PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

PENGARUH UKURAN KAPASITOR TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 12 KUTUB KECEPATAN RENDAH

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN BEBAN TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE KECEPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. seperti penerangan rumah, elektronik, hingga keperluan dalam perindustrian

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan. Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN KAPASITOR PARAREL PADA BELITAN BANTU TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 6 KUTUB

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI 1 FASE 6 KUTUB

PENGARUH KOMBINASI PEMBEBANAN INDUKTIF DAN NON LINIER TERHADAP KARAKTERISTIK HARMONIK GENERATOR INDUKSI 3 FASE TEREKSITASI DIRI

PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

PENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI SATU FASE TEREKSITASI DIRI BERDAYA KECIL

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

PENGARUH PEMBEBANAN LAMPU HEMAT ENERGI TERHADAP KARAKTERISTIK HARMONIK GENERATOR INDUKSI 3 FASE TEREKSITASI DIRI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH 12 KUTUB UNTUK APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TERBARUKAN

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA DESAIN FILTER HARMONIK GENERATOR INDUKSI 3 FASE SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF DI DAERAH TERPENCIL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

EVALUASI PEMANFAATAN STORAGE TERHADAP KINERJA GENERATOR INDUKSI PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN UNTUK BEBAN RUMAH TANGGA

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA

RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGKONVERSI MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN

PENGARUH UKURAN KAPASITOR PARALEL BELITAN UTAMA TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 6 KUTUB

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

RANCANG BANGUN MODEL PENYEIMBANG BEBAN PADA GENERATOR INDUKSI

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

PENGARUH KOMPENSASI KAPASITOR TERHADAP TEGANGAN KELUARAN GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO (PLTMH)

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA SEBAGAI GENERATOR LISTRIK 1 PHASA PADA PEMBANGKIT LISTRIK BERDAYA KECIL

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 12 KUTUB KECEPATAN RENDAH

PEMANFAATAN TENAGA MEKANIK MOTOR INDUKSI PADA MESIN PRESS SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

PEMANFAATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA SEBAGAI GENERATOR

Your logo. Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

PENGARUH KECEPATAN PUTAR ROTOR TERHADAP TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI TUGAS AKHIR

Vol: 4, No. 1, Maret 2015 ISSN:

Dengan : f = frekuensi stator (Hz) n s = kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) p = jumlah kutub.

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR

RANCANG BANGUN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

Analisis Operasi Paralel Generator Induksi Penguatan Sendiri

Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase menggunakan Mikrokontroler 68HC11

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hampir seluruh umat manusia di

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASE KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

KWH METER DIGITAL TERKONEKSI PERSONAL COMPUTER (PC) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

OKTOBER KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. industri akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi yang tidak sedikit.

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

MODUL I TRANSFORMATOR SATU FASA

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Transkripsi:

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : JOKO SUSILO D400100015 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1

