BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB VI PEMBAHASAN. mahasiswa usia tahun dengan kurang aktivitas fisik. Mahasiswa usia tahun pada prodi D-IV Fisioterapi seluruhnya

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. kelompok yang sama-sama mengalami kondisi stroke fase pemulihan walking

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

SKRIPSI PELATIHAN PLYOMETRIK DAPAT MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TERHADAP LONCATAN VERTIKAL PADA TIM BASKET POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

BAB IV METODE PENELITIAN. Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman serba modern saat ini, manusia bekerja menjadi lebih hemat

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

Berbudi A Fisioterapis-Stikes Medistra, Medan Jl. Jendral Sudirman No. 38, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang sebagai kelompok kontrol dan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif jenis eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post test control group design. Untuk mengetahui pengaruh latihan core stability dan latihan balance board dibandingkan hanya pemberian latihan balance board terhadap keseimbangan mahasiswa usia 18-4 tahun di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan. Subjek penelitian dibagi dua kelompok, Kelompok I adalah subyek yang mendapatkan latihan kombinasi core stability dan balance board sedangkan kelompok II adalah subjek yang mendapatkan hanya latihan balance board saja. Gambar 4.1. Bagan Rancangan Penelitian O1 P1 O P o S RA O3 P O4 Keterangan: P S RA O1 P1 O O3 P O4 = Populasi = Sampel = Random Allocation = Kelompok sebelum latihan kombinasi core stability & balance board. = Perlakuan latihan kombinasi core stability & balance board. = Kelompok setelah latihan kombinasi core stability & balance board. = Kelompok sebelum latihan balance board. = Perlakuan latihan balance board. = Kelompok Sesudah perlakuan balance board. 49

50 4. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan dikarenakan berdasarkan hasil dari Riskesdas 007 ternyata wilayah Sumutera utara dan lebih tepatnya Medan termasuk daerah dengan aktivitas fisik yang rendah pada usia 15 tahun ke atas. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Maret 013 hingga Mei 013. 4.3 Populasi, Teknik Sampling, Dan Sampel 4.3.1 Populasi. Populasi penelitiaan adalah semua mahasiswa yang kuliah di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi secara random dengan teknik purposive sampling, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan pembanding (intervensi dengan core stability dan latihan balance board) dan kelompok kontrol (Latihan Balance Board). 4.3.1.1 Kriteria inklusi: a. Mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan. b. Kurang Aktivitas Fisik. c. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini. d. Usia 18-4 tahun. 4.3.1. Kriteria eksklusi: a. Memiliki penyakit beresiko jika dilakukan core stability dan latihan balance board. b. Memiliki gangguan kardiovaskuler. 4.3.1.3 Kriteria drop out: a. Tidak bisa mengikuti latihan sampai batas waktu yang telah ditentukan. b. Sampel yang tiba-tiba mengalami cidera saat penelitian berlangsung.

51 4.3. Besar sampel Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berdasarkan rumus (Pocock, 008): n Ket : 1, n = Jumlah Sampel = Simpang baku = Tingkat kesalahan I (ditetapkan 0,05) Interval kepercayaan ( 1) 0, 95 = Tingkat kesalahan II (ditetapkan 0,0) Tingkat kekuatan uji / power of test 0.80 (, ) = interval kepercayaan 7,9 1 = rerata nilai pada kelompok kontrol = rerata nilai pada kelompok perlakuan Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mc Guine Tahun 006 didapatkan hasil rerata keseimbangan, 1 = 17 detik, Standar deviasi = 8.3, rerata = 31 detik Dengan demikian dapat dihitung sebagai berikut : n (16,8) 35 17 x7,9 564.5 n x7,9 34

5 n 13.76 n 14 x0% 16,8 n 17 Berdasarkan hasil perhitungan sampel diatas diperoleh jumlah awal sampel 13,76 dibulatkan menjadi 14 orang, untuk mengantisipasi penguguran responden maka hasil awal sampel ditambah 0 %, menjadi 17 orang, jadi total semua sampel berjumlah 34 orang. 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Melakukan pemilihan sejumlah sampel dari seluruh populasi mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Medan sesuai dengan kriteria inklusi. b. Jumlah sampel yang terpilih diseleksi kembali berdasarkan kriteri eksklusi, sampel yang termasuk dalam kriteria penelitian ini hanya didapatkan 14 orang mahasiswa yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini. c. Mengadakan pemilihan besar sampel sebanyak 8 orang mahasiswa secara acak dengan diberi penomoran kelompok ganjil untuk Kelompok I diberikan pelatihan Core Stability dan Balance Board, nomor genap untuk Kelompok II hanya diberikan pelatihan Balance Board.

