BAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pendidikan Politik. Fasilitasi.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

Tinjauan Mata Kuliah...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGENAI BAB I PENGANTAR MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. materi mengenai kehidupan politik suatu negara. Juga bertujuan untuk membentuk

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

HIDUP YANG BERKUALITAS DAN BERMAKNA KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN ANAK *) (Suatu Perspektif Kewarganegaraan) Oleh : Y. Haris Nusarastriya**)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. dilakukan melalui perannya menjadi aktor penggerak dalam kegiatan-kegiatan di

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini dan di masa datang sedang dan akan. mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat muslim Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

Transkripsi:

BAB II PERSPEKTIF PENDIDIKAN POLITIK Untuk lebih mendalami hakekat pendidikan politik, berikut ini disajikan lagi beberapa pendapat ahli mengenai pendidikan politik. Alfian (1986) menyatakan pendidikan politik diartikan sebagai usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati benar nilai-nilai yang terkandung alam suatu sistem politik ideal yang hendak dibangun. Endang Sumantri (2003) menyatakan pendidikan politik merupakan proses penurunan nilai-nilai dan norma dasar dari ideologi suatu negara yang dilakukan secara sadar, terorganisir, berencana dan berlangsung kontinu dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam rangka pembangunan watak bangsa. Sunatra (2006) menyatakan pendidikan politik pada hakekatnya merupakan esensi dari pembangunan budaya politik yang berlangsung secara sistematis dan berkesinambungan seiring dari perjalanan hidup sistem politik. Berdasar pendapat di atas, faktor apa saja yang mempengaruhi adanya pendidikan politik? Perspektif pendidikan politik merupakan cara pandang terhadap suatu persoalan, dalam hal ini pendidikan politik. Dalam pendidikan politik, perspektif berguna untuk menempatkan materi secara proporsional dan tepat dalam rangka membangun kesadaran kritis, pengetahuan dan kecakapana warga negara sehingga bisa memahami persoalan politik yang dihadapi dan selanjutnya mampu berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab. Dengan demikian dalam pendidikan politik, perlu melihat persoalan atau fakta di sekitar kita yang dapat mempengaruhinya. Persoalan itu bisa dirangkum menjadi 4 macam (Nur Khoiron, 1999), sebagai berikut; gejala global, pudarnya ikatan kebangsaaan sehingga berpotensi disintegrasi, adanya ledakan partisipasi politik dan kebangkitan agama yang sarat kepentingan politik. Berdasar hal ini, maka ada 4 (empat) wacana kontekstual yang dapat mempengaruhi pendidikan politik. Wacana tersebut adalah Wacana geopolitik internasional akibat pengaruh global Wacana pendiri bangsa sebagai akibat dari pudarnya ikatan kebangsaan Wacana demokrasi partisipatoris sebagai akibat gagalnya demokrasi representatif dan ledakan partisipasi Wacana agama sebagai akibat adanya politisasi agama yang sarat kepentingan A. Perspektif yang mempengaruhi pendidikan politik 1. Wacana geopolitik internasional a. Menyadarkan makna penting hidup bersama dalam ikatan kebangsaan b. Menyatukan tujuan, visi misi kita kita dalam melangsungkan hidup bersama 2. Wacana pendiri bangsa a. Wacana pendirian bangsa yang pernah dilakukan the founding fathers mempunyai makna sejarah yang penting 1 Kapsel Pendidikan Politik/ PPKn/VI

b. Perspektif geopolitik harus menjadi dasar bagi pengembangan wawasan kebangsaan c. Wawasan kebangsaan harus dibangun bersifat dua arah : inward looking dan out ward looking d. Pendidikan politik dalam rangka menegakkan demokrasi dan mencegah integrasi dapat diberangkatkan dari perspektif wacana pendiri bangsa 3. Wacana demokrasi partisipatoris Demokrasi langsung partisipatoris penting untuk disosialisasikan sebagai wacana sekaligus praksis politik dalam kehidupan bernegara 4. Wacana agama Bermaksud menghadirkan kesadaran kritis dengan memperhatikan agama sebagai faktor komplementer dalam kehidupan bernegara Meskipun agama mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur namun dapat saja digunakan sebagai sarana legitimasi yang efektif untuk kepentingan suatu kekuasaan. Keempat wacana tersebut memunculkan beragam problem aktual dan isu strategis yang bisa mempengaruhi isi materi pendidikan politik. B. Aktor Pendidikan Politik Aktor adalah pelaku pendidikan politik. Aktor pendidikan politik antara lain; partai politik, keluarga, masyarakat sipil, dan kelompok kepentingan (Nur Khoiron, 1999). Menurut Permendagri No 36 Tahun 2010, pelaku pendidikan politik adalah a. partai politik; b. partai politik lokal; c. organisasi kemasyarakatan; d. lembaga nirlaba lainnya; dan e. lembaga atau instansi vertikal di daerah. Yang dimaksud organisasi nir laba itu, mencakup: a. badan eksekutif mahasiswa; b. dharma wanita; c. pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga; d. pondok pesantren; e. paguyuban atau sejenisnya; f. rukun tetangga; g. rukun warga; h. karang taruna; dan i. kelompok swadaya masyarakat lainnya Kembangkanlah masing-masing perspektif tersebut! Temu tunjukkan pelaku pendidikan politik dalam praktek pendidikan politik! 2 Kapsel Pendidikan Politik/ PPKn/VI

