BAB 1 PENDAHULUAN. gempa di kepulauan Alor (11 November, skala 7,5), gempa Aceh (26 Desember, skala

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang konsep Strength Based Design dan

PENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu di kepulauan Alor (11 Nov, skala 7.5), gempa Papua (26 Nov, skala 7.1),

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga tinggi, sehingga perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Kepulauan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI MENENTUKAN PARAMETER DAKTILITAS STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN ANALISIS PUSHOVER

II. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.

BAB I PENDAHULUAN. Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik yang sering disebut juga Ring of Fire, karena sering

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yaitu gempa Aceh disertai tsunami tahun 2004, gempa Nias tahun. gempa di Indonesia menjadi sangatlah penting.

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh pertemuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KINERJA SENDI PLASTIS PADA GEDUNG DAKTAIL PARSIAL DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG

DAFTAR ISI Annisa Candra Wulan, 2016 Studi Kinerja Struktur Beton Bertulang dengan Analisis Pushover

BAB I PENDAHULUAN. adalah kolom. Kolom termasuk struktur utama yang bertujuan menyalurkan beban tekan

BAB III METODE ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pada saat gempa terjadi, titik tangkap gaya gempa terhadap bangunan berada pada pusat massanya, sedangkan perlawanan yang dilakukan oleh bangunan berp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini sudah banyak berdirinya gedung bertingkat, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan analisis non-linier yang sederhana namun dapat

EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN

EVALUASI PERILAKU INELASTIK STRUKTUR BETON BERTULANG YANG MENGGUNAKAN DINDING GESER DENGAN ANALISIS PUSHOVER

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB III METODE ANALISA STATIK NON LINIER

EFISIENSI DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BREISING KONSENTRIK TIPE X-2 LANTAI

EVALUASI KINERJA PORTAL BAJA 3 DIMENSI DENGAN PENGAKU LATERAL AKIBAT GEMPA KUAT BERDASARKAN PERFORMANCE BASED DESIGN

ANALISA PORTAL DENGAN DINDING TEMBOK PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

STUDI EVALUASI KINERJA STRUKTUR BAJA BERTINGKAT RENDAH DENGAN ANALISIS PUSHOVER ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. Keandalan Struktur Gedung Tinggi Tidak Beraturan Menggunakan Pushover Analysis

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

EVALUASI KINERJA BANGUNAN GEDUNG DPU WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI DENGAN ANALISIS PUSHOVER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah daerah rawan gempa, untuk mengurangi resiko korban

RETROFITTING STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG DI BAWAH PENGARUH GEMPA KUAT

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KINERJA SEISMIK GEDUNG TERHADAP ANALISIS BEBAN DORONG

Pengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK

Studi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis

BAB III METODE PENELITIAN

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA

Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang

adalah momen pada muka joint, yang berhubungan dengan kuat lentur nominal balok pada hubungan balok. Kolom tersebut.

Kajian Perilaku Struktur Portal Beton Bertulang Tipe SRPMK dan Tipe SRPMM

Evaluasi Gedung MNC Tower Menggunakan SNI dengan Metode Pushover Analysis

EVALUASI KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN PUSHOVER ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Stuktur dengan Vertical Set-Back

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan Pasifik. Keberadaan

ANALISIS PERILAKU DAN KINERJA RANGKA BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA BREISING KABEL CFC

BAB IV EVALUASI KINERJA DINDING GESER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa merupakan fenomena alam yang harus diterima sebagai fact of life.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PF/PAK/PPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

ANALISIS PERILAKU STRUKTUR PELAT DATAR ( FLAT PLATE ) SEBAGAI STRUKTUR RANGKA TAHAN GEMPA TUGAS AKHIR

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN ANALISIS PUSHOVER UNTUKMENENTUKAN KINERJA STRUKTUR PADABANGUNAN EKSISTING GEDUNG BETON BERTULANG

