BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

I. PENDAHULUAN. yang kondusif. Di mana proses belajar lebih berpusat kepada siswa (student

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

TINGKAP Vol. X No. 1 Th. 2014

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yaitu penerapan model pembelajaran debat telah mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB V PENUTUP. 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas. dengan kebutuhan, telah menerapkan kurikulum KTSP.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesatnya telah memberikan berbagai perubahan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Beberapa penerapan pola peningkatan kualitas pendidikan

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. sangat banyak. Tuntutan tersebut diantaranya adalah anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

2015 PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat interaksi pembelajaran adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara siswa,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Perkembangan tersebut pada satu sisi berdampak positif, tetapi di sisi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika di tingkat SD adalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemauan belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPA. kurangnya siswa yang menunjukkan jari untuk bertanya dan menjawab

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

peran dalam membantu negara untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan terutama di dunia kerja. Pendidikan dilakukan untuk mencetak generasi

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

: Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan. 1. Seperti kita ketahui bahwa komponen dari PKn yaitu Civic Knowladge

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran. penting dalam membangun kompetensi peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. sebab telah berhasil memasuki semua aktivitas manusia. Perkembangan

I. PENDAHULUAN. butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI TKR 2

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

Kelompok Materi: Pokok

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan ayat sebagai berikut: 1

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada siswa, guru PKn serta Kepala SMP Negeri 15 Bandung tentang kompetensi profesional guru dalam meningkatkan berpikir krtitis siswa, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap pertanyaan dan fakta-fakta penelitian. Di samping itu, peneliti mengungkapkan beberapa saran yang kiranya dapat membangun dalam meningkatkan kinerja guru dan berpikir kritis pada siswa. A. Kesimpulan Secara keseluruhan diketahui bahwa kompetensi profesioanl guru PKn berperan positif dalam upaya meningkatkan berpikir kritis siswa kelas VII khususnya, dan siswa SMP Negeri 15 Bandung pada umumnya. Hal ini dapat diketahui sebagai berikut. 1. Perencanaan program pembelajaran PKn oleh guru yang memiliki kompetensi profesional diantaranya guru sudah mampu mengembangkan kerangka dasar kurikulum, guru telah mengaplikasikan beban belajar sebelum masuk kedalam pembelajaran, menyusun kalender akademik dan mengembangkan silabus serta menyusun RPP yang berlandaskan pada peningkatan berpikir kritis siswa dalam setiap materi yang akan disampaikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan belum maksimalnya karakter siswa yang diterapkan sesuai RPP yang telah disusun dalam proses pembelajaran, ditemukannya kesulitan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran apa yang mampu meningkatkan berpikir kritis pada siswa yang akan dicapai dalam RPP.

193 2. Pelaksanaan proses pembelajaran PKn oleh guru yang memiliki kompetensi profesional dalam meningkatkan berpikir kritis siswa yaitu guru telah menguasai standar proses pembelajaran PKn di dalam kelas, mampu mengembangkan materi pembelajaran PKn secara kreatif, mampu memanajemen kelas dalam pembelajaran PKn, dan guru sudah menguasai standar penilaian pendidikan dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan hasil temuan di lapangan penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan media sebagai model pembelajaran secara kreatif mampu memberikan stimulus positif dalam meningkatkan berpikir kritis siswa, peneliti menemukan belum maksimalnya penguasaan media pembelajaran oleh guru, hal itu ditemukan masih terfokus pada media gambar berupa poster. Kurangnya penguasaan guru dalam pemanfaatan teknologi dan informasi, itu dibuktikan dengan jarangnya guru memberikan tugas melalui media sosial network serta guru masih kurang mengetahui cara memperoleh data sebagai penunjang dalam proses pembelajaran melalui web internet. 3. Kemampuan berpikir kritis pada siswa dalam pembelajaran PKn yaitu ditandi dengan termotivasinya siswa untuk mengemukakan pendapat, mampu menemukan masalah-masalah aktual, berdiskusi dalam memecahkan masalah pada proses pembelajaran, memberikan kontribusi pemecahan masalah, menyimpulkan jawaban dengan kriteria-kriteria alasan yang logis, mampu mengoreksi opsi/argumen, dan siswa mampu mengembangkan berpikir secara kreatif dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, pemberian materi dengan mengembangkan materi secara kreatif serta didukung dengan manajemen kelas oleh guru dengan baik mampu memotivasi siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Namun masih ditemukannya siswa yang merasa takut dan malu untuk mengemukakan pendapatnya.

