Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip dengan Tingkap Tergandeng untuk Frekuensi 2,4 GHz

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

SIMULASI MODEL ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED UNTUK APLIKASI WIMAX 2,35 GHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

Simulasi Pengaruh Kombinasi Slot Horisontal dan Slot Vertikal Pada Antena Microstrip 2.4 GHz

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

: Widi Pramudito NPM :

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

PERANCANGAN PEMBANGKITAN FREKUENSI GANDA ANTENA MIKROSTRIP SEGITIGA SAMA SISI MENGGUNAKAN TEKNIK SAMBATAN ELEKTROMAGNETIK

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

DAFTAR PUSTAKA. [1] Surjati, Indra Antena Mikrostrip : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Tesis Teknik Elektro Universitas Indonesia,2008.

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGIEMPAT TRIPLE-BAND (2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8GHz) Disusun Oleh : RAMLI QADAR NIM :

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PLANAR ARRAY 4 ELEMEN DENGAN PENCATUAN APERTURE-COUPLED UNTUK APLIKASI CPE PADA WIMAX

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

Perancangan Antena Mikrostrip Circular Patch MIMO 2x2 Untuk Aplikasi Wireless Fidelity (WiFi) Pada Frekuensi Kerja 2,4 GHz

Perancangan Antena Mikrostrip Dual-Band Patch Persegi Panjang Plannar Array 6 Elemen dengan Defected Ground Structure

3 BAB III PERANCANGAN PABRIKASI DAN PENGUKURAN

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

ANTENA MIKROSTRIP PANEL BERISI 5 LARIK DIPOLE DENGAN FEEDLINE KOAKSIAL WAVEGUIDE UNTUK KOMUNIKASI 2,4 GHz

Simulasi Antena Mikrostrip Patch Persegi Panjang Planar Array 6 Elemen dengan Pencatuan Aperture Coupled

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II ANTENA MIKROSTRIP

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

DISERTASI. Oleh ALI HANAFIAH RAMBE

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tanpa kabel (wireless) menyebakan para perancang antena agar merancang

SETRUM. Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular (2,45 GHz) Array dengan Teknik Pencatu Proximity Sebagai Penguat Sinyal Wi-Fi

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS PENGUKURAN

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

Antena Mikrostrip Rectangular Patch 1575,42 MHz dengan Polarisasi Circular untuk Receiver GPS

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

PERANCANGAN ANTENA WAVEGUIDE 6 SLOT PADA FREKUENSI 2,3 GHZ UNTUK APLIKASI LTE-TDD

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

SKRIPSI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM. ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz

DUAL FREQUENCY ANTENA MIKROSTRIP

BAB II ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wifi) Oleh Daniel Pebrianto NIM:

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULARPATCH DAN CIRCULARPATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

Karakterisasi Antena Mikrostrip dengan Metode FDTD dalam Substrat FR4 untuk Frekuensi Kerja 2,4 GHz

TUGAS AKHIR. RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR. DUAL-BAND ( 2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB II ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

BAB 2 LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP OMNI DIRECTIONAL BERSTRUKTUR LARIK GAP FOLDED DIPOLE

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP INSET-FED PADA FREKUENSI 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIFI

PERANCANGAN ANTENA ARRAY 1 2 RECTANGULAR PATCH DENGAN U-SLOT UNTUK APLIKASI 5G

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP TRIPLE-BAND LINEAR ARRAY 4 ELEMEN UNTUK APLIKASI WIMAX TESIS

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

Transkripsi:

JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017 37 Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip dengan Tingkap Tergandeng untuk Frekuensi 2,4 GHz Ali Hanafiah Rambe 1, Muhammad Zulfin 1, Riswan Dinzi 1 Abstract Aperture coupled technique is designed to increase microstrip antenna bandwidth. This paper discusses bandwidth enhancement of the aperture coupled rectangular patch microstrip antenna for working on 2.4 GHz. The optimal design is determined by using the AWR simulator. The fabricated antenna is then analyzed using a vector network analyzer (Anritsu MS2034B). The results show that the antenna is able to achieve 110 MHz bandwidth with return loss is less than 9.54 db. The bandwidth increment is approximately 77.13% higher than the directly fed antenna. Intisari Teknik tingkap tergandeng (aperture coupled) merupakan sebuah teknik pencatuan yang dirancang untuk meningkatkan lebar-pita (bandwidth) dari antena mikrostrip. Pada tulisan ini dibahas tentang pencapaian lebar-pita dari antenna mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng yang dirancang untuk frekuensi 2,4 GHz. Dengan bantuan simulator AWR, rancangan antena yang optimal telah dihasilkan dan difabrikasi. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan vector network analyzer Anritsu MS2034B, antena tersebut mampu memberikan lebar-pita sebesar 110 MHz dengan return loss kurang dari 9,54 db. Pencapaian lebar-pita tersebut lebih lebar 77,13% dibandingkan dengan pencatuan langsung. Kata Kunci antena, mikrostrip, tingkap tergandeng, return loss, VSWR, lebar-pita. Tulisan ini membahas tentang pencapaian lebar-pita dari rancangan antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng untuk frekuensi resonansi 2,4 GHz. Pencapaian yang diperoleh merupakan hasil rancangan yang paling optimum dari sebuah antena mikrostrip dengan pencatu tingkap tergandeng yang dibahas. Hasil pencapaian tersebut juga akan digunakan sebagai pembanding dengan rancangan lain untuk frekuensi yang sama, yaitu 2,4 GHz, yang telah dipublikasikan [7]. Pembahasan yang dilakukan berupa perancangan secara teoretis, simulasi, dan pengukuran. Simulasi bertujuan untuk mendapatkan rancangan yang optimal menggunakan simulator AWR. Adapun jenis substrat yang digunakan adalah FR4 ( r = 4,4 and h = 1,6 mm) dengan frekuensi resonansi 2,4 GHz. II. PERANCANGAN ANTENA Sebuah antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng diperlihatkan pada Gbr. 1. Antena ini memiliki saluran pencatu dan patch yang dipisahkan oleh dua lapisan substrat dan bidang pentanahan (ground plane). Parameter yang dibutuhkan untuk perancangan antena ini adalah panjang dan lebar patch, ukuran slot tingkap, serta panjang dan lebar saluran pencatu. Patch Segi Empat h I. PENDAHULUAN Pencatu (feeder) pada antena mikrostrip merupakan sebuah saluran yang menghubungkan antara patch dan sistem radio. Berbagai teknik pencatuan telah banyak dihasilkan dan dikembangkan untuk mendapatkan unjuk kerja yang lebih baik dari sebuah antena mikrostrip. Secara umum teknik pencatuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu pencatu langsung (direct feed) dan tidak-langsung (indirect feed). Teknik pencatu langsung yang umum digunakan adalah microstrip line dan probe coaxial. Adapun teknik pencatuan yang tidak langsung antara lain tingkap tergandeng (aperture coupled), electromagnetically coupled, dan coplanar waveguide [1] - [3]. Pengembangan dari setiap teknik pencatu langsung dan tidak-langsung masih terus diupayakan untuk meningkatkan unjuk kerja antena. Pada teknik pencatu langsung peningkatan tersebut dilakukan dengan pembuatan single stub [4] dan metode inset [5]. Adapun pada teknik pencatu tidak-langsung di antaranya modifikasi bentuk slot pada teknik aperture coupled [6]. 1 Dosen, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU), Jl. Almamater Kampus USU Medan 20155 INDONESIA (tlp: 061-8213246; fax: 061-8213250; e-mail: ali3@usu.ac.id) Substrat Bidang Pentanahan Saluran Pencatu h Slot Tingkap Substrat Gbr. 1 Antena mikrostrip pacth segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng. A. Perancangan Patch Segi Empat Ukuran patch berbentuk segi empat berupa lebar (W) dan panjang (L) dapat diperoleh dengan [1] - [3]. W 2 f r c r 2 1 (1) L L 2 L (2) L eff eff c (3) 2 f r Ali Hanafiah Rambe: Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip... ISSN 2301-4156

