PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI

GAMBARAN STATUS BESI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

1 Felix E. Suyatno 2 Linda W. A. Rotty 2 Emma S. Moeis.

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2007) dan Burden of Disease, penyakit ginjal dan saluran kemih telah

Hubungan Kejadian Anemia dengan Penyakit Ginjal Kronik pada Pasien yang Dirawat di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr M Djamil Padang Tahun 2010.

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisa pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah salah satu penyakit dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 15,2%, prevalensi PGK pada stadium 1-3 meningkat menjadi 6,5 % dan

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

PREVALENSI DAN JENIS ANEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

Manado

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP


GAMBARAN JENIS ANEMIA MENGGUNAKAN MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN (MCH) PADA GAGAL GINJAL KRONIK

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang bersifat progresif dan irreversibel yang menyebabkan ginjal kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat progresif dan irreversible. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

Hubungan anemia dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis reguler

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

BAB I PENDAHULUAN. atau fungsi ginjal yang berlangsung 3 bulan dengan atau tanpa disertai

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI... ABSTRAK... ABSTRACK... v KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

PERSENTASE KEBERHASILAN OPERASI CIMINO DAN AV-SHUNT CUBITI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUP PROF KANDOU PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013

HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD DR.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dunia sehingga diperlukan penanganan dan pencegahan yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan

NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS MENGENAI GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

Korelasi Kadar Albumin dengan Indeks Massa Tubuh pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 1990, penyakit ginjal kronik merupakan penyakit ke-27 di

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

Gambaran hasil produk kalsium dan fosfor pada pasien penyakit ginjal kronik stadium V di Ruang Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D.

PERUBAHAN KADAR UREUM DAN KREATININ SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL DI RSUD. DR. PIRNGADI. Oleh: PREVISHA KALIAHPAN

GAMBARAN BERAT JENIS DAN GLUKOSA PADA URIN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE SEPTEMBER NOVEMBER 2014

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015:

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

GAMBARAN ANEMIA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI BLU. RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU. Dwifrista Vani Pali 2. Emma Sy. Moeis 3. Linda W. A.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BEBERAPA FAKTOR RISIKO PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD W.Z. YOHANNES KUPANG PERIODE LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

KORELASI ANTARA PENURUNAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN BERATNYA ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD DR. SAYYIDIMAN MAGETAN SKRIPSI

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ginjal. Dari data American Heart Association tahun 2013 menyebutkan bahwa di

Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN, KADAR ALBUMIN, KADAR KREATININ DAN STATUS PEMBAYARAN DENGAN KEMATIAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DR.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. progresif dan lambat, serta berlangsung dalam beberapa tahun. Gagal ginjal

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

Kata kunci: Prevalensi,Anemia, Anemia defisiensi besi, bayi berat lahir rendah, Hb.

BAB I PENDAHULUAN. Acute kidney injury (AKI) telah menjadi masalah kesehatan global di seluruh

Transkripsi:

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI Ni Made Evitasari Dwitarini 1, Sianny Herawati 2, A.A.Ngurah Subawa 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2 Bagian Patologi Klinik RSUP Sanglah Bali ABSTRAK Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan penyakit penurunan fungsi ginjal untuk ekskresi sisa metabolisme dan menyeimbangkan cairan tubuh. Anemia sering ditemukan pada pasien PGK dengan prevalensi dan keparahan sebanding dengan keparahan PGK. Anemia pada PGK berkaitan dengan peningkatan morbiditas dan penurunan kualitas hidup. Hemodialisis rutin dilakukan sebagai terapi pengganti fungsi ginjal pada penderita gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK di RSUP Sanglah Bali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dan teknik consecutive sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 76 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data diambil dan dicatat dari rekam medis pasien PGK di RSUP Sanglah Bali periode 1 Januari 2014-31 Desember 2016. Uji statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan data berdistribusi normal, dimana nilai p sebelum hemodialisis adalah 0,752 dan nilai p sesudah hemodialisis adalah 0,498. Uji t berpasangan didapatkan nilai p=0,018 (p<0,05), dengan rerata sebelum hemodialisis adalah 9,0195 sedangkan rerata sesudah hemodialisis adalah 9,4141. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK, dimana kadar hemoglobin sesudah hemodialisis lebih tinggi daripada kadar hemoglobin sebelum hemodialisis. Kata Kunci: Penyakit Ginjal Kronis, Hemoglobin, Hemodialisis ABSTRACT Chronic kidney disease (CKD) is a disease of decreased kidney function for excretion of metabolic waste and balance the body fluids. Anemia is common in patients with CKD prevalence and severity is proportional to the severity of CKD. Anemia in CKD associated with increased morbidity and decreased quality of life. Hemodialysis is routinely done as a replacement therapy of kidney function in renal failure. The purpose of this study was to determine differences in hemoglobin levels before and after hemodialysis in patients with CKD in Bali Sanglah Hospital. This study used crosssectional analytic study using secondary data and consecutive sampling technique. The sample was 76 patients met the inclusion and exclusion criteria. Data taken and recorded from medical records of patients with CKD at Sanglah Hospital in Bali from 1 January 2014 to 31 December 2016. Statistical test using Kolmogorov-Smirnov test showed normal distribution of data, where the p-value before hemodialysis was 0.752 and p value after hemodialysis was 0.498. P value of paired t test was 0.018 (p <0.05), with mean before hemodialysis was 9.0195 and mean after hemodialysis was 9.4141. The results of this study showed that there were significant differences in hemoglobin 56