194 4. Program-program sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru diantaranya sekolah telah mengembangkan kompetensi profesional guru dengan mengikutsertakan para guru mengikuti sertifikasi guru, mengikuti sertifikasi kepala sekolah, sekolah mengadakan pembinaan dan pelayanan terhadap guru PKn dengan menjadi supervisi penilaian terhadap kinerja guru PKn, mengumpulkan administrasi pembelajaran oleh guru PKn kepada sekolah, mengadakan pelatihan dengan mengadakan acara pembinaan disekolah, mengikutsertakan guru PKn pada pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Serta mengikutsertakan guru PKn dalam kegiatan PPDKB di sekolah. Dalam hal ini, peneliti belum menemukan program yang menerapkan program pelatihan komputerisasi bagi para guru, reward kepada guru yang berprestasi, tidak adanya ruangan khusus dalam menunjang pembelajaran PKn. A. SARAN 1. Bagi Guru a. Mempertahankan partisipasi guru dalam mengikuti pelatihan workshop yang diadakan oleh pihak sekolah. b. Masih kurangnya guru dalam memahami karakter setiap peserta didiknya, diharapakan guru mengadakan pertemuan dengan siswa (minimal seminggu satu kali pertemuan). Interaksi yang lebih personal akan membangun kepercayaan antara guru dan siswa. dengan begitu guru bisa melihat keadaan psikis dan psikologi setiap peserta didik, baik sifat maupun sikap/ karakter setiap peserta didik. c. Mampu memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran, dengan menemukan metode atau model dalam pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh guru-guru lain. Seperti guru mampu mempadukan pembelajaran kontekstual seperti strategi

195 pembelajaran berbasis masalah dengan strategi pembelajaran kooperatif sehingga mampu mengembangkan berpikir kritis pada siswa. d. Sehubungan rendahnya guru dalam menguasai serta memanfaatkan teknologi dan informasi, maka guru diharapkan mengikuti acara-acara pelatihan yang bertemakan komputerisasi ataupun web informasi, mengadakan pertemuan guru-guru PKn dalam mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi ilmu komunikasi, teknologi dan informasi yang akan diaplikasikan dalam proses pembelajaran, memahami situs-situs dunia pendidikan dalam rangka mempermudah guru untuk mendapatkan informasi melalui web internet seperti bagaimana mencari situs atau blog pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, bagaimana mendowload video yang akan dijadikan sebagai sumber belajar, serta mengikuti kursus komputer dalam meningkatkan skill penguasaan koputerisasinya seperti penguasaan MO Power Point, MO word yang selalu mengalami perubahan (2007-2010), MO Excel yang digunakan dalam membuat LHBS. e. Guru diharapakan lebih dapat memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya dan menjadikan suasana kelas yang demokrasi. Dalam hal ini, guru memberikan kebebasan positif pada siswa, guru memfasilitasi serta membimbing penemuanpenemuan siswa pada arah yang positif dengan hasil yang baik, seperti siswa ditugaskan untuk membuat laporan tentang sebuah kasus yang terjadi pada saat ini sesuai dengan SK dan KD materi pembelajaran yang bertujuan melatih siswa dalam menganilis sebuah kasus, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut serta mengaitkannya dengan materi yang relevan.

