PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SD 1) Oleh: Siti Qodriyatun 1), Suhartono 2), Ngatman 3)

PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

PENGGUNAAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN METODE UNIT TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keyword:Question and answer, word card

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V Pratowo Wijatmoko 1, Wahyudi 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: wijatmoko11@gmail.com Abstract: The using of Cooperative Learning Model Make a Match Techniques with Card Words Media in Improvement Social Studies Learning of 5 th Grade Students Elementary School. The purpose of this research to improve the social studies preparation materials Indonesian independence fifth grade students elementary school to use cooperative learning make a match techniques with the media card. This study was conducted in three cycles. Each cycle consists of the planning, execution, observation, and reflection. The subjects were fifth grade elementary school students. Data sources of this study are students, teachers, and observers. Data was collected with tests and non-test techniques. The validity of the data using triangulation techniques and triangulation of data collection sources. Conclusion of research is the use of cooperative learning techniques make a match with the media card can enhance learning in the social studies fifth grade elementary school students. Keywords: Make a Match, Media, card word, social studies, learning Abstrak: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match dengan Media Kartu Kata dalam Peningkatan Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS dengan materi persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD. Sumber data penelitian ini adalah siswa, guru, dan observer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi pengumpulan sumber. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model match dengan media kartu kata dapat meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD. Kata kunci: Make A Match, Media, kartu kata, pembelajaran, IPS PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting karena menjadi salah satu kebutuhan manusia dalam hidupnya. Selain itu, tidak kalah pentingnya pendidikan juga mempunyai peran demi kemajuan bangsanya karena kecerdasan dan kemampuan berfikir serta kepribadian generasi yang akan datang ditentukan oleh keberhasilan dari pendidikan masa sekarang. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia akan pendidikan, pendidikan pun ikut berkembang mengikuti perubahan yang ada di lingkungan sekitar, seperti perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat sehingga menuntut adanya pengembangan dan pembaharuan kurikulum. Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang berperan penting untuk menentukan hasil pembelajaran secara kualitas dan kuantitas melalui kegiatan pembelajaran yang dikelola oleh guru. Sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen, guru sebagai tenaga pendidik profesional yang mempunyai tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Hal ini menuntut guru menggunakan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Sebagai pengelola proses belajar mengajar, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator yang berusaha menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sesua karakter peserta didik. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD merupakan penghubunngan antara kehidupan akademis siswa dengan kesehariannya di lingkungan tempat tinggal mereka. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisai yang berkaitan dengan isu sosial. IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Pengajaran pengetahuan sosial berfungsi mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai misal pengajaran sejarah bagi siswa berfungsi menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga kini. Guru hanya mengajar dengan menyampaikan materi secara ringkas pada intinya dengan metode ceramah kemudian memberi soal latihan untuk dikerjakan dan menilai pekerjaan siswa. Metode yang digunakan guru juga monoton hanya ceramah dan penugasan, sedangkan media pembelajaran juga jarang digunakan. Ada juga guru yang kuranng menguasai materi yang kan diajarkan sehingga penyampaian materi menjadi sulit dipahami. Kekurangan sumber pembelajaran menambah faktor rendahnya tingkat pembelajaran yang dicapai. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan perbaikan agar pembelajaran menjadi lebih baik, sehingga hasilnya pun dapat meningkat. Cara yang dapat dilakukan guru adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif. Penggunaan model pembelajaran kooperatif menyediakan alternatif dalam pembelajaran dan menawarkan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi serta partisipasi aktif siswa. Model pembelajaran kooperatif memerlukan pengarahan guru yang lebih baik dibandingkan dengan model lainnya, tetapi semua itu memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan mengungkapkan apa yang mereka pikirkan, mereka ketahui dan rasakan mengenai apa yang mereka pelajari. Selain itu ketika siswa belajar bersama dalam kelompok kecil, mereka saling membantu dan pada saat yang sama mengembangkan arah dan tanggung jawab pribadi atas pembelajaran mereka. Salah satu teknik pembelajaran dari model kooperatif yang memungkinkan siswa belajar secara optimal yaitu teknik pembelajaran make a match. Make a match merupakan teknik yang dapat mengembangkan keaktifan dan keterampilan siswa karena dalam teknik ini siswa terlibat langsung dalam pencarian informasi-informasi materi pembelajaran bahkan berperan juga dalam penyelesaian masalah yang ada dalam pembelajaran dengan menyenangkan secara berkelompok. Dengan kebersamaan itu, siswa juga diajarkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompok. Teknik make a match dapat menjadi pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi yang efektif. Interaksi efektif dalam kelompok kecil memacu siswa untuk mengetahui tentang dasar kerja berkelompok dan keterampilan berdiskusi. make a match memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam menentukan apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara mereka belajar. Oleh karena itu, dalam hal ini guru sebagai peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match dengan Media Kartu Kata dalam Peningkatan Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakreja 06 Tahun 2013. Pembelajaran yang baik disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan siswa kelas V. Arasteh

(dalam Mikarsa, Taufik, dan Prianto) (2008: 3.35) mengatakan bahwa anak usia 8-10 tahun merupakan masa dimana mereka ingin dapat diterima sebagai anggota dalam kelompok dan teman sebayanya, sehingga mereka akan menerima pola-pola yang ditetapkan kelompoknya, mereka akan merasa senang bila dihargai sebagai anggota kelompok. Dengan demikian, karakteristik siswa kelas V sekolah dasar sesuai dengan model match. Mengenai model pembelajaran make a match, Suprijono berpendapat halhal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan make a match adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu jawaban dari kartu pertanyaan (2012: 94). Sedangkan Lie (2008: 55); Huda (2012: 135) memberi batasan teknik make a match dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Penerapan make a macth di mulai dengan siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan dan bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Berdasarkan pernyataan dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik make a match adalah siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep dengan media kartu-kartu. Langkah-langkah teknik make a match, hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran make a match adalah menggunakan kartu-kartu. Posisikan kelas dalam bentuk huruf U. Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama pembawa kartu pertanyaan, kelompok kedua pembawa jawaban dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai. Jika kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kedua bertemu mencari pasangan jawabanpertanyaan yang cocok. Berikan waktu untuk berdiskusi kepada peserta didik. Hasil diskusi ditandai dengan pasanganpasangan antara anggota kelompok pembawa pertanyaan dan pembawa jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk menunjukkan jawaban kepada kelompok penilai. Setelah penilaian dilakukan kelompok penilai dipecah menjadi dua. Sebagian menjadi pembawa pertanyaan sebagian menjadi pembawa jawaban. Kelompok pertama yang sudah berpasangan menjadi kolomok penilai (Suprijono, 2012). Pendapat lain mengenai langkahlangkah teknik make a match menurut Lie, yaitu: Pertama, guru menyiapkan beberapa kartu kata yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes atau ujian); kedua, setiap siswa mendapat satu buah kartu; ketiga, setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (2008: 55). Berdasarkan langkah-langkah teknik make a match di atas, langkahlangkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (a) Guru menyiapkan materi pembelajaran, (b) Kelas dibentuk menjadi 3 kelompok heterogen yang terdiri dari kelompok pembawa pertanyaan, kelompok pembawa jawaban, dan kelompok penilai, (c) Guru menyiapkan kartu yang sesuai dengan tema atau topik untuk dibagikan kepada siswa agar dipikirkan jawaban atau pertanyaan dari kartu yang didapatkan, (d) Siswa mencari pasangannya masingmasing sesuai kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang dipegang, (e) Setelah satu babak mencari pasangan, kartu dikocok kembali agar siswa tidak mendapatkan kartu yang sama pada babak sebelumnya demikian seterusnya, (f) Siswa bersama guru membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata dalam meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Tambakreja 06 Kecamatan Kedungreja Tahun 2013? (b) Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata dapat meningkatkan