2

jurnal emitor PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA Joko Susilo, Agus Supardi, Dedy Ary Prasetyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417 Email: je_susilo@yahoo.com ABSTRAKSI Persoalan krisis energi listrik merupakan salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh negara Indonesia. Salah satu komponen utama yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan sistem pembangkit adalah generator induksi yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Hasil dari generator induksi sangat dipengaruhi dari ukuran kapasitor bank. Dalam penelitian ini akan diuji pengaruh kapasitor bank yang disusun secara pararel terhadap outputnya generator induksi yaitu nilai frekuensi, tegangan dan arus. Penelitian diawali dengan memasang kapasitor bank pada generator induksi yang dikopel dengan motor induksi sebagai penggerak mulanya. Ukuran kapasitor bank yang dipasang pada generator induksi masing- masing sebesar 8 µf, 16 µf, 24 µf, 32 µf, 40 µf, 48 µf dan 56 µf selanjutnya memasang beban resistif, induktif dan beban kombinasi pada beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt. Kemudian dilakukan pengujian generator induksi pada kecepatan putar yaitu 1400 dan 1500 RPM. Setelah dilakukan pengujian dilanjutkan dengan mengukur keluaran dari frekuensi, tegangan dan arus, selanjutnya data tersebut dianalisis. Hasil penelitian generator induksi pada kecepatan 1400 RPM dengan frekuensi antara 46 sampai dengan 50 Hz saat beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt terletak pada kapasitor bank 16, 32 dan 48 µf dan pada kecepatan 1500 RPM dengan frekuensi antara 46 sampai dengan 50 Hz saat beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt terletak pada kapasitor bank 8, 8 dan 16 µf. Untuk kecepatan 1400 RPM dengan tegangan antara 200 sampai dengan 230 Volt saat beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt terletak pada kapasitor bank 48, 40 dan 48 µf sedangkan kecepatan 1500 RPM dengan tegangan antara 200 sampai dengan 230 Volt saat beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt terletak pada kapasitor bank 24, 24 dan 48 µf. Sedangkan kecepatan 1400 RPM dengan arus yang paling tinggi saat beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt terletak pada kapasitor bank 56, 56 dan 48 µf sedangkan kecepatan 1500 RPM dengan arus yang paling tinggi saat beban 40, 80 dan beban kombinasi 160 Watt terletak pada kapasitor bank 48, 48 dan 48 µf. Semakin besar ukuran kapasitor bank pada generator induksi semakin tinggi pula keluaran dari tegangan dan arus. Kata kunci : generator induksi, kapasitor bank, frekuensi, tegangan, arus 1. PENDAHULUAN Persoalan krisis energi listrik merupakan salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh negara Indonesia. Ketidakseimbangan antara peningkatan kebutuhan daya listrik dengan peningkatan kapasitas pembangkit mengakibatkan adanya defisit energi listrik. Selain itu, masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program elektrifikasi. Dalam rangka mengembangkan sistem pembangkit listrik di daerah terpencil, tuntutan utamanya adalah bagaimana membuat sistemnya 1 sederhana, mudah perawatannya dan bisa dioperasikan oleh masyarakat di sekitarnya. Salah satu komponen utama yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan sistem pembangkit adalah jenis generator yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator induksi merupakan salah satu alternatif di antara beberapa jenis generator lainnya. Generator induksi mempunyai konstruksi yang kokoh, tidak memerlukan sikat arang/komutator, harganya murah, mudah perawatannya, mudah pengoperasiannya, dan mampu membangkitkan

tenaga listrik pada berbagai kecepatan. Karakteristik inilah yang menyebabkan generator induksi menjadi salah satu alternatif pilihan untuk aplikasi pembangkit listrik berdaya kecil pada daerah yang terpencil lokasinya. Apabila generator induksi hendak diterapkan pada suatu sistem pembangkit di lokasi terpencil, maka akan dijumpai kenyataan bahwa potensi tenaga penggerak mula yang digunakan untuk memutar generator tersebut adalah tidak konstan. Pada pembangkit tenaga mikrohidro sering dijumpai debit air yang berbeda-beda akibat pengaruh musim. Di sisi lain, beban harian yang harus dipikul oleh sistem pembangkit tersebut juga tidak konstan. Kondisi ini akan berdampak besar terhadap tegangan dan frekuensi pembangkit tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk membuat suatu prototipe generator induksi yang dapat menghasilkan tegangan dan frekuensi dalam batas-batas kualitas yang baik walaupun untuk implementasi di daerah terpencil. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Peralatan Bahan dan peralatan utama yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah : a. Generator sebagai pembangkit listrik saat pengujian. b. Motor induksi sebagai penggerak generator. c. V Belt A-65. d. Puli dengan ukuran 3 inci. e. Kapasitor dengan ukuran 8 µf. f. Lampu pijar ukuran 40 Watt dan lampu TL ukuran 40 Watt. g. Dudukan dari besi sebagai tempat motor listrik dan generator. h. Mur baut. i. Tachometer untuk mengukur kecepatan putar dari generator. j. Clampmeter untuk mengukur keluaran tegangan, frekuensi, arus dan cos ϕ. k. Kunci pas. l. Obeng. 2.2 Tahap Pengolahan Data a. Melakukan pengujian motor induksi dan generator. b. Melakukan variasi ukuran kapasitor bank pada generator dengan mengatur tegangan menggunakan alat Voltage Regulator melalui inputan dari motor induksi. c. Melakukan pengukuran dengan variasi ukuran kapasitor bank yang dihasilkan keluaran oleh generator tanpa beban. d. Melakukan pengukuran dengan variasi ukuran kapasitor bank yang dihasilkan oleh generator menggunakan beban resistif (lampu pijar). e. Melakukan pengukuran dengan variasi ukuran kapasitor bank yang dihasilkan oleh generator menggunakan beban induktif (lampu TL). f. Melakukan pengukuran dengan variasi ukuran kapasitor bank yang dihasilkan oleh generator menggunakan beban resistif (lampu pijar) dan induktif (lampu TL). g. Melakukan analisis data. h. Penyusunan laporan tugas akhir. 2.3 Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ditunjukkan pada gambar 1. Gambar 1. Alur penelitian 2

