Pedoman Evaluasi Kinerja Bank/Pos Persepsi mitra kerja KPPN untuk Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Identifikasi Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan Negara

SISTEM PENERIMAAN NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PREBENDAHARAAN NOMOR : PER- 17 /PB/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.06/2006 TENTANG MODUL PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR KERJA PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA OLEH BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI (SG/SGG/SGGK)

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

BAB I PENDAHULUAN. menyusun APBN. Penerimaan Negara meliputi penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), serta hibah.

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. telah di tunjuk oleh mentri keuangan. (pasal 1 angka 14 UU, KUP) SSP

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

Sistem Penerimaan Negara Secara Electronic

DOKUMEN SUMBER PENERIMAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.661, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Mata Uang Asing. Penatausahaan.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 49

MONITORING PENERBITAN SPMKP BULAN... TAHUN... SKPKPP KONSEP SPMKP SPMKP SP2D No

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115/PMK.05/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 32/PMK.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

SOSIALISASI PMK Nomor 40/PMK.04/2016 Tentang Pembayaran dan/atau Penyetoran Penerimaan Negara Secara Elektronik

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Perbendaharaan Subdit Pengembangan Aplikasi 2009 MANUAL BOOK

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN /2013 NOMOR TENTANG NOMOR. Penerimaan. Penyetorann. administrasi. mendukung. dalam. negara, perlu tentang 30/PMK.04/ Negaraa. Denda.

249/PMK.05/2010 PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA DALAM MATA UANG ASING

Pasal II Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2009 DIREKTUR JENDERAL,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-8/PJ/2011 Tanggal : 13 Januari 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Rekening Penerimaan. KPPN. Penerapan. TSA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Keuangan. Rekening. Saldo Nihil. Treasury Single Account.

2014, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG SISTEM PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Da

PETUNJUK PENGGUNAAN INTRANET

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah

Written by JiNN Tuesday, 17 September :43 - Last Updated Wednesday, 25 September :53

III. KOREKSI DATA 1. KOREKSI DATA SETORAN PENERIMAAN NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Negara Kota Sukabumi. Penulis ditempatkan pada bagian bank/giro pos dalam

SURAT SETORAN PABEAN, CUKAI, DAN PAJAK (SSPCP)

2013, No Menetapkan : Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 2. Peraturan Bersama Men

TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR MELALUI BANK DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co

2011, No.35 2 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 37/PJ/2013 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Resmi (2013:31) Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 118/KMK. 04/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

PERSYARATAN TEKNIS PENGADAAN JASA LAYANANAN PERBANKAN SEBAGAI BANK OPERASIONAL I MITRA KERJA KPPN TA 2010, 2011, DAN 2012

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.03/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 145/PMK.04/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.05/2013 TENTANG

SURAT SETORAN PABEAN, CUKAI, DAN PAJAK (SSPCP)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.255, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pelimpahan Wewenang. Surat Kuasa Umum.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG : TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SE - 17/PJ/2012 TATA CARA PENGAWASAN PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR KELEBIHAN PAJAK

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONES!A SALIN AN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.03/2005 TENTANG

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B. PANDUAN REGISTRASI SIMPONI 1. Akses website SIMPONI di alamat :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-10/PB/2006 TENTANG

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN Nomor SE-17/BC/2005 TENTANG

SURAT PERNYATAAN KOP SURAT BANK/POS. Dengan ini <Nama Bank/POS> menyatakan hasil konfirmasi yang sepenuhnya dilakukan sendiri melalui web portal MPN :

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 118/KMK.04/2004 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

Evaluasi Penerapan Pajak Pertambahan Nilai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Untuk Tahun 2009, 2010, dan 2011

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

MANUAL PROSES TINDAK LANJUT DATA UNMATCH MPN VERSI 10.4

KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK)

Standard Operating Procedures Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Anang Mury Kurniawan

LAPORAN PEMINDAHBUKUAN PENERIMAAN PBB MELALUI FASILITAS ELEKTRONIK

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI. Billing Online PORTAL PENGGUNA JASA. v

NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Lampiran Surat Dirjen PBN No. S-2636/PB/2008 Tanggal 31 Maret 2008 Pedoman Evaluasi Kinerja Bank/Pos Persepsi mitra kerja KPPN untuk Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan A. Pendahuluan Dalam rangka evaluasi penatausahaan penerimaan negara (perpajakan dan PNBP) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara Melalui Modul Penerimaan Negara, perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja bank/pos persepsi di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Evaluasi tersebut dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada cabang bank/pos persepsi, KPPN, dan wajib pajak/penyetor. Kuesioner kepada bank/pos persepsi dibagi dalam beberapa bagian meliputi: Waktu Operasional Penerimaan Negara Setoran Penerimaan Negara Formulir Surat Setoran Sumber Daya Cabang Bank/Pos Persepsi Transaksi Penyetoran dan NTPN Jaringan Pelimpahan ke BI Pelaporan Kuesioner kepada KPPN dibagi dalam beberapa bagian meliputi: Waktu Operasional Penerimaan Negara Setoran Penerimaan Negara Formulir Surat Setoran Sumber Daya KPPN Transaksi Penyetoran dan NTPN Jaringan Pelimpahan ke BI Pelaporan Kuesioner kepada wajib pajak/penyetor dibagi dalam beberapa bagian meliputi: Waktu Operasional Penerimaan Negara Volume Setoran Penerimaan Negara Pengisian Kode-Kode pada Surat Setoran Sumber Daya Bank/Pos Persepsi Transaksi Penyetoran dan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) B. Prosedur Kerja Evaluasi Kinerja Bank/Pos Persepsi oleh Kanwil DJPBN 1. Menyempurnakan bahan kuesioner apabila dipandang perlu. 2. Menggandakan kuesioner sesuai dengan jumlah responden. 3. Menyampaikan kuesioner dengan ketentuan: a. Kuesioner kepada KPPN diisi oleh Kasi Persepsi/Bendum dan seorang pelaksana pada Seksi dimaksud. b. Kuesioner kepada bank/pos persepsi diberikan untuk masing-masing cabang bank/pos. Apabila terdapat lebih dari 1 cabang bank/pos sejenis, maka kuesioner diberikan kepada salah satu wakil cabang bank/pos dimaksud. c. Kuesioner kepada wajib pajak/penyetor diberikan antara lain kepada bendahara satker, rekanan/supplier Kementerian/Lembaga, Konsultan Pajak, dan beberapa wajib pajak terpilih.

4. Membuat tabulasi/rekapitulasi jawaban untuk masing-masing responden. 5. Membandingkan jawaban dari responden KPPN dengan bank/pos persepsi. 6. Membandingkan jawaban dari wajib pajak/penyetor dengan bank/pos persepsi. 7. Melakukan tinjauan ke lapangan apabila terdapat perbedaan yang signifikan atas jawaban pada angka 4 dan 5 di atas. 8. Menganalisis dan menyimpulkan hasil kuesioner. 9. Menyampaikan hasil analisis dan kesimpulan ke Kantor Pusat DJPBN. C. Prosedur Kerja Pembinaan Bank/Pos Persepsi oleh Kanwil DJPBN Dalam hal Kanwil DJPBN melakukan pembinaan pelaksanaan MPN pada bank/pos persepsi melalui tinjauan langsung di lapangan, terdapat beberapa hal yang dapat disampaikan antara lain: 1. Operasional Penerimaan Negara Bank/pos persepsi wajib menerima setoran penerimaan negara pada saat jam buka loket (sekitar pukul 08.00) sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat. Bank/pos persepsi dilarang mengenakan biaya atas penerimaan negara yang diterima melalui loket. Bank Tempat Pembayaran PBB wajib menyetorkan penerimaan PBB ke Bank Persepsi untuk ditatausahakan melalui MPN. 2. Pengisian Surat Setoran Kanwil DJPBN bekerjasama dengan bank/pos persepsi menyampaikan kode Mata Anggaran Penerimaan, Bagian Anggaran, dan Fungsi-Subfungsi kepada petugas bank/pos dan wajib pajak/penyetor sesuai Bagan Akun Standar (melalui sosialisasi atau diumumkan di bank/pos). Penggunaan surat setoran penerimaan negara. 3. Pelaporan Penyampaian laporan harian penerimaan ke KPPN paling lambat pukul 09.00 waktu setempat keesokan harinya. 4. Pelimpahan Penerimaan Negara oleh Bank/Pos Persepsi Pelimpahan penerimaan negara (kecuali PBB dan BPHTB) dilaksanakan setiap Selasa, Jumat, dan tanggal 1 paling lambat pukul 10.00 waktu setempat ke Bank Indonesia. Pelimpahan PBB/BPHTB dilaksanakan setiap Jumat paling lambat pukul 10.00 waktu setempat ke BO III. Bank/pos agar memastikan pelimpahan sudah diterima di Bank Indonesia untuk menghindari pengenaan denda keterlambatan pelimpahan (mengecek bukti RTGS ke Bank Indonesia). Jadwal pelimpahan yang jatuh pada hari libur/cuti bersama dilakukan pada hari kerja berikutnya. 5. Kanwil DJPBN/KPPN agar menegur bank/pos persepsi yang melakukan pelanggaran ketentuan tersebut di atas dan melaporkan ke Kantor Pusat DJPBN.

