BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas individu baik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (high technology) perkembangan dan transformasi ilmu berjalan begitu

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan yang baik dicerminkan oleh lulusan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mendunia berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

Panduan Standar Rancangan Program e-learning

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dampak semakin kompleksnya problematika yang dihadapi oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seolah tidak kunjung selesai bahkan muncul permasalahan lain. Hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Proses interaksi terjalin melalui komunikasi, baik langsung maupun tak

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam membina kehidupan bermasyarakat yang berguna di masa mendatang. Hal ini disebabkan, karena pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas individu baik secara langsung maupun tidak langsung seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan dilakukan dengan cara melakukan proses belajar dan mengajar (adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik sedangkan mengajar adalah proses menyampaikan materi pelajaran, melatih kemampuan siswa untuk berpikir untuk menggunakan struktur kognitif secara penuh dan terarah (Djamarah, 2006). Seiring dengan pergeseran paradigma dalam pendidikan pengajaran dari teacher oriented menuju student oriented yang menuntut secara tidak langsung terhadap persiapan mediaajaryang dilakukan oleh seorang dosen atau pengajar. Pendidikan yang disampaikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk mencapai tujuan belajar dari mata kuliah yang disampaikan. Kurikulum yang ada di Universitas Negeri Medan pada Prodi Biologi Program Sarjana terdapat mata kuliah Mikrobiologi. Pada matakuliah ini materi yang diajarkan terdapat beberapa ruang lingkup dari mikroorganisme dan sejarah

mikrobiologi, teknik pembiakan mikroorganisme, mikroskop dan pengamatan mikroorganisme, klasifikasi mikroorgisme, metabolisme mikroorganisme, pertumbuhan mikroorganisme, bakteri, fungi, virus, mikroorganisme pangan, mikroorganisme dalam industri, mikrobiologi tanah (mikrobiologi yang mempelajari tentang peranan mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan organik dan anorganik) dan mikrobiologi air (mikrobiologi yang mempelajari kualitas air dan mikroorganisme dalam air kemasan). Materi mikrobiologi tersebut diberikan kepada mahasiswa setiap pertemuan di kelas masih dalam bentuk text book sebagai medianya, ringkasan materi dalam bentuk microsoft powerpoint dari dosen maupun mahasiswa sebagai bagian dari tugas yang relatif masih rendah tingkat interaktifnya dan juga tingkat pengetahuannya. Penggunaan media powerpoint yang digunakan hanya membuat mahasiswa menambah pengetahuan, namun mahasiswa rendah pemahaman konsep dan prosedur dalam proses mikrobiologi sehingga rendahnya motivasi, minat, keterampilan dan aktivitas belajar. Seorang dosen harus menyiapkan media ajar yang menarik sehingga siswa tidak jenuh untuk menjelaskan materi yang diajarkan. Namun dosen selama ini hanya menggunakan media powerpoint sebagai acuan untuk menjelaskan materi, atau masih ada juga pendidik di universitas yang masih tidak dapat menggunakan ICT (Information and Comunication Technology). Sehingga penggunaan media pembelajaran yang tidak efektif, terlihat hanya dari sudut kepentingan pendidik. Akibatnya seorang pendidik menggunakan media dikarenakan kurang menguasai bahan pelajaran, maka media digunakan bukan lagi sesuai dari sudut kebutuhan, minat, dan kondisi peserta didik. Oleh karena