53 Mahasiswa Poltekkes Dr.Rusdi D-IV FT D-III FT D-III Perawat D-III Analis D-IV FT Dipilih dikarenakan jumlah mahasiswa terbanyak dari seluruh program studi Total mahasiswa D-IV FT 100 orang TK III (0 orang) TK II (44 orang) Tk I (36 orang) Dilakukan wawancara dengan menggunakan questionnaire IPAQ. Dilakukan tes keseimbangan dengan Standing Stork Test. Kemudian dipilih secara Matching Allocation 34 Orang 8 Orang Kriteria Inklusi : 1. Usia 18-4 tahun. Mahasiswa Poltekkes Yrsu Dr.Rusdi 3. Kurang aktivitas fisik 4. Mengalami gangguan keseimbangan Kriteria Eksklusi : a. Memiliki penyakit beresiko jika dilakukan core stability dan latihan balance board. b. Memiliki gangguan kardiovaskuler. Nomor Ganjil Latihan gabungan Core Stability & Balance Board N=14 Nomor Genap Latihan Balance Board N=14 Gambar 4.1 Teknik Sampling

54 4.4 Variabel penelitian 4.4.1 Variabel dependent : a. Keseimbangan 4.4. Variabel independent : a. Core stability dan Latihan Balance Board. b. Latihan Balance Board. 4.5 Definisi Operasional 4.5.1 Keseimbangan (balance) adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak, keseimbangan yang baik bagi usia 18-4 tahun adalah 6-39 detik berdasarkan nilai Standing Stork Test. 4.5. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting energy expenditure yang bermakna. Aktivitas fisik ini diukur dengan menggunakan questionnaire IPAQ (International Physical activity Questionaire). aktivitas fisik terdiri dari aktivitas fisik rendah yang terdiri dari berjalan kaki, lari ringan, duduk sambil membaca, dan di ruang kerja, aktivitas fisik sedang (moderate) aktivitas yang bersifat seperti sepeda santai, mengelap lantai, bermain badminton beregu, aktivitas fisik berat (vigorous) merupakan aktivitas fisik yang bersifat seperti bersepeda dengan cepat, mengangkat barang berat, mencangkul, senam aerobic. Aktivitas fisik dikatakan kurang jika nilainya kurang dari 600 Met-Min/week, Aktivitas fisik sedang 600 Met-

55 Min/week-1499 Met-Min/week, aktivitas fisik tinggi diatas 1500 Met- Min/Week. 4.5.3 Core stability adalah: kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk sampai pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktivitas. Latihan core stability ini dilakukan dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan interval 1 hari, selama 4 minggu satu kali sesi latihan biasanya selitar 60 menit - 90 menit. 1 jenis latihan core stability : 1. Crunches. Oblique Crunches 3. The Plank 4. Oblique Plank 5. Static Leg and Back 6. Dynamic Leg and Back 7. Hamstring Raises 8. Superman 9. Held Straight Legs 10. Controlled Lowering and Raising Legs 11. Hundreds 1. Leg Extentions 4.5.4 Balance board exercise adalah alat yang digunakan untuk rekreasi, latihan keseimbangan, pelatihan athletic, perkembangan otak, terapi, dan fungsi lain untuk pengembangan diri. Alat ini sama halnya seperti tuas (pengungkit) dimana kaki kiri dan kanan pengguna berada di samping papan, dan tubuh pengguna harus berdiri tegak dan hindarkan papan atau kaki kita jatuh menyentuh lantai. Latihan Balance Board ini dilakukan

56 dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu dengan interval 1 hari, selama 4 minggu, satu kali sesi latihan dilakukan selama 45 menit-60 menit. 4.6 Instrumen Penelitian Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 4.6.1 Questionaire Aktivitas Fisik. (IPAQ) 4.6. Formulir Standing Stork Test (SST). 4.6.3 Stopwatch untuk menghitung waktu test, frekuensi nadi (heart rate) dan frekuensi pernapasan (respiratory rate). 4.6.4 Balance Board (Wobble Board). 4.6.5 Tensi meter untuk mengetahui tekanan darah pasien saat pemberian core stability dan balance board exercise. 4.6.6 Kamera digital yang digunakan untuk mendokumentasikan setiap kegiatan yang berkaitan dengan penelitian ini. 4.7 Prosedur penelitian Prosedur Penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Adapun tahapan peneltian sebagai berikut : 4.7.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan persiapan sebelum proses penelitian berlangsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Melakukan proses perizinan pada tempat yang menjadi lahan penelitian. b. Membuat formulir inform consent dan lembar persetujuan responden.

