Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

Oleh : Zainiyah Salam ( ) Anggi Candra Mufidah ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Lily Pudjiastuti, MT

PABRIK ACETIC ACID DARI BUTANA CAIR DENGAN PROSES OKSIDASI PRA RENCANA PABRIK. Oleh : DHINNA SHEPTIANA KURNIAWATI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Asetaldehid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. kimia yang tidak berwarna dan berbau khas, larut dalam air, alkohol, aseton,

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Prarancangan Pabrik Asam Format dengan Proses Hidrolisis Metil Format Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB I PENDAHULUAN. Agus Dwi Harjanto (D )

BAB I PENGANTAR. Gambar I.1. Struktur Kimia Formamid

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih daerah Cilegon, Banten sebagai tempat pendirian pabrik Aseton.

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol Dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Tetes BAB I PENDAHULUAN

dapat mendorong berdirinya pabrik kimia lainnya, sehingga dapat mengurangi

II. DESKRIPSI PROSES. MEK mulai dikembangkan pada tahun 1980-an sebagai pelarut cat. Dalam pembuatan

Prarancangan Pabrik Formaldehida Dengan Proses Katalis Perak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN BUTANOL PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

Prarancangan Pabrik n-butanol Proses Hidrogenasi Butyraldehide Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. semakin banyaknya pabrik-pabrik kimia yang didirikan. Hal ini memacu

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstrasi dan pemurnian pada

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Pabrik Asam Asetat dengan Proses Karbonilasi Metanol Monsanto ini dengan baik.

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

Laporan Tugas Akhir Perancangan Pabrik Butil Asetat Dari Butanol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengimpor bahan baku atau produk industri kimia dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Prabrik Isopropil Asetat dari Asam Asetat dan Isopropanol Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia industri sangat pesat seiring berkembangnya teknologi pada masa kini. Industri kimia merupakan salah satu sektor industri yang berfokus pada bidang bahan bahan kimia. Oleh sebab itu industri kimia di Indonesia perlu ditingkatkan dan dikembangkan untuk menuju bangsa yang mandiri, salah satunya yaitu industri asam asetat. Industri asam asetat perlu dikembangkan karena asam asetat memiliki prospek yang cukup baik. Industri asam asetat juga memiliki pasar yang luas dalam penggunaanya sebagai bahan dasar maupun bahan tambahan dalam industri kimia, seperti industri Purified Terephthalic Acid (PTA), industri etil asetat, industri plastik, industri farmasi, industri cat, industri karet sebagai koagulan latex dan lain-lain. Kebutuhan asam asetat di Indonesia belum sepenuhnya dapat terpenuhi oleh produsen lokal, yaitu PT. Indo Acidatama Chemical Industri. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan asam asetat dalam negeri masih memerlukan ketergantungan impor dari negara lain. Oleh karena itu perlu untuk mengurangi impor asam asetat perlu didirikan pabrik asam asetat di Indonesia. Pendirian pabrik asam asetat ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu antara lain : 1. Dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga dapat mengurangi impor asam asetat dari negara lain 2. Untuk meningkatkan devisa negara karena prospek pasar ekspor yang cukup baik 3. Untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan industri kimia di Indonesia 4. Dapat memperkuat perekonomian di Indonesia 5. Dapat membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran di dalam negeri. 1

2 1.2 Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan kapasitas rancangan pabrik. Penentuan kapasitas pabrik asam asetat dengan melihat pertimbangan sebagai berikut : 1. Kebutuhan pasar di Indonesia Produksi asam asetat di Indonesia yang belum bisa mencukupi kebutuhan pasar lokal dalam negeri mengakibatkan harus mengimpor dari luar negeri. Berikut ini adalah kebutuhan impor asam asetat di Indonesia dari tahun 2010-2014 dapat dilihat tabel 1.1. Tabel 1.1 Data impor asam asetat di Indonesia dari tahun 2010-2014 No Tahun Berat (ton) 1 2010 104.391,139 2 2011 101.787,239 3 2012 104.975,190 4 2013 106.611,626 5 2014 111.864,124 ( Sumber: BPS Indonesia 2010-2014 ) Dari data diatas dapat diperkirakan kebutuhan asam asetat di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya. Berikut adalah grafik persamaan linear kebutuhan asam asetat pada tahun 2024 :

