BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

dokumen-dokumen yang mirip
KODE ETIK JURNALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

Kode Etik Jurnalistik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB I PENDAHULUAN. pun mulai bebas mengemukakan pendapat. Salah satunya adalah kebebasan di bidang

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. besar pengaruhnya bagi masyarakat. Surat kabar bukan hanya berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

Kutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM

ANALISIS KEBIJAKAN REDAKSI DALAM PENENTUAN HEADLINE HALAMAN UTAMA PADA SURAT KABAR PEKANBARU POS

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyajikan berita-berita yang aktual dan up to date yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena

Problem Jurnalis Lingkungan di SKH Riau Pos. Oleh : Ayu Puspita Sari / Bonaventura Satya Bharata. Program Studi Ilmu Komunikasi

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.

BAB IV PENUTUP. baik media cetak maupun elektronik. Demikian pula hal tersebut berlaku bagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung. sekarang dipimpin oleh Dahlan Iskan, memiliki sejarah yang sangat panjang.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. media melalui perbedaan kemasan dan sifat siarannya. dirasakan oleh audiencennya. Menurut Marshall Mc Luhan, Media televisi telah

MENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Bogdan dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pasar terbesar di Pekanbaru dan kabupaten se-provinsi Riau. Harian Vokal tidak saja

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan semakin banyaknya media massa yang beredar di tanah air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

Mencari, Meliput, Menulis B E R I T A

PENGELOLAAN MEDIA WARGA

TEHNIK WAWANCARA. Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

PROSES SELEKSI PADA PELIPUTAN DAN PENULISAN BERITA KRIMINAL DI SURAT KABAR POS KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

IV. PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini semakin tingginya kesadaran khalayak untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

Inilah Tugas dan Fungsi Humas

Media dan Revolusi Mental. Nezar Patria Anggota Dewan

PEDOMAN WAWANCARA. Program Acara Ngopi Euy di Bandung TV. : PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) di Komplek. Pertanyaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. 1

I. PENDAHULUAN. dan tingkatan ekonomi serta umur sudah dapat menggunakannya. Internet adalah

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

Liputan Mendalam [Indepth Reporting]

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu hal atau peristiwa yang baru saja atau sedang terjadi. Orang tersebut

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BAB IV PENUTUP. Setelah melakukan penelitian atas permasalahan yang ditemukan di atas, selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023

PT. LINGKAR JATIM NEWS COMPANY PROFILE

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Jurnalisme Online (Studi Deskriptif pada Detikcom) Wulan Widyasari, S.Sos, MA

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan bahasa pers, merupakan salah satu ragam bahasa kreatif

Transkripsi:

BAB III PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data Berikut ini penyajian data berdasarkan penelitian yang dilakukan di harian surat kabar Pekanbaru Pos. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita) halaman utama pada surat kabar Pekanbaru Pos. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang telah dikemukakan pada konsep operasional bab pendahuluan, yaitu dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dan observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 09 Juni sampai dengan 15 Agustus 2014 dengan beberapa staf redaksi surat kabar Pekanbaru Pos yaitu Saidul Tombang selaku Pimpinan Redaksi dan M Syaifullah selaku Redaktur Pelaksana. Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar permasalahan dalam penelitian ini, yaitu analisis kebijakan redaksi dala penentuan headline (judul berita) halaman utama pada surat kabar Pekanbaru Pos. Dokumentasi atau data-data yang diperoleh dari surat kabar Pekanbaru Pos berupa contoh headline atau judul berita yang terbit pada halaman utama di surat kabar Pekanbaru Pos. Data-data tersebut disajikan guna menunjang keakuratan data dan sebagai bukti yang diperoleh pada saat penulis melakukan penelitian. Sedangkan Observasi dilakukan penulis ketika melaksanakan penelitian selama lebih kurang dua bulan yaitu pada tanggal 09 Juni sampai dengan 10 38