itu, media yang efektif adalah media yang dibuat sesuai dengan kebutuhan, minat dan kondisi peserta didik (Sanjaya, 2008). Penggunaan media yang efektif menurut Sadiman (2008), mengatakan bahwa memilih media untuk proses belajar mengajar yaitu: (1) Sesuai dengan tujuan yang dicapai; (2) Mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi; (3) Praktis, luwes dan bertahan; (4) Guru terampil menggunakan media pemebelajaran; (5) Memperhatikan kelompok sasaran; dan (6) Melihat mutunya sehingga informasi jelas tersampaikan kepada sasaran. Sedangkan Arsyad (2011), mengatakan media yang baik adalah media yang memiliki manfaat praktis dalam proses belajar mengajar yaitu: (1) Media pembelajaran yang dapat menjelaskan penyajian pesan sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar; (2) Media pembelajaran harus dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga menimbulkan motivasi belajar dan interaksi antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai kemampuan dan minatnya; (3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu; dan (4) Media bermanfaat untuk memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa. Media dapat merubah cara seseorang dalam belajar dan memperoleh informasi sehingga mereka dapat belajar lebih baik lagi dan juga dapat meningkatkan pemahamannya mengenai pembelajaran yang mereka alami (Ardiyanti, 2012). Menurut Haroan (2011), bahwa penggunaan media animasi komputer dalam pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 1 Tanjungpura.

Pengembangan media dapat meningkatkan pemahaman konsep dan interaksi mahasiswa dengan dosen sehingga aktivitas mahasiswa meningkat. Salah satu pengembangan media pembelajaran adalah multimedia. Multimedia ini sebagai media dalam pembelajaran pada perkuliahan dapat mempermudah mahasiswa dalam memperoleh informasi yang mudah diserap secara efektif dan efisien. Multimedia merupakan media pembelajaran yang menggabungkan antara beberapa komponen yaitu perpaduan antara gambar (graphics), suara (sounds), video dan teks. Multimedia yang digunakan merupakan suatu perangkat media yaitu multimedia dengan menggunakan software Microsoft powerpoint dalam program VBA macros. Multimedia yang telah dikembangkan oleh Rahmadina (2013) di Program Biologi Pascasarjana Unimed pada matakuliah mikrobiologi terapan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa prodi Biologi di Unimed. Pengembangan multimedia yang dikembangkan Rahmadina diuji efektifitasnya di Prodi Biologi dengan digunakan pada materi mikrobiologi lingkungan dengan sub pokok bahasan mikrobiologi tanah dan mikrobiologi air. Menurut Irianto (2013), mikrobiologi lingkungan merupakan ilmu mikrobiologi yang mempelajari mikroba yang terdapat pada lingkungan sehingga dapat mengetahui kualitas lingkungan. Proses pembelajaran matakuliah mikrobiologi lingkungan di Prodi Biologi program sarjana selama ini menggunakan powerpoint dan textbook. Oleh karena itu, peneliti mencoba menguji penggunaan multimedia yang telah dikembangkan oleh Rahmadina. Thomas dan Israel (2014), menyatakan bahwa multimedia dapat meningkatkan hasil belajar yang terlihat dari hasil perbedaan hasil pretes dan

postes. Selanjutnya menurut Cheng dan Chen (2012), menyatakan bahwa multimedia dan gaya belajar dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar. Teoh (2007), menyatakan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran interaktif dapat meningkatkan sikap (aktivitas) dan hasil belajar dan Huang (2008), menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif. Multimedia dapat meningkatkan adalah salah satu pembelajaran tutorial yang lebih baik dibandingkan dengan buku untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik (Sasser, 1991). Efektivitas multimedia ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa dalam belajar materi mikrobiologi lingkungan sehingga mahasiswa memahami konsep dan proses mikrobiologi sesuai keadaan lingkungan sehari-hari dibandingkan dengan membaca buku teks maupun metode ceramah yang diberikan oleh dosen. Multimedia pada perkuliahan mikrobiologi dapat membantu agar mahasiswa dapat lebih tertarik dalam belajar dan mengurangi tingkat kejenuhan terhadap metode ceramah yang diberikan oleh dosen. Singh (2010), menyatakan bahwa pembelajaran biologi akan lebih efektif jika disampaikan dengan multimedia. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas penggunaan multimedia terhadap aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah mikrobiologi di Prodi Biologi Unimed. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Dosen yang masih menggunakan powerpoint sebagai acuan atau ringkasan materi yang disampaikan pada