BAB III ISI PENDIDIKAN POLITIK Isi pendidikan politik membicarakan bahan atau materi apa saja dari pendidikan politik itu. Apabila dinyatakan pendidikan politik bertujuan mengembangkan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan warga negara dalam politik, maka materinya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek pendidikan politik ini hampir sama dengan konsep civic knowledge, civic disposition dan civic skill dalam dimensi civic education. Civic education dalam pengertian luas (citizenship education) pada dasarnya juga merupakan political education A. Isi pendidikan politik yang mencakup aspek kognitif Salah satu tujuan pendidikan politik adalah membangun pengetahuan politik warga negara (civic knowledge). Setidaknya ada 5 persoalan pokok yang perlu diketahui warga negara. Kelima persoalan itu adalah : 1. Demokrasi dan hak-hak warga negara 2. Kedaulatan rakyat 3. Sistem kelembagaan negara 4. Hubungan kekuasaan pusat dan daerah 5. Sistem ekonomi Materi di atas perlu dijawab dan dikembangkan secara kritis dari berbagai sudut pandang, termasuk keempat wacana perspektif pendidikan politik. Adapun langkah yang ditempuh untuk memahami persoalan tersebut adalah 1. Definisikan konsep tersebut menurut makna dasarnya atau menurut pendapat/pemikiran 2. Bandingkan uraian dari aneka pemikiran tersebut 3. Definisikan dengan pemahaman bebas sesuai pengalaman aktual partisipan 4. Bangun pemahaman baru berdasar perspektif yang telah ditawarkan B. Isi pendidikan politik yang mencakup aspek afektif Pendidikan politik mencakup didalamnya proses menanamkan nilai-nilai tertentu kepada warga negara. Dengan demikian pendidikan politik bertujuan membangun karakter warga negara, sebagai dimensi afektif dari pendidikan politik. Dalam pendidikan politik warga negara, nilai-nilai yang diajarkan adalah nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai tersebut adalah a. Kebebasan b. Tanggung jawab c. Kemandirian d. Hak menentukan nasib sendiri e. Toleransi 3 Kapsel Pendidikan Politik/ PPKn/VI

f. Pertolongan agar bisa menolong diri sendiri g. Pluralisme h. Kemajuan i. Perdamaian Selain nilai-nilai demokrasi, pendidikan politik bertujuan pula membangun karakter yang berpihak. Karakter warga negara ini sesungguhnya juga merupakan pencerminan dari nilai-nilai demokrasi. Karakter tersebut antara lain; a. Rasa hormat dan tanggung jawab b. Bersikap kritis c. Membuka diskusi dialog d. Bersikap terbuka e. Rasional f. Jujur g. Adil C. Isi pendidikan politik yang mencakup aspek psikomotor Aspek psikomotorik berkenaan dengan tujuan pendidikan politik untuk membangun kecapakan warga negara. kecakapan itu meliputi kecakapan intelektual dan kecakapan partisipatoris. Kecakapan intelektual adalah kecakapan berfikir kritis. Untuk mampu berfikir kritis mensyaratkan adanya kesadaran kritis warga negara. Kecakapan intelektual meliputi: 1. Kemampuan mendengar 2. Kemampuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan persoalan 3. Kemampuan menganalisis 4. Kemampuan mengadakan evaluasi Kecakapan partisipasi meliputi kemampuan interaksi (interacting), monitoring (monitoring), dan mempengaruhi (influencing). Isi pendidikan politik atau bahan pendidikan politik yang harus disosialisasikan menurut Inpres No 12 Tahun 1982 tentang Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda, mencakup: 1. Penanaman kesadaran berbangsa dan bernegara 2. Kehidupan dan kerukunan hidup umat beragama 3. Motivasi berprestasi 4. Hak dan kewajiban, keadilan sosial, harkat dan martabat manusia 5. Pengembangan kemampuan politik dan pribadi untuk mewujudkan kebutuhan dan keinginan ikut serta dalam politik 6. Disiplin pribadi, sosial dan nasional 7. Kepercayaan pada pemerintah 8. Kepercayaan kepada pembangunan yang berkelanjutan 4 Kapsel Pendidikan Politik/ PPKn/VI

Sedangkan isi pendidikan politik atau disebut materi pendidikan politik menurut Permendagri No 36 Tahun 2010, meliputi materi wajib dan materi pilihan. Materi wajib adalah Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan materi pilihan mencakup: a. demokrasi; b. hak asasi manusia; c. sistem pemerintahan; d. pertahanan dan keamanan; e. budaya dan etika politik; f. kebijakan publik; g. pendidikan kewarganegaraan; h. politik kesejahteraan sosial; i. politik tata ruang dan lingkungan; j. kepemerintahan yang baik; k. globalisasi dan politik luar negeri Indonesia; l. partai politik; m. otonomi daerah; n. masyarakat sipil; dan o. pasar dan dunia usaha Acuan normatif yang digunakan adalah bahwa (1) Materi pilihan sebagaimana dimaksud tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (2) Materi pendidikan politik sebagaimana dimaksud difasilitasi sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan, prosedur, dan ketentuan yang berlaku Analisis dan kembangkan isi pendidikan politik di Indonesia tersebut berdasar tiga aspek : kognitif, afektif dan psikomotorik! 5 Kapsel Pendidikan Politik/ PPKn/VI