38 L0.412h W 0.3 0.264 h W 0.258 0.8 h r 1 r 1 1 2 2 112hW dengan, c = kecepatan rambat medan elektromagnetik (3 10 8 m/s) r = konstanta dielektrik substrat f r = frekuensi resonansi h = ketebalan substrat L eff = panjang efektif patch L = pertambahan panjang patch = konstanta dielektri efektif substrat Untuk frekuensi resonansi 2,4 GHz dan substrat yang digunakan jenis FR4, maka panjang dan lebar patch yang dihasilkan dengan menggunakan (1) hingga (5) tersebut adalah W = 38,04 mm dan L = 28,44 mm. Untuk penyederhanan ukuran dan memudahkan dalam fabrikasi, dilakukan pembulatan menjadi W = 38 mm dan L = 28 mm. Dimensi ini dinyatakan sebagai 38 28 mm 2 (W L). B. Perancangan Slot Tingkap Dimensi slot tingkap, berupa panjang (L a ) dan lebar (W a ), dapat dirancang dengan menggunakan [8]. panjang slot tingkap: lebar slot tingkap : dengan 0 adalah panjang gelombang dan slot tingkap berada tepat di tengah ground plane. Untuk frekuensi resonansi 2,4 GHz, maka panjang gelombang 0 dapat dihitung. Berdasarkan perhitungan menggunakan (6) dan (7), panjang slot tingkap adalah L a = 25 mm dan lebar slot tingkap W a = 2,5 mm 3 mm. Dimensi ini dinyatakan sebagai 3 25 mm 2 (W a L a ). C. Perancangan Saluran Pencatu Saluran pencatu yang digunakan pada antena mikrostrip tingkap tergandeng adalah saluran mikrostrip. Saluran ini dirancang berdasarkan nilai impedans karakteristik saluran (Z 0 ) yang dibutuhkan. Untuk saluran yang sempit dengan w/h 2, impedans karakteristik diberikan oleh (8) [9]. ( ) [ { {( ) } } ( ) ( ). (4) (5) (6) (7) ( )] (8) dengan r = konstanta dielektrik substrat h = ketebalan substrat w = lebar saluran pencatu. JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017 Pada (8) dapat dilihat bahwa sangat rumit untuk mendapatkan nilai w secara eksplisit. Untuk impedans Z 0 = 50 dan jenis substrat FR4 ( r = 4,4 dan h = 1,6 mm), maka nilai w hasil iterasi diperlihatkan pada Tabel I. TABEL I ITERASI MENCARI LEBAR SALURAN PENCATU Lebar saluran pencatu w (mm) Impedansi saluran Z 0 () 4 42,2636 3 50,5887 3,5 50,5887 3,05 50,0872 3,058 50,0081 3,0588 50,0002 3,05881 50,0001 Dari Tabel I dapat dilihat bahwa nilai w yang menghasilkan impedans Z 0 = 50 dengan tepat memiliki angka desimal yang sangat panjang. Untuk kemudahan dalam simulasi dan fabrikasi, maka nilai w yang digunakan adalah 3 mm. Nilai ini dapat digunakan karena selisih sekitar 0,5887 relatif lebih kecil dan dapat ditoleransi. Adapun panjang saluran disesuaikan hingga melewati slot tingkap dan dapat diatur untuk kesesuaian impedans (matching impedance). Panjang tersebut dapat diperoleh dari iterasi yang dilakukan dengan bantuan simulator. Dengan nilai panjang yang sesuai akan diperoleh nilai VSWR yang paling optimal. III. PARAMETER ANTENA Unjuk kerja suatu antena mikrostrip dapat diamati dari parameternya. Beberapa parameter utama dari sebuah antena mikrostrip akan dijelaskan sebagai berikut. A. VSWR Voltage standing wave ratio (VSWR) adalah perbandingan amplitude tegangan antara gelombang berdiri (standing wave) maksimum ( V max) dan minimum ( V min). Secara khusus, VSWR dapat dinyatakan dengan persamaan [2], [10]. dengan = koefisien rerfleksi tegangan. Refleksi tegangan terjadi akibat tidak sesuainya impedans saluran transmisi dan impedans beban terminasi, dan dinyatakan sebagai (10) [2], [3], [10]. dengan Z L = impedans beban terminasi Z 0 = impedans saluran transmisi. (9) (10) Kondisi terbaik adalah ketika tidak ada refleksi gelombang tegangan, yang berarti saluran dalam keadaan sesuai sempurna (perfect match), sehingga VSWR = 1. Namun, kondisi ini ISSN 2301 4156 Ali Hanafiah Rambe: Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip...

JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017 39 pada praktiknya sulit didapatkan. Pada umumnya nilai VSWR yang masih memungkinkan untuk digunakan adalah 2 yaitu pada saat Γ bernilai 1/3 atau pada saat Z L = 2 Z 0 [10]. B. Return Loss Return loss (S11) terjadi akibat adanya diskontinuitas antara impedans saluran transmisi dan impedans masukan beban. Return loss merupakan koefisien refleksi dalam bentuk logaritmik yang dinyatakan sebagai (11) [3]. dikaitkan dengan masalah pembulatan yang dilakukan pada perancangan. Akan tetapi, hal ini lebih disebabkan pada pencatu tingkap tergandeng, yaitu dimensi slot tingkap, yang dapat mempengaruhi frekuensi resonansi. ( ). (11) Untuk nilai VSWR < 2, dengan menggunakan (9) - (11) di atas akan didapatkan nilai return loss lebih kecil dari 9,54 db [3], [10]. C. Lebar-Pita Lebar-pita didefenisikan sebagai rentang frekuensi kerja dari suatu antena. Nilai lebar pita dapat diketahui apabila nilai frekuensi bawah dan frekuensi atas sudah diketahui. Frekuensi bawah (f b ) adalah nilai frekuensi awal dari frekuensi kerja antena, sedangkan frekuensi atas (f a ) merupakan nilai frekuensi akhir dari frekuensi kerja antena. Lebar-pita secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut [10]. Lebar-pita. (12) Lebar-pita dapat juga dinyatakan dalam bentuk persentase, yang dirumuskan sebagai berikut [10]. % Lebar-pita (13) dengan f 0 = frekuensi tengah Sebuah ilustrasi dari lebar-pita yang diperoleh berdasarkan grafik return loss (S11) terhadap frekuensi dari nilai return loss 9,54 db diperlihatkan pada Gbr. 2. f b f 0 lebar-pita f a S11 = 9,54 db Gbr. 3 Grafik return loss (S11) hasil simulasi rancangan awal. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dapat dilakukan iterasi terhadap dimensi patch, slot tingkap, dan panjang saluran pencatu. Namun, ketiga komponen ini memiliki kombinasi yang sangat banyak untuk memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, perlu dianalisis perubahan pada sebuah komponen, sedangkan komponen yang lainnya tetap, seperti diperlihatkan pada Gbr. 4 sampai Gbr. 6. Pada Gbr. 4 diperlihatkan grafik S11 dari perubahan dimensi patch dengan dimensi slot tingkap (2 14) mm dan panjang saluran pencatu 32 mm. Gbr. 5 memperlihatkan grafik S11 dari perubahan dimensi slot tingkap dengan dimensi patch (34 25) mm 2 dan panjang saluran pencatu 41 mm. Adapun nilai S11 dari iterasi terhadap perubahan panjang saluran pencatu dengan dimensi patch (34 25) mm 2 dan slot tingkap (2 14) mm 2 diperlihatkan pada Gbr. 6. Secara umum, urutan optimalisasi dilakukan pertama kali terhadap dimensi patch, karena mampu menghasilkan pengarahan frekuensi yang lebih signifikan. S11 minimum Gbr. 2 Rentang frekuensi yang menjadi lebar-pita. IV. SIMULASI DAN OPTIMALISASI Berdasarkan rancangan yang diperoleh dari perhitungan, selanjutnya dilakukan simulasi. Gbr. 3 memperlihatkan grafik return loss (S11) hasil simulasi rancangan awal tersebut. Dari simulasi rancangan awal tersebut, dapat dilihat bahwa antena yang dihasilkan cenderung beresonansi pada frekuensi 4,3 GHz dengan nilai S11 sebesar 6,26 db. Pada frekuensi resonansi yang diharapkan, yaitu 2,4 GHz, hanya diperoleh nilai S11 sebesar 0,8512 db. Hasil ini sangat tidak tepat jika Gbr. 4 Grafik S11 hasil iterasi dengan dimensi patch yang berbeda. Adanya karakterisasi perubahan yang dihasilkan dari masing-masing iterasi akan membantu untuk lebih cepat Ali Hanafiah Rambe: Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip... ISSN 2301-4156

