BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang. Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I. Pendahuluan. dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. pembangunan di bidang ekonomi. Berbagai usaha dilakukan dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial di mana manusia hidup

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. mereka pada dasarnya ingin hidup layak dan selalu berkecukupan. 1 Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. atau dikenal dengan kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder maupun

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan papan adalah kebutuhan tempat tinggal untuk tidur,

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan, UU Nomor 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun 1998, TLN No. 3790, Psl. 1 angka 11.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dalam masyarakat semakin lama semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh bank sebagai suatu lembaga keuangan, sudah semestinya. hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, dalam hal ini bank

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

A. Latar Belakang Masalah

A. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. warga perseorangan lainnya, kenyataannya para ahli hukum mendefinisikan hukum

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I PENDAHULUAN. Dan perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pemerintah dan stock holder mengembangkan bangunan. pengembang merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh instansi-instansi yang menurut Undang-Undang mempunyai

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyejahterakan hidupnya. Keinginan manusia akan benda

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian tanah air terus tumbuh, dan transaksi perdagangan baik

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur pokok dalam kesejahteraan rakyat adalah. terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam bidang papan atau perumahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam perkembangan dunia perbankan hingga beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang. Salah satu sarana yang mempunyai peran strategis didalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap masyarakat memiliki kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar ke bagian Asean lainnya termasuk Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pembangunan dan perkembangan Ekonomi di Indonesia semakin tahun semakin meningkat. Hal tersebut ditandai dengan semakin pesatnya laju perekonomian di Indonesia. Di dalam perkembangan tersebut menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek khususnya di bidang kredit dalam perbankan yang menimbulkan adanya kerjasama antara para pihak dan menghasilkan hubungan hukum yang mengikat serta mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban di antara para pihak terkait. Hubungan hukumnya yang timbul dari adanya perjanjian atau kesepakatan. Kebutuhan akan rumah sebagai salah satu kebutuhan primer dan pemenuhan kebutuhan perumahan akan menjadi penting dalam proses pembangunan perekonomian di Negara Indonesia. Pemenuhan atas perumahan semakin hari diharapkan semakin meningkat namun bagi mereka yang termasuk golongan menengah oleh karena keterbatasan ekonomi namun ingin tetap memiliki rumah bukanlah sebuah masalah yang besar. Mengingat beberapa penyedia jasa keuangan menyediakan cara pembelian rumah dengan mencicil dalam jangka waktu yang telah ditetapkan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi 1

2 sebagai salah satu program dari pemerintah. Berbicara masalah kredit tidaklah terlepas dari Bank sebagai sebuah lembaga penyedia jasa keuangan di Indonesia. Menurut ketentuan Undang Undang Pokok Perbankan 1967 dalam Pasal 1 huruf a yang dimaksud dengan bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga keuangan menurut undang undang tersebut adalah semua badan yang melalui kegiatanya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkanya kedalam masyarakat (vide pasal 1 huruf b). 1 Dilihat dari sudut ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran. Maksudnya pengembalian atas penerimaan uang dan/atau suatu barang tidak dilakukan bersamaan pada saat menerimanya, akan tetapi pengembalianya dilakukan pada masa tertentu yang akan datang. 2 Pengertian Kredit menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 angka 11 tentang Perbankan berbunyi : Kredit penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga. 1 Edy Putra Tje Aman, 1969, Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis, Yogyakarta:Liberty, hlm.7. 2 Ibid, hlm.1.

3 Di dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akan melibatkan beberapa pihak baik dari Nasabah selaku debitur, Bank sebagai penyedia jasa keuangan yang disebut kreditur serta Developer selaku penyedia/pelaku usaha perumahan. Di dalam proses ini tidak terlepas dari adanya hubungan hukum yang mengikat antara para pihak terkait berupa perjanjian dan kesepakatan untuk melakukan hak serta kewajiban yang tertuang di dalam perjanjian yang telah disepakati. Kesepakatan itu menimbulkan adanya tanggungjawab hukum yang mengikat diantara para pihak dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Apabila dalam kepentingan tersebut terjadi kesalahan dan para pihak melanggar perjanjian serta yang dapat didasarkan pada wanprestasi maupun perbuatan melawan hukum. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis didalam hal ini ingin mengkaji dan meneliti permasalahan tersebut ke dalam penulisan skripsi dengan judul ANALISIS TENTANG TANGGUNGJAWAB HUKUM TERHADAP PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR). B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Untuk menentukan ruang lingkup maupun objek penelitian sehingga kajian dapat dilakukan secara lebih terarah, fokus pada sasaran yang dikaji, serta menghindari perluasan masalah dan untuk mempermudah penulis dalam

4 pengumpulan data mengenai hubungan dan tanggungjawab hukum dalam yang mengikat para pihak dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana proses perjanjian antara para pihak dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR)? 2. Bagaimana hak dan kewajiban antara para pihak serta peraturan yang berlaku terhadap kepemilikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)? 3. Bagaimana tanggungjawab hukum apabila salah satu pihak melakukan kesalahan? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui proses perjanjian para pihak baik antara Nasabah dengan Developer, Developer dengan Bank dan Bank dengan Nasabah. 2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban serta peraturan yang berlaku terhadap kepemilikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) antara para pihak. 3. Untuk mengetahui tanggungjawab hukum apabila salah satu pihak melakukan kesalahan.

