BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuli Yuliani Disfana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

Secara umum, pembelajaran bahasaindonesia terbagi menjadi empat. aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengacu dan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Namun, hal ini. hal itu memerlukan pemahaman dan kemampuan yang mumpuni untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menulis siswa yang rendah merupakan permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan melalui tatap muka, tetapi dapat dilakukan melalui tulisan. Syamsudin A.R. (1994:1) dalam bukunya Dari Ide Bacaan Simakan Menuju Menulis Efektif mengemukakan bahwa keterampilan menulis tidak sederhana berbeda dengan keterampilan menyimak dan berbicara yang dimiliki manusia normal sejak lahir. Peningkatan keterampilan menulis di sekolah masih mewariskan kesulitan-kesulitan dalam pembelajarannya. Kesulitan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut agar tidak menimbulkan situasi frustasi pada murid-murid, yang pada akhirnya akan mengakibatkan kemunduran pada mereka, karena tidak sanggup mengungkapkan pola pikirnya dalam bentuk bahasa tulis. Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis ketika melaksanakan Program Pelatihan Lapangan, membuktikan bahwa pada intinya siswa memiliki motivasi yang rendah dalam kegiatan menulis, sehingga guru Bahasa dan Sastra Indonesia harus mencari cara untuk mengantisipasi permasalahan ini. Tarigan dalam bukunya Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa menyatakan bahwa, pengajaran menulis belum terlaksana dengan baik di sekolah. Kelemahannya terletak pada cara guru mengajar, umumnya kurang dalam variasi, tidak merangsang dan kurang pula dalam frekuensi (Tarigan, 1990:186). Penjelasan tersebut memberikan gambaran bahwa bukan hanya faktor siswa yang menimbulkan permasalahan kurangnya pengajaran menulis, faktor guru juga

menjadi pendukung. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator yang dapat menggiring siswa untuk mendapatkan penguasaan materi. Beranjak dari penjelasan di atas, melalui penelitian ini penulis menginginkan adanya perbaikan dalam pengajaran menulis di sekolah. Penulis memandang, perlunya perbaikan dalam motivasi siswa. Hal ini tentu saja terkait dengan pengemasan penyampaian teori yang membuat siswa menjadi bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Untuk mendukung adanya perbaikan motivasi siswa, diperlukan juga perbaikan yang berasal dari guru. Guru harus kreatif menggunakan teknik atau metode yang dapat memperbaiki cara pembelajaran menulis, sehingga mempermudah siswa dalam memahami pelajaran. Upaya meningkatkan minat dalam membaca dan menulis terdapat dalam KTSP, yang direalisasikan dalam standar kompetensi yaitu siswa mampu mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi (Standar Kompetensi Kurikulum Sekolah Menengah Atas kelas XI, 2006:267). Penulis sangat tertarik untuk meningkatkan keterampilan reproduktif yang diaplikasikan melalui pembelajaran menulis resensi novel. Siswa menangkap pesan dari novel yang dibacanya, dan menghadirkan kesan tersendiri setelah membacanya. Kesan setelah membaca novel tersebut, akan lebih berarti jika dituangkan dalam kegiatan menulis resensi novel. Dari pembelajaran resensi novel, penulis dapat mengetahui kepekaan siswa dalam memberikan penilaian atau mengapresiasi karya sastra. Selain itu, penulis juga dapat mengetahui pemakaian diksi yang digunakan siswa untuk menuangkan gagasannya. Kejenuhan siswa dengan pembelajaran menulis di sekolah, terkait dengan tidak adanya variasi dalam pembelajaran menulis. Penulis akan menerapkan teknik pembelajaran yang sebaiknya digunakan dalam pembelajaran menulis resensi. Penulis memilih teknik peta pikiran (mind mapping) untuk membuat pembelajaran menulis lebih menarik dan menyenangkan.

Teknik peta pikiran (mind mapping) mendapatkan sambutan positif dari dunia pengajaran, karena teknik ini memunculkan kreatifitas baru dalam pembelajaran. Kegiatan menulis memanfaatkan seluruh aktivitas otak, yaitu bagian otak kiri yang berpotensi dalam logika, dan otak kanan yang berkaitan dengan emosional. Teknik ini akan membantu siswa untuk mencurahkan gagasan atau informasi dalam otak, dengan memadukan unsur warna dan simbol. Pendapat Damasio, 1994 yang dikutip dalam buku Quantum Teaching, mengemukakan bahwa otak memproses dan menyimpan informasi, biasanya dilakukan dalam bentuk gambar warna-warni, simbol, bunyi, dan perasaan (Bobbi Deporter, 1999:176). Pembelajaran menulis resensi novel ini diawali dengan kegiatan membaca dan akan dilanjutkan dengan menuliskan kesan dan penilaian terhadap novel tersebut. Peta pikiran (mind mapping) dapat membentuk siswa dalam menyusun kembali informasi dan melancarkan aliran pikiran. Melalui teknik peta pikiran (mind mapping) akan memudahkan siswa untuk mengingat hasil bacaannya, dengan menggabungkan gambar, simbol dan warna. Resensi novel dengan teknik peta pikiran (mind mapping), membantu dalam pemetaan tentang unsur yang diresensi dan dikaitkan dengan unsur novel. Teknik peta pikiran (mind mapping) dapat membantu siswa mengatasi hambatan dalam menulis, sehingga ketika menulis siswa tidak menjadi mandeg, karena tidak mengetahui apa lagi yang akan ditulisnya. Penggunaan teknik peta pikiran (mind mapping) pernah diteliti oleh beberapa peneliti. Teknik peta pikiran (mind mapping) diterapkan dalam pembelajaran menyimak yang direalisasikan dalam skripsi Agus Triantoro berjudul Penggunaan Teknik Peta pikiran untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas III SLTP Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2003/2004. Penelitian tersebut membuktikan bahwa penggunaan teknik peta pikiran (mind mapping) berhasil meningkatkan kemampuan menyimak siswa, hal ini terbukti dengan hasil

pengujian yang signifikan. Penerapan teknik peta pikiran pernah digunakan juga dalam pembelajaran menulis cerpen. Penelitian ini dilakukan oleh Sary Sukmawati (012355). Judul skripsinya adalah Peningkatan Kretivitas Siswa dengan Menulis Cerpen Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandung). Teknik peta pikiran dalam pembelajaran ini membentu siswa mendapatkan ide lebih mudah untuk menulis cerpen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pemetaan pemikiran efektif untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Skripsi Yuliana Kemala (022248) yang berjudul Model Pembelajaran Menulis Resensi Novel dengan Menggunakan Metode Kolaborasi (Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2005-2006) menitikberatkan pada hasil menulis siswa yang dievaluasi dengan metode kolaborasi. Hasil penelitian ini membuktiksn bahwa pembelajaran menulis resensi novel menggunakan metode kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis resensi dan berhasil dengan baik. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis ingin mengetahui keberhasilan teknik peta pikiran (mind mapping) dalam menulis resensi novel. Untuk itu, penulis mengambil judul skripsi ini Penerapan Teknik Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Resensi Novel Siswa untuk Meningkatkan Keterampilan Reproduktif Siswa Kelas X1 SMA Negeri 22 Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang terdapat pada ketidakberhasilan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia antara lain:

1) belum optimalnya kemampuan menulis siswa; 2) belum optimalnya dalam menentukan metode atau teknik yang digunakan dalam pembelajaran menulis; 3) kurangnya motivasi siswa untuk berlatih menulis; 4) kurangnya motivasi guru untuk menuntun siswa dalam menulis; 5) sulitnya siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui kata-kata. 1.3 Batasan Masalah Penelitian Pembatasan masalah penelitian sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang akan diteliti lebih terarah, dan tidak terjadi penyimpangan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kompetensi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah menulis resensi novel. 2) Teknik yang diharapkan dalam penelitian ini dalah peta pikiran (mind mapping). 3) Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung. 1.4 Rumusan Masalah Penelitian Penjelasan batasan masalah dalam penelitian ini, akan dirinci dalam masalah yang dirumuskan secara spesifik, sebagai berikut. 1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis resensi novel menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung? 2) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis resensi novel siswa sebelum menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung?

3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis resensi novel siswa sesudah menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung? 4) Apakah teknik peta pikiran (mind mapping) efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis resensi novel pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung? 1.5 Tujuan Penelitian Setiap kegiatan akan lebih terarah, jika lebih dahulu ditentukan tujuannya agar lebih jelas langkah yang harus ditempuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui perencanaan pembelajaran menulis resensi novel menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung; 2) mengetahui proses pembelajaran menulis resensi novel menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) di kelas eksperimen pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung; 3) mengetahui hasil pembelajaran menulis resensi novel sesudah menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung; 4) mengetahui keefektifan penggunaan teknik peta pikiran (mind mapping) untuk meningkatkan kemampuan menulis resensi novel pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung. 1.6 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoretis Penelitian ini bermanfaat secara teoretis untuk menambah perkembangan pengetahuan tentang teknik atau metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran keterampilan menulis.

2) Manfaat untuk Siswa Penelitian ini bermanfaat untuk menumbuhkan motivasi dan membimbing siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis. 3) Manfaat untuk Guru Penelitian ini dapat memberikan inspirasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis serta menumbuhkan motivasi untuk mengajar. 1.7 Anggapan Dasar Anggapan dasar penelitian ini adalah hal berikut. 1) Teknik peta pikiran (mind mapping) merupakan teknik yang memiliki dasar teoretis yang kuat, sehingga dapat diterapkan dalam penelitian. 2) Menulis resensi novel adalah kompetensi yang perlu dimiliki siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung. 3) Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung sudah terbiasa membaca novel. 1.8 Definisi Operasional Untuk menghindari adanya penafsiran yang ambigu, maka istilah dalam judul penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut. 1) Penerapan adalah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengaplikasikan teori mengenai suatu teknik menjadi hal nyata dalam pembelajaran. 2) Peta pikiran (mind mapping) adalah teknik mencatat yang kreatif, efektif untuk membantu dalam mengingat perkataan dan bacaan dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis untuk membentuk kesan.

3) Pembelajaran adalah proses yang terencana untuk suatu upaya mengorganisasikan lingkungan dan menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. 4) Resensi adalah penilaian atau timbangan terhadap nilai suatu karya yang dipublikasikan, seperti buku berdasarkan kriteria penilaian. 5) Novel adalah salah satu genre sastra dalam bentuk prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan menonjolkan watak dan sifat setiap tokoh. 6) Meningkatkan adalah upaya mengubah suatu kondisi dari keadaan semula menjadi lebih tinggi maupun kebalikannya. 7) Keterampilan adalah kecakapan untuk mampu menyelesaikan suatu tugas. 8) Reproduktif adalah hasil ulangan dari membaca suatu karya atau karangan asli yang ditulis kembali dalam bentuk singkat. 1.9 Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) dan siswa yang hanya diberi perlakuan metode ceramah.