BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. saing dalam percaturan dunia tanpa batas. Di dalam era dunia tanpa batas,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan khususnya guru sebagai pelaksana pembelajaran. Pembelajaran. norma/standar yang berlaku (Yamin, 2008: 22).

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang digunakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama yang menentukan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pendidikan Keberbakatan Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. siswanya menjadi lebih kritis dan kreatif. Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan daya hidup dan kreativitasnya. Karena berkat jasa orang orang. inilah maka kehidupan dapat dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan. sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan

I. PENDAHULUAN. globalisasi yang berkembang sangat pesat diperlukan praktek pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Seni Budaya merupakan satu diantara mata pelajaran yang ada di

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika di tingkat SD adalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia berkembang sangat pesatnya, sesuatu yang semula tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. agar tetap terus bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Kekuatan desain

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya berupaya untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA/I DAN GURU MIN LUBUAK MALAKO KECAMATAN SANGIR, KABUPATEN SOLOK SELATAN DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KALENG BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta didik dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah lama kita ketahui kerajinan adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang. Hanid (2013) menjelaskan Seni kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Sementara itu Kusnadi (1983:10) menjelaskan bahwa: Seni kerajinan menurut kata harfiahnya, dilahirkan dari sifat rajin manusia. Kerajinan lahir dari sifat rajin manusia, yaitu rajin dalam arti mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, dan dapat dikatakan juga sebagai keterampilan yang didapat dari keterampilan kerja. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah tertinggal. Pola piker kreatif seperti mengembangkan keterampilan tangan melalui bahan yang di daur ulang dapat digunakan sebagaimata pencaharian karena alat dan bahan yang digunakan mudah didapat di lingkungan sekitarnya. Sebagai bagian dari budaya, pelajaran kerajinan tangan masuk kedalam kurikulum yang diajarkan di sekolah dengan memanfaatkan barang-barang bekas, yaitu salah satunya dari bahan pipet plastik. Seni budaya adalah salah satu yang diberikan pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun tujuannya adalah untuk dapat melatih kemampuan berpikir siswa serta dapat berbuat kreatif yang 1

2 ditunjukkan dengan terwujudnya hasil karya, sehingga terbentuknya sikap dan mental kreatif, berani mencoba, mencipta, dan percaya diri.dalam hal ini mata pelajaran senibudaya harus merencanakan hasil dan karyasiswa, proses belajar mengajar melalui kerajinan tangan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.bertujuan untuk membiasakan siswa mengerjakan sesuatu dengan baik. (Kurikulum KTSP 2006 : 3 ) Setelah peneliti melakukan observasi atau pengamatan di SMP Negeri 5 Binjai, penulis belum menemukan pembelajaraan yang efektif dan efisien sesuai dengan karateristik dan tujuan belajar kerajinan tangan yaitu siswa terampil berolah seni dengan berbagai bentuk, warna dan motif. Rendahnya penguasaan kemampuan dasar dan keterampilan dasar merupakan masalah lain yang harus mendapat perhatian karena merupakan dasar untuk berkarya. Ini terlihat masih banyak di lapangan guru-guru yang mengajar dengan pembelajaran yang konvensional yaitu metode ceramah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru keterampilan SMP Negeri 5 Binjai yaitu Ibu Basaria Sinabang, S.Pd yang mengatakan hasil belajar siswa dalam hasil karya kerajinan tangan yang dilihat dari aspek bentuk, warna dan motif, dari seluruh kelas VIII-2 yang berjumlah 35 siswa hanya 70% siswa yang mampu memenuhi KKM dan 30% belum memenuhi KKM yakni dengan nilai rata-rata 65 padahal KKM 71. Pada praktek penciptaanya, siswa diharapkan memiliki keterampilan dasar dalam proses awal, siswa harus menguasai bentuk, warna, motif yang akan dikembangkan pada kerajinan tangan tersebut.

3 Dalam proses penerapannya setiap kerajinan memiliki teknis yang sangat berbeda, maka diharapkan akan dapat memberikan tampilan-tampilan yang kreatif dalam suatu pembaharuan dalam berkarya seni kerajinan. Sebagai suatu karya yang sifatnya kerajinan cara pengerjaannya harus dipacu dengan tuntutan kreativitas, ketelitian dan ketekunan dengan baik agar peningkatan nilai kualitas tampilan sebagai karya seni kerajinan yang berkualitas. Penetapan motif dalam pembuatan kerajinan tangan di SMP N 5 Binjai, tidak ditentukan oleh para pengajar. Kebebasan dalam motif ini sangat mendukung dalam pembentukan ciri khas pribadinya, yang pada akhirnya mencerminkan adanya kreativitas dalam memperoleh seni kerajinan. Tuntutan dalam mata pelajaran keterampilan juga pada dasarnya menginginkan pembaharuan yang akan tercapai apabila didukung kompetensi merekayasa, membentuk, dan selalu berusaha untuk tetap berekplorasi dengan inovasi baru yang berlandaskan hasil karya yang memiliki bentuk, warna dan motif yang mempunyai nilai artistik. Mengingat benda-benda kerajinan merupakan benda pakai yang bersifat fungsional yang dibuat tangan. Penerapan pengertahuan tentang bentuk, warna, dan motif dalam pembelajaran kerajinan tangan di sekolah menengah pertama diharapkan siswa-siswi selain terampil membuat benda pakai yang fungsional juga bernilai estetis dan artistik. Pendidikan keterampilan bercirikan pengorganisasian potensi pikir, rasa dan kecekatan tangan. Aktivitas belajar mengajar yang baik akan tercipta apabila terjalin komunikasi antara guru dengan siswa. Pada umumnya jenis keterampilan kerajinan banyak dikenal adalah kerajinan kertas, kerajinan bambu, kerajinan tali,

