SARANA DAN PRASARANA RUANG PERPUSTAKAAN SEBAGAI ASPEK KEKUATAN DALAM MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN PUSKESMAS KUSUMA BANGSA KOTA PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

MAKALAH PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

ASPEK-ASPEK KENYAMANAN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh: Wahid Nashihuddin (2013)

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PERLUASAN GEDUNG LANTAI I PERPUSTAKAAN USU

FASILITAS LABORATORIUM

KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB II KAJIAN TEORITIS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

KAJIAN PERENCANAAN DAN DESAIN UPT PERPUSTAKAAN UNDIP. Oleh : Sugeng Priyanto

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KOTA MALANG KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 522 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR MINIMAL RUANG KERJA DAN PERALATAN PENUNJANG

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENGANTAR. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU):

BAB II KAJIAN TEORITIS. Perpustakaan sebagai sarana pendidikan untuk mendidik diri sendiri atau. Menurut (Sutarno 2003, 32), perpustakaan umum adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FORM ISIAN DATA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PEMBUATAN NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN (NPP)

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN MADRASAH TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2016

KOLEKSI TERCETAK TERHADAP KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN UMUM TANJUNG BALAI TAHUN 2006 PETUNJUK PENGISIAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB III PELAKSANAAN MAGANG DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10% s N s N

BAB II LANDASAN TEORI

Tabel 1. Data Perabot dan Peralatan Laboratorium Arsitektur Nusantara

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Kuesioner INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SLTA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN MENUJU PERPUSTAKAAN TERAKREDITASI. Disampaikan pada acara MUNAS IPI

TINJAUAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA SERTA TATA RUANG DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PADANG PARIAMAN

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

Universitas Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN. Perpustakaan yang merupakan pusat informasi dan dokumentasi, juga dapat memanfaatkan komputer serta

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. Awal berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kusuma

RINCIAN BARANG KE NERACA

PENGEMBANGAN METODE BALANCED SCORE CARD (BSC) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA)

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

PERPUSTAKAAN BAITUL HIKMAH

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG. UPT Perpustakaan Universitas Islan Sultan Agung didirikan pada bulan

LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG

TATA RUANG DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

MATRIK RENCANA KINERJA TAHUN 2014 PENGADILAN NEGERI JANTHO

Manual Prosedur Perawatan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Rencana Umum Pengadaan

I. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN UMUM WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3

PROSEDUR KERJA STANDARISASI FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III TATA RUANG PADA KANTOR PERPUSTAKAAN,ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN OBJEK

Taman Perpustakaan Cengkareng Arsitektur Hijau

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X


BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. 3.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Pusdokinfo di Perpustakaan Komisi

EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak )

SARANA DAN PRASARANA DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI KOTAGEDE 3 YOGYAKARTA

PERGUDANGAN. Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos., M.Pd Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd

IbM PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA JAMBI DALAM RANGKA PEN GEMBANGAN E-LIBRARY

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PENATAAN RUANGAN DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SOLOK

DAFTAR BARANG PER JENIS BARANG

Transkripsi:

SARANA DAN PRASARANA RUANG PERPUSTAKAAN SEBAGAI ASPEK KEKUATAN DALAM MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN Fitri Mutia, A.KS., M.Si 1 Abstrak Dalam upaya mendukung pelaksanaan pelayanan yang prima (terbaik, memuaskan) maka perpustakaan sebagai institusi yang bergerak dibidang jasa perlu memperhatikan sarana dan prasarana (peralatan dan perlengkapan) yang diperlukan guna mewujudkan kondisi prima atau memuaskan tersebut. Peralatan dan perlengkapan yang ada diperpustakaan disediakan selain untuk mendukung kegiatan rutin para staf perpustakaan juga berguna untuk memberikan pelayanan yang prima kepada pemustaka, sehingga dapat menjadi salah satu aspek kekuatan guna mengembangkan perpustakaan secara berkelanjutan. Desain peralatan dan perlengkapan yang ada di perpustakaan perlu dirancang secara khusus karena berbeda dengan peralatan dan perlengkapan kantor pada umumnya. Dengan kata lain, sebuah perpustakaan harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kondisi ruangan dan tujuan yang ingin dicapainya. Pendahuluan Pembahasan tentang sarana dan prasarana ruang sebuah perpustakaan tentu saja turut membicarakan tentang peralatan dan perlengkapan, karena kedua hal tersebut dalam konteks pemberian layanan sangatlah penting untuk memfasilitasi keberhasilan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan secara lancar. Sarana dan prasarana perpustakaan yang akan dibahas dalam artikel ini adalah semua peralatan dan perlengkapan baik pokok maupun penunjang agar kegiatan didalam perpustakaan dapat berjalan dengan baik (Suwarno 2009). Penting untuk diperhatikan ketersediaan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan (baik staf dan pemustaka), kondisi, ukuran dan konstruksi barang yang ergonomis, berkualitas tinggi, serta persyaratan-persyaratan lainnya yang terkait dengan peralatan dan perlengkapan. Dalam memilih atau membeli peralatan dan perlengkapan ruang perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama hal-hal yang berkaitan dengan bahan, desain, warna, bentuk dan konstruksi serta dana yang tersedia. Misalnya perlu pertimbangan yang matang ketika akan memilih bahan peralatan dan perlengkapan yang terbuat dari kayu atau logam karena kedua jenis bahan tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Perlengkapan yang berbahan kayu kelebihannya adalah mudah diperoleh, memiliki banyak aspek 1