196 f. Mengembangkan manajemen kelas kembali, dengan meninjau psikologis pada peserta didik. Seperti lebih peka kembali terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa, karena dalam hal ini guru menjadi orang tua kedua di sekolah. Memanggil siswa tersebut dan mengadakan bimbingan konseling terhadap siswa yang bermasalah dikelasnya secara personal. g. Guru diharapkan lebih bisa memanfaatkan sarana dan pra sarana lingkungan sekolah sebagai salah satu usaha dalam meberikan susana baru dalam proses pembelajaran, seperti taman sekolah, lapangan upacara, serta ruang sekolah lain yang mampu dijadikan sebagai sarana dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Siswa diharapkan mempunyai keberanian dalam mengemukakan pendapatnya pada pembelajaran PKn. Dengan menghilangkan rasa malu dan takut salah dalam menjawab atau takut dimarahi oleh guru ketika salah mengemukakan pendapat dengan cara menjalin kekeluargaan dengan guru bersangkutan dengan menjadikan guru sebagai orang tua kedua di sekolah, dengan begitu akan menciptakan rasa keluargaan yang tinggi antara siswa dan guru. b. Siswa diharapkan selalu memberikan kontribusi atau penilaian terhadap kinerja guru khusunya PKn, yang bertujuan untuk dijadikan sebagai intropeksi diri yang harus diperbaiki oleh guru/sekolah. Dalam hal ini, siswa diharapkan lebih berani dalam menilai guru, seperti apakah guru jarang masuk kelas, guru hanya memberikan materi dengan sistem ceramah saja, atau guru hanya diam saja ketika ada siswa tidak memperhatikan pembelajaran. Dengan cara membuat kotak penilaian guru yang di buat oleh sekolah, kinerjanya siswa memberikan penilaian yang membangun khususnya dalam pembelajaran PKn.

197 c. Siswa diharapkan selalu memberikan feed back dengan memiliki motivasi dalam dirinya untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran PKn. Partisipasi aktif disini siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tepat pada waktunya, membuat dan menyiapkan media pembelajaran yang dibuatnya sendiri serta kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh siswa dalam meningkatkan motivasi mereka dalam proses pembelajaran PKn. 3. Bagi Sekolah a. Mengadakan sistem penghargaan/reward kepada guru PKn yang berkinerja baik dalam melaksanakan pembelajarannya serta kontribusinya. Pemberian reward ini merupakan tindakan positif supaya memancing guru lain khususnya guru PKn untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi siswa, umumnya untuk kemajuan sekolah, seperti memberikan bea siswa kepada guru yang memberikan kontribusi positif untuk sekolah berupa diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. b. Mengadakan pelatihan keguruan bertemakan komputerisasi atau pemanfaatan web internet dalam pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru khususnya pada pemanfaatan teknologi, komunikasi dan informasi. Seperti program pelatihan pengoprasian komputer dasar berupa bagaimana memanfaatkan Microsoft Office yang baik dan benar dalam pengaplikasiannya pada proses pembelajaran, menggunakan dan memanfaatkan web internet serta social network (emaile, Facebook, twitter dll) sebagai sumber belajar. c. Melengkapi sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan PKn khususnya seperti buku-buku relevan yang menunjang pada pembelajaran PKn, serta membuat labolatorium PKn dalam kepentingan sebagai tempat guru dan siswa mengumpulkan

198 aspirasi, temuan dan kontribusi guru dan siswa dalam pembelajaran PKn. 4. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan a. Jurusan PKn diharapkan menerapkan pembelajaran kepada mahasiswa/calon guru PKn tentang ilmu komputerisasi. Sesuai dengan perkembangan zaman globalisasi teknologi (global education) dan informasi yang semakin berkembang menuntut para calon tenaga pendidik untuk mampu menguasai pengoprasian komputer. Karena dalam dunia pendidikan media teknologi dan komunikasi ikut andil dalam perkembangan peserta didik. b. PKn yang memiliki tujuan to be good and smart citizenship. Jurusan PKn diharapkan untuk lebih memberikan masukan dan saran kepada mahasiswa untuk melakuan pengkajian terhadap kompetensi guru PKn yang berhubungan dengan profesionalitas seorang tenaga pengajar PKn di sekolah demi mencetak tenaga pengajar yang berkualitas dan berkompeten dengan tujuan menciptakan pesereta didik menjadi manusia seutuhnya beridiologi Pancasila yang tercantum pada UUD 1945. c. Materi mata pembelajaran PKn yang terkait dalam pembahasan skripsi ini, peneliti mengharapkan mengalami tingkatnya wawasan pengayaan tentang kompetensi guru di sekolah. 5. Untuk Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai peranan kompetensi profesional guru, mengingat tujuan dari kompetensi profesional guru tidak hanya meningkatkan berpikir kritis siswa diharapakan dapat menggali lebih dalam lagi tentang implementasi kompetensi guru terhadap perkembangan peserta didik serta peneliti selanjutnya bisa menemukan penelitian yang berhubungan dengan kompetensi padagogik, pribadi, dan sosial yang dikaitkan dengan variabel hasil penelitian yang lebih mendukung kembali.