BAB 1 PENDAHULUAN Umum

LAPORAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PF/PAK/PPM

PENDAHULUAN Perencanaan gedung tahan gempa telah menjadi perhatian khusus mengingat telah banyak terjadi gempa cukup besar akhir-akhir ini. Perencanaa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

ANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST STORY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai ke tanah melalui fondasi. Berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya

EVALUASI BALOK DAN KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA

STUDI PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP KINERJA BATAS AKIBAT PENGARUH TINGGI BANGUNAN DAN DIMENSI KOLOM BERDASARKAN SNI

PEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BETON BERTULANG RANGKA TERBUKA SIMETRIS DI DAERAH RAWAN GEMPA DENGAN METODA ANALISIS PUSHOVER

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu

EVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH 2 DAN 6 PETA GEMPA INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Sipil ABSTRAK

ANALISIS KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN COREWALL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa bumi merupakan getaran yang bersifat alamiah yang terjadi pada lokasi tertentu

STUDI PERILAKU KNEE BRACED FRAME DENGAN KONFIGURASI X-BRACED

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

EVALUASI STRUKTUR DENGAN PUSHOVER ANALYSIS

STUDI PEMODELAN INELASTIK DAN EVALUASI KINERJA STRUKTUR GANDA DENGAN MIDAS/Gen TM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)

KAJIAN PENGGUNAAN NONLINIEAR STATIC PUSHOVER ANALYSIS DENGAN METODA ATC-40, FEMA 356, FEMA 440 DAN PERILAKU SEISMIK INELASTIC TIME HISTORY ANALYSIS

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL No: 13/PEN/SIPIL/2010

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015

EFEKTIVITAS KEKAKUAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG TERHADAP GEMPA Muhtar *) ABSTRACT

TESIS EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG SISTEM GANDA DENGAN ANALISIS NONLINEAR STATIK DAN YIELD POINT SPECTRA O L E H

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2004, tercatat beberapa gempa besar yang terjadi di Indonesia, seperti gempa di kepulauan Alor (11 November, skala 7,5), gempa Aceh (26 Desember, skala 9,2) yang disertai tsunami. Berdasarkan kenyataan tersebut, perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa menjadi sangat penting untuk diperhitungkan dalam perencanaan struktur bangunan. Perencanaan struktur bangunan tahan gempa berbasis kekuatan (force based) yang dahulu biasa dipakai telah berhasil mengurangi korban jiwa, tetapi tidak berfungsinya gedung dan fasilitas umum karena kerusakan yang terjadi, telah menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Pada perencanaan berbasis kekuatan, kinerja struktur hanya terjamin pada dua level yaitu pada gempa nominal (gempa kecil) bangunan berada dalam keadaan siap pakai (servicebility limit state) sedangkan pada gempa rencana (gempa besar) bangunan berada dalam keadaan tidak hancur (safety limit state). Tidak diketahui dengan jelas kinerja (performance) bangunan dalam keadaan gempa sedang. Asian Concrete Model Code (ACMC) dan Applied Technology Council (ATC 40) mengusulkan perencanaan dengan berbagai tingkat kinerja (multiple performance levels) yang diharapkan dipenuhi pada saat struktur menerima beban gempa dengan berbagai tingkat intensitas. Dengan demikian pemilik gedung dapat menentukan tujuan perencanaan beserta resiko/konsekuensi yang harus dihadapi. Perencanaan seperti ini dinamakan perencanaan berbasis kinerja (performance based sismic design).

