BAHAN DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Padat Tebar (ekor/liter)

Lampiran 1b, Data laju pertumbuhan spesifik benih lele Sangkuriang dengan lama pemeliharaan 20 hari

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

II. BAHAN DAN METODE

KINERJA PRODUKSI PENDEDERAN LELE SANGKURIANG Clarias sp. PADA PADAT PENEBARAN 35, 40, 45 DAN 50 EKOR/LITER DENGAN KETINGGIAN MEDIA 30 CM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 4. METODE PENELITIAN

METODOLOGI. = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σ i ε ij

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III BAHAN DAN METODE

KINERJA PRODUKSI PENDEDERAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp.) MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PERGANTIAN AIR 50%, 100%, DAN 150% PER HARI

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

PRODUKSI BENIH GURAMI

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

IV. HASIL DA PEMBAHASA

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

Gambar 3. Grafik Biomassa cacing sutra oligochaeta selama percobaan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAMI Osphronemus gouramy Lac. UKURAN 2 CM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

III. BAHAN DAN METODE

IV. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Eko Harianto Dosen Program Studi Budidaya Perairan

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

3. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Transkripsi:

3 II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, pengambilan data penunjang dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 2.2 Metode Penelitian 2.2.1 Rancangan Percobaan Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlakuan perbedaan padat tebar dengan ketinggian permukaan air 30 cm di dalam akuarium pemeliharaan. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perlakuan pertama menggunakan padat tebar 35 ekor/liter (PT-35) 2. Perlakuan kedua menggunakan padat tebar 40 ekor/liter (PT-40) 3. Perlakuan ketiga menggunakan padat tebar 45 ekor/liter (PT-45) 4. Perlakuan keempat menggunakan padat tebar 50 ekor/liter (PT-50) Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan padat tebar masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Yij = µ + σi + εij (Steel dan Torie 1982) Keterangan: Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i εij = Galat pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Parameter yang diamati selama penelitian meliputi derajat kelangsungan hidup (SR), pertumbuhan panjang dan bobot, koefisien keragaman dan jumlah pakan. 2.2.2 Prosedur Penelitian 2.2.2.1 Persiapan Penelitian ini meliputi tahap persiapan wadah yang dilakukan dengan cara sterilisasi akuarium pemeliharaan (60 x 28 x 35 cm) menggunakan larutan kaporit 30 ppm dan diaerasi kuat 24 jam. Akuarium kemudian dibilas dan diisi air

4 setinggi 30 cm dengan volume sebanyak 50,4 liter. Akuarium yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 buah. Setiap akuarium perlakuan dipasang aerasi untuk mempertahankan distribusi oksigen yang baik dalam media selama masa pemeliharaan. Suhu setiap perlakuan dijaga pada kisaran 28-30 o C dengan pemasangan heater di setiap akuarium yang dilengkapi dengan termometer, dengan tujuan agar perubahan suhu tidak signifikan akibat pergantian air atau perubahan suhu siang-malam. Sebelum penebaran, setiap media perlakuan diberi garam sebanyak 3 ppt. 2.2.2.2 Pemeliharaan Ikan Benih yang digunakan adalah benih lele Sangkuriang yang berumur 8 hari dengan rata-rata ukuran panjang 0,77±0,03 cm. Lama pemeliharaan benih tersebut adalah 20 hari hingga ukuran 2-3 cm. Jumlah benih yang digunakan untuk perlakuan PT-35 sebanyak 5292 ekor, perlakuan PT-40 sebanyak 6048 ekor, perlakuan PT-45 sebanyak 6804 ekor dan perlakuan PT-50 sebanyak 7560 ekor. Sampling awal dilakukan pada saat penebaran benih dengan mengukur berat dan panjang benih ikan lele. Pakan yang diberikan berupa pakan alami, yaitu cacing sutra yang dicincang dan diberikan secara at satiation, yaitu pemberian pakan sekenyangkenyangnya pada ikan. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari, yaitu pukul 09.00, 12.00, 16.00 dan 20.00 WIB. Setiap pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB dilakukan pergantian air sebanyak 100% setiap akuarium untuk menjaga kualitas air. Pergantian air 100% dilakukan pengurangan air sekitar 85% dan selanjutnya dilakukan flowtrough sampai air akuarium tergantikan 100%. 2.2.2.3 Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap beberapa parameter yaitu berat, panjang, dan jumlah ikan yang mati serta kualitas air, diamati selama masa pemeliharaan. Pengamatan dilakukan selama kurang lebih dua minggu. Untuk mengetahui laju pertumbuhan dilakukan pengambilan contoh (sampling) setiap 5 hari sekali dengan cara menimbang bobot dan mengukur panjang ikan. Setiap sampling, larva ikan lele yang diambil sebanyak 10 ekor/akuarium. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah ikan yang mati setiap harinya selama masa pemeliharaan.