dekoratif, dan mudah diperbaiki bila terjadi kerusakan, sedangkan kekurangan perlengkapan berbahan ini antara lain daya tahan kurang untuk menahan beban yang berat, mudah terbakar, mudah rusak karena faktor alam (suhu udara, rayap) dan harganya mahal untuk kayu yang berkualitas baik. Pada perlengkapan yang berbahan logam kelebihannya adalah mudah dibongkar dan dipasang kembali, harga relative terjangkau sedangkan kekurangannya adalah kurang dekoratif dan mudah berkarat. Berkaitan dengan desainnya, maka perlengkapan perpustakaan sebaiknya sederhana, mudah dibersihkan, ergonomis dan fungsional, adapun bentuk tepi dan ujung perlengkapan sebaiknya tumpul dan konstruksinya kuat. Demikian pula dengan warna perlengkapan, harus serasi dengan warna ruangan dan memperhatikan sifat-sifat warna yang akan dipakai. Pada penelitian yang dilakukan oleh Anjum dkk dalam Sukoco (2006) yang melibatkan 3.000 pegawai kantor di Inggris dan Skotlandia, pegawai yang tidak puas terhadap penataan perlengkapan di kantornya relatif banyak, yaitu: 1. Kursi; responden yang tidak puas sebanyak 16%, sedangkan sangat puas sebanyak 56% dan sisanya cukup puas. Saat ini kursi kantor tersedia dalam berbagai bentuk disesuaikan antara akivitas dengan kebutuhan pegawai yang memakainya sehingga diperoleh posisi duduk yang paling nyaman. 2. Meja kerja; hampir 56% responden puas dengan ketinggian, lebar dan panjang meja yang dimiliki. Pemilihan meja kantor hendaknya mempertimbangkan pengaturan kabel komputer, telepon dan perlengkapan kantor lainnya, sehingga ruang kerja terkesan bersih dan nyaman. 3. Filling cabinet; lebih dari 44% responden tidak puas dengan lemari filenya dan hanya 22% yang sangat puas. Lemari yang cukup besar tidak disukai oleh responden karena banyak menyita ruang kerja, responden lebih menyukai lemari yang multi fungsi, artinya selain dapat menyimpan arsip manual juga mampu menyimpan arsip elektronik. 4. Lemari penyimpanan; menunjukkan 38% responden tidak puas dengan lemari yang ada, karena sebagian besar dokumen manual yang dipergunakan mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian diatas tampak bahwa penempatan peralatan dan perlengkapan perpustakaan secara ergonomis, akan sangat membantu staf dalam menyelesaikan tugasnya maupun pemustaka dalam memanfaatkan fasilitas dan koleksi perpustakaan. 2

Sarana dan Prasarana Ruang Perpustakaan Seperti telah diuraikan pada bagian pendahuluan bahwa sarana dan prasarana yang akan dibahas dalam artikel ini terkait dengan peralatan dan perlengkapan ruang perpustakaan, maka kedua hal tersebut akan dibahas lebih lanjut pada uraian berikut ini. a. Peralatan Ruang perpustakaan Peralatan perpustakaan merupakan alat yang dipergunakan staf (pustakawan) untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga kegiatan didalam perpustakaan berjalan secara optimal sesuai fungsi yang ingin diwujudkannya. Peralatan perpustakaan termasuk didalamnya barangbarang yang diperlukan secara langsung untuk mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan seperti buku pedoman perpustakaan, buku klasifikasi, kartu katalog, buku induk, kantong buku, stempel inventaris, mesin ketik (komputer), alat tulis kantor, selotip, lem dan lain sebagainya. Umumnya, peralatan yang terdapat pada sebuah kantor (termasuk di perpustakaan) dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu yang bersifat habis pakai dan yang bersifat tahan lama. Peralatan yang habis pakai maksudnya adalah peralatan yang relatif cepat habis misalnya pensil, kertas tik, formulir pendaftaran anggota perpustakaan, dan kertas untuk membuat kantong buku. Jenis peralatan ini biasanya dibeli hampir setiap tahun. Peralatan yang bersifat tahan lama maksudnya adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama, misalnya mesin ketik (komputer), scanner, cuter, pelubang kertas, gunting, penggaris, dan lain sebagainya. Selain kedua jenis peralatan tersebut, pada perpustakaan yang sudah maju (modern) juga banyak melengkapi ruang perpustakaannya dengan peralatan elektronik sebagai penunjang kegiatan perpustakaannya, misalnya TV, VCD player, alat baca mikro, dan video recorder. Menurut Quible dalam Sukoco (2006), ada faktor yang perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih peralatan yang sesuai dengan tata ruang sebuah kantor pada umumnya antara lain: 1. Tujuan penggunaan peralatan; sebelum memilih peralatan, harus ditentukan dahulu tujuan penggunaan peralatan tersebut. Perlu diperhatikan pula jangan membeli peralatan yang terlalu canggih, lebih penting sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian staf yang akan menggunakan alat tersebut. 3

