Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Keyword:Question and answer, word card

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENGGUNAAN METODE UNIT TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 2 PEJAGOAN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA REALIA

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn KELAS V SDN 2 SEMPOR TAHUN AJARAN 2013/2014 Tutut Hardianti 1), Imam Suyanto 2), Muh.Chamdani 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen Email chuby.tutut@yahoo.com 1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2.,3. Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Make A Match Model by Using Graphic Media in Improving Civic Education Learning on fifth Grade Student of SD Negeri 2 Sempor Subdistrict In Academic Year 2013/2014. This study aims to: (1) describe the application of make a match model by using graphic media in improving civic education learning, (2) improve the learning outcome by the application of make a match model by using graphic media, (3) find the obstacles and solutions in the application of make a match model by using graphic media. This research was a collaborative Classroom Action Research (CAR). This research was carried out in three cycles. The source of data were obtained from teacher, students, and observers. The result shows that the application of make a match model by using graphic media that can improve civic education learning for the fifth grade elementary school. Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning Abstrak: Penggunaan Model Make a Match dengan Media Grafis dalam Peningkatan Pembelajaran PKn Kelas V SDN 2 Sempor Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkahlangkah dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran PKn; (2) meningkatkan pembelajaran melalui penggunaan model make a match dengan media grafis; dan (3) mendeskripsikan kendala dan solusi dengan media grafis. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif. Penelitian dilaksanakan selama tiga siklus. Sumber data berasal dari guru, siswa, dan observer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan media grafis dapat meningkatkan pembelajaran PKn kelas V SD. Kata Kunci: model Make A Match, Media Grafis, pembelajaran PKn. PENDAHULUAN Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang perlu diajarkan pada jenjang sekolah dasar, dengan harapan agar peserta didik mampu menjadi warga negara yang demokratis dan berkualitas. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan kewarga- negaraan menurut Wahab (2011) bahwa Tujuan pendidikan kewarganegaraan hendak nya disesuaikan dengan perkembangan zaman, artinya bukan 1

hanya membangun warga negara yang baik semata melainkan warga negara yang cerdas dalam lingkungan kehidupannya (hlm 314). Dengan menim- bang tujuan PKn, selayaknya pembelajaran PKn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan pengalaman menjadi warga negara yang baik serta mampu berperan dalam pembangunan negara. Dari uraian di atas, peneliti menyimpul-kan betapa pentingnya mata pelajaran PKn bagi siswa untuk menjadi warga negara yang baik serta mampu berperan dalam pembangunan negara. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa dalam pembelajaran PKn masih kurang inovatif dan siswa masih kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini ditandai dengan pembelajaran yang berlangsung masih konvensional, penyampaian materi dilakukan secara lisan dan berpusat pada guru, komunikasi yang searah. Siswa lebih banyak mende- ngarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas apabila guru memberikan latihan-latihan kepada siswa. Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai proses dan hasil belajar siswa. Berdasarkan data nilai proses dan hasil belajar siswa sebagian besar belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75. Dengan adanya kondisi tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk memecahkan masalah terkait rendahnya nilai belajar PKn siswa. Merujuk pada kenyataan tersebut maka guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik lebih semangat dalam belajar serta membuat peserta didik mudah memahami materi pelajaran serta hasil pembelajaran da-pat meningkat. Untuk menciptakan situasi yang demikian, guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan model dan media pembelajaran inovatif. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba terobosan menggunakan model Make a Match dengan media grafis berupa bagan atau chart. Rusman ( mengutip Curran, 1994) menyatakan bahwa metode Make a Match merupakan salah satu jenis metode dalam pembelajaran kooperatif yang memiliki keunggulan siswa mencari pasangan sambil belajar mengeni suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan. Selain menggunakan model pembelajaran penggunaan media pembela- jaran dalam proses pembelajaran dapat mem- bangkitkan minat siswa dan keinginan yang baru dalam belajar sehingga siswa akan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul yaitu 1) bagaimana langkah- langkah dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran PKn? 2) apakah dengan media grafis dapat meningkatkan pembelajaran PKn? 3) apa kendala dan solusi dalam dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran PKn? Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan langkah-langkah pengguna- an model make a match dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran PKn, 2) meningkatkan pembelajaran PKn 2