40 JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017 mendapatkan hasil yang optimal, karena tidak dilakukan iterasi yang tidak perlu. Optimalisasi rancangan dilakukan dengan mengatur dimensi patch, slot tingkap, dan panjang saluran pencatu. Adapun ground plane mengikuti perubahan dimensi patch. Rancangan yang dianggap optimal adalah rancangan yang menghasilkan nilai S11 terendah pada frekuensi 2,4 GHz. Hasil simulasi S11 dari rancangan antena mikrostrip pacth segi empat pencatu tingkap tergandeng yang optimal diperlihatkan pada Gbr. 7. Geometri antena yang memberikan hasil optimal tersebut diperlihatkan pada Gbr. 8 dan perbandingan antara rancangan awal dan rancangan optimal diperlihatkan pada Tabel II. 54 mm 34 mm Patch 25 mm 47 mm Saluran pencatu 3 x 31 mm Slot tingkap 2 x 14 mm FR4 Gbr. 8 Geometri rancangan antena yang optimal. TABEL II PERBANDINGAN RANCANGAN Gbr. 5 Grafik S11 hasil iterasi dengan dimensi slot tingkap yang berbeda. Gbr. 6 Grafik S11 hasil iterasi dengan panjang pencatu yang berbeda. Parameter Ukuran patch (Luas) Rancangan Awal 38 28 (1064 mm 2 ) Rancangan Optimal 34 25 (850 mm 2 ) Slot tingkap 3 25 2 14 S11 pada 2,4 GHz Ukuran panjang feeder Ukuran ground plane 0,8512 db 26,31 db 34 mm 31 mm Keterangan Reduksi patch sebesar 25,2 % Reduksi slot tingkap Peningkatan sangat signifikan Reduksi panjang feeder 59 49 mm 2 54 47 mm 2 Reduksi dimensi ground plane V. PENGUKURAN DAN PEMBAHASAN Rancangan yang optimal dari hasil simulasi dan iterasi selanjutnya difabrikasi. Hasil fabrikasi antena yang optimal tersebut diperlihatkan pada Gbr. 9. Untuk mendapatkan spesifikasi hasilnya, dilakukan pengukuran menggunakan vector network analyzer. Sebagai penghubung antena dan alat ukur digunakan konektor SMA 50Ω. Konektor SMA 50Ω Gbr. 7 Grafik S11 hasil simulasi rancangan yang optimal. Gbr. 9 Fabrikasi antena. ISSN 2301 4156 Ali Hanafiah Rambe: Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip...

JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017 Gbr. 10 memperlihatkan hasil pengukuran VSWR antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng yang telah difabrikasi. Pada pengukuran tersebut diperoleh nilai VSWR minimum sebesar 1,04 pada frekuensi 2,386 GHz. Gbr. 10 Hasil pengukuran VSWR. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap S11 diperoleh nilai S11 minimum sebesar 35,6 db pada frekuensi 2,386 GHz, seperti diperlihatkan pada Gbr. 11. Adapun pada S11 9,54 db, perolehan frekuensi sekitar 2,44 GHz dan 2,33 GHz. dan % Lebar-pita. Dengan demikian, pencapaian lebar-pita antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng pada frekuensi 2,4 GHz adalah 110 MHz atau 4,61%. Adapun pencapaian lebar-pita dengan antena yang sejenis dan frekuensi yang sama, yaitu antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatuan langsung (feed line), secara simulasi hanya 62,1 MHz [7]. Secara umum, perbandingan antara pencatuan langsung dan pencatu tingkap tergandeng untuk antena mikrostrip patch segi empat pada frekuensi resonansi 2,4 GHz diperlihatkan pada Tabel III. TABEL III PERBANDINGAN HASIL CAPAIAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHZ Parameter Dimensi Patch (Luas) Pencatu tingkap tergandeng 34 25 (850 mm 2 ) Pencatu langsung [7] 40 29 (1160 mm 2 ) VSWR minimum 1,04 1,7187 lebar-pita 110 MHz 62,1 MHz 41 Berdasarkan perbandingan tersebut tampak bahwa pencatu tingkap tergandeng mampu meningkatkan lebar-pita sebesar 77,13 % dari pencatuan langsung. Dimensi patch mengalami reduksi sekitar 25 % dan VSWR minimum juga dapat ditingkatkan menjadi 1,04. Dengan lebar pita mencapai 110 MHz, rancangan antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng dapat diusulkan untuk aplikasiaplikasi pita-lebar (broadband) dengan kapasitas lebar-pita sekitar 100 MHz, seperti WLAN (2,4 2,5 GHz) dan WiMax (2,3 2,4 GHz). Untuk penyesuaian frekuensi tengah yang dibutuhkan, dapat dilakukan optimasi dengan mengatur parameter rancangan antena, yaitu patch, ukuran slot tingkap, dan panjang saluran pencatu. Gbr. 11 Hasil pengukuran S1. Berdasarkan hasil pengukuran S11, pencapaian lebar-pita pada S11 9,54 db dihitung dengan menggunakan (12) dan (13), yaitu sebagai berikut. Lebar-pita ( ) Gbr. 12 Perbandingan S11 hasil simulasi dan pengukuran. Perbandingan grafik S11 hasil simulasi dan pengukuran antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng diperlihatkan pada Gbr. 12. Pada Gbr. 12 dapat dilihat bahwa terdapat pergeseran lebarpita dan frekuensi tengah antara hasil simulasi dan hasil Ali Hanafiah Rambe: Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip... ISSN 2301-4156

