PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

454 Penerapan Model Pembelajaran

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 5 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KEDUNGWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

Keywords: RME, paper folding media, fraction

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN DISLE (DISCOVERY LEARNING)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JATIROTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Marlina 1, M. Chamdani 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: marlina9304@yahoo.com 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2, 3 dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Use of Discovery Learning Model Through Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) Approach In Improving Natural Science Learning for the Fourth Grade Students of SD Negeri 2 Jatiroto In The Academic Year 2014/2015. The objectives of this research are to describe steps of using Discovery Learning model through Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) approach, to improve Natural Science learning about energy at the fourth grade, and to describe problems and solutions. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR). The research was conclude in three cycles consisting of planning, action, observation, and reflection in each cycle. The subjects were the fourth grade students of SD Negeri 2 Jatiroto totaling 21 students. The results of this research indicate that the use of Discovery Learning model through Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) approach conducted with appropriate steps can improve Natural Science learning at the fourth grade students of SD Negeri 2 Jatiroto in the academic year 2014/2015. Keyword: Discovery Learning, VAK, learning, Natural Science Abstrak: Penggunaan Model Discovery Learning melalui Pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK), meningkatkan pempelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi pada siswa kelas IV, dan mendeskripsikan kendala dan solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Jatiroto yang berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) yang dilaksanakan sesuai langkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015. Kata Kunci: Discovery Learning, VAK, Pembelajaran, IPA PENDAHULUAN Pendidikan menunjukkan kemajuan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Saat ini, pendidikan sudah menjadi kebutuhan penting bagi manusia. Pendidikan diperlukan bagi setiap orang karena mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Melalui pendidikan, se- 285

286 Penggunaan Model Discovery Learning melalui Pendekatan Visual tiap individu dapat memperoleh pengetahuan, kecerdasan, serta dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri. Untuk itu, perlu adanya kualitas pendidikan yang baik. Hal tersebut bisa dengan menciptakan pembelajaran yang inovatif. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap pembelajaran di SD Negeri 2 Jatiroto, pembelajaran belum maksimal khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal itu terlihat dari guru belum mengggunakan model maupun pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan materi yang disampaikan. Kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru. Siswa jarang dilibatkan dalam kegiatan diskusi dan kegiatan eksperimen sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang. Pembelajaran yang berlangsung demikian menyebabkan siswa pasif dan tidak berani bertanya maupun menyampaikan pendapatnya. Kondisi tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Data hasil UAS mata pelajaran IPA diketahui rata-rata nilai siswa 69,76. Rata-rata nilai tersebut belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Dari 21 siswa, 10 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM atau sekitar 47,62 %, sedangkan yang belum tuntas ada 11 anak atau 52,38%. IPA merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2011: 136). Jadi IPA merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis dan memiliki sikap ilmiah. Bundu (2006: 11) menyatakan IPA memiliki tiga komponen yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Pada mata pelajaran IPA, siswa perlu dilibatkan aktif agar mampu berpikir kritis dan memiliki sikap ilmiah salah satunya melalui kegiatan eksperimen. Namun pada pelaksanaan pembelajaran, siswa belum terlibat aktif dan masih jarang dilakukan kegiatan eksperimen yang dapat mengasah kemampuan berpikir dan pemahaman siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dilakukan pengembangan pembelajajaran yang interaktif, inovatif, menyenangkan, dan mengoptimalkan seluruh kemampuan siswa dalam belajar agar siswa dapat terlibat aktif dan lebih memahami materi pelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar yang maksimal. Salah satu upaya yang dapat diterapkan oleh peneliti untuk meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV di SD Negeri 2 Jatiroto adalah menggunakan model dan pendekatan yang inovatif, contohnya yaitu model Discovery Learning melalui pendekatan Visual Auditory Kinesthetic (VAK). Model Discovery Learning menurut Suyono dan Hariyanto (2012: 136) merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada kegiatan belajar yang menekankan kepada proses penemuan, siswa melakukan kegiatan pencarian secara sistematis dan teratur. Sedangkan Kemendikbud (2014) mendefinisikan Discovery Learning sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasikan sendiri. Sementara itu, pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) merupakan pendekatan yang memanfaatkan gaya belajar visual, auditori, kinestetik. Hal tersebut sesuai pendapat DePorter dan Hernacki (2013: 113) serta Bandler dan

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 3.1, hlm. 285 290 287 Grinder (dalam Rose & Nicholl, 2012: 130-131) yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki modalitas atau gaya belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Gaya belajar tersebut dapat digunakan sebagai pendekatan pembelajaran. Langkah-langkah penggunaan pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Stimulation (Pemberian Rangsangan) yang mencakup aspek visual dan auditory; (2) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah) yaitu aspek auditory dan kinesthetic; (3) Data Collection (Pengumpulan Data) meliputi visual, auditory, dan kinesthetic; (4) Data Processing meliputi auditory dan kinesthetic; (5) Verification (Pembuktian) yaitu aspek auditory dan kinesthetic; (6) Generalization (menyimpulkan) yang meliputi aspek visual, auditory, dan kinesthetic. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu: (1) bagaimana langkah-langkah penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dalam peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015?; (2) apakah penggunaan pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015?; (3) apa kendala dan solusi pelaksanaan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dalam peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015? Adapun penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015; (2) meningkatkan pembelajaran IPA menggunakan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015; (3) mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jatiroto. Jumlah subjek penelitian 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April tahun ajaran 2014/2015. Data dalam penelitian ini berasal dari siswa, guru kelas IV, observer, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu melalui tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik pengumpulan data. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa angkaangka. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data berupa informasi berbentuk kalimat (Sugiyono: 2012: 337). Indikator kinerja yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah sebesar 85% untuk pelaksanaan langkah-langkah penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK), respon siswa terhadap

