HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU Agus Rianto 1, Drs.Slamet, M.Kes,AIFO 2, Drs. Yuherdi, S.Pd 3. PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract Type of this research is the correlation that aims to determine whether there is a relationship back muscle spasticity with accuracy smash the men's volleyball team sports education university student riau. Measurement data collected through measurement of back muscle spasticity relationship with accuracy smash the men's volleyball team sports education university student riau made in the number of samples in this study of 16 people this sampling method is subject kerenakan total sampling at less than 100 people The instrument in this research is measure flexibility of test. With smash acuration used sit anreadc the test of acuration smash decision mark as smash target. Ther the data wim with statistic, before the data has whim has do normality test used lilipfors test in significant. The hipothesys is not significant between flexibility mascle and smash acuration in the team volley ball boy students of university of riau. The analisis of the data, the coeficien correlation is r=0,063 where is the meaning test with the test t= 0,236 and has get is its meaning< t table ( 0,23 < 1,761 ) and then ho is received and ha is ri ject. In this result of the research is the resolution in this research is not to get the significant relation ship between flexibility mascle with smash acuration at volley ball boy team in the sport students university of riau. Keyword :the relation ship between flexibility of muscle with the smash acuration 1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau,Nim 0905120853, Alamat; Jln. harapan Rumbai. 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga. 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga. 1
A.PENDAHULUAN Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga beregu bola besar yang sudah dikenal sejak abad pertengahan terutama di negara italia dan jerman. Namun, pada masa itu masth dikenal dengan nama fãustball yang dimainkan dengan peraturan yang sangat berbeda dengan peraturan bola voli masa kini baik dan peraturan permainan maupun sistem poin dalam permainan bola voli itu sendiri. Kemudian pada tahun 1895 seorang guru pendidikan jasmani yang berasal dan kota Holyoko negara bagian Massachusettes, Amerika serikat yang bernama, Wiliam G Morgan, mencoba permainan semacamnya, yang mana hingga saat mi beliau dikenal sebagai penemu permainan bola voli modern yang kemudian berkembang pesat diberbagai belahan dunia dimulai dan amerika latin, eropa dan asia, yang kemudian menjadi salah sam cabang olahraga yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, baik dalam lingkungan sekolah, pemerintah dan swasta. Organisasi bola voli di indonesia terbentuk atas prakarsa Ikatan Bola Voli Surabaya ( IBVOS ) dan Persatuan Bola Voli Indonesia Jakarta (PERVID). Pada tanggal 22 januari 1955, beberapa tokoh bola voli indonesia mengadakan rapat koordinasi guna menyusun pengurus dan organisasi bola voli indonesia di stadion Ikada, yang mana Rapat tersebut menghasilkan sebuah keputusan, yaitu dibentuknya sebuah organisasi bola voli nasional yang diberi nama Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI ), yang mengangkat W.J Latumenten sebagai ketua untuk pertama kalinya dengan masa jabatan selama lima tahun dimulai pada tahun 1955-1960. Seiring dengan perkembangannya, permainan bola voli banyak mengalami perubahanperubahan baik dalam hal peraturan maupun teknik permainan itu sendiri. Dan olahraga bola voli pada saat sekarang ini bukan hanya merupakan olahraga yang bersifat rekreasi saja melainkan sudah merupakan olahraga prestasi sehingga banyak orang yang berminat untuk mengikuti olahraga bola voli. Seperti yang dikatakan Suharno (1985: 12) bahwa ciri-ciri olahraga bola voli abad 21 tidak hanya merupakan olahraga yang bersifat rekreasi, sekedar alat untuk meningkatkan kesehatan jasmani saja, melainkan sudah menuntut kualitas yang