kebutuhan asam asetat Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida 3 114.000,000 112.000,000 y = 1977x + 99995 R² = 0,6965 110.000,000 108.000,000 106.000,000 104.000,000 Series1 Linear (Series1) 102.000,000 100.000,000 0 1 2 3 4 5 6 tahun ke Gambar 1.1 Grafik data impor asam asetat Dari kurva diatas diperoleh persamaan grafik linear : Y = mx + C Y = 1977x + 99995 Kebutuhan asam asetat pada tahun 2024 : Y = 1977 (10) + 99995 = 119.965 ton/tahun Sehingga perkiraan kebutuhan asam asetat di Indonesia 10 tahun kemudian atau pada tahun 2024 yaitu sebesar 119.965 ton/tahun dan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Angka ini masih jauh dengan kapasitas produksi yang ada di Indonesia. 2. Kapasitas pabrik asam asetat yang sudah ada Produksi asam asetat di dunia juga perlu diperhatikan dalam penentuan perancangan pabrik. Berikut ini adalah pabrik asam asetat yang sudah berdiri di dunia beserta kapasitas produksinya dapat dilihat pada tabel 1.2.

4 Tabel 1.2. Kapasitas pabrik asam asetat di Dunia No Nama Perusahaan Kapasitas (ton/tahun) 1 Celanese, Nanjing China 1.200.000 2 Daicel chemical, Japan 420.000 3 Samsung BP Chemical, korea selatan 600.000 4 BP Petronas Acetyls, Malaysia 535.000 5 Wacker Chemie, Jerman 120.000 6 Saudi Petrochemical, Arab Saudi 460.000 7 MSK Kikinda, Serbia 100.000 8 Yankuang Guotai, Tengzhou China 300.000 (Icis, 2015) Dengan mempertimbangkan dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam menentukan kapasitas perancangan pabrik asam asetat ini ditetapkan dengan kapasitas 120.000 ton/tahun, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan asam asetat di dalam negeri sebesar 83,3 %. 1.3 Lokasi Pabrik Pemilihan lokasi pabrik secara geografis dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap lancarnya kegiatan suatu industri. Oleh karena itu harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik agar diperoleh keuntungan yang maksimal. Lokasi pabrik asam asetat ini direncanakan akan didirikan di Bontang, Kalimantan Timur. Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik ini yaitu, antara lain : 1. Letak sumber penyediaan bahan baku Pengadaan bahan baku harus benar-bena diperhatikan, karena bahan baku merupakan unit yang sangat penting dan kebutuhan utama

5 bagi kelangsungan dan lancarnya suatu produksi. Kemudahan memperoleh bahan baku juga memberikan aspek ekonomis pada perusahaan. Bahan baku utama yaitu methanol, yang diperleh dari PT. Kaltim Methanol Industri, dan karbon monoksida yang diperoleh dari PT. Pupuk Kaltim yang berlokasi di Bontang Kalimantan Timur. 2. Fasilitas transportasi Sarana dan prasarana transportasi sangatlah penting dalam proses penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalur laut dan darat, sedangkan untuk transport bahan baku tidak mengalami kesulitan karena berdekatan dengan penghasil bahan baku yaitu PT. Kaltim Methanol dan PT. Pupuk Kaltim. 3. Tenaga kerja Perekrutan tenaga kerja perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya yaitu : jumlah, kualitas, jumlah upah minimum, keahlian dan produktifitas tenaga kerja. Penerimaan tenaga kerja dapat direkrut dari daerah Kalimantan timur, Kalimantan selatan dan sekitarnya. 4. Utilitas Penyediaan sarana utilitas yaitu kebutuhan air dan listrik dapat dipenuhi oleh pihak pengelola kawasan industri, baik dari sumber air tanah maupun air sungai, dan untuk kebutuhan listrik dapat dipenuhi oleh jaringan PLN setempat. 5. Pemasaran Untuk daerah pemasaran asam asetat sebagian besar dipasarkan di luar Kalimantan. Untuk distribusi pemasaran harus ditempuh dengan jalur laut, hal ini bukan menjadi masalah karena asam asetat merupakan bahan baku yang dibutuhken oleh banyak industri terutama di pulau Jawa yang selama ini penyediaanya tergantung pada pasar impor. 6. Perluasan area pabrik Faktor ini berkaitan dengan rencana pengembangan pabrik lebih lanjut. Bontang merupakan kawasan industri, sehingga lahan di daerah tersebut telah disiapkan untuk pendirian dan pengembangan suatu industri.

