang signifikan sampai tahun 2015. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting dalam perluasan pembangunan, dengan meningkatnya sumber daya manusia maka meningkat pula percepatan pertumbuhan suatu daerah. Tabel: 1.3 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2015 Kabupaten/Kota Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Bangka 66,41 67,37 67,99 69,34 69,79 70,03 Belitung 66,79 67,17 67,87 69,27 69,56 70,29 Bangka barat 63,16 64,00 64,92 65,85 66,43 67,23 Bangka tengah 65,10 66,09 66,88 67,67 68,09 68,66 Bangka selatan 59,98 60,53 61,17 62,96 63,54 63,89 Belitung timur 64,99 65,86 66,59 67,71 68,10 68,83 Kota pangkapinang 74,68 75,02 75,69 76,14 76,28 76,61 Sumber: Badan Pusat Statistik 2017 Besarnya perubahan yang terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia dari tahun 2010-2015 pada kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat dari Tabel 1.3 Pada tabel tersebut terlihat bahwa adanya perubahan IPM di Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perubahan tersebut secara jelas dapat dilihat dari tahun ke tahun. IPM tahun 2010 paling tinggi di Kota pangkalpinang sebesar 74,68% dan paling rendah di Bangka Selatan sebesar 59,98% dan di tahun 2015 IPM di setiap Kabupaten/Kota 7

mengalami peningkatan. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam IPM harus mendapatkan perhatian. Manusia merupakan faktor penting sebagai indikator berhasil tidaknya pembangunan suatu daerah. Dalam Indeks Pembangunan Manusia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia diantaranya: Penelitian Mirza (2012) dengan judul penelitian Pengaruh kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan belanja modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah tahun 2006-2009. Yang menyatakan bahwa kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah. Penelitian Bhakti (2012) dengan judul penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia tahun 2008-2012. Yang menyatakan bahwa variabel Produk Domestim Regional Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mirza (2012) dengan judul penelitian Pengaruh kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan belanja modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah tahun 2006-2009. Yang menyatakan bahwa belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah. 8

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana pengaruh beberapa faktor seperti, kemiskinan, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan belanja modal dapat mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia tahun 2010-2015 (studi kasus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung). B. Batasan Masalah Mengingat ruang lingkup pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia sangat luas, maka penulis membatasi pembahasan masalah pada Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian pada penulisan ini yang akan dibahas adalah Kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto dan Belanja modal. Data yang digunakan adalah data tahunan yaitu dari tahun 2010-2015. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung? 2. Bagaimana pengaruh PDRB terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung? 9

3. Bagaimana pengaruh belanja modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung? 2. Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung? 3. Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh belanja modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung? E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. 10

2. Manfaat Praktis: a. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan tentang hal yang telah diteliti, sehingga mampu membandingkan teori yang dierima dilapangan maupun di bangku perkuliahan. b. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap pemikiran dan perkembangan ilmu ekonomi khususnya masalah pembangunan manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 11