pembelajaran IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Tambakreja 06 Kecamatan Kedungreja Tahun 2013 (c) Apakah kendala dan solusi penggunaan model kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata dalam pembelajaran IPS pada siswa kels V di SD Negeri Tambakreja 06 Kecamatan Kedungreja Tahun 2013? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah: (a) Untuk mendeskripsikan penggunaan model match dengan media kartu kata dalam meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Tambakreja 06 Kecamatan Kedungreja Tahun 2013. (b) Untuk mendeskripsikan penggunaan model match dengan media kartu kata dapat meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Tambakreja 06 Kecamatan Kedungreja Tahun 2013. (c) Untuk mendeskripsikan kendala dan solusi penggunan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata dalam meningkatakan pembelajaran IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Tambakreja 06 Kecamatan Kedungreja Tahun 2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tambakreja 06, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tambakreja 06 tahun 2013 yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 8 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Oktober tahun 2012 sampai bulan Juni tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, teman sejawat, dan peneliti. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif komparatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan hasil hitung dari siklus satu dengan siklus selanjutnya. Analisis data kualitatif menggunakan model analisis dari Miles dan Huberman yang meliputi tiga langkah kegiatan analisis, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Iskandar, 2011: 75-77). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah pertama, Penggunaan model pembelajaran koopertif teknik make a match dengan media kartu kata dapat meningkatkan pembelajaran IPS ditandai dengan pencapaian 85%. Peningkatan pembelajaran IPS diikuti dengan adanya peningkatan hasil belajar dengan pencapain target 85% siswa memperoleh nilai KKM mata pelajaran IPS yaitu 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap perencanan peneliti menyusun skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik Make a Match dengan media kartu kata. Peneliti juga menyiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk pengamatan proses pembelajaran berupa lembar observasi, rating scale, pedoman wawancara dan tes. Peneliti melakukan pretes atau tes awal pada hari Jumat, tanggal 15 Februari 2013. Hasilnya sebagian besar siswa kelas V kurang menguasai pembelajaran IPS. Hal ini terbukti siswa yang mencapai nilai diatas atau sama dengan KKM yaitu 70 hanya 7 siswa, sedangkan siswa yang lain mendapatkan nilai di bawah 70, dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata kelas hanya 55,6. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tiap pertemuan, hasil akhir Siklus I-III adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil observasi pada Guru Langkah Siklus Rata- Pembela I II III rata jaran Ke-1 81,7% 85,8% 89,2% 85,6% Ke-2 83,3% 85,4% 87,5% 85,4% Ke-3 80,6% 84,7% 91,7% 85,7% Ke-4 83% 84,7% 87,5% 85,1% Ke-5 82,4% 84,7% 91,7% 86,3% Ke-6 84,7% 86,1% 86,8% 85,9% Berdasarkan tabel 1 Hasil observasi pada Guru penerapan teknik make a match dengan media kartu kata dapat dilihat bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Langkah ke-1 pada siklus I sebesar 81,7% meningkat pada siklus II menjadi 85,8% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 89,2% sehingga rata-rata langkah ke-1 sebesar 85,6%. Langkah ke-2 pada siklus I sebesar 83,3% meningkat pada siklus II menjadi 85,4% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 87,5% sehingga rata-rata langkah ke-2 sebesar 85,4%. Langkah ke-3 pada siklus I sebesar 80,6% meningkat pada siklus II menjadi 84,7% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 91,7% sehingga rata-rata langkah ke-3 sebesar 85,7%. Langkah ke-4 pada siklus I sebesar 83% meningkat pada siklus II menjadi 84,7% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 87,5% sehingga rata-rata langkah ke-4 sebesar 85,1%. Langkah ke-5 pada siklus I sebesar 82,4% meningkat pada siklus II menjadi 84,7% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 91,7% sehingga rata-rata langkah ke-5 sebesar 86,3%. Langkah ke-6 pada siklus I sebesar 84,7% meningkat pada siklus II menjadi 86,1% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 86,8% sehingga rata-rata langkah ke-1 sebesar 85,9%. Hal tersebut menandakan perbaikan-perbaikan yag dilakukan pada setiap siklusnya dapat dilaksanakan dengan baik. Tabel 2. Hasil observasi pada Siswa Langkah Siklus Rata- Pembela I II III rata jaran Ke-1 82,2% 86,7% 88,3% 85,7% Ke-2 84% 86,5% 88,5% 86,3% Ke-3 81,5% 84,7% 90,3% 85,5% Ke-4 83% 85,2% 86,6% 85% Ke-5 81,5% 87,5% 87,5% 85,5% Ke-6 84,7% 86,8% 86,1% 85,7% Berdasarkan tabel 2 Hasil observasi pada siswa penerapan teknik make a match dengan media kartu kata dapat dilihat bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Langkah ke-1 pada siklus I sebesar 82,2% meningkat pada siklus II menjadi 86,7% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 88,3% sehingga rata-rata langkah ke-1 sebesar 85,7%. Langkah ke-2 pada siklus I sebesar 84% meningkat pada siklus II menjadi 86,5% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 88,5% sehingga rata-rata langkah ke-2 sebesar 86,3%. Langkah ke-3 pada siklus I sebesar 81,5% meningkat pada siklus II menjadi 84,7% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 90,3% sehingga rata-rata langkah ke-3 sebesar 85,5%. Langkah ke-4 pada siklus I sebesar 83% meningkat pada siklus II menjadi 85,2% dan meningkat lagi pada siklus III sebesar 86,6% sehingga rata-rata langkah ke-4 sebesar 85%. Langkah ke-5 pada siklus I sebesar 81,5% meningkat pada siklus II menjadi 87,5% dan siklus III sebesar 87,5% sehingga rata-rata langkah ke-5 sebesar 85,5%. Langkah ke-6 pada siklus I sebesar 84,7% meningkat pada siklus II menjadi 86,8% dan menurun pada siklus III menjadi 86,1% sehingga rata-rata langkah ke-1 sebesar 85,7%. Hal tersebut menandakan perbaikan-perbaikan yag dilakukan pada setiap siklusnya dapat dilaksanakan dengan baik. Tabel 3. Penilaian Hasil Belajar S-I S-II S-III Nilai Tertinggi 100 100 100 Nilaia Terendah 50 30 70 Rerata 77,2 79,2 81,6 Siswa Tuntas 22 23 25

% 88 92 100 Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa mulai dari siklus I sampi siklus III mengalami peningkatan pada persentase ketuntasan, begitupun pada rata-rata nilai tes. Nilai rata-rata siklus I memperoleh 77,2 naik menjadi 79,2 pada siklus II, dan naik lagi menjadi 81,6 pada siklus III. Sedangkan persentase ketuntasan mencapai 88% pada siklus I, siklus II naik menjadi 92%, dan naik lagi pada siklus III menjadi 100%. Pembelajaran selama pelaksanaan tindakan berjalan dengan lancar. Siswa dapat menerima pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata dengan baik, hal ini terbukti pada hasil akhir pembelajaran di mana jumlah siswa tuntas terus meningkat. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan model match dengan media kartu kata sesuai skenario dan RPP dapat memaksimalkan proses belajar dan tercermin melalui tes hasil belajar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang penggunaan model match dengan media kartu kata dalam peningkatan pembelajaran IPS pada siswa kelas V yang telah dilaksanakan selama tiga siklus, dapat disimpulkan bahwa: (1) Langkah-langkah penggunaan model match dengan media kartu kata adalah sebagia berikut: (a) guru menyiapkan materi pembelajaran, (b) kelas dibentuk menjadi 3 kelompok heterogen, (c) guru menyiapkan kartu yang sesuai tema, (d) siswa mencari pasangannya, (e) kartu dikocok lagi setelah satu babak, (f) siswa bersama guru membuat kesimpulan. (2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata yang sesuai dengan langkah-langkah dan karakteristiknya, dapat meningkatkan pembelajaran IPS. (3) Kendala dalam penggunaan model match dengan media kartu kata adalah: (a) siswa bingung dengan langkah berikutnya, (b) siswa gaduh dalam penyerahan hasil penjodohan kartu kata, (c) siswa sulit dikendalikan oleh guru, (d) siswa tidak mau masuk kedalam kelompok, (e) siswa kurang menguasai materi, (f) waktu tidak efektif, (g) siswa bosan dengan materi yang banyak, (h) kurangnya rasa percaya diri. Adapun solusi dari kendala tersebut yaitu: (a) guru menjelaskan langkah pembelajaran lebih jelas, (b) memberi nomor urut kepada setiap anggota kelompok penilai, (c) guru menguasai kelas, (d) guru memberi arahan saling menghargai, (e) guru menjelaskan materi, (f) guru memperhatikan alokasi waktu, (g) memotivasi siswa gemar membaca, (h) memotivasi dan penguatan untuk lebih percaya diri. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dengan media kartu kata dapat meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri Tambakreja 06 Tahun 2013. DAFTAR PUSTAKA Lie, A. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia Huda. M. (2012). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Mikarsa, H.L, Taufik, A., Prianto, P.L. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Suprijono, A. (2012). Cooperative Learnin: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar