I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada pembentukan watak dan kepribadiaan,

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan umur, semua orang dapat melakukannya. Serta berenang adalah olahraga yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

I. PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, terutama untuk dapat mempermudah segala aktifitas yang

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada mulanya olahraga hanya dimanfaatkan untuk sekedar

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

BAB I PENDAHULUAN. antusias masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. manusia untuk melakukan aktifitas fisik. Mengembangkan fungsional,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

I. PENDAHULUAN. Baley (2001:13) mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan. adalah pendidikan kebudayaan, yang didapat secara perorangan,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu wadah pendidikan formal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya dalam materi. Materi senam terdapat pada kurikulum Sekolah Menengah Atas dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

I. PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

I. PENDAHULUAN. Jasmani adalah proses interaksi sistematik anatara anak didik dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkumpulan renang Bina tirta Medan merupakan salah satu Club renang

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Hal ini dalam rangka agar tidak terjadi ketinggalan dari negara lain yang sudah berkembang, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan Nasional mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu (1) manusia yang beriman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berbudi pekerti yang luhur, (3) memiliki pengetahuan dan ketrampilan, (4) sehat jasmani dan rokhani, (5) berkepribadian mantap dan mandiri serta, (6) bertanggung jawab kemasyarakatan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal, salah satunya melalui pendidikan jasmani.

2 Pendidikan jasmani ini merupakan suatu kegiatan pendidikan yang dominan memanfaatkan aktifitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan, bukan prestasi dalam cabang olahraga. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan prestasi bagi siswa yang memiliki bakat dan kemampuan dalam cabang olahraga tertentu. Dengan demikian, aktivitas gerak dalam pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pendidikan di sekolah yang berfungsi sebagai wahana dalam pembentukan anak didik seiring dengan pertumbuhan serta perkembangannya menuju terciptanya manusia Indonesia yang utuh, maju, dan mandiri. Materi pokok pendidikan jasmani merupakan materi yang dipelajari oleh siswa/mahasiswa, sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran. Renang merupakan olahraga yang terbaik untuk menjaga kesehatan dan pembentukan tubuh, dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir semua otot tubuh bergerak, sehingga otot-otot dapat berkembang dengan pesat dan kekuatannya meningkat. Renang merupakan salah satu materi dalam kurikulum pendidikan jasmani, cabang olahraga renang ini memiliki empat gaya yaitu gaya bebas, gaya bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Keempat gaya tersebut harus dikuasai oleh Mahasiswa sebagai calon guru di sekolah, olahraga renang ini sangat di minati oleh kalangan masyarakat, khususnya anak-anak sangat menggemari olahraga air ini, animo yang begitu besar dari kalangan masyarakat mengharapkan tenaga pendidik yang cukup mahir di bidangnya. Melalui mata kuliah renang yang di pelajari oleh Mahasiswa penjaskes diharapkan mampu menguasai empat gaya tersebut, namun tidaklah mudah bagi Mahasiswa untuk menguasai gaya-gaya tersebut memerlukan latihan terusmenerus untuk

3 memperoleh gaya yang maksimal, sebagai langkah awal Mahasiswa penjaskes diharapkan dapat menguasai gaya yang mudah di pahami dan di lakukan yaitu gaya bebas. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang sedang berkembang di Indonesia saat ini, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perkumpulan atau club renang yang sudah terbentuk di daerah-daerah khususnya provinsi Lampung yaitu Jaka Utama, Matahari Swimming Club, Arwana Club, Tirta Pahoman, dan lain-lain. Renang adalah salah satu cabang olahraga yang disenangi oleh anak di sekolah, olahraga renang ini digemari karena merupakan pelajaran yang dilakukan diluar kelas dan bersifat rekreasi. Renang gaya bebas disebut gaya crawl, gaya bebas adalah gaya yang dilakukan perenang selain gaya dada, kupu-kupu, penggung, gaya ini menyerupai cara berenang seekor binatang, gerakan asli gaya ini adalah menirukan gerakan dari anjing yang berenang atau dikenal dengan istilah dog style (renang gaya anjing). Dalam pelajaran renang berenang, perenang pemula belajar gaya bebas atau gaya bebas. Diantara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya bebas adalah perenang yang paling lambat, untuk itu gaya renang ini mudah untuk dipelajari. Pada umumnya Mahasiswa menyukai mata kuliah renang, namun tidak sedikit Mahasiswa yang mengalami kesulitan, salah satu faktor kurangnya kekuatan otot lengan dan tungkai pada saat berenang, koordinasi gerakan kaki dan tangan pun sangatlah penting untuk diperhatikan pada saat akan mengambil nafas, hingga gerakan pun akan menjadi satu kesatuan gerak yang sempurna. Diduga oleh penulis setelah melakukan observasi kelapangan dengan hasil wawancara terhadap Mahasiswa pemahaman pada saat di bangku SMA pun menjadi salah

