ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Studi Kasus di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). (Studi kasus di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar)

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS RISIKO USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum) VARIETAS PERMATA (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

ANALISIS PEMASARAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS HOT BEAUTY (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHATANI PADI ORGANIK (Suatu Kasus di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

PROFITABILITAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PISANG AYAM DI DESA AWE GEUTAH PAYA KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS USAHA PEMBIBITAN MANGLID

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA USAHATANI PADI SAWAH

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III KERANGKA PEMIKIRAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.)VARIETAS HOT BEAUTY (Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus di Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya)

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah usaha tani jagung Desa Semedo yang

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Ciamis) Oleh : Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 13 Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya dan penerimaan pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Ciamis, (2) Besarnya pendapatan pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, (3) Besarnya R/C pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey yang dilakukan di Desa Ciamis. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling), dari seluruh anggota populasi yang berjumlah 120 orang dan diambil responden sebanyak 30 orang (25 persen dari anggota populasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Besarnya biaya pada usahatani jahe di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis sebesar Rp 21.023.831,65 per hektar per satu kali Penerimaannya sebesar Rp 57.363.000,- per hektar per satu kali musim tanam, diperoleh dari hasil panen jahe sebesar 9.560,50 kilogram per hektar dengan harga Rp 6.000,- per kilogram. 2) Besarnya pendapatan pada usahatani jahe di Desa Ciamis adalah sebesar Rp 36.339.168,35 per hektar per satu kali 3) Besarnya R/C pada usahatani jahe di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis adalah sebesar 2,73. Artinya setiap pengeluaran Rp 1,00 maka petani jahe akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 2,73 sehingga petani jahe memperoleh keuntungan sebesar Rp 1,73. Dengan demikian usahatani jahe di Desa Ciamis menguntungkan untuk diusahakan. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris, ditandai adanya dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim penghujan, merupakan fenomena alam yang sangat menakjubkan, kelimpahan air untuk kehidupan semua makhluk hidup dapat dicurah disini. Matahari di musim kemarau mempunyai intensitas penyinaran lebih lama pada siang hari, dan dapat bersinar sepanjang tahun, sebagai penyalur energi penting untuk proses fotosintesa yang akan menghasilkan glukosa dan oksigen yang berguna bagi kehidupan manusia. Dan tanpa surya matahari mustahil kehidupan di bumi ini dapat berlangsung. Inilah kekayaan yang mampu menjadikan Indonesia sebagai negara agraris yang harus dikembangkan (Sukino, 2014). Pertanian merupakan salah satu sumber kehidupan dari masyarakat Indonesia, dengan lahan pertaniannya yang sangat luas dan masih belum tergarap sempurna memacu masyarakatnya untuk lebih dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut (Suratiyah, 2015). Tanaman jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan di Dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering, dan minyak atsiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor ke manca negara, maka peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu semakin sangat terbuka. Sebagai salah satu komoditas perkebunan yang sangat di butuhkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan rempah-rempah dan obat-obatan tradisional, sesungguhnya jahe mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik untuk dikembangkan (Setyawan, 2015). Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Berapa besarnya biaya dan penerimaan pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis? 2) Berapa besarnya pendapatan pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Ciamis? 3) Berapa besarnya R/C pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa 1