setinggitingginya. OIeh karena itu dalam permainan bola voli pemain dituntut untuk dapat menguasai teknik dan taktik bermain yang lebih baik, disamping harus menguasai kondisi fisik yang menjadi faktor pendukung seperti: kekuatan (strength ), tenaga (power), kelenturan (flexibility), daya tahan ( endurance), kecepatan ( speed), dengan baik dan maksimal pula, Perkembangan kualitas teknik permainan bola voli juga mengacu pada penguasaan teknik dasar pada awalnya. Teknik dasar ini erat kaitannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Karena itu, penguasaan teknik dasar dalam permainan bola you menjadi sangat penting dan sudah semestiya mendapat perhatian khusus dalam usaha meningkatkan kualitas permainan.adapun Keterampilan dasar individual dalam permainan bola voli meliputi passing bawah, passing atas, servis atas, servis bawah, melakukan smash dan block. Namun demikian juga harus didukung dengan unsur penunjang lain yang juga sangat penting dalam permainan bola voli yaitu, kekuatan, kecepatan, kelentuan, koordinasi, kelincahan dan daya ledak. Unsur-unsur tersebut sangat dibuthhan oleh seorang pemain bola you, bukan hanya dalam melakukan gerakan passing,servis dan block saja, akan tetapi dibutuhkan dalam melakukan 2
smash. karena dalam pelaksanaanya smash merupakan tekhnik yang harus diutamakan mengingat smash adalah senjata yang ampuh dalam memenangkan setiap rally dan menghasilkan angka. Namun tentunya smash yang dimaksud hrus dilakukan dengan baik dan sempurna, kuat tajam dan terarah oleh kama itu unsuru nsur pendukung diatas sangat dibutuhkan. Dan beberapa hal diatas, sangat penting kiranya bagi atlit dalarn penguasaan berbagai teknik dasar tidak terkecuali dalam melakukan smash. Ada beberapa komponen yang berperan didalamnya yaitu, power otot, kekuatan oot, kecepatan, kelenturan, eksplasive power dan juga timing, yang juga cukup berpengaruh dalam menentukan hasil smash dalam permainan bola voli. Menurut Dieter Beuteistahl (1978 :12) bahwa, timing merupakan saat memukul bola itu, cepat, tepat atau lambat termasuk didalamnya kecepatan dan posisi pemain. Oleh karena itu timing juga merupakan komponen yang turut menentukan bagus tidaknya hasil smash yang di lakukan. Namun, kelenturan juga termasuk komponen pendukung yang juga merupakan modal dasar yang dibutuhkan oleh seorang atlit untuk dapat melakukan smash secara baik dan sempurna. Oleh sebab itu kelenturan sangat besar pengaruhnya terhadap kemampian atlit bola voli dalam melakukan smash. Karena kelenturan merupakan komponen yang juga turut menentukan keras atau lemahnya hasil smash yang dilakukan, jika seseorang memiliki kelenturan yang baik diperkirakan smash yang dilakukan açan tajam dan sulit untuk dikendalikan oleh lawan namun sebaliknya jika kelenturan kurang baik maka bola akan diperkirakan smash yang dihasilkan bisa jadi lemah dan mudah diantisipasi oleh lawan atau bahkan tidak melewati net dan jatuh ke lapangan sendiri, dan salah satu yang juga berpengaruh adalah kelenturan otot punggung. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada team bola you putra Mahasiswa Pendidikan olabraga Universitas Riau sudah mengadakan pembinaan. Selain diberikan jadwal latihan rutin team bola voli putra diberikan materi tentang bola voli. Pemberian materi bertujuan agar team bola voli putra mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas untuk mencapai prestasi. Prestasi dalam olahraga bola voli dapat diraih apabila sebuah team dapat memenangkan suatu pertandingan, salah satu cara untuk memenangkan suatu pertandingan adalah dengan melakukan smash. Masalah yang ditemui pada team bola voli putra Mahasiswa Pendidikan Olabraga Universitas Riau adalah hasil smash yang kurang memuaskan sehingga setiap pertandingan yang diikuti belum meneapai hasil yang baik. Dari uraian diatas dan untuk mendapatkan bukti yang ilmiah maka penulis bermaksud untuk meneliti masalah tentang Hubungan Kelenturan Otot Punggung Dengan Akurasi Smash Pada Tim Bola Voli Putra Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Kelenturan Otot Punggung Dengan Akurasi Smash Pada Tim Bola Voli Putra Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau 3
