BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari website masing-masing bank syariah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun yang terdiri dari 11

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan pada bab sebelumnya dan memaparkan hasil hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini untuk menganalisis hubungan atau pengaruh variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. dipaparkan, maka model penelitian ini sebagai berikut: H1 (+) H2 (+) H3 (+) H4 (-) H5 (+) H6 (+)

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah website masing-masing bank

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dari situs resmi Bank Umum Syariah terkait. Karena disitus tersebut terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

Transkripsi:

51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel karena jumlah data penelitian yang tersedia sangat terbatas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari annual report perbankankan syariah di Indonesia periode 2012-2014. Penggunaan data sekunder pada penelitian ini didasarkan pada alasan : 1. Data mudah diperoleh, hemat waktu dan biaya. 2. Data laporan tahunan telah digunakan dalam berbagai penelitian, baik penelitian di dalam negeri maupun luar negeri. 3. Data laporan tahunan yang terdapat di website masing-masing perbankan memiliki reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya karena telah diaudit oleh auditor independen. 3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dalam kurun waktu tahun 2012-2014. Tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria sampel, antara lain: (1). Bank Umum Syariah yang melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit didalam laporan tahunannya, dan (2). Bank Umum syariah yang menerbitkan laporan tahunan selama tiga tahun berturut-turut. 51

52 Dengan demikian, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini setiap tahunnya adalah 11 perbankan syariah. Adapun proses pengambilan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel rangkuman hasil proses pengambilan sampel berikut ini: Tabel III.1 Rangkuman Hasil Proses Pengambilan Sampel No Kriteria Jumlah Perbankan 1. Jumlah Bank Umum syariah di Indonesia menurut data statistik Perbankan Syariah 12 2.. Bank Umum Syariah yang tidak menerbitkan Annual (1) Report selama tiga tahun berturut-turut Total Perbankan Syariah 11 Sumber: Data hasil olah Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga bulan Juni 2015 terdapat 12 Bank Umum Syariah, yaitu : 1. PT Bank Muamalat Indonesia 2. PT. Bank Victoria Syariah 3. Bank BRI Syariah 4. B.P.D Jawa Barat Banten Syariah 5. Bank BNI Syariah 6. Bank Syariah Mandiri 7. Bank Syariah Mega Indonesia 8. Bank Panin Syariah 9. PT. Bank Syariah Bukopin

53 10. PT. BCS Syariah 11. PT. Maybank Syariah Indonesia 12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Dari dua belas Bank Umum Syariah tersebut hanya sebelas bank yang dapat dijadikan sampel. Hal ini karena bank yang kedua belas yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah baru menjadi Bank Umum Syariah sejak tahun 2014, sehingga bank tersebut hanya mempunyai annual report tahun 2014 saja dan tidak memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai sampel. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, dengan menggunakan nama-nama Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia selama kurun waktu 2012-2014. Tahap selanjutnya, pengambilan data perusahaan berupa annual report pada website dari masingmasing perbankan. Data-data perusahaan tersebut selanjutnya digunakan untuk mengisi indeks Islamic Social Reporting. 3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini melibatkan empat variabel bebas (independen), satu variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini yaitu Good Corporate Governance dan Kinerja Keuangan. Adapun Good Corporate Governance yang menjadi variabel independent pada penelitian ini meliputi : Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris, dan Kepemilikan Institusional.

54 Sedangkan variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini yaitu Islamic Social Reporting). 3.4.1 Variabel Bebas (independen) Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 3.4.1.1 Good Corporate Governance Good Corporate Governance merupaka variabel independent yang sangat terkait dengan pengungkan Islamic Social Reporting. Adapun GCG yang akan diukur dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu : (a). Ukuran Dewan Pengawas Syariah (X₁) Ukuran dewan pengawas syariah merupakan jumlah anggota DPS dalam suatu perusahaan yang diukur dengan menghitung jumlah anggota DPS perusahaan yang tercantum pada laporan tahunan perusahaan (Khoirudin, 2013). Berikut rumus untuk menghitung ukuran Dewan Pegawas Syariah. Ukuran DPS = Dewan Pengawas Syariah (b). Ukuran Dewan Komisaris (X₂) Ukuran dewan komisaris yang dimaksud adalah jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan yang diukur dengan cara menghitung jumlah anggota dewan komisaris perusahaan yang disebutkan dalam laporan tahunan perusahaan (Khoirudin, 2013). Berikut rumus untuk menghitung ukuran dewan komisaris. Ukuran Dewan Komisaris = Dewan Komisaris

55 (c). Kepemilikan Institusional (X₃) Kepemilikan institusional yaitu jumlah saham yang dimiliki oleh suatu institusi dalam perusahaan. Kepemilikan institusional diukur dengan presentase jumlah saham milik institusi terhadap jumlah saham yang beredar dalam perusahaan (Hastut i, 2011). Berikut Rumus untuk menghitung Kepemilikan institusional dalam perusahaan. Kepemilikan Institusional = Jumlah saham milik institusi (%) Jumlah saham beredar (%) 3.4.1.2 Kinerja Keuangan (X₄) Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Assets ( ROA). ROA dihitung dari laba bersih dibagi dengan total aktiva (Cahya, 2010). Berikut rumus untuk menghitung Return On Assets (ROA). ROA = Laba Bersih Total Aktiva 3.4.2 Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Islamic Social Reporting (ISR). 3.4.2.1 Islamic Social Reporting Islamic Social Reporting merupakan variabel dependen yang diukur dengan indeks ISR dari masing-masing perusahaan setiap tahun. Nilai indeks tersebut

