BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

DESKRIPSI KECERDASAN KINESTETIK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sosok yang unik. Anak usia dini mengalami suatu proses. perkembangan anak selanjutnya ( Santoso 2005:2.

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINIMELALUI BERMAIN CLAY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

Latar Belakang Pembelajaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

BAB I PENDAHULUAN. dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat fundamental karena yang diberikan Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi proses perkembangan selanjutnya (Solehuddin, 2000:42). Salah satu hak dasar anak adalah untuk tumbuh dan berkembang, anak berhakuntuk memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuhberkembang secara fisik dan psikologis. Masa keemasan (0-8 tahun) bagi anak usia dini ini merupakan peluang besar bagi penyelenggaraan pendidikan dalam memberikan pembentukan dan pengembangan kepribadian seseorang. Pendidikan anak usia dini telah menjadi perhatian para orang tua, ahli pendidikan, pemerintah dan masyarakat luas lainnya. Sehingga di dalam aturan hukum yang berlaku di Indonesia tercantum dalam undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14 tertulis bahwa: Pendidikan Anak Usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan kepada arah dasar pertumbuhan dan perkembangan,kecerdasan majemuk (multiple intelligences) dan kecerdasan spiritual. Akhir-akhir ini, topik mengenai kecerdasan jamak yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris Multiple Intelligencesmenjadi topik bahasan yang menarik untuk diperbincangkan oleh banyak pihak dalam seminar pelatihan guru, orang tua dan masyarakat umum.pakar pendidikan hingga para guru profesional mengupaskecerdasan majemuk dengan penuh antusias dan mencoba untuk

2 mengimplementasikannya di pendidikan formal demi meningkatnya pemahaman mengenai kecerdasan seorang anak. Sehingga kecerdasan majemuk menjadi tren dalam pembelajaran masa kini. Teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) digagas oleh Gardner, beliau berpendapat bahwa Kecerdasan seseorang tidak dapat semata-mata dilihathanyadari sisi IQ (kemampuan bahasa dan kemampuan logika ) saja, Howard Gardner meyakini setiap individu memiliki 8 kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) seperti kecerdasan bahasa, kecerdasan logikal-matematik, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis. Faktanya di Indonesia masih banyak para orang tua yang melihat kecerdasan anak dari kepandaian dalam membaca, menulis dan berhitung saja.teori Gardner di atas mengatakan bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki kecerdasan majemuk yang berbeda satu dengan lainnya. Lebih lanjut setiap individu memiliki waktu dan laju kecepatan belajar yang berbeda-beda, sesuai dengan keunikan yang Allah SWT ciptakan masing-masing, untuk itulah orang tua di rumah dan guru di sekolah harus memperlakukan masing-masing anak sesuai dengan kebutuhannya. Dunia anak, terutama usia prasekolah, adalah dunia bermain yang penuh keceriaan, kegembiraan, kelincahan dan kelucuan, anak-anak tertawa, menyanyi, menari, melukis, bermain peran, berlarian, menjerit, menangis adalah bentukbentuk dunia bermain anak-anak yang dinamis. Secara garis besar dapat kita lihat bahwa anak belajar melalui aktifitasnya dalam bemain dan bergerak. Dunia bermain itulah justru terletak proses belajar yang dinamis, pada usia tersebutlah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.menurut Solehudin (2000:46) Anak usia 4-5 tahun ini memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias. Sikap berpetualang (adventuroesness)yang begitu kuat. Anak akan lebih banyak memperhatikan, membicarakan, atau bertanya mengenai berbagai hal yang sempat dilihat atau didengar. Secara khusus anak pada usia ini memiliki keinginan yang kuat untuk lebih mengenal tubuhnya sendiri. Anak diusia ini senang menyanyi, permainan atau rekaman yang dapat membuatnya untuk lebih mengenal tubuhnya itu.melalui periode tersebut anak

3 mendapatkan pemahaman-pemahaman yang sangat diperlukan dalam perkembangan intelektual sehingga dapat dikatakan anak belajar melalui proses bermain dan bergerak karena itu anak usia dini memiliki kebutuhan gerak yang jauh dibandingkan dengan fase perkembangan lainnya. Karena itu penulis berpendapat kecerdasan kinstetik sangat baik distimulasi di usia dini agar perkembangan intelektual dan lain-lainnya dapat berkembang secara optimal. Kecerdasan kinestetik menurut Gardner (Campbell 2006:75) adalah kemampuan seseorang untuk memadukan antara kemampuan fisik dengan fikiran sehingga terlahir suatu penampilan fisik motorik yang indah dan terorganisasi dengan rapih sedangkan Lwin (2003:167) memakai kecerdasan kinestetik memungkinkan individu membangun hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh, dengan demikian memungkinkan tubuh untuk memanipulasi obyek dan menciptakan gerakan. Salah satunya mengembangkan kecerdasan kinestetik, Menurut Musfiroh (2004:69) menyatakan bahwa kecerdasan kinestetik berkaitan dengan kemampuanmenggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya serta keterampilan mempergunakan tangan untuk mencipta atau mengubah sesuatu. Kecerdasam ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan menerima rangsang, sentuhan dan tekstur. Rachmawati & Kurniati (2010:24) menegaskan tentang pentingnya pengembangan kecerdasan kinestetik tubuh merupakan keahlian individu dalam mengolah tubuhnya, mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan, termasuk didalamnya kemampuan mengekfektifkan gerakannya dalam melakukan atau membuat sesuatu.proses belajar terjadi ketika anak bergerakdan melakukan aktifitas sehingga perkembangan kinestetikakan muncul. Berikutnya, Rachmawati & Kurniatimenegaskan anak-anak yang cerdas dalam gerak-kinestetik terlihat menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah) daripada anakanak seusianya.anak yang memiliki kecerdasan kinestetik biasanya cekatan dan tidak ceroboh serta biasanya suka mengenal dunia melalui eksplorasi gerak otot