B.METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas ( kelenturan otot punggung ) dengan variabel terikat (akurasi smash) berkaitan dengan factor-faktor lain. Koofisien korelasi adalah Suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan anatara variabel-variabel (Arikunto, 2006:270). Dalam penelitian ini, peneliti melihat secara korelasi dan data yang diperoleh melalui tes pengukuran terhadap semua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah Tim BolaVoli Putra Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau yang berjumlah 16 orang. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Tim BolaVoli Putra Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau yang berjumlah 16 orang. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang lebih sedikit dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, Karena populasi hanya berjumlah 16 orang, jadi semuanya dijadikan sampel. (arikunto, 2006:131). Instrumen penilaian ini yaitu dengan cara melakukan tes kelenturan dengan menggunakan alat sit and reach untuk mengatahui kelenturan otot punggung dengan akurasi smash adapun peralatan di butuhkan yaitu : sit and reach,formulir pncatatan,hasil tes,dan alat tulis,bola voli,net,angkaangka. Pelaksanan tes untuk kelenturan otot punggung yaitu menggunakan sit and reach Pelaksanaan testi duduk selonjor tanpa sepatu lutut lurus telapak kaki menempel pada, melposisi box,ke dua tangan lurus di letakkan di atas ujung box, Dorong dengan tangan sejauh mungkin, tahan satu detik dan catat hasilnya, Lakukan sebanyak 4 kali ulangan, Pada saat tangan mendorong ke depan kedua lutut harus tetap lurus, Dorongan harus dilakukan dengan dua tangän, jika tidak maka tes harus diulang, Sebelum melakukan testi terlebih dahulu melakukan pemanasan. Penilaian raihan terjauh dan keempat ulangan merupakan nilai kelenturan pinggang bawah testi,kemudian angka dicatat sampai mendekati 1 cm. Penilaian dalam tes akurasi smash yaitu Testee berdiri di belakang garis,kemudian mengambil satu bola yang berada di lapangan, setelah itu mengambil ancang ancangan untuk melakukan smash sebanyak 5 kali pelaksanaan. Bola yang mengenai skor sasaran yang dihitung,bila tidak masuk maka hasil nya 0. Penilain dalam tes ini dilakukan dengan melihat banyaknya bola yang masuk mengenai angka sasarn yang telah dibuat. Skor testee adalah jumlah bola yang masuk lewat diatas pita putih mengenai angka sasaran yang sudah tertera di masing masing sasaran. Presedur penilitia ini yaitu : kelenturan otot pungugng menggunakan sit and reach ini dilakukan dengan posisi yang benar yaitu dari pemasangan alat, dan ketepatan perlakuannya.tes ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dan nilai yang diambil yaitu nilai yang tertinggi.tes kedua yaitu melakukan tes akurasi smash sebanyak lima bola.kemampuan testi melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data ini diambil dari semua sampel yang diteliti untuk 4
mengetahui kelenturan otot punggung dan kemampuan mengarahkan bola pada sasaran masing-masing testi.setelah diambil data selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji t C.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan tes kelenturan otot punggung menggunakan sit and reach dengan melakukan tiga kali kesempatan maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 29,4 cm, skor terendah 14,2 cm, dengan rata-rata (mean) 23,41, standar deviasi 1,19, dan variansi 23,03 analisis hasil sit and reach serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Table 1. Analisis Data Statistik Sit And Reach STATISTIK HASIL Sit And Reach Sampel 16 Mean 23,41 Std. Deviation 1,19 Variance 23.03 Minimum 14,2 Maximum 29,4 Sum 377,8 Setelah dilakukan test akurasi smash yaitu melakukan sebanyak 5 bola maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 21, skor terendah 11, dengan rata-rata (mean) 15,93, standar deviasi 0,78 dan variansi 9,79, analisis akurasi smash serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 2sebagai berikut: 5