56 diperoleh dengan metode content analysis pada laporan tahunan perusahaan. Metode content analysis merupakan teknik analisis berbentuk dokumen dan teks yang berupaya menguantifikasi isi menurut kategori (indeks) yang sudah ditetapkan, dengan cara sistematis dan dapat diulang-ulang. Indeks yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks ISR tanpa pembobotan. Indeks ISR dalam penelitian ini terdiri dari 50 item pengungkapan yang tersusun dalam enam tema yaitu: investasi dan keuangan, produk dan jasa, tenaga kerja, sosial, lingkungan, dan tata kelola organisasi. Indeks ISR dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari indeks ISR yang dibuat oleh Othman et al. (2009), Fitria Hartanti (2010) Rahma (2012) dan Fauziah dkk (2012). Masingmasing item pengungkapan memiliki nilai 1 atau 0. Nilai 1 akan diberikan apabila item pada ISR terdapat dalam data perusahaan dan nilai 0 akan diberikan apabila sebaliknya. Nilai-nilai tersebut kemudian dijumlahkan baik menurut masingmasing tema maupun secara keseluruhan. Sehingga nilai terbesar adalah 50 dan nilai terkecil adalah 0 untuk setiap perusahaan dalam setiap tahun. Berikut rumus untuk menghitung besarnya disclosure level setelah scoring pada indeks ISR selesai dilakukan. Disclosure Level = Jumlah skor disclosure yang dipenuhi Jumlah skor maksimum 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel yang ada di dalam penelitian ini. Pengukuran yang digunakan mencakup nilai rata-rata

57 (mean), minimum, dan maksimum yang disajikan dalam tabel numerik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16. Pada statistik deskriptif ini juga digunakan analisis tabulasi silang (crosstab) guna mengindentifikasi dan mengetahui hubungan korelasi antara dua variabel data berskala nominal dan kategori yang disajikan dalam bentuk baris dan kolom. 3.5.2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak menggunakan dua cara yaitu melalui analisis grafik dan analisis statistik. 3.5.2.1 Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkanantara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khusunya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handl adalah dengan melihat normal probabiliy plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu gari slurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

58 3.5.2.2 Analisis Statistik Uji normalitas dengan grfaik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati. Secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewnes dari residual. Hasil dari analisis statistik haruslah Z tabel lebih besar dari Z hitung agar distribusi dapat dikatakan normal. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitass residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov Smirnov (K-S). 3.5.3 Uji Asumsi Klasik Model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau mendekati normal dan bebas dari asumsi klasik yang terdiri dari uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Setelah data berhasil dikumpulkan, sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik, dengan tahapan sebagai berikut: 3.5.3.1 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas terjadi jika ada hubungan linier yang sempurna atau hampir sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Gho zali, 2006). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation

59 factor (VIF). Multikolinearitas terjadi apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, jika VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah objektif dan dapat dipercaya. 3.5.3.2 Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali (2006) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual 1 pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual 1 pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pole tertentu pada grafik scetterplot antara SRESID dengan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah distudentized. 3.5.4 Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

60 3.5.4.1 Analisis Regresi Data Panel Penelitian ini menggunakan metode data panel. Data panel merupakan kombinasi dari data time-series dan data cross-section. Pada penelitian ini terdapat 4 variabel independent dan 1 variabel dependent untuk periode waktu 2012-2014. Jadi dalam penelitian ini terdapat 11 unit cross-section dan 3 periode time series, secara keseluruhan penelitian ini memiliki 33 observasi. Menurut Ghozali (2006: 23) ada beberapa kemungkinan untuk membuat model regresi data panel yaitu: 1.Semua koefisien konstan terhadap waktu dan individu (Model Common Effect) 2. koefisien slope konstan tetapi intersep bervariasi untuk setiap individu (Model Fix Effect) 3. Model Efek Random (Random Effect) Dari ketiga model diatas model yang paling sering digunakan adalah model pertama dan kedua. Untuk melihat model manakah yang lebih baik antara kedua model tersebut harus dilihat dari signifikansi statistik, koefisien yang diestimasi dan nilai R2-nya. untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap kedua model tersebut agar bisa membandingkan dan memilih model yang tepat digunakan dalam menganalisis hasil pengujian. Adapun rumus untuk analisis data panel berdasarkan model Common Effect adalah sebagai berikut: Yit =β 1 + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + i = 1, 2, 3, 4 t = 1, 2,... 20

61 Keterangan: Y = Islamic Social Reporting (ISR) i = Bank Umum Syariah t = Tahun β1... β4 = koefisien Regresi X1 = Ukuran Dewan Pengawas Syariah X2 = Ukuran Dewan Komisaris X3 = Kepemilikan Institusional X4 = Kinerja Keuangan = Error Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan model kedua yaitu koefisien slope konstan tetapi intersep bervariasi untuk setiap individu ( model Fix Effect) maka persamaan diatas dapat ditulis dalam model regresi sebagai berikut: ISR = α1 + α2dbmi + α3dbvs + α4dbris + α5dbjbs + α6dbnis + α7dbsm + α8dbsmi + α9dbps + α10dbsb + α11dbcas + α12dmsi + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e 3.5.4.2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).

62 3.5.4.3 Uji t (Uji Parsial) Menurut Ghozali (2006) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 3.5.4.4 Uji F (Uji Simultan) Menurut Ghozali (2006) uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagi berikut : 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan keempat variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

63 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan keempat variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.