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian mengenai pengaruh ukuran kapasitor bank terhadap generator induksi 1 fasa yang dikopelkan dengan sebuah motor listrik sebagai penggeraknya. Hasil penelitian pada pengujian pengaruh kapasitor bank terhadap output yang berupa frekuensi, tegangan dan arus dari generator induksi 1 fasa. Untuk pengujian generator induksi menggunakan pully 3 inci. Setiap pengujian generator menggunakan ukuran kapasitor bank dengan ukuran 8 μf. 3.1. Pembahasan Generator Dalam Kondisi Tanpa Beban Gambar 3. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi tanpa beban. Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa pada saat generator induksi diputar pada kecepatan 1400 RPM dalam kondisi tanpa beban maka nilai frekuensi terbesar pada ukuran kapasitor bank 64 µf yaitu sebesar 49 Hz. Untuk kecepatan 1500 RPM tanpa beban nilai frekuensinya hampir mendekati standard yang ditetapkan PLN pada ukuran kapasitor bank 8 dan 32 µf yaitu sebesar 49.9 Hz. Pada gambar 3 terlihat bahwa pada saat generator induksi diputar pada kecepatan 1400 RPM dalam kondisi tanpa beban, nilai tegangan paling besar pada ukuran kapasitor bank 72 µf yaitu sebesar 225.6 volt. Untuk kecepatan 1500 RPM mengalami peningkatan nilai tegangan, nilai yang paling besar pada ukuran kapasitor bank 16 µf yaitu sebesar 252.3 volt. Pada kecepatan. 3.2. Pembahasan Generator Dalam Kondisi Beban Resistif Gambar 2. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi tanpa beban. Gambar 4. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi dengan beban resistif. 3

Gambar 5. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi dengan beban resistif. Gambar 8. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi dengan beban resistif. Gambar 6. Hubungan kapasitor bank dengan arus pada saat generator induksi dengan beban resistif. Gambar 7. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi dengan beban resistif. 4 Gambar 9. Hubungan kapasitor bank dengan arus pada saat generator induksi dengan beban resistif. Berdasarkan gambar 4 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban resistif. Untuk beban 40 watt nilai frekuensi 24 dan 32 µf yaitu sebesar 46.3 Hz. Dan beban 80 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 32 dan 42 µf yaitu sebesar 46.2 Hz. Pada beban 40 watt dan beban 80 watt ukuran kapasitor bank 8 dan 16 µf nilai frekuensinya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan kedua beban resistif tidak menyala. Pada gambar 5 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban resistif. Untuk beban 40 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 56 µf yaitu sebesar 227 volt. Dan beban 80 watt nilai

tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 56 µf yaitu sebesar 225.7 volt. Pada beban 40 watt dan beban 80 watt ukuran kapasitor bank 8 dan 16 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan kedua beban resistif tidak menyala. Pada gambar 6 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban resistif. Untuk beban beban 40 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 56 µf yaitu sebesar 0.34 A. Dan beban 80 watt nilai arusnya 48 dan 56 µf yaitu sebesar 0.17 A. Pada beban 40 watt dan beban 80 watt ukuran kapasitor bank 8 dan 16 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan kedua beban resistif tidak menyala. sebesar 0.18 A. Dan beban 80 watt nilai arusnya 48 µf yaitu sebesar 0.35. Pada beban 80 watt ukuran kapasitor bank 56 µf nilai arusnya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban resistif tidak menyala. 3.4. Pembahasan Generator Dalam Kondisi Beban Induktif Pada gambar 7 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban resistif. Untuk beban 40 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 8 µf yaitu sebesar 49.7 Hz. Dan beban 80 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 8 µf yaitu sebesar 49.5 Hz. Untuk kedua beban nilai frekuensinya hampir mendekati standard PLN yaitu 50 Hz tetapi pada beban 80 watt ukuran kapasitor bank 56 µf nilai frekuensinya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban resistif tidak menyala. Pada gambar 8 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban resistif. Untuk beban 40 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 56 µf yaitu sebesar 241.1 volt. Dan beban 80 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 237.6 volt. Pada beban 80 watt ukuran kapasitor bank 56 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban resistif tidak menyala. Pada gambar 9 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban resistif. Untuk beban 40 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 56 µf yaitu 5 Gambar 10. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi dengan beban induktif. Gambar 11. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi dengan beban induktif.