2. Menentukan peralatan yang sesuai; memilih peralatan dengan merek tertentu perlu menjadi pertimbangan pula, hal ini berkaitan dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut jika suatu saat kantor ingin meng-upgrade peralatannya dengan yang baru. 3. Tingkat kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan kemampuan peralatan dalam memenuhi kebutuhan kantor secara maksimal sehingga memperlancar aktivitas staf kantor. 4. Spesifikasi peralatan; untuk beberapa peralatan harus ditentukan lebih dahulu spesifikasi fisik dan teknisnya karena berkaitan dengan penempatan peralatan diruangan, jumlah listrik yang dibutuhkan, pemasangannya dan struktur yang dibutuhkan. 5. Biaya peralatan; banyak peralatan baru yang membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, oleh karena itu efesiensi peralatan juga harus dipertimbangkan. 6. Proses operasional peralatan; beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, misalnya printer yang memerlukan toner asli harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya menggunakan printer jenis lama yang dapat diisi ulang dan tentu harganya lebih murah. 7. Fitur keamanan; beberapa peralatan canggih yang berbiaya operasional tinggi menyediakan user id dan password yang memungkinkan tidak semua orang dapat menggunakan alat tersebut. 8. Fleksibilitas peralatan; beberapa peralatan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang lebih luas dibandingkan peralatan yang lain, atau dimodifikasi dengan beberapa komponen lain jika dibutuhkan. 9. Kemudahan penggunaan peralatan; beberapa peralatan sulit dipergunakan sehingga membutuhkan latihan tambahan bagi staf untuk mengoperasikannya, hal ini tentu saja membutuhkan biaya dan waku khusus yang seharusnya dapat dihindari bila peralatannya mudah dioperasionalkan. 10. Kecepatan operasi peralatan; pada sebagian kantor ada yang memerlukan tersedianya peralatan yang dibutuhkan secara cepat karena pertimbangan kelancaran aktivitas kantor. 11. Masukan dari operator peralatan; staf yang akan mempergunakan peralatan yang akan dibeli seharusnya diminta pertimbangannya mengenai peralatan tersebut. 12. Standardisasi peralatan; penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor, selain memberikan keuntungan juga berdampak kerugian tertentu. Keuntungan misalnya kemudahan bagi staf untuk mengoperasikannya dan dapat 4

diintegrasikan dengan peralatan lain, namun kerugiannya adalah tingkat ketergantungan pada peralatan tersebut sangat tinggi sehingga rentan terhadap gangguan supply dan kenaikan harga. Faktor-fakor diatas juga dapat diterapkan di perpustakaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih peralatan yang akan dipergunakan guna mendukung kelancaran aktivitas pelayanannya. b. Perlengkapan Ruang perpustakaan Dalam upaya menjalankan fungsi dan mencapai tujuan perpustakaan secara optimal maka selain peralatan, dibutuhkan pula beberapa jenis perlengkapan. Perlengkapan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan staf dan pustakawan didalam perpustakaan sebagai penunjang fungsi perpustakaan. Guna mendapatkan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan staf dan pengguna perpustakaan maka dimungkinkan dalam kegiatan pengadaan perlengkapan perpustakaan mempergunakan jasa seorang konsultan interior. Adapun peranan konsultan interior tersebut dapat membatu pihak perpustakaan dalam menentukan beberapa hal berikut ini: 1. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada dan masih dapat dimanfaatkan 2. Kapasitas ruang yang tersedia 3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan 4. Rencana tata ruang perpustakaan 5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar Menurut Darmono (2001) terdapat beberapa perlengkapan pokok (umum) yang dibutuhkan sebuah perpustakaan antara lain: 1. Rak atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan koleksi buku. Ada rak buku yang terdiri atas satu sisi dan ada pula yang dua sisi. Untuk rak satu sisi ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan, adapun rak dua sisi dapat diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing sisinya diisi dengan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak buku memiliki ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi buku. 2. Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran surat 5

kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Rak ini dilengkapi alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang memudahkan surat kabar untuk dipasang atau dilepas kembali. 3. Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri atas 2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan. 4. Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi baca terbuat dari bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya. 5. Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi. 6. Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi. 7. Lemari catalog; berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya. 8. Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda. 9. Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh perpustakaan. 6