6 7. Kebijakan pemerintah Pendirian pabrik perlu memperhatikan beberapa faktor kepentingan yang terkait didalamnya, termasuk kebijaksanaan pengembangan industri. Selain itu, pendirian pabrik asam asetat ini diharapkan pemerataan kesempatan kerja, dan hasil pembangunan khususnya di luar pulau jawa dapat tercapai. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor diatas, maka lokasi pendirian pabrik asam asetat dipilih di daerah Bontang, propinsi Kalimantan Timur. 1.4 Tinjauan Pustaka a. Pengertian secara umum Asam asetat (CH 3 COOH) adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana setelah asam formiat. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan gabungan hibrid dalam bentuk ester dan dianggap terbentuk dari karbonil oksigen. Metode esterifikasi, reaksi asam asetat dengan memakai katalis asam anorganik sangat baik dipakai sebagai katalis pada reaksi esterifikasi (Fessenden, 1992) b. Macam macam proses Macam macam proses pembuatan dalam industri yaitu dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Proses Oksidasi Asetaldehid Asam asetat dapat dibuat dengan cara mengoksidasi asetaldehid dengan oksigen dari udara. Reaksi ini terjadi di dalam reaktor pada tekanan 10 atm dan suhu 70 o 90 o C. Proses reaksi ini membutuhkan katalis Mangan Asetat untuk mempercepat terjadinya reaksi. Sehingga proses pembentukan asam asetat akan lebih cepat. Reaksi yang terjadi di dalam reaktor yaitu (Ulrich, G.D, 1984):

7 CH 3 CHO + 1/2 O 2 (CH 3 COO) 2 Mn CH 3 COOH (1) 2. Proses Oksidasi n-butana Proses pembuatan asam asetat dengan mengoksidasi n-butana dapat dilakukan pada fase cair. Dimana reaksi terjadi di dalam reaktor dengan kondisi operasi pada tekanan 45 atm dan suhu 170 o C. Pada proses ini menggunakan bahan tambahan yaitu Cobalt, yang digunakan sebagai katalis untuk mempercepat terjadinya reaksi. Reaksi yang terjadi : J Co n-c 4 H 10 + O 2 CH 3 COOH + H 2 O H o =-572.012,8 C 5 H 12 + 5O 2 Co H o = -1.717.873,3 J 3HCOOH + CO + CO 2 + H 2 + H 2 O Pada proses ini oksigen untuk oksidasi diambil dari udara dengan perbandingan 5,8 bagian udara yang masuk untuk setiap 1 bagian butane. Asam asetat yang keluar akan didinginkan di dalam cooler dan masuk ke dalam separator untuk dipisahkan dengan kandungan gasnya dan sisa butana yang tidak ikut bereaksi. Pada proses ini gas ini gas akan dibuang ke atmosfer sedangkan sisa butana akan diumpankan kembali ke dalam reaktor untk bahan baku, yang selanjutnya akan masuk ke dalam kolom distilasi untuk dimurnikan. Perbandingan proses oksidasi asetaldehid dengan oksidasi n-butana ditampilkan pada tabel dibawah ini :

8 No Tabel 1.3. Perbandingan proses oksidasi asetaldehid dan oksidasi n-butana. Oksidasi Oksidasi n- Pertimbangan Asetaldehid Butana 1 Bahan Baku Asetaldehid n-butana 50-80 o C, 8-10 160-180 o C, 2 Kondisi operasi atm 45-55 atm 3 Katalis Mangan (Mn) Cobalt (Co) 4 Yield 90-94 % 90 % 5 Biaya operasi Rendah Rendah 6 Biaya investasi Rendah Rendah (Ulrich, G.D, 1984) 3. Proses Karbonilasi Methanol Asam asetat dapat dihasilkan dengan proses karbonilasi metanol. Pada proses ini asam asetat dihasilka dengan mereaksikan metanol dan karbon monoksida. Reaksi yang terjadi yaitu : CH 3 OH + CO CH 3 COOH (2) Proses karbonilasi methanol ini terjadi pada reactor fixed bed multi tube yang beroperasi pada suhu 250 o C dan pada tekanan 650 atm. Proses karbonilasi methanol dibagi menjadi dua macam proses, yaitu proses BASF dan Monsanto. a) Proses BASF Pada proses ini campuran gas yang terdiri dari 90 95 % karbon monoksida 0 5% hidrogen, dan 5% metanol yang dilewatkan dalam reaktor dengan bahan tambahan di dalam reaktor yang berisi Cobalt Iodine. b) Proses Monsanto Proses Monsanto ini hampir sama dengan proses BASF. Pada proses Monsanto katalis yang digunakan yaitu Rhodium