Gambar 12. Hubungan kapasitor bank dengan arus pada saat generator induksi dengan beban induktif. Gambar 13. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi dengan beban induktif. Gambar 14. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi dengan beban induktif. Gambar 15. Hubungan kapasitor bank dengan arus pada saat generator induksi dengan beban induktif. Pada gambar 10 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif. Untuk beban 40 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 16 µf yaitu sebesar 46.4 Hz. Dan beban 80 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 32 µf yaitu sebesar 46.28 Hz. Untuk kedua beban nilai frekuensinya kurang dari standard PLN yaitu 50 Hz tetapi pada beban 40 watt dan beban 80 watt ukuran kapasitor bank 8 µf nilai frekuensinya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1400 RPM. Pada gambar 11 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif. Untuk beban 40 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 230.5 volt. Dan beban 80 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 214.6 volt. Untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1400 RPM. 6

Pada gambar 12 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif. Untuk beban 40 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 0.3 A. Dan beban 80 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 0.48 A. Untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai arusnya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1400 RPM. Pada gambar 13 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif. Untuk beban 40 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 16 µf yaitu sebesar 49.6 Hz. Dan beban 80 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 24 µf yaitu sebesar 49.4 Hz. Untuk kedua beban nilai frekuensinya hampir mendekati standard PLN yaitu 50 Hz tetapi pada beban 40 watt dan beban 80 watt ukuran kapasitor bank 8 µf nilai frekuensinya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1500 RPM. Pada gambar 14 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif. Untuk beban 40 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 250.2 volt. Dan beban 80 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 257.1 volt. Untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1500 RPM. Pada gambar 15 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif. Untuk beban 40 watt nilai arusnya yang paling 7 besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 0.36 A. Dan beban 80 watt nilai arusnya 48 µf yaitu sebesar 0.68 A. Untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai arusnya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1500 RPM. 4.4. Pembahasan Generator Dalam Kondisi Beban Induktif dan Resistif Gambar 16. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi dengan beban induktif dan resistif. Gambar 17. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi dengan beban induktif dan resistif.

Gambar 18. Hubungan kapasitor bank dengan arus pada saat generator induksi dengan beban induktif dan resistif. Gambar 19. Hubungan kapasitor bank dengan frekuensi pada saat generator induksi dengan beban induktif dan resistif. Gambar 20. Hubungan kapasitor bank dengan tegangan pada saat generator induksi dengan beban induktif dan resistif. 8 Gambar 21. Hubungan kapasitor bank dengan arus pada saat generator induksi dengan beban induktif dan resistif. Pada gambar 16 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif dan resistif. Untuk beban 40 watt nilai frekuensi 32 dan 40 µf yaitu sebesar 46.3 Hz. Dan beban 80 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 32 dan 40 µf yaitu sebesar 46.2 Hz. Untuk kedua beban nilai frekuensinya kurang dari standard PLN yaitu 50 Hz tetapi pada beban 40 watt ukuran kapasitor bank 8 µf dan beban 80 watt pada ukuran kapasitor 8, 16 dan 24 µf nilai frekuensinya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1400 RPM. Pada gambar 17 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif dan resistif. Untuk beban 40 watt nilai tegangannya 48 µf yaitu sebesar 200 volt. Dan beban 80 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 188.9 volt. Untuk beban 40 watt ukuran kapasitor bank 8 µf dan beban 80 watt pada ukuran kapasitor 8, 16 dan 24 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1400 RPM.