42 JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 2017 pengukuran. Lebar-pita hasil simulasi adalah 2,4367-2,3616 GHz (75,1 MHz), sedangkan lebar-pita hasil pengukuran adalah 110 MHz. Frekuensi tengah pada simulasi adalah 2,4 GHz dengan nilai S11 minimum adalah 26,31 db, sedangkan frekuensi tengah hasil pengukuran adalah 2,386 GHz dengan S11 minimum adalah 35,60 db. VI. KESIMPULAN Pada tulisan ini telah dibahas tentang pencapaian lebar-pita dari rancangan antena mikrostrip patch segi empat dengan pencatu tingkap tergandeng untuk frekuensi resonansi 2,4 GHz. Rancangan antena yang optimal diperoleh dengan melakukan iterasi terhadap dimensi patch, slot tingkap, panjang saluran pencatu, dan dimensi ground plane. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap antena yang optimal, lebar-pita yang dihasilkan mencapai 110 MHz (2,33 GHz - 2,44 GHz). Pencapaian lebar-pita tersebut lebih lebar 77,13% dibandingkan dengan pencatuan langsung. Lebar-pita sebesar 110 MHz menjadikan rancangan antena tersebut dapat diusulkan untuk aplikasi pita lebar seperti WLAN. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih diucapkan kepada Kepala dan Staf Laboratorium Telekomunikasi Departemen Teknik Elektro FT USU yang telah memberikan kesempatan dan membantu untuk melakukan pengukuran antena menggunakan vector network analyser Anritsu MS2034B. Terima kasih juga diucapkan kepada tim reviewer JNTETI atas saran dan masukan-masukannya. REFERENSI [1] Girish Kumar dan K.P. Ray, Broadband Microstrip Antennas, Artech House, London, 2003. [2] Constantine A. Balanis, Antenna Theory : Analysis and Design, Edisi ketiga, Jhon Wiley & Sons, Canada, 2005. [3] Yi Huang dan Kevin Boyle, Antennas : From Theory to Practice, Jhon Wiley & Sons, United Kingdom, 2008. [4] Ali Hanafiah Rambe, Eddy Marlianto, Nasruddin M. N., Fitri Arnia. "Optimizing Rectangular Patch Antenna with Microstrip Line Feed Using Single Stub", International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT), Vol.2 - Issue 12, 2013, hal. 1599 1602. [5] Vinayak Samarthay, Swarna Pundir, Bansi Lal, Designing and Optimization of Inset Fed Rectangular Microstrip Patch Antenna (RMPA) for Varying Inset Gap and Inset Length, International Journal of Electronic and Electrical Engineering, Volume 7, Number 9 (2014), hal. 1007-1013. [6] Amandeep Singh dan Surinder Singh, Miniaturized Wideband Aperture Coupled Microstrip Patch Antenna by Using Inverted U-Slot, International Journal of Antennas and Propagation, Volume 2014, Hindawi Publishing Corporation. [7] Ali Hanafiah Rambe, Perancangan Antena Mikrostrip Patch Segiempat dengan Pencatuan Langsung (Feed Line), JiTEKH, Edisi: 2 Vol. 01 Maret 2013, hal. 6 10. [8] Adel Bedair Abdel-Mooty Abdel-Rahman, Design and Development of High Gain Wideband Microstrip Antenna and DGS Filters Using Numerical Experimentation Approach, Dissertation, University of Magdeburg, Germany, 2005. [9] E.H. Focks dan R.A. Zakarevicius, Microwave Engineering Using Microstrip Circuits, Prentice Hall, Australia, 1990. [10] J.L.Volakis, Antenna Engineering Handbook, The McGraw-Hill Companies, United States of America, 2007. ISSN 2301 4156 Ali Hanafiah Rambe: Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip...