BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagai mana dalam Undang-Undang RI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Pendidikan nasional diarahkan untuk. masalah hidup, serta membentuk manusia kreatif dan inovatif.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana dari manusia agar mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk dapat mengembangkan potensi diri. Oleh sebab itu, setiap manusia diwajibkan untuk menempuh proses belajar baik melalui jalur formal maupun jalur non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan ketat. Pemerintah sangat berperan penting dalam proses tercapainya pendidikan yang berkualitas baik, karena pemerintah adalah pemegang pengendalian penuh agar tercapainya kamajuan pendidikan di bangsa ini. Karena peran pemerintah sangat penting bagi pendidikan di Indonesia, sehingga pemerintah mengeluarkan UU RI No. 20 tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Terwujud tidaknya tujuan pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan. Oleh karena itu keberhasilan program pemerintah harus dapat membantu terciptanya tujuan nasional dibidang masing-masing. Menurut Himawan (2011:1), Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah meningkatakan kualitas manusia seutuhnya, mengembangkan sikap inovatif dan keinginan maju. Pendidikan dikatakan berhasil dapat ditunjukkan dengan salah satunya adalah prestasi belajar yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut pada umumnya dapat ditunjukkan dengan nilai IPK yang dicapai 1

2 oleh mahasiswa itu tinggi. Prestasi belajar yang didapatkan merupakan salah satu cerminan dari usaha belajar mahasiswa. Menurut Karwati dan Doni (2014:155), Prestasi belajar adalah perubahan perilaku. Mahasiswa akan mendapat perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan sebagainya. Menurut Muhammad Surya dalam Karwati dan Doni (2014:155), Hasil dari perubahan-perubahan perilaku tersebut ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan motorik. Belajar merupakan salah satu proses yang dapat dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman diri sendri. Untuk mendaptakan hasil perubahan perilaku sesuai yang kita inginkan, sebagai mahasiswa tidak boleh pantang menyerah dalam belajar merubah sikap tersebut. Menurut Hintzam (dalam Euis dan Juni, 2014:186) menyatakan bahwa, Learning is change in organism due experience which can affect the organism e behavior. Belajar adalah suatu yang terjadi dalam diri organisasi (manusia atau hewan) disebabkan oleh perubahan pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Perubahanperubahan yang diharapakan dalam belajar adalah perubahan yang positif yang mengubah menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mendapatkan tingkat prestasi yang memuaskan. Dalam mencapai tingkat prestasi belajar yang memuaskan mahasiswa juga mengalami beberapa hal yang mendukung maupun hal yang menghambat. Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) banyak mahasiswa yang mengalami kesulitaan dalam meningkatkan prestasi mereka. Salah satunya adalah pada mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 karena masih banyak yang mendapat nilai prestasi rendah. Pernyataan tersebut dinyatakan dari hasil wawancara dengan dosen pengampu Dasar Akuntansi Keuangan 2 yaitu 10% -15% mahasiswa yang merevisi pada mata kuliah tersebut karena nilai mereka kurang memuaskan.

3 Dalam pendidikan kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil sesuai dengan tujuan yang direncanakan tergantung pada beberapa faktor seperti lingkungan belajar, kebiasaan belajar, kemandirian belajar, konsentrasi belajar, kerikulum, kedisiplinan, perhatian serta sarana dan prasarana. Prestasi belajar yang memuaskan adalah salah satu pencapaian dari proses belajar yang sudah dijalani. Faktor faktor tersebutlah yang dapat mengurangi kegagalan dalam mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Sebagai mahasiwa untuk mengurangi kegagalan dalam meningkatkan prestasi salah satunya adalah dengan kebiasaan belajar yang baik. Setiap mahasiswa yang mengalami proses belajar, kebiasaankebiasaannya akan tampak berubah. Menurut Berghardt (dalam Syah, 2003:118), Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Perilaku pembiasaan yang tidak diperlukan dalam proses belajar harus dikurangi, karena kebiasaan yang buruk akan lebih sering mengganggu disaat berlangsungnya proses belajar. Proses pengurangan inilah yang akan muncul suatu tingkah laku baru yang relative menetap dan otomatis. Kebanyakan mahasiswa memiliki kebiasaan belajar yang beragam, salah satunya adalah mahasiswa hanya akan belajar jika diadakan ulangan / ujian saja. Inilah salah satu hal yang paling fatal dan menyebabkan kerugian bagi mahasiswa, karena jika belum memahami materi yang akan diujiankan maka akan sulit sekali untuk memahami materi tersebut. Selain itu juga ada mahasiswa yang ingin secara instan dalam hal belajar dan mengerjakan tugas. Contoh : mahasiswa sering meminjam tugas teman untuk disalin. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang tidak baik karena menyebabkan menurunnya prestasi belajar yang sangat tidak diinginkan oleh semua mahasiswa dimanapun berada. Selain faktor kebiasaan belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah konsentrasi belajar. Konsentrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan prestasi belajar yang memuaskan. Menurut Hakim ( 2002:1), Di dalam melakukan konsentrasi, orang harus berusaha keras agar

4 segenap perhatian panca indera dan pikirannya hanya boleh terfokus pada satu objek saja. Menurut Slameto (2003:87), Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk memustkan pikiran. Salah satu penyebab kurangnya konsentrasi adalah pada saat diterangkan dosen dan tidak mendengarkan akan tetapi mengobrol dengan teman dekatnya. Seharusnya pada saat dosen menerangkan mahasiswa mendengarkan dengan seksama dan tidak mengobrol sendiri. Selain ramai sendiri yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah lingkungan terutama ruang kelas. Ruang kelas seharusnya dibuat senyaman mungkin, jadi pada saat proses perkuliahan bisa tenang dan konsentrasi penuh terhadap materi yang telah dijelaskan oleh dosen. Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahn ini dalam judul PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR DAN KONSENTRASI BEP[PAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adanya kebiasaan belajar yang kurang baik pada mahasiswa sehingga prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 yang dicapai kurang optimal. 2. Rendahnya tingkat konsentrasi belajar mahasiswa sehingga prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 yang dicapai tidak optimal. 3. Rendahnya prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 yang diasumsikan berkaitan dengan kebiasaan belajar yang kurang baik dan kurangnya konsentrasi belajar.

5 C. Pembatasasn Masalah Dalam melakukan penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah terhadap masalah yang akan diteliti, karena permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas. Maka dari itu langkah yang paling tepat adalah membatasi permasalahan agar dalam pelaksanaan pembahasan masalah tidak meluas. Pada penelitian ini masalah yang dibatasi ialah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa angkatan tahun 2013 yang mengikuti mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2. 2. Prestasi belajar yang dibatasi nilai ujian semester 3 yang telah dicapai oleh mahasiswa pada mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 angkatan tahun 2013. 3. Kebiasaan belajar mahasiswa dibatasi pada kebiasaan belajar mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 angkatan tahun 2013 4. Konsentrasi belajar mahasiswa dibatasi pada konsentrasi belajar mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 angkatan tahun 2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 Program Stdudi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan tahun 2013? 2. Adakah pengaruh konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan tahun 2013? 3. Adakah pengaruh kebiasaan belajar dan konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 Program Stdudi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan tahun 2013.

6 E. Tujuan Penelitian Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalan penelitian. Adapun tujuan dalam penelitian ini yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 Program Studi Akuntansi FKIP UMS angkatan tahun 2013. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 Program Studi Akuntansi FKIP UMS angkatan tahun 2013. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara kebiasaan belajar dan konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 2 Program Studi Akuntansi FKIP UMS angkatan tahun 2013. F. Manfaat Penelitan Adapun manfaat yang duharapkan dalam peneltian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan prestasi belajar naik dengan menciptakan kebiasaan belajar yang baik. b. Penelitian ini diharapakan prestasi belajar naik dengan menciptakan konsentrasi belajar yang baik. 2. Manfaat Praktis a. Menyebarluaskan informasi menganai pentingnya kebiasaan belajar dan konsentrasi belajar dalam meningkatkan prestasi belajar. b. Memberikan informasi dan bahan perimbangan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran yang lebih dan berkualitas.