288 Penggunaan Model Discovery Learning melalui Pendekatan Visual pembelajaran IPA dan kentuntasan hasil belajar IPA. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Prosedur penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan pembelajaran IPA dengan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory Kinesthetic (VAK) siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pada proses pembelajaran guru akan menggunakan model Discovery Learning melalui pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK). Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III diperoleh hasil observasi terhadap langkah pendekatan Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dalam pembelajaran IPA oleh guru dan siswa. Hasil observasi terhadap guru dan siswa tiap siklus dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Persentase Hasil Observasi Guru dan Siswa Tiap Siklus S Guru Siswa Kategori I 68,84 68,01 Cukup II 87,36 86,26 Sangat Baik III 93 90,91 Sangat Baik Tabel 1 menunjukkan adanya peningkatan hasil observasi penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan VAK terhadap guru yaitu dari siklus I baru mencapai 68,84%, siklus II sebesar 87,36%, dan pada siklus III mencapai 93%. Adapun peningkatan hasil observasi penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan VAK terhadap siswa pada siklus I baru mencapai 68,01%, siklus II mencapai 86,26%, dan pada siklus III meningkat mencapai 90,91%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil kinerja guru dan respon siswa terhadap pembelajaran sudah sangat baik dan optimal. Peningkatan hasil observasi yang dilaksanakan guru dan siswa diikuti dengan peningkatan pembelajaran siswa. Ketuntasan pembelajaran siswa diukur melalui penilaian proses, laporan, dan tes tertulis. Peningkatan ketuntasan pembelajaran tiap siklus dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Ketuntasan Pembelajaran IPA Tiap Siklus Nilai Akhir Siklus Nilai Rerata Persentase Ketuntasan I 68,62 35 II 80,94 80,95 III 85,75 95,24 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan pembelajaran IPA mengalami peningkatan. Hal itu terbukti pada siklus I, nilai rata-rata 68,62 dengan persentase ketuntasan 35%. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 80,95 dengan persentase 86,5%. Pada siklus III nilai rata-rata menjadi 85,75 dengan persentase ketuntasan 95,24%. Dengan demikian dapat disimpulkan persentase ketuntasan pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Data hasil observasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase pencapaian target ketuntasan pada semua variabel, baik dari penggunaan langkah maupun pembelajaran IPA. Penggunaan pendekatan VAK menjadi salah satu

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 3.1, hlm. 285 290 289 cara untuk dapat meningkatkan kepembelajaran IPA. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan VAK dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015 jika dilaksanakan menggunakan langkah yang tepat yaitu: (1) Stimulation (Pemberian Rangsangan) yang mencakup aspek visual dan auditory; (2) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah) yaitu aspek auditory dan kinesthetic; (3) Data Collection (Pengumpulan Data) meliputi visual, auditory, dan kinesthetic; (4) Data Processing meliputi auditory dan kinesthetic; (5) Verification (Pembuktian) yaitu aspek auditory dan kinesthetic; (6) Generalization (menyimpulkan) yang meliputi aspek visual, auditory, dan kinesthetic. 2) penggunaan pendekatan VAK dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiroto tahun ajaran 2014/2015. 3) kendala dalam penggunaan model Discovery Learning melalui pendekatan VAK, meliputi: a) guru belum maksimal dalam menerapakan langkah-langkah model model Discovery Learning melalui pendekatan VAK; b) siswa merasa asing dan belum terbiasa berdiskusi dan melakukan eksperimen,; c) sebagian besar siswa masih belum terlibat aktif dalam pembelajaran; d) siswa belum mencari sumber informasi secara maksimal; e) pelaksanaan percobaan belum secara maksimal; f) kurangnya keaktifan siswa dalam penyimpulan hasil diskusi. Dari beberapa kendala tersebut, solusinya yaitu: a) guru memahami dengan jelas tahap-tahap penggunaan pendekatan VAK secara cermat; b) guru mengelola kelas lebih maksimal agar siswa terbiasa dengan model baru; c) siswa lebih aktif dalam pembelajaran, hal itu bisa dilakukan dengan pemberian motivasi; d) siswa lebih berusaha mencari informasi yang ada disekitarnya semaksimal mungkin; e) guru membimbing dan mengawasi pelaksanaan eksperimen dan diskusi; f) siswa aktif dilibatkan dalam menyimpulkan hasil diskusi. Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, perlu disampaikan saran-saran sebagai berikut: (1) guru dapat menerapkan model Discovery Learning melalui pendekatan VAK pada mata pelajaran lain untuk meningkatkan pembelajaran, (2) siswa sebaiknya antusias dalam belajar IPA, berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan memiliki kesadaran dan motivasi tinggi untuk mengikuti pembelajaran dengan kondusif, (3) sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran agar dapat terwujud pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

290 Penggunaan Model Discovery Learning melalui Pendekatan Visual DePorter, B. & Hernacki, M. (2013). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelass IV. Jakarta: Depdiknas. Rose, Colin., Nicholl, Malcolm J. (2002). Accelerated Learning for the 21st Century. Jakarta: Nuansa Yayasan Nuansa Cendikia. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cetakan ke 8. Bandung: Alfabeta. Suyono, & Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Rosda Karya. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.