LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN

TAMAN WISATA WADUK WADASLINTANG DI KABUPATEN WONOSOBO

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

Curug Sewu Hotel and Resort Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA RAWA JOMBOR, KLATEN

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA TLOGO DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

PENGEMBANGAN PANTAI TIRTA SAMUDRA BANDENGAN DI JEPARA

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH BREBES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

PUSAT INFORMASI, PROMOSI DAN PERDAGANGAN KERAJINAN BATIK SURAKARTA DI SURAKARTA

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN TAMAN JURUG SEBAGAI KAWASAN WISATA DI SURAKARTA

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

Gigih Juangdita

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL DI SEMARANG

PUSAT BUDAYA BETAWI DI KAWASAN SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN RAWAPENING (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik)

PENGEMBANGAN TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RENZO PIANO)

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA COLO, KUDUS

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

PUSAT KONVENSI DAN EKSHIBISI DI SURABAYA (CONVENTION AND EXHIBITION CENTER DISURABAYA) Dengan penekanan desain Arsitektur Post Modern

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

GELANGGANG OLAH RAGA MAHASISWA UNDIP TEMBALANG

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR KENCANA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISM BERTEMA EKOTURISME

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

PASAR BESAR KOTA MAGELANG Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernakular

PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA (WANAWISATA) CINDELARAS DI KABUPATEN GROBOGAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

PUSAT PERBELANJAAN DENGAN KONSEP MAL DI KOTA KUDUS

VILLA RESORT PT. PLN (Persero) DI WADUK CIRATA JAWA BARAT (Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernacular)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

RESOR KONVENSI DI KAWASAN PUNCAK, JAWA BARAT

TAMAN REKREASI RAWA PERMAI DI TUNTANG SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENATAAN PUSAT KAWASAN SENTRA KERAJINAN KOTAGEDE SEBAGAI KAWASAN PEMASARAN DAN WISATA YANG REKREATIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

RESORT DAN SPA Sebagai Fasilitas Pengikat Paket Wisata Adventure di Ambarawa

LEISURE CENTER DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSE

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CLUB HOUSE DI SEMARANG INTERNASIONAL GOLF COURSE PENEKANAN DESAIN PORT-MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TELENG RIA DI PACITAN

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EKOWISATA DI KAWASAN HUTAN MANGROVE TRITIH CILACAP (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR)

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI KUDUS Dengan penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

BAB I PENDAHULUAN

PASAR INDUK CENGKARENG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

HOTEL RESORT DI KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU

PASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic

VILLA RESORT DI KAWASAN RAWAPENING Penekanan Desain Arsitektur Organik

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SEMARANG

PEKALONGAN BATIK CENTER

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : INDRI WIDIYANTI L2B 098 244 Periode 81 Desember 2002 Maret 2003 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata dewasa ini semakin mendapatkan prioritas utama sebagai penghasil devisa selain minyak dan gas yang memiliki pertumbuhan paling pesat dalam bidang perekonomian. Pariwisata menyumbang 9,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, pada saat ini dan akan tumbuh menjadi 10,1% ditahun 2007. Dengan semakin jenuhnya pasar konsumen wisata yang diakibatkan oleh kurang dikenalnya potensi alam sebagai daya tarik wisata maka perlu diupayakan adanya tema baru sebagai daya tarik wisata. Ketetapan pemerintah Indonesia sejak decade 1980-an dengan mendudukkan sector pariwisata sebagai sector prioritas bagi penerimaan devisa, telah menempatkannya pada posisi ideal untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan ini. Jawa tengah merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai asset di sector pariwisata. Jawa Tengah yang termasuk dalam wilayah pengembangan pariwisata B, memberi penekanan pengembangan pariwisata yang bertujuan untuk memanfaatkan serta mengembangkan potensi sumber daya alam dan budaya sehingga dapat meningkatkan dan memantapkan citra produk Jawa Tengah di pasaran wisata dalam negeri maupun wisata luar negeri. Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang secara riil merupakan titik tolak yang sangat strategis bagi daerah untuk dapat menggali, mengembangkan, dan mengelola asset-aset maupun potensi sumber daya yang dimiliki serta memberdayakan untuk pembangunan perekonomian daerah setempat. Oleh karena itu perlu mencermati sector strategis yang memiliki potensi kuat untuk menopang pembangunan daerah masing-masing. Kabupaten Semarang merupakan salah satu Daerah Tingkat II di Jawa Tengah yang sangat potensial di bidang kepariwisataan sehingga Kabupaten Semarang menempatkan sector INTAN PARI (Industri, pertanian dan pariwisata) sebagai