5 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Terhadap Peneliti Memberikan pengetahuan tentang perkembangan yang terjadi dalam ruang lingkup di bidang ilmu hukum serta menambah wawasan bagi peneliti untuk dapat menjawab pokok permasalahan yang diangkat dan dikaji dalam penelitian ini. 2. Manfaat Terhadap Masyarakat Hasil penelitian ini dapat digunakan memberikan sumbangan kepada masyarakat apabila masyarakat tersebut menginginkan proses jual beli namun secara kredit sehingga mengetahui kedudukan hukum dalam perjanjian pemilikan rumah tersebut. 3. Manfaat Terhadap Ilmu Pengetahuan a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta pemikiran yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu hukum di Indonesia. b. Memberikan informasi sebagai literatur maupun referensi yang dapat dijadikan rujukan untuk penelitian tentang Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

6 E. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah pendekatan normatif yaitu karena di dalam penelitian ini yang dicari adalah asas asas hukum, kaidah-kaidah hukum, dalam tanggungjawab hukum tentang perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sehingga dapat diketaui lebih lanjut tentang legalitas dan tanggungjawab hukum terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan sistematis tentang tanggungjawab hukum dari perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 3. Sumber Data Sumber lain dicari dengan memalui penelitian : a. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan digunakan penulis untuk mendapatkan data sekunder dengan menggunakan bahan hukum :

7 1) Bahan Hukum Primer terdiri dari : (a) Kitab Undang Undang Hukum Perdata (b) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. (c) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. (d) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. (e) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman. (f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. 2) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder berupa literatur, hasil penelitian, maupun artikel terkait dalam tanggungjawab hukum terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 3) Bahan Hukum Tersier Untuk menunjang bahan hukum primer yang meliputi Kamus Hukum.

8 b. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan guna mendapatkan data primer yang dapat diperoleh melalui : 1) Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan dengan mengambil lokasi penelitian yang sesuai dengan penelitian yang penulis akan susun yakni pada PT. Aristo Kurnia Alam di Sukoharjo. Lokasi tersebut dipilih karena penulis bertempat tinggal di Kabupaten Sukoharjo, sehingga dapat mempermudah penulis di dalam proses penyusunan dan pencarian data dalam penelitian ini. 2) Subyek Penelitian Berupa pihak ataupun orang yang didalam penelitian ini adalah Direktur PT. ARISTO KURNIA ALAM, Pegawai bagian Kredit rumah pada Bank BTN Syariah cabang Slamet Riyadi Surakarta. Bentuk hubungan hukum berupa perjanjian yang mengikat diantara para pihak dalam penyelenggarakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT. ARISTO KURNIA ALAM. 4. Metode Pengumpulan Data a. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulan, mempelajari, menghimpun ketiga bahan-bahan hukum

9 tersebut di atas yang dapat memberikan informasi atau keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti terkait dengan tanggungjawab hukum terhadap kredit pemilikan rumah (KPR). b. Studi Lapangan Digunakan oleh penulis untuk mencari data primer dengan menggunakan : 1) Daftar Pertanyaan Daftar pertanyaan ini berisi hal-hal yang akan ditanyakan kepada narasumber terkait dengan objek penelitian sehingga dapat memberi kejelasan bagi penulis dalam memperoleh dan mengolah data primer dalam penelitian ini. 2) Wawancara Wawancara ini dipergunakan untuk mengumpulkan data primer, dilakukan dengan wawancara bebas terpimpin dengan pihak pihak terkait yang dipandang memahami tentang objek yang diteliti. 5. Metode Analisis Data Metode analisis atau cara yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis kualitatif dengan melalui peraturan peraturan yang ada hubunganya dengan tanggungjawab hukum terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dilakukan dengan penelitian lapangan

10 yang berupa pendapat responden yang kemudian di lakukan analisis secara kualitatif dan dicari pemecahanya yang kemudian dapat ditarik kesimpulan atas hasil penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penelitian, dan sistematika skripsi. Bab II yaitu tinjauan pustaka yang menguraikan tentang tinjauan umum tentang kredit pemilikan rumah (KPR), hubungan hukum antara para pihak, hak dan kewajiban dan tanggungjawab hukum tentang perjanjian kredit pemilikan rumah (KPR). Bab III yaitu hasil penelitian dan pembahasan tentang proses perjanjian antara para pihak dalam KPR, hak dan kewajiban para pihak serta tanggungjawab hukum apabila salah satu pihak melakukan kesalahan dilakukan di Bank BTN Cabang Kota Surakarta dan PT. Aristo Kurnia Alam. Bab IV yaitu penutup yang menguraikan tentang hasil kesimpulan dari penelitian dan pembahasan penulis serta berisikan saran yang tertujukan kepada pihak yang berkaitan dalam skripsi ini.