levels before and after hemodialysis in patients with CKD, which hemoglobin levels after hemodialysis were higher than hemoglobin levels before hemodialysis. Keywords: Chronic Kidney Disease, Hemoglobin, Hemodialysis PENDAHULUAN Penyakit ginjal kronis (PGK) adalah penyakit penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) 60 ml/min/1,73 m 2 selama 3 bulan. Penyakit ini terjadi secara progresif dan ireversibel. 1 Tahun 2006, PGK menempati urutan ke sembilan penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat. 2 Di Indonesia, diperkirakan insiden PGK berkisar 100-150 per satu juta penduduk dan prevalensinya sekitar 200-250 per satu juta penduduk pada tahun 2005. 3 Menurut World Health Organization (WHO), antara tahun 1995-2025 diperkirakan akan terjadi peningkatan pasien dengan penyakit ginjal sebesar 41,4% di Indonesia. 4 Anemia sering terjadi pada pasien PGK dengan prevalensi dan keparahan meningkat sesuai dengan peningkatan keparahan penyakit. 5,6 Prevalensi anemia pada PGK yaitu 8.4% pada stadium 1, 12.2% pada stadium 2, 17.4% pada stadium 3, 50.3% pada stadium 4, dan 53.4% pada stadium 5. 5 Beberapa penyebab anemia pada PGK antara lain penurunan produksi eritropoietin, defisiensi besi, pemendekan umur sel darah merah, anemia akibat toksik uremia, inflamasi, atau perdarahan. 4,7 Proses inflamasi dan peningkatan CRP ditemukan pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis rutin. 8 Anemia pada pasien PGK berkaitan dengan terjadinya kelelahan, penurunan kemampuan tubuh, kualitas hidup buruk, peningkatan insiden infark miokard, gagal hati, dan peningkatan indeks massa ventrikular kiri. Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengobati anemia dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, mengurangi angka kematian dan kesakitan, serta memperbaiki prognosis pada pasien PGK. 9 Hemodialisis merupakan salah satu terapi yang rutin dilakukan pada pasien PGK stadium V atau gagal ginjal kronis (GGK). Hemodialisis dapat menggantikan fungsi ginjal untuk mempertahankan cairan, elektrolit, dan membuang sisa-sisa metabolisme dari tubuhnya sehingga dapat memperpanjang umur pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien. 1 Tingginya prevalensi anemia serta 57

banyaknya dampak yang ditimbulkan dari anemia pada pasien PGK, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK stadium V. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui adanya perbedaan kadar hemoglobin pada pasien PGK sebelum dan sesudah hemodialisis. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali pada bulan Februari-September 2016. Sampel yang digunakan adalah pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUP Sanglah Denpasar Bali periode 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2016 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 76 pasien. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebelum menjalani hemodialisis dan sesudah menjalani hemodialisis, sedangkan variabel tergantung adalah kadar hemoglobin. Penelitian menggunakan data sekunder dari rekam medis dan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS 21 mencari uji normalitas dengan uji Kologorov-Smirnov dan beda rerata paired t-test. HASIL Pasien PGK yang berkunjung ke RSUP Sanglah Denpasar Bali periode 01 Januari 2014 hingga 31 Desember 2016 sebanyak 776 pasien. Kemudian dipilih pasien yang memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi yang telah ditentukan, yaitu didapatkan 76 pasien yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 1. Distribusi pasien PGK berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Jumlah Persentase Kelamin (N) (%) Laki-laki 44 57.9 Perempuan 32 42.1 Total 76 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pasien PGK di RSUP Sanglah Bali pada periode 2014-2016 yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 76 pasien dengan rincian 44 penderita laki-laki (57.9%) dan 32 penderita perempuan (42.1%). 58