5 Pengukuran kualitas air dilakukan saat dilakukan sampling pertumbuhan pada ikan uji. Sampling dilakukan 5 kali selama penelitian. Uji kualitas air yang diamati antara lain adalah suhu, konsentrasi oksigen terlarut (DO), ph, amonia, dan alkalinitas. Air sampel yang diujikan merupakan air pemeliharaan benih sebelum dan setelah pergantian air dari setiap perlakuan. 2.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Parameter yang diamati selama penelitian meliputi paramater biologi yang terdiri atas derajat kelangsungan hidup (SR), pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman dan konversi pakan (FCR). Selain itu, pengamatan dilakukan terhadap paramater kualitas air dan parameter ekonomi. Pengamatan parameter kualitas air dilakukan setiap 5 hari sekali, selama masa pemeliharaan 20 hari. Sedangkan pengamatan parameter ekonomi yang dilakukan meliputi keuntungan, R/C ratio, break event point (BEP), payback periode (PP) dan harga pokok produksi (HPP). 2.3.1 Derajat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup (SR) dihitung dengan cara menghitung total ikan yang hidup di akhir perlakuan, dan digunakan rumus Zonneveld et al. (1991): SR = (N t / N 0 ) x 100% keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup (%) Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan (ekor) No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor) 2.3.2 Pertumbuhan Bobot Harian Bobot ikan diukur dengan pengambilan contoh sebanyak 10 ekor/akuarium menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Laju pertumbuhan spesifik (α), pertumbuhan bobot harian (GR) dan laju pertumbuhan biomassa (yield) dihitung dengan menggunakan rumus: α = [(lnwt-lnwo)/t] x 100% (Zonneveld et al., 1991) GR = [(Wt-Wo)/t] (Hepher, 1978) Yield = [(Bt-Bo)/t] (Hepher, 1978) keterangan: Wt = Bobot rata-rata ikan pada saat akhir (gram) Bt = Bobot biomassa ikan pada saat akhir (gram)

6 W o = Bobot rata-rata ikan pada saat awal (gram) Bo = Bobot biomassa ikan pada saat awal (gram) t = Lama pemeliharaan (hari) 2.3.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak Panjang total tubuh ikan diukur menggunakan penggaris dengan pengambilan contoh sebanyak 10 ekor/akuarium pada setiap ulangan, untuk diukur panjangnya. Pertumbuhan panjang mutlak dapat dihitung dengan rumus Effendie (1979): Pm = Lt - Lo keterangan: P m = Pertumbuhan panjang mutlak (cm) L t = Panjang rata-rata akhir (cm) L 0 = Panjang rata-rata awal (cm) t = Waktu (hari) 2.3.4 Koefisien Keragaman Panjang Keragaman panjang dalam penelitian ini dinyatakan dalam koefisien keragaman panjang. Koefisien ini adalah persentase dari simpangan baku panjang ikan contoh terhadap nilai tengahnya dengan rumus Steel dan Torrie (1982): KK = (S/Y) x 100% Keterangan : KK = Koefisien keragaman S = Simpangan baku Y = Rata-rata contoh 2.3.5 Feed Convertion Ratio (FCR) Pada penelitian ini perhitungan parameter pakan melalui pendekatan nilai FCR, yaitu jumlah satuan pakan yang dihabiskan untuk menghasilkan satuan berat ikan. Penghitungan yang dilakukan adalah menimbang jumlah sisa pakan yang dihabiskan dan menimbang perubahan biomassa ikan di akhir perlakuan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Selanjutnya penghitungan FCR digunakan rumus NRC (1993): FCR = F / (B t -B 0 +BD), BD = 0 keterangan : FCR = Feed Conversion Ratio Bt = Biomassa ikan akhir (gram) B 0 = Biomassa ikan awal (gram)

7 BD = Biomassa ikan mati (gram) F = Jumlah Pakan (gram) 2.3.6 Efisiensi Ekonomi Efisiensi ekonomi dibutuhkan untuk mengetahui aspek ekonomi pada perlakuan penelitian. Berikut merupakan parameter yang diamati dalam efisiensi ekonomi. 1) Keuntungan (profit) Menurut Martin et al. (1991), keuntungan dapat dihitung menggunakan rumus: Keuntungan = Penerimaan Biaya produksi total 2) R/C menunjukkan besarnya perbandingan antara penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan, dapat dihitung dengan rumus berikut (Rahardi et al., 1998): R/C = Pendapatan Total Biaya Operasional 3) Break Even Point (BEP) Menurut Martin et al. (1991): a) BEP penerimaan menunjukkan bahwa produksi dikatakan impas jika memperoleh penerimaan sebesar nominal tertentu. BEP penerimaan dihitung menggunakan rumus berikut: BEPp = 1 Biaya Tetap Biaya Variabel Pendapatan b) BEP unit menunjukkan bahwa produksi dikatakan impas jika telah melakukan penjualan sebesar jumlah ikan (ekor) tertentu. BEP unit dihitung menggunakan rumus berikut: BEPu = 4) Payback Periode (PP) Biaya Tetap Harga /ekor Biaya Variabel Pendapatan Payback Periode adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui lamanya waktu pengembalian modal. Menurut Martin et al. (1991). PP dihitung menggunakan rumus berikut :

8 Biaya Investasi PP = Keuntungan x Tahun 5) Harga pokok produksi (HPP) Harga pokok produksi merupakan nilai atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit produk (Rahardi et al., 1998): HPP dihitung menggunakan rumus berikut : Biaya Produksi Total HPP = Nilai Hasil Produksi 2.3.7 Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan program SPSS 17.0, yang meliputi : 1) Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%, digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, derajat kelangsungan hidup, koefisien keragaman panjang, dan feed conversion ratio. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Tukey. 2) Analisis deskripsi kuantitatif, digunakan untuk menentukan efisiensi ekonomi yang disajikan dalam bentuk tabel dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan lele selama penelitian, yang disajikan dalam bentuk tabel.