4 kerajinan keramik, kerajinan kulit, kerajinan ukir, dan batik, namun jarang terdengar keterampilan kerajinan dari bahan pipet plastik yang diciptakan dari bahan plastik yang sering digunakan sebagai alat sedot minuman di botol. Oleh karena itu penulis mencoba mengenalkan kerajinan tangan dengan bahan pipet plastik,dalam hal kerajinan tersebut dapat diketahui bahwa pipet plastik salah satu barang yang tidak mengeluarkan biaya, mudah ditemukan, ringan, dan praktis. Selain itu, pipet plastik yang tergolong bahan tidak berbahaya untuk siswa dengan menjadikan pipet sebagai media belajar keterampilan untuk tingkat sekolah menengah pertama, yang menghasilkan kerajinan berupa taplak meja dengan penerapan elemen bentuk, warna, dan motif. Kerajinan tangan dari bahan pipet plastik yang dapat dikembangkan untuk keperluan kreativitas siswa kurang mendapat perhatian, sebagai bahan yang dapat menghasilkan karya-karya kerajinan yang menarik. Dalam hal tersebut penulis sangat tertarik membahas penelitian ini guna mengetahui secara detail tentang penerapan bentuk, warna, dan motif pada karya kerajinan tangan siswa, dengan judul: Analisis Hasil Belajar Kerajinan Tangan Ditinjau dari Bentuk, Warna, dan Motif di kelas VIII SMP Negeri 5 Binjai T.A 2014/2015 Kecamatan Binjai Barat. B. Identifikasi Masalah Untuk menciptakan suatu benda kerajinan, di samping membutuhkan keterampilan juga perlu memandang bahan sebagai media untuk mewujudkannya, berkenaan dengan bahan keterampilan kerajinan yang menjadi identifikasi

5 masalah dalam penelitian ini adalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka timbul pertanyaan-pertanyaan yang perlu dicari jawabannya antara lain: 1. Apakah bahan pipet plastik dapat digunakan untuk membuat karya keterampilan kerajinan di tingkat SMP? 2. Apakah siswa/i kelas VIII SMP Negeri 5 Binjai dapat memanfaatkan dan berkreasi dengan bahan dan peralatan untuk menciptakan karya kerajinan tangan yang estetis? 3. Bagaimanakah hasil kerajinan tangan siswa/i SMP Negeri 5 Binjai bila ditinjau dari bentuknya? 4. Bagaimanakah hasil kerajinan tangan siswa/i SMP Negeri 5 Binjai bila ditinjau dari warnanya? 5. Bagaimanakah hasil kerajinan tangan siswa/i SMP Negeri 5 Binjai bila ditinjau dari motifnya? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut : Menganalisis hasil belajar kerajinan tangan taplak meja dari bahan pipet plastik siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Binjai ditinjau dari bentuk, warna dan motif.

6 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah hasil belajarkerajinan tangan taplak meja dari bahan pipet plastiksiswa/i kelas VIII SMP Negeri 5 Binjai dalam menerapkan bentuk, warna, dan motif pada mata pelajaran keterampilan? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hal paling penting untuk merumuskan suatu kegiatan penelitian guna mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil karya kerajinan tangan siswa/i kelas VIII SMP Negeri 5 Binjai bila ditinjau dari aspek bentuknya. 2. Untuk mengetahui hasil karya kerajinan tangan siswa/i kelas VIIISMP Negeri 5 Binjai bila ditinjau dari aspek warnanya. 3. Untuk mengetahui hasil karya kerajinan tangan siswa/i kelas VIII SMP Negeri 5 Binjai bila ditinjau dari aspek motifnya. F. Manfaat Penelitian Dalam Penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah : 1. Manfaat praktis a. Sebagai pengembangan bahan pembelajaran dibidang keterampilan yaitu kerajinan tangan dengan bahan pipet plastik.

7 b. Sebagai petunjuk untuk bidang keterampilan dalam bidang keterampilan dalam pembuatan karya seni kerajinan dengan bahan pipet plastik. c. Sebagai salah satu referensi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan bahan pipet plastik dalam pembuatan kerajinan tangan. 2. Manfaat teoritis a. Bagi guru, sebagai tambahan literasi bahan pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi siswa dalam berkarya seni rupa. b. Bagi siswa, dengan penerapan bahan pipet plastik sebagai kerya kerajinan tangan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam berkarya seni rupa. Manfaat lainnya bagi siswa yaitu siswa menemukan hal yang menyenangkan dalam menciptakan karya seni yaitu karya kerajinan tangan. c. Bagi lembaga, dengan terlaksananya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang positif terhadap perkembangan ilmu pendidikan khususnya seni rupa. d. Sebagai bahan kajian untuk menambah wawasan dibidang kerajinan tangan.

8