Tabel 2. Distribusi pasien PGK berdasarkan Umur Umur Jumlah (N) Persentase (%) <40 tahun 16 21.1 40 tahun 60 78.9 Total 76 100 Berdasarkan Tabel 2 didapatkan persentase subjek penelitian dengan umur <40 tahun adalah sebesar 21,1% (16 pasien) sedangkan subjek penelitian dengan umur 40 tahun adalah sebesar 78,9% (60 pasien). Tabel 3. Distribusi Kadar Hemoglobin Sebelum Hemodialisis pada Pasien PGK Kadar Hemoglobin (g/dl) Sebelum hemodialisis Sesudah hemodialisis Rerata 9,0195 9,4141 Simpang Baku 2,6179 1,88895 Tabel 4. Beda Rerata Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Hemodialisis pada Pasien PGK HbPre- HbPost Uji T Berpasangan Beda Rerata Nilai p -.39461.018 Berdasarkan Tabel 3 didapatkan rata-rata kadar hemoglobin sebelum hemodialisis adalah 9.0195 g/dl sedangkan rata-rata kadar hemoglobin sesudah hemodialisis adalah 9.4141 g/dl. Hasil uji statistik kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis dengan paired t test diketahui bahwa nilai p sebesar 0,018 atau p<0,05, maka didapatkan hasil yang bermakna dan hipotesis penelitian diterima. Hasil ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar hemoglobin sebelum dan sesudah dilakukan hemodialisis pada pasien PGK di RSUP Sanglah Bali. Perbedaan rerata kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis adalah -0,39461. Rerata kadar hemoglobin sebelum hemodialisis lebih rendah dibandingkan dengan rerata kadar hemoglobin setelah hemodialisis. DISKUSI Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK di RSUP Sanglah Denpasar Bali. Rerata jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, kadar 59

MCH, kadar MCHC, dan kadar RDW menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pada pasien gagal ginjal pasca hemodialisis jika dibandingkan dengan kadar sebelum hemodialisis. Peningkatan jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan kadar hematokrit sesudah hemodialisis dijelaskan bahwa sebelum hemodialisis, pasien biasanya mengalami hipervolemia, dimana pada pasien gagal ginjal mengalami penurunan fungsi ekskresi cairan dan sodium. Peningkatan jumlah cairan ini akan menyebabkan dilusi sehingga jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan kadar hematokrit menjadi lebih rendah. 10 Menurut Steffansson (2011), pada pasien PGK yang menjalani dialisis ditemukan perbaikan eritropoiesis yang signifikan. Hal ini dikarenakan pembuangan toksin uremik supressor eritroid saat proses dialisis. 11 Penelitian Richardson dkk (2007) juga menunjukkan terjadinya peningkatan hemoglobin yang signifikan dalam 6 bulan pertama setelah memulai hemodialisis. Pada pasien gagal ginjal, resistensi eritropoietin dikaitkan dengan terjadinya inflamasi. Inflamasi berperan penting terjadinya hiporesponsif dari erythropoiesis-stimulating agents (ESA). Sitokin proinflamasi, seperti interleukin-1, interleukin-6, interleukin- 10, interferon-c, dan tumor necrosis factor-a akan menghambat pertumbuhan sel prekursor eritroid dan menurunkan regulasi pengeluaran EPO reseptor mrna. 12 Frekuensi dialisis yang rutin akan berefek pada proses inflamasi pada pasien gagal ginjal. Semakin sering dialisis akan menurunkan kadar IL-6 plasma dan kebutuhan eritropoietin eksogen. Mekanisme penurunan kebutuhan eritropoietin eksogen ini dikarenakan oleh kontrol inflamasi yang lebih baik, yang bermanifestasi dengan penurunan kadar IL-6 plasma. 13 Penelitian yang dilakukan Ayesh dkk (2014) menunjukkan bahwa ratarata hemoglobin meningkat signifikan pada pasien dengan hemodialisis yang adekuat dibandingkan dengan pasien hemodialisis yang tidak adekuat. Ratarata kadar eritropoietin stimulating agent (ESA) lebih rendah pada pasien dengan hemodialisis yang adekuat dibandingkan dengan pasien hemodialisis yang tidak adekuat. Hemodialisis yang adekuat berperan penting dalam memperbaiki anemia pada pasien gagal ginjal dengan 60