Pada gambar 18 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif dan resistif. Untuk beban 40 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 24 µf yaitu sebesar 0.37 A. Dan beban 80 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 0.56 A. Untuk beban 40 watt ukuran kapasitor bank 8 µf dan beban 80 watt pada ukuran kapasitor 8, 16 dan 24 µf nilai arusnya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1400 RPM. Pada gambar 19 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif dan resistif. Untuk beban 40 watt nilai frekuensi 40 dan 48 µf yaitu sebesar 49.3 Hz. Dan beban 80 watt nilai frekuensi yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 16, 24 dan 32 µf yaitu sebesar 49.4 Hz. Untuk kedua beban nilai frekuensinya kurang dari standard PLN yaitu 50 Hz tetapi untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai frekuensinya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1500 RPM. Pada gambar 20 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif dan resistif. Untuk beban 40 watt nilai tegangannya 32 µf yaitu sebesar 241.2 volt. Dan beban 80 watt nilai tegangannya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 218.7 volt. Untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai tegangannya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1500 RPM. Pada gambar 21 terdapat dua beban yaitu 40 watt dan 80 watt dengan beban induktif dan 9 resistif. Untuk beban 40 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 32 µf yaitu sebesar 0.47 A. Dan beban 80 watt nilai arusnya yang paling besar terdapat pada ukuran kapasitor 48 µf yaitu sebesar 0.72 A. Untuk kedua beban ukuran kapasitor bank 8 µf nilai arusnya tidak ada, dikarenakan pada saat percobaan beban induktif tidak menyala dan untuk 56 µf terlalu besar ukuran kapasitor bank maka kecepatannya tidak bisa mencapai 1500 RPM. 4. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Semakin besar ukuran kapasitor pada generator induksi semakin tinggi pula keluaran dari frekuensi, tegangan dan arus. 2. Pada pembebanan resistif diperoleh frekuensi ideal 49.7 Hz terletak pada ukuran kapasitor bank 8 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban 40 Watt. Untuk tegangan ideal 217.1 Volt terletak pada ukuran kapasitor bank 48 µf dengan kecepatan 1400 RPM beban 40 Watt. Sedangkan arus terbesar 49 Ampere terletak pada ukuran kapasitor bank 48 dan 56 µf dengan kecepatan 1400 RPM beban 80 Watt. 3. Pada pembebanan induktif diperoleh frekuensi ideal 49.6 Hz terletak pada ukuran kapasitor bank 16 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban beban 40 Watt. Untuk tegangan ideal 220 Volt terletak pada ukuran kapasitor bank 24 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban 80 Watt. Sedangkan arus terbesar 0.68 Ampere terletak pada ukuran kapasitor bank 48 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban 80 Watt. 4. Pada pembebanan induktif dan resistif diperoleh ideal 49.4 Hz terletak pada ukuran kapasitor bank 16, 24 dan 32 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban 80 Watt. Untuk tegangan ideal 218.7 Volt terletak pada

ukuran kapasitor bank 48 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban 80 Watt. Sedangkan arus terbesar 0.72 Ampere terletak pada ukuran kapasitor bank 48 µf dengan kecepatan 1500 RPM beban 80 Watt. 5. DAFTAR PUSTAKA Bansal, R.C., 2005, Three-Phase Self-Excited Induction Generators: An Overview, IEEE Transactions On Energy Conversion http://backupkuliah.blogspot.com/2013/06/gene rator-induksi.28 Februari 2014 Irianto,C.G., 2004, Suatu Studi Penggunaan Motor Induksi sebagai Generator: Penentuan Nilai Kapasitor Untuk Penyedia Daya Reaktif, JETri, Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 1-16 Murthy, S.S.; Rai, H.C.; Tandon, A.K., 1993, A novel self-excited selfregulated singlephase induction generator Part I1: Experimental investigation. IEEE Trans. Energy Convers., 1993, 8 (3), 383-388 Supardi, A., 2009, Karakteristik Distorsi Harmonik Generator Induksi 3 Fase Tereksitasi Diri dan Perancangan Filternya, Conference on Information Technology and Electrical Engineering, Electrical Engineering Gadjah Mada University Tony Taufik. 2009. Beberapa Cara Membuat Generator. www.tonytaufik.blogspot.com.2 Januari 2014 Jayaramaiah, G.V.; Fernandes, B.G., 2006, Novel Voltage Controller for Stand-alone Induction Generator using PWM-VSI. IEEE Industry Application Conference, October 2006, vol. 1, pp. 204-208 10