9 Iodine, sehingga suhu dan tekanan operasi dapat diturunkan menjadi 175 o C dan tekanan 25 atm. Perbandingan proses BASF dan Monsanto dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.4. Perbandingan Proses BASF dan Proses Monsanto No. Pertimbangan BASF Monsanto Metanol dan Metanol dan 1 Bahan baku CO CO 2 Yield 90% 90 99% 500 bar, 455-30-60 bar, 425-3 Kondisi operasi 515 K 475 K Co tidak 4 Katalis Rh efektif efektif 3 kolom 4 kolom 5 Alat pemurnian destilasi destilasi 6 Biaya investasi Tinggi Tinggi 7 Biaya operasi Rendah Rendah (Ulrich, G.D, 1984) Dari beberapa proses pembuatan asam tersebut diatas, maka dipilih pembuatan asam asetat dengan Proses Monsanto karena mempunyai beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai berikut : 1. Memiliki Yield reaksi tinggi yaitu antara 90-99 % dan hasil samping yang rendah. 2. Prosesnya tidak terlalu rumit 3. Reaktor bekerja pada tekanan yang tidak terlalu tinggi yaitu 30 atm 4. Bahan baku diperoleh dari dalam negeri sehingga diperoleh dengan harga yang lebih murah.

10 c. Kegunaan Produk Produk asam asetat telah banyak digunakan oleh berbagai industri antara lain sebagai berikut : Industri PTA merupakan pengkonsumsi asam asetat terbeasr yang digunakan sebagai media pelarut katalis. Industri etil asetat sebagai bahan baku utama. Industri tekstil, terutama untuk industri pencelupan kain dimana asam asetat digunakan sebagai pengatur ph. Industri cuka, dimana asam asetat digunakan sebagai bahan baku utama. Industri benang karet, dimana asam asetat berfungsi sebagai penggumpal (coagulant) Selain itu, asam asetat juga digunakan sebagai bahan setengah jadi untuk membuat bahan-bahan kimia seperti vinil asetat, selulosa asetat, asam asetat anhidrid, maupun kloro asetat. 1.5 Sifat Fisika,Kimia Bahan baku dan Produk 1.5.1 Sifat Fisika, kimia Bahan Baku 1. Metanol (Kirk,Othmer 1983) Sifat Fisis : a. Rumus molekul : CH 4 OH b. Warna : Tidak berwarna c. Bau : berbau menyengat d. Berat molekul : 32,04 gr/mol e. Titik didih (1 atm) : 64,7 C f. Titik kritis : 239,5 C g. Konduktivitas panas (25 C ) : 0,2344 Sifat kimia : a. Mudah menguap b. Mudah terbakar

11 c. Kelarutan, larut dalam air. 2. Karbon Monoksida (Kirk,Othmer 1983) a. Rumus molekul : CO b. Warna : Tidak berwarna c. Bau : tidak berbau d. Berat molekul : 60,05 gr/mol e. Spesifik gravity gas (20 C, 1 atm) : 0,968 f. Density (20 C, 1 atm) : 28,011 gr/1 g. Titik didih (1 atm) : -191,35 C h. Titik kritis : -140 C Sifat kimia : a. Beracun b. Mudah terbakar c. Larut dalam alkohol, benzene, chlorofom, asam asetat, etil asetat, larutan Cu Cl 2 2.5.1 Sifat Fisika, Kimia Produk 1. Asam asetat (Perry, 1999) Sifat fisis : a. Rumus molekul : CH 3 COOH b. Warna : Tidak berwarna c. Bau : berbau menyengat d. Berat molekul : 60,05 gr/mol e. Spesifik gravity gas (20 C, 1 atm) : 1,049 x 10 5 f. Density (20 C, 1 atm) : 1,0492 gr/1 g. Titik didih (1 atm) : 118 C h. Titik kritis : 321,6 C i. Konduktivitas panas (25 C ) : 0,1609

12 Sifat kimia : a. Bersifat korosif b. Mudah menguap c. Mudah terbakar d. Kelarutan, larut dalam air.