Table 2. Analisis Data Statistik akurasi smash STATISTIK HASIL AKURASI SMASH Sampel 16 Mean 15,93 Std. Devisiation 0,78 Variance 9,79 Minimum 11 Maximum 21 Sum 255 Tabel Uji Normalitas data kelenturan otot punggung Variabel X L 0 Max L table Hasil pengukuran kelenturan 0,1207 0,213 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data kelenturan otot punggung (X) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1207< 0,213 Variabel Y L 0 Max L tabel Hasil pengukuran akurasi smash 0,1666 0,220 Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel Y. 6
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data akurasi smash (y) berdistribusi normal sebab L 0maks < L tabel atau 0,1666< 0,220 Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji t dari kedua variabel tersebut maka harga harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut: = 370,6 = 8935,1 5948,7 255 =4211 n = 16 Untuk perhitungan koofisien korelasi diperoleh hasil: rxy = 0,063 Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, melakukan uji signifikan koofesien korelasi distribusi t : T = 0,236 Dan hasil diperoleh yaitu: Uji t t hitung r tabel t tabel rxy t = 0,236 0,497 1,761 xy Perhitungan derajat bebas ( db/v ) = n-2 pada α = 0,05 ( Ritonga,2007: 105 ) (db/v ) = 16-2 = 14 Daftar distribusi t pada α = 0,05 diperoleh 95 (14 ) =1,761. Karena t hitung = 0,236< ttabel =1,761 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. 7
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel x terhadap y diperoleh r = 0,063, maka rxy= lebih kecil dari r table( 0,063 < 0,497) dan nilai terhitung lebih kecil dari nilai t table ( 0,236<1,761 ) maka Ho di terima dan Ha di tolak. Setelah data diperoleh, dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya adalah menguji Hipotesis penelitian yang diajukan sesuai dengan masalah yang diajukan. Hipotesis yang berbunyi : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelenturan otot punggung dengan akurasi smash pada team bola voli putra mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Riau. d. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hipotesis diterima pada taraf signifikan =0,05 dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kelenturan otot punggung dengan akurasi smash pada Team Bola Voli Putra Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel x dengan variabel y diperoleh nilai r = 0,063, maka rxy lebih kecil dari rtabel ( 0,063 < 0,497) dan t hitung lebih kecil dari t tabel (0,236 <1,761) dengan demikian Ho diterima Ha di tolak. Kepada Team Bola Voli Putra Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau agar menjadi suatu bahan masukkan dalam pembinaan bola voli dan latihan dapat ditingkatkan pada saat dikampus. Karena dengan hasil penelitian ini, maka diperoleh hasil yang sangat rendah hubungan kelenturan otot punggung dengan akurasi smash pada team bola voli putra mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Riau. Bagi mahasiswa yang akan penelitian, agar dapat mengulang penelitian yang sama agar dapat melihat perbedaan perbedaan dan membuktikan hasil penelitian yang sama. 8
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.Bina Aksara, Jakarta Ismariyati. 2008. Tes Dan Pengukuran kelenturan.surakarta. UNS Press harsono, 2001.latihan kondisi fisik. Jakarta Ritonga Zulfan. 2007. Statistika Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Pekanbaru. Cendekia Insani Sajoto, 1995. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize Ahmadi Nuril (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Solo : Era Pustaka Utama Kosasih Engkos, (1993) Olahraga Teknik dan Program Latihan, Jakarta Nurhasan (2001). Tes Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Direktorat Jendral Olahraga PBVSI (2005). Peraturan Permainan Bola Voli. Jakarta : PBVSI Syaifuddin (2006). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi edisi 3. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 9