4 yang ada di dalam diri mereka. Melalui eksplorasi tubuh anak mengetahui sejauh mana kemampuan fisiknya. Anak yang sadar akan kemampuan fisiknyatersebut akan merasa lebih mudah dalam memanfaatkan dan merasa lebih yakin ketika dihadapkan dengan segala situasi yang memerlukan partisipasi fisik mereka, sehingga rasa percaya diripun dapat berkembang dengan baik. Ada banyak cara untuk menstimulasi kecerdasan kinestetik salah satunya melalui ritmik. Kamtini & Tanjung.W (2005:89) memaparkan ritmik adalah anak diajak untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pada saat anak mendengar musik timbul gerakan-gerakan yang sesuai dengan irama musik yang didengarnya. Gerakan tersebut bersifat individual, dan tidak sama untuk semua anak, namun tetap dimasukan ke dalam pengembangan jasmani, seperti kepala, tangan dan kaki. Di Bandung kitamemilikikegiatan Ritmik, sebuah kegiatan yang bermula dari Deutsche Schule Bandung (German International school) yang berdiri sejak 1999.Ritmikini merupakan konsep pembelajaran yang betujuan untuk mengembangkan kecerdasan, kemampuan dan personalitas anak secara menyeluruh melalui musik, gerak dan bahasa dengan mengajak anak untuk melakukan berbagai macam latihan yang penuh improvisasi sebagai usaha untuk menstimulasi kemampuan pengendalian perhatian / konsentrasi, daya ingat, logika berfikir, fungsi motor, spasial, aturan, sikap dan pemikiran sosial, pemecahan masalah dan kreatifitas. Sejalan dengan ide tersebut maka TKMutiara Bundayang sejak tahun 1995 dan memilikifilosofi pendidikan intelectual, physical, emotion, socialbekerjasama dengan kegiatan Ritmiksebagai upaya meningkatkan perkembangan potensi minat dan bakat anak. Kegiatan Ritmikmerupakan salah satu dari beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang ada di TK Mutiara Bunda.Melihat tujuan dari kegiatan Ritmik, sayamemandangbahwa kegiatan ini sangat baik diikuti oleh semua anak-anak, terutama yang memiliki hambatan dalam pengendalian perhatian dan rentang konsentrasi. Seperti pemaparan di atas kegiatan ini menstimulasi potensi anak secara menyeluruh tetapi dalam penelitian ini saya tertarik untuk memfokuskan penelitian saya kepada upaya perkembangan kecerdasan kinestetik yang

5 dilakukan. Oleh karena itu saya memilih Pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui implementasi kegiatan Ritmik sebagai judul skripsi, dengan memilih TK A sebagai objek penelitian. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian iniadalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakahkondisi objektif kegiatan kegiatan Ritmikpada anak kelas A TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung? 2. Bagaimanakah implementasipengembangan kecerdasan kinestetik anak kelas A di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung melalui kegiatan kegiatan Ritmik? 3. Bagaimanakah gambaran hasil perkembangan potensi kinestetik anak kelas TK A ketika mengikuti kegiatan Ritmikdi TK.Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui kondisi objektif anak kelas A pada kegiatan kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung. 2. Mengetahui implementasi pengembangan kecerdasan kinestetik anak kelas A melalui kegiatan kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung. 3. Mengetahui gambaran hasil perkembangan potensi kinestetik anak kelas TK A ketika mengikuti kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung. D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, secara praktis manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :

6 1. Manfaat Teoritis Bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini, dapat memberi sumbangan ilmiah dalam pengembangan kecerdasan kinestetikmelalui kegiatan kegiatan Ritmik bagi anak TK. 2. Manfaat Praktisi Manfaat praktisi penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi guru Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wawasan dan masukan dalam penyusunan strategi belajar dan mengajar yang lebih atraktif di Taman Kanak-kanak dalam upaya pengembangan potensi secara menyeluruh dan seimbang, khususnya kecerdasan kinstetik. b. Bagi Lembaga Pendidikan Menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam upaya pengembangan kecerdasan kinestetik anak yang lebih inovatif. E. SISTEMATIKA PENULISAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Sistematika Penulisan F. Lokasi Penelitian BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Dasar Kecerdasan Kinestetik B. Kelas Ritmik (kegiatan Ritmik) C. Keterkaitan Kecerdasan Kinestetik dengan Kelas Ritmik BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Pelaksanaan Penelitian C. Objek dan Lokasi Penelitian

7 D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data G. Va;idasi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Objektif kegiatan kegiatan Ritmik 2. Deskripsi Implementasi Pengembangan Kecerdasan Kinestetik 3. Gambaran Hasil Perkembangan Potensi Kinestetik Anak B. Pembahasan 1. Kondisi Objektif kegiatan kegiatan Ritmik 2. Deskripsi Implementasi Pengembangan Kecerdasan Kinestetik 3. Gambaran Hasil Perkembangan Potensi Kinestetik Anak BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP F. LOKASI PENELITIAN Penelitian inidilakukan di TK Mutiara BundaBandung tepatnya berlokasi di Jalan Batik Rengganis 19-21 Bandung.TK ini merupakan salah satu yang bekerjasama dengan Rhythmic Class.Sumber penelitian adalah Fasilitator dan aktifitasnya, KepalaSekolahdan Orang Tua. Penelitian ini melibatkan langsung anak-anak kelas TK A yang mengikuti kegiatan Rhytmic Class.