Kuesioner Pelaksanaan Modul Penerimaan Negara (MPN) pada Bank/Pos Persepsi Profil Responden 1. Kode Bank Persepsi : 2. Nama Bank Persepsi : 3. Mitra Kerja KPPN : (diisi nama KPPN) 4. Mulai melaksanakan MPN : 5. Jaringan Komunikasi : Milik sendiri / Menyewa dari Provider *) 6. Aplikasi MPN : a. Membangun sendiri / Melalui Konsultan *) *) coret yang tidak perlu Lingkarilah jawaban yang tepat! b. Menyatu dengan core banking system/terpisah dengan core banking system *) A. Waktu Operasional Penerimaan Negara 1. Mulai pukul berapa cabang bank/pos persepsi mitra kerja KPPN membuka loket penerimaan negara? a. Mulai pukul 08.00 b. Mulai pukul 09.00 c. Setelah pukul 09.00 Penjelasan:. (diisi jika perlu) 2. Pukul berapa rata-rata cabang bank/pos mitra kerja KPPN menutup loket penerimaan negara? a. Pukul 15.00 atau lebih b. Pukul 12.00-15.00 c. Sebelum pukul 12.00 Penjelasan:. (diisi jika perlu) B. Setoran Penerimaan Negara 1. Berapa jumlah rata-rata penyetor setoran penerimaan negara per hari? a. Sampai dengan 100 Wajib Pajak/Wajib Bayar b. 100-500 Wajib Pajak/Wajib Bayar c. Lebih dari 500 Wajib Pajak/Wajib Bayar 2. Berapa jumlah rata-rata transaksi penerimaan negara per hari? a. Sampai dengan 100 surat setoran b. 100-500 surat setoran c. Lebih dari 500 surat setoran 3. Berapa nilai rata-rata transaksi penerimaan negara per hari? a. Sampai dengan Rp100.000.000,- b. Rp100.000.000,- s/d Rp500.000.000,- c. Lebih dari Rp500.000.000,- 4. Penyetoran penerimaan negara oleh wajib pajak/penyetor. (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Melalui setoran tunai di loket b. Pemindahbukuan dari rekening nasabah c. Melalui transaksi e-banking d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) C. Formulir Surat Setoran 1. Jenis formulir setoran apa yang sering mengalami kendala dalam penginputan ke aplikasi MPN di bank? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. SSP b. SSBP c. SSPB d. SSPCP e. SSCP f. SSB g. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas)

2. Menunjuk pertanyaan angka 1, kode apa yang sering menjadi penyebab kendala dimaksud? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. NPWP b. MAP c. Kode Satker d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 3. Apakah yang dilakukan bank/pos persepsi apabila mengalami hambatan sebagaimana tersebut di atas? a. Merekam data berdasarkan penafsiran sendiri. b. Menolak setoran/mengembalikan ke Wajib Pajak/penyetor c. Konfirmasi ke kantor pusat bank atau helpdesk MPN. d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) D. Sumber Daya Cabang Bank/Pos Persepsi 1. Apakah loket untuk setoran penerimaan negara pada cabang bank/pos persepsi terpisah dari loket untuk transaksi yang lain? a. Tidak b. Ya 2. Berapa loket yang menangani setoran penerimaan negara pada cabang bank/pos persepsi? a. 4 loket atau lebih b. 3 loket c. 2 loket d. 1 loket 3. Berapa jumlah SDM yang menangani setoran penerimaan negara pada cabang bank/pos? a. Kurang dari 2 orang b. 3-5 orang c. 6-8 orang d. Lebih dari 8 orang 4. Pengetahuan/kemampuan SDM yang menangani setoran penerimaan negara pada bank/pos persepsi. a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang 5. Peralatan yang digunakan untuk menerima setoran penerimaan negara pada bank/pos persepsi. a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang E. Transaksi Penyetoran dan NTPN 1. Sebutkan jenis rekening persepsi pada cabang bank/pos persepsi? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Persepsi b. Devisa Persepsi c. Persepsi PBB d. Persepsi BPHTB 2. Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan 1 transaksi sampai dengan disampaikannya bukti setor/bpn ke penyetor? a. Kurang dari 3 menit b. 3-5 menit c. 5-10 menit d. Lebih dari 10 menit 3. Berapa jumlah rata-rata transaksi per hari yang salah rekam (di-reversal) selama 1 bulan terakhir? a. Kurang dari 2 transaksi b. 2-5 transaksi c. 6-10 transaksi

d. Lebih dari 10 transaksi 4. Berapa jumlah rata-rata transaksi per hari yang tidak dapat direkam karena kode tidak ada pada referensi selama 1 bulan terakhir? a. Kurang dari 5 transaksi b. 5-10 transaksi c. 11-15 transaksi d. Lebih dari 15 transaksi 5. Berapa waktu yang diperlukan untuk memperoleh NTPN setiap perekaman transaksi? a. Kurang dari 1 menit b. 1-2 menit c. 2-5 menit d. Lebih dari 5 menit 6. Berapa jumlah rata-rata transaksi yang gagal memperoleh NTPN per hari selama 1 bulan terakhir? a. Tidak ada b. 1-5 transaksi c. 6-10 transaksi d. Lebih dari 10 transaksi F. Jaringan 1. Berapa kali rata-rata per hari terjadi gangguan jaringan dengan kantor pusat bank/pos selama 1 bulan terakhir? b. 1 kali c. 2-5 kali d. Lebih dari 5 kali 2. Berapa lama rata-rata per hari gangguan jaringan dengan kantor pusat bank/pos selama 1 bulan terakhir? a. Kurang dari 5 menit b. 5-10 menit c. 10-15 menit d. Lebih dari 15 menit 3. Apakah yang dilakukan bank/pos persepsi apabila mengalami hambatan sebagaimana tersebut di atas? a. Menyarankan dan membantu penyetor untuk menyetorkan penerimaan ke bank/pos lain b. Menerima setoran secara offline dan melaporkan ke KPPN c. Menerima titipan uang setoran (tidak lapor ke KPPN) dan direkam pada saat jaringan telah normal d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) G. Pelimpahan ke BI 1. Bagaimana mekanisme pelimpahan penerimaan oleh bank/pos persepsi? a. Dilaksanakan masing-masing cabang langsung ke BI b. Dilaksanakan masing-masing cabang melalui kantor pusat bank c. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 2. Berapa kali bank/pos persepsi terlambat/kurang melimpahkan sesuai ketentuan selama 1 bulan terakhir? b. 1 kali c. 2 kali d. Lebih dari 2 kali 3. Berapa kali bank/pos persepsi lebih melimpah/salah rekening tujuan dalam melimpahkan penerimaan negara selama 1 bulan terakhir? b. 1 kali c. 2 kali d. Lebih dari 2 kali

H. Pelaporan 1. Berapa lama rata-rata proses download ADK dan penyusunan LHP per jenis LHP? a. Kurang dari 10 menit b. 10-15 menit c. 15-30 menit d. Lebih dari 30 menit 2. Berapa lama rata-rata proses pemeriksaan LHP per jenis LHP? a. Kurang dari 10 menit b. 10-15 menit c. 15-30 menit d. Lebih dari 30 menit 3. Apakah terdapat prosedur internal bank/pos dalam hal ADK yang dikirim ke KPPN tidak terbaca dan apa yang akan dilakukan oleh bank/pos atas hal tersebut? a. Ada, bank/pos cabang diperbolehkan mendownload ulang data ke kantor pusat b. Ada, bank/pos cabang tidak diperbolehkan mendownload ulang data ke kantor pusat c. Tidak ada, bank/pos cabang akan mengirim ulang ADK perbaikan d. Tidak ada, bank/pos cabang tidak mengirim ulang ADK perbaikan 4. Bagaimana cara bank/pos persepsi menyampaikan laporan ke KPPN? a. ADK dan LHP/DNP dikirim melalui pos b. ADK dan LHP/DNP dikirim petugas bank/pos c. ADK dikirim melalui email sedangkan LHP/DNP dikirim petugas bank/pos d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 5. Berapa jarak tempuh dari cabang bank/pos ke KPPN mitra kerja? a. Kurang dari 5 km b. 5-10 km c. 10-15 km d. Lebih dari 15 km 6. Berapa waktu tempuh rata-rata dari cabang bank/pos ke KPPN mitra kerja? a. Kurang dari 30 menit b. 30-60 menit c. 60-120 menit d. Lebih dari 120 menit

Kuesioner Pelaksanaan Modul Penerimaan Negara (MPN) pada KPPN Profil Responden 1. KPPN : 2. Kanwil DJPBN : 3. Jumlah cabang bank/pos persepsi mitra kerja : 4. Bank/Pos yang disurvey : Lingkarilah jawaban yang tepat! A. Waktu Operasional Penerimaan Negara 1. Mulai pukul berapa cabang bank/pos persepsi mitra kerja KPPN membuka loket penerimaan negara? a. Mulai pukul 08.00 b. Mulai pukul 09.00 c. Setelah pukul 09.00 Penjelasan:. (diisi jika perlu) 2. Pukul berapa rata-rata cabang bank/pos mitra kerja KPPN menutup loket penerimaan negara? a. Pukul 15.00 atau lebih b. Pukul 12.00-15.00 c. Sebelum pukul 12.00 Penjelasan:. (diisi jika perlu) 3. Langkah apa yang telah diambil KPPN atas pelanggaran jam buka loket? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Melaporkan ke Kanwil DJPBN b. Melaporkan ke Kantor Pusat DJPBN c. Menegur bank/pos d. Lainnya... (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) B. Setoran Penerimaan Negara 1. Berapa jumlah rata-rata penyetor setoran penerimaan negara per hari? a. Sampai dengan 100 Wajib Pajak/Wajib Bayar b. 100-500 Wajib Pajak/Wajib Bayar c. Lebih dari 500 Wajib Pajak/Wajib Bayar 2. Berapa jumlah rata-rata transaksi penerimaan negara per hari? a. Sampai dengan 100 surat setoran b. 100-500 surat setoran c. Lebih dari 500 surat setoran 3. Berapa nilai rata-rata transaksi penerimaan negara per hari? a. Sampai dengan Rp100.000.000,- b. Rp100.000.000,- s/d Rp500.000.000,- c. Lebih dari Rp500.000.000,- C. Formulir Surat Setoran 1. Jenis formulir setoran apa yang sering mengalami kendala dalam penginputan ke aplikasi MPN di bank/pos mitra kerja KPPN? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. SSP b. SSBP c. SSPB d. SSPCP e. SSCP f. SSB g. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas)

2. Menunjuk pertanyaan angka 1, kode apa yang sering menjadi penyebab kendala dimaksud? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. NPWP b. MAP c. Kode Satker d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 3. Berapa kali dalam sehari KPPN menerima keluhan/pertanyaan dari bank/pos apabila terdapat hambatan sebagaimana tersebut di atas selama 1 bulan terakhir? b. 1-5 kali c. 6-10 kali d. Lebih dari 10 kali D. Sumber Daya KPPN 1. Berapa jumlah SDM yang menangani penatausahaan laporan penerimaan negara dari bank/pos persepsi termasuk Kepala Seksi? a. Kurang dari 2 orang b. 3-4 orang c. 4-5 orang d. Lebih dari 5 orang 2. Pengetahuan/kemampuan rata-rata yang dimiliki SDM yang menangani penatausahaan laporan penerimaan negara dari bank/pos persepsi. a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang 3. Peralatan yang digunakan untuk menerima setoran penerimaan negara. a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang E. Transaksi Penyetoran dan NTPN 1. Sebutkan jenis rekening persepsi pada cabang bank/pos persepsi? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Persepsi b. Devisa Persepsi c. Persepsi PBB d. Persepsi BPHTB 2. Berapa jumlah rata-rata transaksi penerimaan negara per hari pada bank/pos mitra kerja KPPN? a. Lebih dari 500 surat setoran b. 100-500 surat setoran c. Kurang dari 100 surat setoran 3. Berapa nilai rata-rata transaksi penerimaan negara per hari pada bank/pos mitra kerja KPPN? a. Lebih dari Rp500.000.000,- b. Rp100.000.000,- s/d Rp500.000.000,- c. Kurang dari Rp100.000.000,- 4. Berapa waktu yang diperlukan untuk memperoleh NTPN atas penerimaan potongan SPM? a. Kurang dari 1 menit b. 1-2 menit c. 2-5 menit d. Lebih dari 5 menit 5. Berapa jumlah rata-rata transaksi yang gagal memperoleh NTPN per hari pada bank/pos persepsi mitra kerja KPPN? a. Kurang dari 2 transaksi b. 2-5 transaksi

c. 5-10 transaksi d. Lebih dari 10 transaksi 6. Berapa jumlah rata-rata transaksi yang salah rekam (di-reversal) setiap hari pada bank/pos persepsi mitra kerja KPPN? a. Kurang dari 2 transaksi b. 2-5 transaksi c. 5-10 transaksi d. Lebih dari 10 transaksi F. Jaringan 1. Berapa kali rata-rata per hari terjadi gangguan jaringan antara cabang bank/pos dengan kantor pusat bank/pos selama 1 bulan terakhir? b. 1 kali c. 2-5 kali d. Lebih dari 5 kali 2. Berapa transaksi yang dibatalkan akibat gangguan jaringan selama 1 bulan terakhir sesuai dengan laporan dari bank/pos? a. Kurang dari 5 transaksi b. 5-10 transaksi c. 10-15 transaksi d. Lebih dari 15 transaksi G. Pelimpahan ke BI 1. Bagaimana mekanisme pelimpahan penerimaan negara dari cabang bank/pos persepsi? a. Pelimpahan langsung ke rekening kas negara di Bank Indonesia b. Pelimpahan ke BI melalui kantor pusat bank/pos berkenaan c. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 2. Berapa kali bank/pos persepsi terlambat/kurang melimpahkan sesuai ketentuan selama 2 bulan terakhir? b. 1 kali c. 2 kali d. Lebih dari 2 kali 3. Berapa kali bank/pos persepsi lebih melimpah/salah rekening tujuan dalam melimpahkan penerimaan negara selama 2 bulan terakhir? b. 1 kali c. 2 kali d. Lebih dari 2 kali H. Pelaporan 1. Dokumen laporan yang disampaikan oleh bank/pos persepsi. (dapat lebih dari 1 pilihan) a. LHP/DNP b. ADK c. Rekapitulasi Penerimaan dan Pelimpahan d. Rekapitulasi Nota Kredit e. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 2. Apakah terdapat prosedur internal bank/pos persepsi dalam hal ADK yang dikirim ke KPPN tidak terbaca dan apa yang akan dilakukan oleh bank/pos atas hal tersebut? a. Ada, bank/pos cabang diperbolehkan mendownload ulang data ke kantor pusat b. Ada, bank/pos cabang tidak diperbolehkan mendownload ulang data ke kantor pusat c. Tidak ada, bank/pos cabang akan mengirim ulang ADK perbaikan d. Tidak ada, bank/pos cabang tidak mengirim ulang ADK perbaikan 3. Bagaimana cara bank/pos persepsi menyampaikan laporan ke KPPN? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. ADK dikirim melalui pos b. ADK dikirim langsung oleh petugas bank/pos

c. ADK dikirim melalui email d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 4. Berapa jarak tempuh rata-rata cabang bank/pos dari KPPN? a. Kurang dari 1 km b. 1-5 km c. 5-10 km d. Lebih dari 10 km 5. Berapa waktu tempuh rata-rata ke KPPN dari cabang bank/pos? a. Kurang dari 10 menit b. 10-30 menit c. 30-60 menit d. Lebih dari 60 menit

Kuesioner Pelaksanaan Modul Penerimaan Negara (MPN) pada Penyetor Profil Responden 1. Nama Penyetor : 2. Status : Bendahara / Bukan Bendahara (coret yang tidak perlu) Ket: Bank/pos persepsi adalah bank/pos penerima setoran penerimaan negara (pajak dan bukan pajak) Lingkarilah jawaban yang tepat! A. Waktu Operasional Penerimaan Negara 1. Mulai pukul berapa cabang bank/pos persepsi membuka loket penerimaan negara? a. Mulai pukul 08.00 b. Mulai pukul 09.00 c. Setelah pukul 09.00 2. Pukul berapa rata-rata cabang bank/pos persepsi menutup loket penerimaan negara? a. Pukul 15.00 atau lebih b. Pukul 12.00-15.00 c. Sebelum pukul 12.00 3. Langkah apa yang telah anda lakukan atas pelanggaran jam buka loket pada bank/pos? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Pindah ke cabang bank/pos lain b. Melaporkan ke Departemen Keuangan (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kantor Pelayanan Pajak/Kantor Pelayanan Bea dan Cukai) c. Lainnya... (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) B. Setoran Penerimaan Negara 1. Berapa jumlah rata-rata surat setoran yang dibawa setiap melakukan penyetoran penerimaan negara ke bank/pos persepsi? a. 1 surat setoran b. 2-5 surat setoran c. 6-10 surat setoran d. Lebih dari 10 surat setoran 2. Berapa nilai rata-rata nilai setoran setiap melakukan penyetoran penerimaan negara ke bank/pos persepsi? a. Kurang dari Rp500.000,- b. Rp500.000,- s/d Rp1.000.000,- c. Rp1.000.000,- s/d Rp 5.000.000,- d. Lebih dari Rp5.000.000,- C. Formulir Surat Setoran 1. Jenis formulir setoran apa yang sering anda setorkan ke bank/pos persepsi? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Surat Setoran Pajak (SSP) b. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) c. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) d. Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor (SSPCP) e. Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri (SSCP) f. Surat Setoran Pajak Bumi dan Bangunan (SSPBB) g. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 2. Menunjuk pertanyaan angka 1, kode apa yang sering menjadi penyebab kendala dimaksud? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Nomor Pokok Wajib Pajak b. Mata Anggaran Penerimaan c. Kode Satker d. Lainnya.. (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas)

3. Apa yang anda lakukan apabila menghadapi kesulitan dalam pengisian kode tersebut? (dapat lebih dari 1 pilihan) a. Bertanya ke petugas bank/pos b. Bertanya ke Departemen Keuangan (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kantor Pelayanan Pajak/Kantor Pelayanan Bea dan Cukai) c. Membatalkan setoran d. Lainnya... (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) D. Sumber Daya Bank/Pos Persepsi 1. Berapa jumlah petugas teller bank/pos persepsi yang menangani setoran penerimaan negara anda? a. Kurang dari 2 orang b. 3-4 orang c. 4-5 orang d. Lebih dari 5 orang 2. Apakah pengetahuan/kemampuan tentang MPN yang dimiliki petugas teller pada bank/pos persepsi telah mencukupi? a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang 3. Apakah standar kelayakan peralatan yang digunakan untuk menerima setoran penerimaan negara mencukupi? a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang E. Transaksi Penyetoran dan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 1. Di bank/pos mana anda sering melaksanakan penyetoran penerimaan negara? a. Bank Umum dan Kantor Pos b. Bank Umum (Swasta) c. Bank Pembangunan Daerah (BPD) d. Lainnya... (diisi apabila tidak ada dalam pilihan di atas) 2. Apakah loket untuk setoran penerimaan negara pada bank/pos persepsi terpisah dari loket untuk transaksi yang lain? a. Ya b. Tidak 3. Berapa waktu yang diperlukan untuk melayani penerimaan negara sampai dengan memperoleh NTPN? a. Kurang dari 3 menit b. 3-5 menit c. 5-10 menit d. Lebih dari 10 menit