Ciamis? METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Penelitian survey adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang sosial, ekonomi, politik dari suatu kelompok maupun suatu daerah (Nazir, 2013). Operasionalisasi Variabel Agar mendapatkan persepsi dan penafsiran yang jelas terhadap variabel yang digunakan dalam variabel, perlu ada pembatasan istilah terhadap variabel yang diteliti, yaitu: 1. Jahe adalah salah satu jenis rempah rempah dan tanaman obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan obat obatan dan bumbu masakan. 2. Satu kali musim tanam jahe mulai dari pengolahan tanah sampai dengan panen selama 8 bulan. 3. Biaya produksi atau biaya total usahatani jahe adalah seluruh korbanan ekonomi yang dipergunakan untuk menghasilkan penerimaan dan diukur dalam satuan rupiah (Rp). Biaya terbagi dua macam: a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya produksi yang besar kecilnya tidak di pengaruhi oleh volume produksi dan hasilnya tidak habis dalam satu musim tanam, biaya tetap tersebut terdiri dari: PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak, dihitung dalam satuan rupih per satu kali Penyusutan alat yang digunakan dalam proses produksi dinilai dalam satuan rupiah per tahun (Rp tahun), selanjutnya dikonversikan ke dalam satu kali musim tanam penyusutan alat-alat ini dihitung dengan rumus sebagai berikut (Suratiyah, 2015). Nilai Beli Nilai Sisa Penyusutan Alat = Umur Ekonomis Nilai sisa merupakan nilai pada waktu alat itu sudah tidak dapat dipergunakan atau dianggap nol. Bunga modal biaya tetap dihitung dalam satuan rupiah (Rp per hektar per satu kali musim tanam) berdasarkan bunga bank yang berlaku pada saat penelitian dan dinilai dalam satuan rupiah per satu kali b. Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi dan habis dalam satu kali proses produksi, biaya variabel terdiri dari: Benih jahe yang digunakan, dihitung dalam satuan kilogram, dan dinyatakan dalam satuan rupiah perhektar per satu kali musim tanam. Pupuk yang digunakan, yaitu pupuk organik dan anorganik dihitung dalam satuan kilogram, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per satu kali Pestisida butiran yang digunakan, dihitung dalam satuan kilogram, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per satu kali Karung dihitung dalam satuan buah dan dinilai dalam satuan rupiah selama satu kali Upah tenaga kerja, yang digunakan dihitung Hari Kerja Setara Pria (HKSP) dihitung dalam satuan rupiah dalam satu kali Bunga modal biaya variabel dihitung dalam satuan rupiah (Rp per hektar per satu kali musim tanam) berdasarkan bunga bank yang berlaku pada saat penelitian dan dinilai dalam satuan rupiah per satu kali 4. produksi adalah banyaknya jahe yang dihasilkan per hektar per satu kali musim tanam, dan dinyatakan dalam satuan kilogram. 5. Harga jual produk adalah harga penjualan jahe yang diterima oleh petani yang dinyatakan dalam satuan rupiah per kilogram. 6. Penerimaan adalah jumlah hasil produksi dikalikan dengan harga satuan produksi total yang dinilai dalam satuan rupiah, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per satu kali proses produksi (Rp per hektar per satu kali musim tanam). 7. Pendapatan adalah pendapatan bersih (keuntungan) merupakan selisih antara penerimaan dan biaya total usaha, diukur dalam satuan rupiah (Rp). 8. R/C adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya produksi. 2

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi : 1. Data primer diperoleh secara melalui pengamatan langsung di lapangan (observasi) dan wawancara dengan petani yang membudidayakan tanaman jahe dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan; 2. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, petugas penyuluh lapangan (PPL), Dinas Pertanian, BP4K, BP3K, BPS, dan instansi lain yang berkaitan dengan penelitian. Teknik Penarikan Sampel petani yang dijadikan responden diambil sebanyak 30 orang petani, yaitu 25 % dari jumlah anggota populasi 120 orang dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Rancangan Analisis Data Rancangan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Analisis Biaya Menurut Suratiyah (2015) untuk menghitung besarnya biaya total (Total Cost) diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed Cost/ FC) dengan biaya variabel (Variable Cost) dengan rumus: TC = FC + VC TC = Total Cost (Biaya Total) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap Total) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) 2. Analisis Penerimaan Menurut Suratiyah (2015) secara umum perhitungan penerimaan total (Total Revenue/ TR) adalah perkalian antara jumlah produksi (Y) dengan harga jual (Py) dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: TR = Py. Y TR = Total Revenue (Penerimaan Total) Py = Harga produk Y = produksi 3. Analisis Pendapatan Menurut Suratiyah (2015) pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan biaya total (TC) dan dinyatakan dengan rumus: I = TR TC I = Income (Pendapatan) TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) 4. Analisis R/C Menurut Suratiyah (2015), R/C adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya total. R/C = Penerimaan Total (TR) Biaya Total (TC) Revenue = Besarnya penerimaan yang diperoleh Cost = Besarnya biaya yang dikeluarkan Ada tiga kriteria dalam perhitungannya, yaitu: a. Apabila R/C > 1 artinya usahatani tersebut menguntungkan. b. Apabila R/C = 1 artinya usahatani tersebut impas. c. Apabila R/C < 1 artinya usahatani tersebut rugi. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Kertajaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. 1. Tahap persiapan, yaitu survey pendahuluan, penyusunan dan penulisan Usulan Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016. 2. Tahap pengumpulan data dari lapangan, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan pada bulan April 2016. 3. Tahapan pengolahan dan analisis data, serta penulisan Skripsi dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai dengan selesai. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah petani jahe yang berada di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Identitas responden meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan pengalaman usahatani. 1. Umur Responden Umur adalah faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam melakukan suatu kegiatan usahatani dan juga akan berpengaruh terhadap fisik dalam bekerja dan cara berfikir. Umur responden di Desa Kertajaya berkisar 36 55 tahun. Dengan demikian seluruh responden berada pada kisaran umur produktif. 2. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan peranannya cukup tinggi terhadap seseorang dalam melakukan kegiatan usaha, tapi pengalaman berusaha juga sangat tinggi peranannya, karena tingkat pendidikan dan pengalaman berusaha dapat mempengaruhi seseorang dalam menerima dan melaksanakan halhal yang baru. Pada umumnya tingkat pendidikan formal yang dicapai oleh responden di Desa Kertajaya sebagian besar tamatan SD (Sekolah 3

Dasar). Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan petani jahe pada Tabel 1. Tabel 1. Tingkat Pendidikan Petani Jahe N o Tingkat Pendidikan (orang) Presentase (%) 1 SD (Sekolah Dasar) 19 63,33 2 SMP (Sekolah 7 23,33 Menengah Pertama) 3 SLTA (Sekolah 4 13,34 Lanjutan Tingkat Atas) 30 100,00 Tabel 1 menunjukkan, bahwa tingkat pendidikan responden umumnya adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 19 responden, sedangkan yang lainnya yaitu tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebanyak 7 responden, tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 4 responden. 3. Pengalaman Berusaha Responden Untuk mengetahui pengalaman berusaha responden dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pengalaman Responden dalam Melakukan Usahatani Jahe No Pengalaman Berusaha (tahun) (orang) Presentase (%) 1 <5 18 60,00 2 5 12 40,00 30 100,00 Tabel 2 menunjukkan, bahwa pengalaman responden dalam usahatani jahe di Desa Kertajaya sebagian besar lebih dari sama dengan 5 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau 40,00 persen dan yang kurang dari 5 tahun sebanyak 18 orang atau 60,00 persen. 4. Tanggungan Keluarga Responden Responden di Desa Kertajaya seluruhnya sudah berkeluarga dan mempunyai tanggungan keluarga, jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki responden berkisar antara 1 sampai 4 orang. Selengkapnya data mengenai tanggungan keluarga responden dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Tanggungan Keluarga pada Petani Jahe No Tanggungan Keluarga (Orang) (orang) Presentase (%) 1 <3 16 53,30 2 3 5 14 46,70 30 100,00 Tabel 3 menunjukkan, menunjukkan bahwa pada umumnya responden memiliki tanggungan keluarga sebanyak 3 5 orang atau 46,70 persen. 5. Analisis Usahatani Jahe di Desa Kertajaya Analisis Biaya 1) Biaya Tetap Biaya tetap yang dihitung dalam usahatani jahe di Desa Kertajaya meliputi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), penyusutan alat dan bunga modal. Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan masingmasing responden berbeda-beda. Pajak bumi dan bangunan tergantung dari luas lahan yang digunakan. Biaya yang dikeluarkan untuk pajak bumi dan bangunan pada usahatani jahe di Desa Kertajaya sebesar Rp 83.965,12 per hektar per satu kali Biaya penyusutan alat dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya alat pertanian yang digunakan dan dimiliki petani dalam usahatani jahe tersebut. Jenis alat yang digunakan meliputi : cangkul, sabit, parang, kored, dan garpu. Penyusutan alat pada usahatani jahe di Desa Kertajaya yaitu sebesar Rp 104.311,23 per hektar per satu kali 2) Biaya Variabel Biaya variabel yang dihitung dalam penelitian ini meliputi upah tenaga kerja, bibit jahe, pupuk organik berupa kotoran ayam, Pupuk Urea, Pupuk Phonska, insektisida butiran (furadan), karung dan bunga modal biaya variabel. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa besarnya biaya variabel yang dikeluarkan petani jahe sebesar Rp 20.805.431,08 per hektar per satu kali Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. 4