melalui penggunaan model make a match dengan media grafis, 3) mendeskripsikan kendala dan solusi dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran PKn. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen. Jumlah subyek penelitian 27 siswa yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa lembar soal evaluasi hasil belajar siswa, sedangkan instrumen non tes terdiri dari lembar observasi dan pedoman wawancara yang digunakan sebagai alat pengumpul data terhadap jalannya pelaksanaan kegiatan pembelajaran PKn di kelas V dengan menggunakan model make a match dengan media grafis. sesuai dengan RPP dan skenario pembelajaran yang telah disusun. Peneliti berkolaborasi dengan guru PKn dalam menentukan tindakan sesuai dengan kondisi siswa kelas V, kemudian pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru PKn. Observer dalam penelitian ini terdiri dari dua orang teman sejawat dan peneliti sendiri. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data pra tindakan dan data tindakan yang berupa hasil penelitian. Data hasil penelitian berupa hasil observasi terhadap penerapan model make a match dengan media grafis oleh guru dan siswa, serta hasil tes evaluasi siswa. Analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan data kuantitatif berupa data nilai hasil belajar siswa tiap siklus dan analisis kualitatif yang mengacu pada pendapat Miles dan Hiberman (1984), mempunyai 3 macam komponen pokok yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Sugiyono, 2009: 246). Untuk menguji dan menjaga keabsahan data, digunakan teknik triangulasi berupa triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan mempertimbangkan data yang bersumber dari guru, siswa, dan observer. Sedangkan dengan triangulasi teknik peneliti mempertimbangkan teknik observasi, wawancara, dan tes. Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut Arikunto. Arikunto (2008: 75) menyatakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas terdapat beberapa tahapan yang harus dilaksanakan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Sempor dengan menggunakan model make a match dengan media grafis dilaksanakan dengan tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Data rata-rata hasil observasi yang diperoleh dari tiga orang observer terkait penggunaan model make a match dengan media 3

grafis pada pembelajaran PKn oleh guru pada siklus I sampai siklus III adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Pelaksanaan Model Make A Match dengan Media Grafis Oleh Guru Pada Siklus I, II dan III Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa skor rata-rata guru dalam melaksanakan model make a match dengan media grafis pada siklus I mencapai 2,56, siklus II 3,10, dan siklus III menjadi 3,59. Skor rata-rata guru dalam mengajar pada siklus I, II dan III adalah 3,08 dengan kategori baik. Adapun hasil observasi tentang dengan media grafis terhadap siswa pada siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel berikut: Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa skor rata-rata penerapan model make a match dengan media grafis oleh siswa pada siklus I mencapai 2,59, siklus II 3,08, siklus III 3,53. Pada siklus III aktivitas belajar siswa meningkat, baik secara kognitif maupun fisik, suasana pembelajaran menyenangkan hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2013) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan siswa lebih aktif dan pembelajaran menyenangkan. (hlm. 253). Skor rata-rata penggunaan model make a match dengan media grafis oleh siswa pada siklus I, II dan III adalah 3,07 dengan kategori baik. Untuk perolehan rata-rata nilai proses belajar siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III adalah sebagai beikut: Ratarata SI SII SIII Kete 2,56 3,10 3,59 3,08 Baik Tabel 2. Hasil Observasi Pelaksanaan Model Make A Match dengan Media Grafis Oleh Siswa Pada Siklus I, II dan III SI SII SIII Ratarata Ket 2,59 3,08 3,53 3,07 Baik Tabel 3. Perolehan Proses Belajar PKn Proses Belajar PKn Tindakan Ratarata Persentase Siklus. I 2,80 70% Siklus. II Siklus. III 3,20 3,52 80% 88% Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa proses belajar PKn siswa kelas V semakin baik. Hal tersebut ditunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 2,80 dengan persentase 70%, siklus II dengan nilai rata-rata menjadi 3,20 atau 80%, dan pada siklus III nilai ratarata menjadi 3,52 dengan persentase 88%. Selain meningkatkan proses belajar siswa, penggunaan model make a match dengan media grafis juga dapat meningkatkan hasil belajar tentang berorganisasi dan keputusan bersama yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 4

Tabel 4. Perbandingan Hasil Tes Siklus I s.d. III No Siklus Ratarata Persentase Ketuntasan Nilai Tuntas Belum Tuntas 1 I 72,22 62,96% 37,04% 2 II 80,15 74,07% 25,93% 3 III 90,30 92,59% 7,41% Berdasarkan tabel 4. diketahui hasil tes yang diperoleh oleh siswa selalu meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I baru mencapai 62,96%, siklus II 74,07%, dan siklus III 92,59% sehingga peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian selama tiga siklus pada penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan Model Make a Match dengan Media Grafis dalam Peningkatan Pembelajaran PKn Kelas V SDN 2 Sempor Tahun Ajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan model make a match dengan media grafis dapat meningkatkan pembelajaran PKn kelas V SDN 2 Sempor tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan belajar siswa yang selalu mengalami peningkatan setiap siklus. Siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 62,96%, siklus II 74,07%, dan siklus III menjadi 92,59%. Kendala dalam penggunaan model make a match dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran PKn yaitu: a) kartu pertanyaan dan jawaban tulisannya terlalu kecil, b) siswa ramai ketika mencari pas ngan, c) siswa kurang disiplin mengikuti langkah pembelajaran. Adapun solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah: a) memperbesar dan memperjelas kartu pertanyaan dan jawaban, b) mengkondisikan siswa agar tertib dan tidak terlalu ramai, c) mendisiplinkan siswa dalam mengikuti langkah pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan ini, ada beberapa saran sebagai berikut: Bagi guru sebaiknya mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga ketika proses pembelajaran dengan model Make a Match dengan media grafis tidak memakan banyak waktu. Bagi siswa sebaiknya lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusman. (2012).Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 5

6