57 c. Mensosialisasikan kuesioner aktivitas fisik untuk mengetahui kondisi aktivitas fisik dan formulir standing stork test untuk mengetahui tingkat keseimbangan. d. Memberikan jadwal pelaksanaan penelitian. 4.7. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini merupakan proses pelaksanaan penelitian dengan beberapa tahapan yaitu : a. Setiap mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Prodi D-IV Fisioterapi berusia 18-4 tahun dilakukan tes wawancara aktivitas fisik, untuk menentukan mahasiswa yang kurang beraktivitas. b. Seluruh mahasiswa yang kurang aktivitas fisik kemudian dijelaskan oleh fisioterapis tentang maksud dan tujuan dari penelitian ini, jika bersedia maka diminta mengisi formulir inform consent dan lembar persetujuan responden. c. Sebelum diberikan intervensi pertama maka responden terlebih dahulu diukur nilai keseimbangannnya, setelah mendapatkan hasil maka diberikan latihan core stability dan balance board untuk Kelompok I dan hanya balance board pada Kelompok II. d. Setiap responden wajib mengikuti proses berjalannya latihan dan setaip gerakan dari awal, dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan interval 1 hari, baik pada perlakuan Kelompok I, maupun Pada Kelompok perlakuan II.

58 e. Pada akhir intervensi yaitu di minggu ke empat, maka dilakukan kembali pengukuran keseimbangan standing stork test. 4.7.3 Tahap Evaluasi a. Peneliti melakukan evaluasi setalah intervensi terakhir, baik Kelompok perlakuan I maupun Kelompok perlakuan II. b. Peneliti mengumpulkan data penelitian pre dan post berupa nilai keseimbangan pada Kelompok Perlakuan I maupun Kelompok Perlakuan II, kemudian mengevaluasi data dan dianalisis dengan menggunakan software statistik SPSS versi 17. c. Hasil analisis statistik dipaparkan dalam bentuk tabel dan dinarasikan.

59 Populasi Mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi Kriteria Inklusi 1. Usia 18-4 tahun. Mahasiswa poltekkes Yrsu Dr.Rusdi 3. Kurang aktivitas fisik 4. Mengalami gangguan keseimbangan. Sampel n = 34 Standing Stork Test Kriteria Eksklusi : a. Memiliki penyakit beresiko jika dilakukan core stability dan latihan balance board. b. Memiliki gangguan kardiovaskuler. n = 8 Kel 1 Sebelum Latihan Core Stability & Balance Board Kel II Sebelum Latihan Balance Board Latihan Core Stability & Balance Board Latihan Balance Board Sesudah Latihan Core Stability & Balance Board Sesudah Latihan Balance Board Analisis Laporan Gambar 4. Alur Prosedur Penelitian

60 4.8 Analisis Data Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer, adapun analisis data yang dilakukan antara lain: 4.8.1 Uji statistik deskriptif untuk menganilisis umur, jenis kelamin, pekerjaan, faktor resiko, dan lain-lain. 4.8. Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk Test,untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Apabila Nilai p lebih besar dari 0,05 ( p>0,05), maka data berdistribusi normal. 4.8.3 Uji homogenitas data dengan Leven,s Test, untuk mengetahui sebaran data bersifat homogen atau tidak. Apabila Nilai p lebih besar dari 0,05 ( p>0,05), maka data bersifat homogen. 4.8.4 Analisis komparasi digunakan uji sebagai berikut: Data berdistribusi normal, maka digunakan a. Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan uji Paired Sampel T Test untuk mengetahui peningkatan keseimbangan (sebelum dan sesudah latihan balance board (Kel. Kontrol). b. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Paired Sampel T Test untuk mengetahui peningkatan keseimbangan (sebelum dan sesudah latihan) dengan latihan core stability (Kel Kasus). c. Pengujian hipotesis 3 yaitu: Untuk mengetahui perbedaan peningkatan keseimbangan antara (latihan core stability & balance board dengan latihan balance board saja setelah mendapatkan latihan selama 4 minggu, untuk pengujian ini digunakan Independenty sample t-test.

61 4.8.5 Data tidak berdistribusi normal, maka digunakan a. Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan Wilcoxon match pairs test untuk menguji peningkatan keseimbangan sebelum dan sesudah latihan balance board (Kel Kontrol). b. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Wilcoxon match pairs test untuk menguji peningkatan keseimbangan sebelum dan sesudah pemberian core stability (Kel Kasus). c. Pengujiann hipotesis 3 yaitu: Untuk mengetahui perbedaan peningkatan nilai keseimbangan kelompok (Kasus ) dengan peningkatan nilai keseimbangan kelompok (Kontrol ) setelah mendapatkan perlakuan selama 4 minggu, untuk pengujian ini digunakan Mann whitney U test.