Tabel 4. Rata-rata Biaya pada Usahatani Jahe per Hektar per Satu Kali Musim Tanam Komponen Biaya Presentase (%) A. Biaya Tetap - PBB - Penyusutan Alat - Bunga Modal Tetap 83.965,12 104.331,23 30.124,22 0,40 0,50 0,15 B. Biaya Variabel - Benih Jahe - Pupuk Organik (Kotoran Ayam) - Pupuk Urea - Pupuk Phonska - Insektisida Butiran (furadan) - Karung - Tenaga Kerja - Bunga Modal Variabel 218.400,57 4.889.158,45 5.862.987,11 569.340,41 1.146.095,53 102.350,27 478.392,72 4.887.391,96 2.869.714,63 23,26 27,88 2,70 5,45 0,48 2,28 23,25 13,65 20.805.431,08 21.023.831,65 100,00 Tabel 4 menunjukkan bahwa besarnya biaya pada usahatani jahe adalah sebesar Rp 21.023.831,65 terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 218.400,57 dan biaya variabel sebesar Rp 20.805.431,08 per hektar per satu kali 6. Analisis Pendapatan Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan, sedangkan penerimaan merupakan hasil perkalian antara harga jual jahe dengan banyaknya jahe yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian harga jual jahe pada saat penelitian adalah Rp 6.000,- per kilogram, sedangkan produksi jahe yang dihasilkan per hektar per satu kali musim tanam sebesar 9.560,50 kilogram, sehingga didapat penerimaan sebesar Rp 57.363.000,- dengan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 21.023.831,65 sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp 36.339.168,35 per hektar per satu kali musim tanam. 7. Analisis R/C R/C (Revenue Cost Ratio) diketahui dengan cara pembagian antara penerimaan dengan biaya total. Penerimaan sebesar Rp 57.363.000,- dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 21.023.831,65. Berdasarkan penelitian diketahui R/C sebesar 2,73 artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 maka petani jahe akan mendapat penerimaan sebesar Rp 2.73 sehingga petani jahe memperoleh keuntungan sebesar Rp 1,73. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan: 1) Besarnya biaya pada usahatani jahe di Desa Ciamis sebesar Rp 21.023.831,65 per hektar per satu kali Sedangkan penerimaannya adalah sebesar Rp 57.363.000,- per hektar per satu kali musim tanam, diperoleh dari hasil panen jahe sebanyak 9.560,50 kilogram dengan harga Rp 6.000,- per kilogram. 2) Besarnya pendapatan pada usahatani jahe di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis adalah sebesar Rp 36.339.168,35 per hektar per satu kali musim tanam. 3) Besarnya R/C pada usahatani jahe di Desa Ciamis adalah sebesar 2,73. Setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 maka petani jahe akan mendapat penerimaan sebesar Rp 2,73 sehingga petani jahe memperoleh keuntungan sebesar Rp 1,73. Dengan demikian usahatani jahe di Desa Ciamis menguntungkan untuk diusahakan. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka Penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 5

1. Petani hendaknya mengikuti anjuran dari Dinas Pertanian dalam hal pupuk maupun perawatan agar hasilnya bisa lebih maksimal. 2. Penanganan hama dan penyakit pada tanaman tahe harus sesuai dengan anjuran Dinas Pertanian. 3. Kegiatan usahatani jahe di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan, karena usahatani yang dilaksanakan dapat memberikan keuntungan. Widya, Y, C. 2014. Pedoman Bertanam Jahe. Cetakan 3. Tim Bina Karya Tani. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Anjayani, E. dan Haryanto. 2009. Geografi untuk Kelas X SMA/MA. Cempaka Putih Jakarta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Balkis, S. 2015. Pengelolaan Usahatani Jahe Putih di Kelurahan Sempaja Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Jurnal Agrifor Volume xiv Nomor 1. Universitas Mulamarwan Samarinda. Kalimantan Timur. BP3K Kecamatan Panawangan. 2015. Luas Areal Tanam, Luas Areal Menghasilkan, Produksi, dan Produktivitas di Kecamatan Panawangan. BP3K Kecamatan Panawangan, Panawangan.. 2015. Data Curah Hujan Tahun 2006-2015. BP3K Kecamatan Panawangan, Panawangan. Carter, W. K. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 14 Salemba Empat. Jakarta. Desa Kertajaya. 2015. Monografi Desa Kertajaya. Panawangan. Ciamis. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis. 2015. Luas Areal dan Produksi, dan Produktivitasdi Kabupaten Ciamis. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis. Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Andi, Yogyakarta. Nazir, M. 2013. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Rahim dan Hastuti, 2008. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta. Setyawan, B. 2015. Peluang Usaha Budidaya Jahe. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Sukino, 2014. Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani Terobosan Menanggulangi Kemiskinan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Edisi 2. ITB. Bandung. 6

7