pelaksanaan UU No.22 tahun Otonomi Daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah. Wilayah Kabupaten Semarang memiliki obyek dan daya tarik wisata yang cukup bervariasi seperti panorama keindahan alam yang mempesona, klimatologi yang mendukung untuk keperluan peristirahatan, suasana kehidupan pedesaan, kesenian tradisional, industri kerajinan, peninggalan sejarah dan purbakala, hutan wisata, wisata tirta dan wisata pertanian. Dalam bidang wisata dan rekreasi Kabupaten Semarang memiliki potensi yang menjanjikan. Dari berbagai macam potensi objek dan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Semarang, diantaranya Wana Wisata Penggaron, Kopeng, Bandungan, Rawa Pening, dan sebagainya. Kawasan wisata pemandian Tirto argo merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Semarang yang bercorak alam, memiliki peluang dan kekuatan yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kelebihan yang dimiliki objek wisata ini antara lain: Memiliki potensi yang unik dan menarik, potensi yang dimiliki yaitu adanya sumber air dari gunung ungaran, serta suasana pedesaan yang masih alami. Adanya event padusan, pada acara ini umat islam dari dalam dan luar Kabupaten Semarang datang untuk melaksanakan ritual ini, sehingga mengalami ledakan pengunjung. Lokasi objek berdekatan dengan objek wisata lain, sehingga dapat menjadi sebuah paket wisata yang menarik. Didekat pemandian sudah ada fasilitas pendukung berupa pemancingan dan penginapan Puri Indrakila. Selain itu juga didukung dengan peningkatan arus kunjungan wisatawan, hal ini dapat menjadi sebuah peluang yang bagus. Dibalik potensi dan peluang tersebut terdapat sejumlah factor kelemahan yang menjadi kendala bagi perkembangan Objek Wisata Tirto Argo, antara lain : Masih terbatasnya dukungan fasilitas penunjang wisata baik secara kuantitas maupun kualitas. Masih terbatasnya upaya pengelolaan antraksi yang terdapat di dalam kawasan ini. Belum tersedianya konsep dan arahan untuk penataan dan pengembangan.

Berdasar data diatas, tirto argo sebagai salah satu objek wisata yang memiliki prospek yang cerah, maka diperlukan penataan kawasan wisata yang terpadu dengan melakukan penataan dan penambahan kualitas maupun kuantitas, serta fungsi luar dan komposisi masa bangunan. Diharapkan dengan penataan kawasan objek rekreasi tirto argo dapat mewadahi kegiatan-kegiatan wisata yang dapat menarik wisatawan untuk dapat berwisata dengan nyaman serta mampu memberi kepuasan bagi pengunjungnya. 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan pembahasan adalah melakukan perencanaan pengembangan Kawasan Wisata Tirto Argo dengan menggali, mengumpulkan dan mengidentifikasi permasalahan yang ada untuk memperoleh solusi penataan dan pengembangan yang mampu menjadikan kawasan rekreasi ini menjadi tempat rekreasi yang nyaman. Sasaran yang hendak dicapai adalah mendapatkan landasan program perencanaan dan perancangan Pengembangan Kawasan Tirto Argo di Ungaran yang mampu mewadahi kegiatan rekreasi. 1.3. Manfaat Manfaat yang diperoleh dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut : 1) Manfaat Secara Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, dan sebagai pegangan serta acuan selanjutnya dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tugas Akhir. 2) Manfaat Secara Objektif Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi penyusun maupun bagi mahasiswa lain serta bermanfaat untuk masyarakat umum. 1.4. Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan secara subtansial dititik beratkan pada lingkup ilmu arsitektur terutama penataan kawasan yang berkaitan dengan Penataan Kawasan Wisata Tirto Argo. Hal-hal diluar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang hal tersebut masih relevan. Ruang lingkup pembahasan secara spasial tapak berada di Kelurahan Nyatnyono, kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, 1.5. Metoda Pembahasan Metoda pembahasan yang digunakan dalam penyusunan LP3A ini adalah dengan metode deskriptif sebagai cara untuk memperoleh gambaran tentang kondisi dan karakteristik suatu keadaan atau peristiwa dengan secermat-cermatnya. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan studi pustaka dan pengamatan di lapangan. Sedangkan langkahlangkah yang ditempuh dengan cara : Wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dengan topic pembahasan. Studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder. Dalam hal ini termasuk studi pustaka tentang pariwisata, penataan kawasan, maupun untuk pengumpulan data dari instansi terkait. Observasi lapangan, dilakukan pengamatan langsung di Kawasan Wisata Tirto Argo. Studi banding, dipilih objek yang memiliki kemiripan karakteristik dengan kawasan Wisata Tirto Argo. Setelah diperoleh data-data yang dibutuhkan, kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan konsep dasar perencanaan dan perancangan. 1.6. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang tema secara umum penataan Kawasan Wisata Tirto Argo yang didalamnya berisi penjelasan mengenai latar

BAB II BAB III BAB IV BAB V belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan, metoda pembahasan yang digunakan, serta sistematika pembahasan yang berisi pokok pikiran pada setiap bab yang ada. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung perencanaan dan perancangan Kawasan Wisata Tirto Argo. TINJAUAN KAWASAN REKREASI TIRTO ARGO Dalam bab ini berisi tentang diskripsi kondisi dan potensi kawasan wisata tirto argo baik secara fisik maupun non fisik.uraian didahului dengan kebijakan pariwisata Propinsi Jawa Tengah, kemudian gambaran umum Kabupaten Semarang, dan tinjauan Kawasan Wisata Tirto Argo. ANALISIS KAWASAN TIRTO ARGO Bab ini diuraikan analisa-analisa yang bersifat penajaman terhadap materi dan dikaitkan dengan konteks lahan perencanaan. Materi yang akan dianalisa meliputi jenis wisata, pelaku, dan aktivitas, fasilitas, pencapaian, kapasitas, besaran ruang, sedangkan analisa fisik kawasan yang meliputi struktur kawasan, elemen pembentuk kawasan, citra kawasan serta style arsitektur bangunan. BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang batasan dan anggapan yang dihasilkan dari analisis dan diterapkan pada pendekatan program perencanaan dan perancangan.