Berbagai jenis perlengkapan yang memadai perlu dipertimbangkan agar penyusunan tata ruang perpustakaan dapat dilakukan dengan baik dan fungsional. Dalam kaitannya dengan ruangan perpustakaan yang didesain sesuai fungsinya, maka tabel 1 berikut ini akan memperlihatkan rincian sebagian ruang perpustakaan serta peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Tabel 1. Peralatan dan Perlengkapan yang diperlukan di Ruangan Perpustakaan Ruangan Peralatan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan Lobi Tempat penitipan barang, papan pengumuman, papan display dan kursi Pintu control Pintu putar (turnstile) dan security gate Ruang sirkulasi Meja dan kursi layanan, computer, scanner, telephone, rak koleksi Area catalog Meja dan kursi, computer Ruang koleksi Rak koleksi, rak catalog, meja dan kursi staf, computer rujukan Ruang terbitan Rak koleksi terbitan berkala, meja dan kursi staf berkala Ruang baca Meja dan kursi baca Ruang kerja staf Meja dan kursi, computer Ruang tata usaha Meja, kursi, filling cabinet, lemari, computer, printer, mesin fotokopi, alat pemotong kertas Ruang perawatan Alat pemotong kertas, alat jilid, mesin press, pisau potong, lemari Gudang Lemari, rak buku Sumber: Depdiknas 2004 Perkembangan perpustakaan yang semakin pesat harus didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana ruangan yang optimal, misalnya bila perpustakaan ingin menyediakan ruang publik sebagai area diskusi bagi pemustakanya, maka ruangan tersebut perlu dilengkapi dengan perlengkapan seperti pendingin ruangan (AC), LCD, teater mini, yang bertujuan meningkatkan kenyamanan pemustaka saat menggunakan layanan. Apapun peralatan dan perlengkapan yang dipilih dan akhirnya dibeli oleh staf perpustakaan semuanya harus memiliki nilai ekonomis, estetis, fungsional, tahan lama serta mudah pemeliharaannya. Perpustakaan perlu memperhitungkan fleksibilitas penataan perlengkapan, hal ini dimaksudkan agar perlengkapan yang ada mudah dipindahkan sesuai kebutuhan dan ketersediaan ruangan. Selain itu, hindari penggunaan perlengkapan yang bersifat built-in karena perlengkapan jenis ini sulit untuk diatur 7

dan dipindahkan. Semua peralatan dan perlengkapan yang telah dimiliki oleh perpustakaan baik yang habis pakai maupun tahan lama harus dirawat dengan baik, khususnya peralatan elektronik karena memerlukan perawatan secara periodic atau terjadwal. Kesimpulan Berbagai hal yang berkaitan dengan peralatan dan perlengkapan yang menjadi bagian sarana dan prasarana ruang perpustakaan tentu saja berdampak langsung pada layanan yang dapat diberikan oleh staf/pustakawan kepada pemustakanya. Bagi para staf (pustakawan), hambatan dalam melaksanakan tugas dan memberikan layanan mungkin saja dialami apabila menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja yang tidak fungsional dan aplikatif, meskipun penataan ruang perpustakaannya terkesan mewah. Demikian pula bagi pemustaka, apabila peralatan dan perlengkapan yang dipakai tidak sesuai dengan desain tata ruangnya maka pemustaka tidak merasa nyaman berada didalam perpustakaan, oleh karena itu, tujuan penataan ruang untuk mewujudkan ruangan yang fungsional dan nyaman harus memperhatikan peralatan dan perlengkapan yang ergonomis. Disadari bahwa penataan ruang perpustakaan yang memenuhi syarat estetika yang baik dan nyaman harus didukung oleh sarana dan prasarana (peralatan dan perlengkapan) yang ergonomis, sehingga dapat menjadi aspek kekuatan guna pengembangan perpustakaan secara terus menerus. Daftar Pustaka Depdiknas, 2004, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Dirjen Dikti, Jakarta. Darmono, 2004, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Grasindo, Jakarta. Sukoco, Badri Munir, 2006, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta. Suwarno, Wiji. 2009, Psikologi Perpustakaan, Sagung Seto, Jakarta. 8