mahasiswa; (2) Mahasiswa yang kurang aktivitas dalam proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa masih rendah karena hanya sebatas menambah pengetahuan; dan (3) Adanya pengembangan media pembelajaran selain media powerpoint berupa multimedia yang telah dikembangkan untuk matakuliah mikrobiologi namun belum diuji efektivitasnya terhadap aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. 1.3. Batasan Masalah Bertitik tolak dari identifikasi masalah di atas, maka masalah dibatasi pada: (1) Uji efektivitas multimedia interaktif terhadap aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada Prodi Biologi Program Sarjana Unimed; (2) Lokasi penelitian dibatasi pada mahasiswa semester enam di Prodi Biologi Program Sarjana Unimed; (3) Aktivitas dan hasil belajar diukur pada materi mikrobiologi lingkungan dengan sub pokok bahasan mikrobiologi tanah (mikrobiologi yang mempelajari tentang peranan mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan organik dan anorganik) dan mikrobiologi air (mikrobiologi yang mempelajari kualitas air dan mikroorganisme dalam air kemasan) yang dikemas dengan menggunakan multimedia. 1.4. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah aktivitas mahasiswa Prodi Biologi Unimed yang dibelajarkan menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan?

2. Apakah hasil belajar mahasiswa Prodi Biologi Unimed yang dibelajarkan menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan? 3. Apakah tingkatan kognitif taksonomi Bloom (C 1,C 2,C 3,C 4,C 5, dan C 6 ) yang dibelajarkan menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbandingan aktivitas mahasiswa Prodi Biologi Unimed yang dibelajarkan menggunakan multimedia dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan. 2. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar mahasiswa Prodi Biologi Unimed yang dibelajarkan menggunakan multimedia dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan. 3. Untuk mengetahui perbandingan tingkatan kognitif taksonomi Bloom (C 1,C 2,C 3,C 4,C 5, dan C 6 ) yang dibelajarkan menggunakan multimedia dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan.

1.6. Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah: (1) Untuk memperkaya referensi ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media yang dapat dikembangkan pada bentuk multimedia; (2) Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi dosen, pengelola, pengembang lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan media pada mata kuliah mikrobiologi. Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai sumbangan pemikiran positif dan alternatif bagi dosen dalam pemilihan media pembelajaran kepada mahasiswa S1 sehingga dapat meningkatkan proses dan kualitas pembelajaran. Manfaat lain yang diharapkan adalah melatih mahasiswa untuk dapat aktif dan meningkatkan hasil belajar dalam memahami konsep dan proses mikrobiologi melalui multimedia. 1.7. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Multimedia merupakan media pembelajaran yang didesain dengan menggabungkan media teks, animasi, gambar, dan video dalam bentuk pembelajaran interaktif. 2. Media powerpoint merupakan media yang berupa point-point meteri yang akan disampaikan pada setiap pokok bahasan yang disampaikan oleh dosen.

3. Macro Enabled Powerpoint Presentation 2007 ialah sebuah program sebagai tempat penyimpanan media presentasi yang menggunakan program VBA macros. 4. Mikrobiologi Lingkungan yang diteliti adalah pada sub pokok bahasan mikrobiologi tanah (mikrobiologi yang mempelajari tentang peranan mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan organik dan anorganik) dan mikrobiologi air (mikrobiologi yang mempelajari kualitas air dan mikroorganisme dalam air kemasan). 5. Efektivitas yang dilakukan pada penggunaan multimedia pada matakuliah mikrobiologi, materi mikrobiologi lingkungan terhadap hasil belajar bagi mahasiswa S1 Prodi Biologi Unimed. 6. Aktivitas belajar mahasiswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalm konteks belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sadiman, 2004) yang diteliti meliputi memperhatikan penjelasan dosen, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan sanggahan/saran, mengamati media, menulis/ mencatat, diskusi/ kerjasama, mengerjakan tes dan bersemangat/bergairah mengikuti proses pembelajaran. 7. Hasil belajar adalah kemampuan dalam diri mahasiswa berupa pengetahuan yang dibatasi pada aspek kognitif dalam bentuk skor hasil tes yang didapat dari hasil pretes dan postes, dilihat dari masing-masing tingkatan kognitif taksonomi Bloom (C 1,C 2, C 3,C 4,C 5, dan C 6 ).