Agustus 2014 di surat kabar Pekanbaru Pos. Observasi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung kebijakan redaksi surat kabar Pekanbaru Pos dalam menentukan headline atau judul berita halaman utama. Data yang terkumpul akan disajikan dalam bentuk wawancara dan dipaparkan secara kualitatif. Adapun beberapa kebijakan redaksi surat kabar Pekanbaru Pos berdasarkan indikator yang telah ditentukan dalam menentukan headline atau judul berita halaman utama terdiri dari: 1. Melakukan Rapat Redaksi Rapat redaksi dilakukan guna menentukan arah liputan kepada reporter sekaligus memproyeksikan liputan khusus yang akan dijadikan headline utama untuk terbit pada hari berikutnya, rapat proyeksi dipimpin langsung oleh pimpinan redaksi, harian surat kabar Pekanbaru Pos menetapkan jadwal rapat proyeksi kepada para reporter setiap hari senin hingga kamis setiap minggunya. Sedangkan rapat gabungan yang diikuti oleh seluruh jajaran staf redaksi dan pemasaran diadakan pada minggu pertama setiap bulannya yang dipimpin oleh pimpinan umum harian surat kabar Pekanbaru Pos (Observasi penulis, Juli-Agustus 2014). Adapun hal-hal yang dilakukan pimpinan redaksi dalam memimpin rapat adalah sebagai berikut: a) Memimpin jalannya rapat redaksi. b) Mengevaluasi hasil kerja redaksi, baik itu dalam segi terbitan, liputan, dan hal-hal lain yang dianggap perlu. c) Memproyeksi target-terget yang ingin dicapai redaksi untuk ke depannya, seperti, arah liputan, kebijakan liputan dan redaksi. 39

d) Memberikan edukasi terhadap wartawan dan tim redaksi, mengedukasi bagaimana cara liputan yang baik, etika dalam peliputan, dan segala paraturan dalam menjalankan tugas di lapangan. e) Mengontrol jalannya manajemen redaksi (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 10 Juni 2014). Selain itu, biasanya setiap rapat redaksi seorang pimpinan redaksi mengkoordinasikan kebijakan redaksi dan liputan. Menjaga kelancaran komunikasi antara jajaran staf redaksi, reporter, redaktur dan fotografer. memecahkan masalah yang timbul baik itu berkaitan dengan pemberitaan dan masalah lainnya. Dan merencanakan liputan yang berkualitas (Wawancara dengan M Syaifullah, Redaktur Pelaksana, 15 Juni 2014). 2. Menentukan Proyeksi Liputan Khusus Dalam rapat proyeksi tentunya pimpinan redaksi akan memberikan proyeksi liputan khusus kepada reporter untuk pengisi halaman utama, untuk itu ada suatu hal yang harus diperhatikan reporter dalam mendapatkan dan membuat berita yang diproyeksikan. Karena liputan khusus merupakan sebuah peliputan yang disengaja, yang dilahirkan dari hasil rapat redaksi dan dipastikan hasil berita dari liputan khusus ini akan ditempatkan dan dijadikan headline halaman utama, hal yang diperhatikan wartawan harus mengacu kepada kode etik jurnalistik, dilakukan dengan cara yang benar, tidak menyalahi aturan, dalam hal ini seorang wartawan 40

tidak boleh mendapatkan berita liputan khusus dengan cara culas, dalam artian berbohong dalam mendapatkan data atau plagiat dari sumber lain. Mendapatkan sebuah berita yang telah diproyeksikan, seorang wartawan haruslah melakukannya dengan bersungguh-sungguh dan dengan kerja keras, tidak boleh putus asa, disinilah peran pimpinan redaksi dalam memberikan motivasi dan semangat kepada wartawan apabila mendapatkan kesulitan di lapangan, diupayakan untuk mencari cara dan jalan keluar terhadap suatu masalah yang dihadapi wartawan. Dalam liputan khusus ini nantinya wartawan tentu akan dibekali dengan TOR atau Term of Referens, yaitu sebuah daftar pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber, di sini juga berisi latar belakang narasumber yang akan diwawancarai, dan daftar narasumber. Membuat berita yang diproyeksikan tentunya harus sesuai dengan pola penulisan yang ada, berita dalam liputan khusus haruslah mendalam, berbeda dengan gaya tulisan berita-berita lainnya, seperti berita staight news, talking news dan lain sebagainya (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 10 Juni 2014). Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan wartawan Pekanbaru Pos dalam membuat berita liputan khusus adalah sebagai berikut: a) Reporter haruslah memperhatikan kaidah jurnalistik 5W+1H b) Reporter wajib memenuhi kelengkapan berita, baik narasumber maupun data berita. c) Berita tidak menjiplak (plagiat) dari sumber lain atau internet. 41

d) Berita yang dibuat sesuai fakta dan aktual (wawancara dengan M Syaifullah, Redaktur Pelaksana, 15 Juni 2014) 3. Menentukan Angel atau Sisi Berita Dalam penentuan headline atau judul berita, redaksi surat kabar Pekanbaru Pos memilih sisi berita yang menarik dari sebuah peristiwa yang diberitakan untuk dijadikan headline. Biasanya sisi lain itu diambil dari sisi humanisnya saja, karena sisi humanis merupakan hal yang menarik dalam nilai sebuah berita, dan dapat menjual. Selain mengambil dari sisi humanisnya, kita juga mengambil sisi berita dari besarnya peristiwa yang diberitakan, segala pertimbangan redaksi tentunya tidak akan lari dari nilai-nilai berita yang ada (Wawancara dengan Pimpinan Redaksi, Saidul Tombang, 20 Juni 2014). Selain itu, berdasarkan pertimbangan redaksi, sisi lain sebuah berita yang layak diangkat untuk halaman utama yakni dari sisi konflik. Hal ini karena sebuah konflik menyangkut dengan khalayak luas sehingga berita yang disajikan pada halaman utama dapat menarik pembaca (wawancara dengan M Syaifullah, Redaktur Pelaksana, 28 Juni 2014). 4. Memilih Berita yang Menarik Memilih berita yang menarik untuk dijadikan headline atau judul berita sangat perlu dilakukan guna kepentingan dan keingintahuan pembaca, sebuah berita dipilih untuk dijadikan headline halaman utama harus memiliki efek, dalam 42

artian berita yang dipilih akan menimbulkan efek kepada pembaca, membuat headline dari berita yang menarik tentunya untuk memenuhi permintaan pasar. Jika berita sudah menarik tentunya koran akan laku di pasaran. Jika koran laku di pasaran tentunya oplah secara otomatis juga ikut terdongkrak naik, berita juga harus memiliki nilai marketing, hal ini karena kebanyakan orang membeli koran karena tertarik dengan headline atau judul berita pada halaman utama, bukan karena brand atau merk, saat ini sudah sangat sedikit orang membeli koran karena kesetiaannya terhadap suatu brand atau merk, bisa saja sebuah koran mainstream atau terbesar di Riau tidak laku di pasaran karena memang pada hari tertentu berita yang menjadi headlinenya tidak menarik, kejadian tersebut tidak tertutup kemungkinan bisa saja terjadi (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 10 Juli 2014) Surat kabar Pekanbaru Pos saat ini berusaha untuk memberikan warna baru di dalam perwajahan koran di Riau dan berbeda dengan koran besar lainnya di Pekanbaru, dalam beritanya Pekanbaru Pos berusaha semaksimal mungkin mengulas lebih banyak isu mengenai perkembangan Kota Pekanbaru. Selain itu, surat kabar Pekanbaru Pos juga tengah berjuang menjadikan koran industri di tengah-tengah ketatnya persaingan persuratkabaran di Riau, untuk itu saat ini kepentingan media surat kabar Pekanbaru Pos didasari oleh kepentingan pemasaran atau marketing, artinya staf redaksi dan pemasaran dituntut untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan oplah penjualan koran setiap harinya, di sinilah peran headline atau judul berita yang menarik dan dapat menjual sangat 43

diandalkan (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 10 Juli 2014). Adapun ideologi surat kabar Pekanbaru Pos berdasarkan kebijakan redaksi, adalah sebagai berikut: a) Mengawal dinamika perkembangan Kota Pekanbaru b) Membela kepentingan masyarakat c) Berisi hiburan dan pendidikan d) Berusaha memperjuangkan aspirasi masyarakat (Wawancara dengan M Syaifullah, Redaktur Pelaksana, 2 Juli 2014). Dalam menentukan headline pemberitaan staf redaksi surat kabar Pekanbaru Pos tidak mendapat intervensi atau pengaruh dari pemilik media, sebagai koran profesional sejatinya dalam pemberitaan sebuah surat kabar tidak dibenarkan adanya intervensi dari pihak manapun, meskipun demikian redaksi juga harus mengacu kepada kode etik yang berlaku dan sudah ditentukan. Menurut pimpinan redaksi, Saidul Tombang (Hasil wawancara pada 10 Juli 2014), ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dari headline sebuah berita untuk dimuat pada halaman utama, yaitu: a) Berita harus lengkap memenuhi unsur rukun, syarat, dan kewajiban berita. b) Berita harus bernilai lebih dari berita lainnya. c) Berita diwajibkan memiliki lebih dari dua narasumber. d) Berita memiliki nilai marketing atau dapat menjual. e) Menggunakan kaidah jurnalistik. f) Ringkas, menggunakan kalimat langsung. 44

g) Kelengkapan data. h) Adil dan berimbang. (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 22 Juli 2014) Setelah mendapatkan berita yang menarik dan dirasa telah memenuhi syarat untuk ditempatkan pada halaman utama, selanjutnya proses yang dilakukan redaksi harian surat kabar Pekanbaru Pos dalam menentukan headline atau judul berita pada halaman utama. Meliputi beberapa proses, yaitu: 1) Menilai sebuah berita Proses yang pertama yaitu menilai sebuah berita, sebuah berita dapat ditempatkan untuk headline halaman utama karena berita tersebut nilainya lebih dari pada yang lain. 2) Mempertimbangan nilai berita Pertimbangan news falue (nilai berita) merupakan salah satu kebijakan redaksi yang sangat penting dalam penentuan headline halaman utama, sebuah berita dapat diletakkan pada headline halaman utama karena berita tersebut up-tu date atau terbaru, hal ini sesuai dengan tag line Pekanbaru Pos yakni Memang Beda, artinya dalam setiap peliputan baik dari segi data, nilai berita, dan lain sebagainya. Harian surat kabar Pekanbaru Pos berushaa untuk berbeda dengan koran-koran lain di Pekanbaru, hal inilah yang akan dikedepankan (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 20 Juni 2014). Selain itu, berita layak sebagai headline apabila memiliki nilai eksklusif, artinya kemungkinan berita ini tidak ada pada koran lain, berita inilah yang layak untuk dijadikan headline halaman utama. Berita juga layak menjadi headline 45

halaman utama karena besarnya berita tersebut. Misalnya seperti berita unjuk rasa atau demo, besar di sini bisa dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas berita tersebut, dan karena berita memiliki nilai kedekatan dengan pembaca, baik dari sisi human interes, dan lain sebagainya (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 20 Juni 2014). 3) Melakukan rapat dewan redaksi. Sebelum headline ditentukan, terlebih dahulu berita dari wartawan, di distribusikan oleh koordinator liputan kepada redaktur, setelah berita masuk ke redaktur, untuk selanjutnya proses menimbang (berdasarkan nilai berita yang telah ditentukan) berita yang layak dijadikan headline halaman utama, baik dari segi kelengkapan data, narasumber, berita hangat dan hal lain yang dianggap perlu. Setelah berita melaui proses seleksi oleh redaktur dan pada akhirnya berita masuk ke halaman utama, selanjutnya jajaran staf redaksi melakukan rapat dewan redaksi (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 20 Juni 2014). 5. Menyesuaikan Headline dengan Kebutuhan Komersial Dalam menentukan headline atau judul berita halaman utama, surat kabar Pekanbaru Pos tentu saja sangat mempertimbangakan kebutuhan pasat atau komersial, hal ini karena salah satu kebijakan surat kabar Pekanbaru Pos dalam menulis dan menentukan headline halaman utama adalah marketing yakni tim redaksi surat kabar Pekanbaru Pos berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar (Wawancara dengan M Syaifullah, Redaktur Pelaksana, 5 Agustus 2014). 46

Seorang pimpinan redaksi harus bisa membaca situasi dan kondisi perkembangan berita hangat dan terbaru, guna membedah kebutuan pasar sesuai dengan moment dan tren berita terkini. Bahkan untuk berita-berita tertentu, pimpinan redaksi harus memberikan tenaga ekstra untuk berita tersebut, misalnya ada peristiwa hebat di luar daerah, tim redaksi surat kabar Pekanbaru Pos akan berusaha untuk mengirim wartawan dan fotografer ke daerah tersebut untuk mendapatkan berita yang eksklusif dan menarik sehingga laku di pasaran, hal inilah yang harus kita penuhi demi kebutuhan pasar (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 5 Agustus 2014). Tidak dapat dipungkiri faktor ekonomi dan politik sangat berpengaruh terhadap perkembangan pers di Indonesia termasuk di Kota Pekanbaru saat ini. Pers tidak hanya membungkus informasi yang sifatnya edukatif dan informatif, tetapi juga dituntut bersaing secara finansial dengan peningkatan oplah maupun ratingnya. Di sisi lain saat ini surat kabar Pekanbaru Pos dihadapkan pada sikap yang profesional dan informasi yang berimbang dalam memberikan pemberitaan. Seperti dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dinyatakan bahwa kebebasan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi guna memenuhi kebutuhan yang hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam Kode Etik Jurnalistik juga dijelaskan wartawan harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat dan berimbang serta tidak beritikad buruk, menempuh cara-cara yang profesional, menguji informasi, tidak mencampurkan 47

antara fakta dengan opini yang menghakimi, menerapkan asas praduga tak bersalah dan tidak membuat berita bohong. Fenomena yang terjadi saat ini menempatkan pers berada pada posisi yang mungkin sulit. Surat kabar Pekanbaru Pos harus tetap menjaga idealis sebagai lembaga pendidik. Di sisi lain kepentingan komersil membuat redaksi harus lebih kreatif dan inovatif serta mengemas pesan atau informasi yang lebih beragam dan menarik. Tuntutan peningkatan rating dan oplah penjualan akhirnya menempatkan media di antara fungsi sebagai media informasi yang mendidik dengan mempertimbangkan aspek komersial. (Wawancara dengan Saidul Tombang, Pimpinan Redaksi, 5 Agustus 2014). 48