meningkatkan aktivitas eritrosit glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD). Eritrosit G6PD merupakan enzim utama pada hexose monophosphate shunt (HMP). HMP berperan signifikan pada reaksi antioksidan sel darah merah. Jika terjadi penurunan aktivitas G6PD akan menyebabkan terjadinya hemolisis, yang berperan dalam patogenesis terjadinya anemia pada pasien gagal ginjal. Hemodialisis tanpa pemberian ESA, dapat memperbaiki anemia. Ini menunjukkan bahwa hemodialisis memperbaiki stress oksidatif dan membuang molekul-molekul yang menghambat eritropoiesis dan aktivitas eritrosit G6PD. 14 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perbedaan bermakna kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien PGK di RSUP Sanglah Denpasar Bali, dimana kadar hemoglobin sesudah hemodialisis lebih tinggi daripada kadar hemoglobin sebelum hemodialisis. DAFTAR PUSTAKA 1. National Kidney Foundation.2015. About Chronic Kidney Disease. Tersedia di: https://www.kidney.org/kidneydise ase/aboutckd [Diakses tanggal 4 Desember 2015]. 2. Arora, Pradeep. 2015. Chronic Kidney Disease. Tersedia di: http://emedicine.medscape.com/arti cle/238798-overview [Diaskes tanggal 4 Desember 2015]. 3. Pali, Dwifrista V., Emma Sy. Moeis & Linda W. A. Rotty. 2012. Gambaran Anemia pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik DI BLU. RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU. Universitas Sam Ratulangi, 4. Patambo, Kurniawan K., Linda W. A. Rotty & Stella Palar. Gambaran Status Besi pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Jurnal e-clinic (ecl), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014. 5. Stauffer ME, Fan T (2014) Prevalence of Anemia in Chronic Kidney Disease in the United States. PLoS ONE 9(1): e84943. doi:10.1371/ journal pone.0084943. 6. Suhardjono. 2014. Ilmu Penyakit Dalam:Hemodialisis; Prinsip Dasar dan Pemakaian Kliniknya. Jakarta Pusat: Interna Publishing. 61

7. Babitt, Jodie L and Herbert Y. Lin. 2012. Mechanisms of Anemia in CKD. Journal of the American Society of Nephrology 23: 1631 1634, Tersedia di www.jasn.org [Diakses tanggal 4 Desember 2015]. 8. Suega K.. Role of Hepcidin in Mechanism of Anemia Chronic Disease Patients. Bali Med J. 2014; 3(2):89-96. 9. Dmitrieva, Olga. Association of anaemia in primary care patients with chronic kidney disease: cross sectional study of quality improvement in chronic kidney disease (QICKD) trial data. BMC Nephrology 2013, 14:24 10. Alghythan AK and Alsaeed AH. Hematological changes before and after hemodialysis. Scientific Research and Essays Vol. 7(4), pp. 490-497, 30 January, 2012. Available online at http://www.academicjournals.org/s RE 11. Stefánsson, BV. 2011. Studies on Treatment of Renal Anemia in Patients on Chronic Hemodialysis. University of Gothenburg, Sweden 12. Richardson D, Hodsman A, van Schalkwyk D, Tomson C, Warwick G. Management of anaemia in haemodialysis and peritoneal dialysis patients (chapter 8). Nephrol Dial Transplant 2007;22 Suppl 7:vii78-104. 13. Hamlett L and Haragsim L. 2007. Quotidian hemodialysis and inflammation associated with chronic kidney disease. Adv Chronic Kidney Dis. Jul;14(3):e35-42. 14. Ayesh (Haj Yousef), M.H., Bataineh, A., Elamin, E. et al. BMC Nephrol (2014) 15: 155. doi:10.1186/1471-2369-15-155 62