2 Konsep Performance based seismic design menawarkan suatu pendekatan baru untuk perencanaan seismik struktur bangunan, yaitu dengan menetapkan berbagai tingkat kinerja struktur yang diharapkan dapat tercapai saat struktur dilanda gempa dengan tingkat intensitas gempa yang dipakai sebagai dasar perencanaan, tetapi juga pada tingkat kerusakan yang masih dapat ditoleransi resiko kerugiannya oleh pemilik bangunan atau masyarakat apabila ditinjau dampaknya dari segi sosial dan ekonomi. Perencanaan performance based seismic design, memanfaatkan teknik analisa non-linier berbasis komputer untuk menganalisa perilaku inelastis struktur dari berbagai macam intensitas gerakan tanah (gempa), sehingga dapat diketahui kinerjanya pada kondisi kritis. Salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kinerja struktur pada kondisi kritis adalah daktilitas dari struktur itu, dimana semakin tinggi nilai daktilitas dari struktur, maka kinerja pada kondisi kritis akan lebih baik dan sebaliknya. Analisa statik nonlinier merupakan prosedur analisa untuk mengetahui perilaku keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa, dikenal pula sebagai analisa pushover atau analisa beban dorong statik. Analisa statik nonlinier pushover menghasilkan nilai daktilitas struktur bangunan, faktor kuat lebih total, faktor reduksi gempa dan lokasi sendi plastis saat leleh pertama. Analisa pushover memerlukan komputer program untuk dapat merealisasikannya pada bangunan nyata. Beberapa program komputer komersil yang tersedia adalah SAP2000, ETABS.

3 1.2. Indentifikasi Permasalahan Analisa pushover yang terjadi pada struktur bangunan mengandung permasalahan dalam menetapkan perilaku inelastis struktur. Perilaku inelastis adalah perilaku sturktur saat menahan beban yang melebihi desain beban rencana. Adapun permasalahan yang akan ditinjau dalam analisa pushover adalah : Nilai daktilitas struktur (µ). Faktor reduksi gempa (R). Nilai kuat lebih bahan (f1). Lokasi sendi plastis saat leleh pertama. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat penelitian skripsi ini adalah Memperkirakan perilaku inelastis struktur yang digambarkan oleh kurva kapasitas yang terdiri dari deformasi yang terjadi akibat gaya geser dasar (V) dan perpindahan titik acuan pada struktur bagian atas. Membandingkan nilai daktilitas, faktor reduksi gempa dan nilai kuat lebih bahan dalam struktur, sehingga dapat ditentukan sifat dari bangunan tersebut. Memperoleh informasi bagian mana saja yang mengalami sendi plastis, selanjutnya dapat diidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus untuk pendetailan atau stabilitasnya.

4 1.4. Lingkup Penelitian Analisa Pushover pada suatu bangunan, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, untuk itu sesuai dengan tujuan dan manfaat penelitian, maka dalam pembahasan dilakukan beberapa pembatasan masalah yang akan dikaji, diantaranya adalah sebagai berikut : Model bangunan beraturan 3 dimensi dan portal 2 dimensi, dengan jumlah 10 lantai dan tinggi kolom 3 meter. Model portal 2 dimensi dengan tinggi kolom 3m, 3.5m, dan 4 m. Menganalisa nilai daktilitas, faktor reduksi gempa, dan faktor kuat lebih bahan dari struktur yang ditunjukkan oleh kurva kapasitas yang dihasilkan oleh analisa pushover. Bagian-bagian sendi plastis saat mengalami pelelehan pertama. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, dimana pada masing-masing bab membahas hal-hal sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan, indentifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dengan penelitian ini, batasan dan ruang lingkup penelitian yang dibahas serta sistematika penulisan yang disajikan. BAB 2 Tinjauan Pustaka, menyusun dan membahas dasar-dasar Analisa Pushover dgn Program ETABS ver.9 yang akan dijadikan acuan dalam bab tiga.

5 BAB 3 Metodologi, menguraikan dan menerapkan Analisa Pushover berdasarkan Program ETABS ver.9. Pada bab ini juga diuraikan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penyelesaian masalah. BAB 4 Hasil dan Pembahasan, menguraikan hasil Analisa Pushover pada suatu gedung berdasarkan Program ETABS ver 9. BAB 5 Kesimpulan dan Saran, menujukkan hasil penelitian yang didapatkan dalam pembahasan bab sebelumnya. Selain itu pada bab ini disampaikan pula saran-saran yang dapat digunakan untuk penelitian ini lebih lanjut.