4 satu faktor penghambatnya, karena beberapa sekolah masih ada yang belum melaksanakan standar kompetensi ini, hingganya pada saat menjadi Mahasiswa masih belajar tahap-tahap gerak yang seharusnya dipelajari di SMA. Kekuatan otot dan tungkai ini juga merupakan salah faktor unsur kecepatan dan kekuatan, dengan mengingat hukum Newton III semakin besar gaya yang kita keluarkan maka akan semakin banyak gaya yang dihasilkan, oleh karena itu kekuatan kaki dan lengan pada saat berenang adalah fektor pendorong terbesar untuk menghasilkan kecepatan yang maksimal. Faktor pendukung untuk dapat mencapai prestasi yang diharapkan seperti (1) aspek fisik yang meliputi biomotor dasar yang harus dikembangkan adalah kekuatan, kecepatan, Fleksibilitas, koordinasi. (2) aspek teknik yaitu pull, push, recovery, dan entry. (3) aspek taktik yakni strategi dalam prestasi, dan (4) aspek mental. Dari keempat aspek tersebut diatas, aspek fisik merupakan komponen dasar yang harus dikembangkan sesuai usia, komponen tersebut yaitu kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Kondisi fisik yang prima sangat diutamakan, karena untuk mencapai teknik yang sempurna akan lebih mudah, misalnya untuk melatih teknik gerakan lengan dan kaki, apabila kekuatan otot lengan dan tungkainya baik, maka akan mempermudah menguasai teknik maupun mencapai kecepatan tinggi yang diharapkan oleh pelatih ataupun perenang. Persiapan kondisi fisik merupakan aspek paling penting untuk latihan olahraga sebelum menuju arah pengembangan aspek lainnya dalam usaha menuju prestasi atau kemampuan yang optimal.

5 Dari fungsi kekuatan diatas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa seorang perenang harus memiliki unsur-unsur fisik. khususnya kekuatan otot lengan dan otot tungkai, tentunya unsur tersebut mutlak diperlukan bagi atlet renang. Mengingat luasnya permasalahan, maka peneliti mengambil salah satu bentuk kemampuan fisik untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan pada cabang olahraga renang. Peneliti menganggap bahwa salah satu bentuk kemampuan fisik yang berpengaruh terhadap kemampuan renang adalah kekuatan otot lengan dan otot tungkai. Mahasiswa Penjaskes diharapkan memiliki kondisi fisik yang lebih baik dari mahasiswa lain pada umumnya, mengingat mereka telah melalui berbagai tes atau ujian untuk dapat menjadi mahasiswa Penjaskes, yang semestinya kekuatan ototnya juga lebih baik, serta sebagian besar mahasiswa penjaskes lebih baik gerakan olahraganya dibandingkan mahasiswi penjaskes. Dari hal tersebut penulis ingin mengetahuai apakah ada Hubungan antara kekuatan otot lengan dan tungkai terhadap prestasi renang 25 meter gaya bebas pada mahasiswa Penjaskes di Universitas Lampung. Berkaitan dengan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, untuk itulah saya sebagai peneliti ingin mengetahui gambaran hubungan antara kekuatan otot lengan dan tungkai terhadap keterampilan renang 25 meter gaya bebas, diduga oleh penulis kekuatan otot lengan dan tungkai ini memiliki hubungan dengan keterampilan 25 meter gaya bebas.

6 Dari uraian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Tungkai Dengan Prestasi Renang 25 meter Gaya Bebas Pada Mahasiswa Penjaskes Angkatan 2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya pemahaman tentang koordinasi gerakan. 2. Belum terpenuhinya penerapan latihan kekuatan otot lengan dan tungkai. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dan batasan masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah bagaimanakah Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Tungkai Dengan Prestasi Renang 25 meter Gaya Bebas Pada Mahasiswa Penjaskes Angkatan 2012? D. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian hanya pada Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Tungkai Dengan Prestasi Renang 25 meter Gaya Bebas Pada Mahasiswa Penjaskes Angkatan 2012. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian diharapkan hasil penelitian memberikan gambaran jelas tentang Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Tungkai Dengan Prestasi Renang 25 meter Gaya Bebas Pada Mahasiswa Penjaskes Angkatan 2012.

7 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi di bidang ilmu pengetahuannya pada umumnya, dan ilmu keolahragaan pada khususnya, mengenai kekuatan otot lengan dan tungkai dengan prestasi renang 25 meter gaya bebas pada mahasiswa penjaskes angkatan 2012. 2. Manfaat Praktis a) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi kepada guru pendidikan jasmani dan siswa dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dan tungkai dalam renang gaya bebas. b) Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber kepada dosen untuk dapat melakukan latihan kekuatan otot lengan dan tungkai sebagai penunjang kondidi fisik pada renang gaya bebas. c) Bagi peneliti lainnya menjadi bahan informasi peneliti untuk kepentingan penelitian berikutnya. G. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: Obyek penelitian : Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Tungkai Dengan Prestasi Renang 25 meter Gaya Bebas Pada Mahasiswa Penjaskes Angkatan 2012 Subyek peneliti : Mahasiswa Penjaskes Angkatan 2012 Tempat Penelitian : Kolam Renang Universitas Lampung