ADOPSI ENKRIPSI JEFFERSON WHEEL PADA PROTOKOL ONE-TIME PASSWORD AUTHENTICATION UNTUK PENCEGAHAN SNIFFING PADA PASSWORD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI

Security Chatting Berbasis Desktop dengan Enkripsi Caesar Cipher Key Random

Steganopassword sebagai Validasi Login User

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Algoritma One Time Pad Pada Penyimpanan Data Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua

Enkripsi Pesan pada dengan Menggunakan Chaos Theory

BAB I PENDAHULUAN. Kerahasiaan dan keamanan saat melakukan pertukaran. data adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi data,

Mencuri Password dengan teknik sniffing password menggunakan wireshark. Dan Pencegahan dari tindakan Sniffing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ABSTRAK. Kata kunci :SSL, RSA, MD5, Autentikasi, Kriptografi. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGGUNAAN SPOOFING DAN SSH FORWARDING UNTUK KEAMANAN SERTA FILTRASI DATA PADA JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK. Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya Teknik Informatika

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. By: Rinta Kridalukmana, S. Kom, MT

BAB I PENDAHULUAN. service yang tidak bisa dilepaskan dari segala aktivitas yang terjadi di dunia maya,

Pengujian Man-in-the-middle Attack Skala Kecil dengan Metode ARP Poisoning

Amalia Zakiyah D4 LJ TI. LAPORAN RESMI TELNET dan SSH

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH

Pada sistem terdistribusi, security berfungsi untuk: pengambilan informasi oleh penerima yang tidak berhak

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman data elektronik melalui dan media lainnya yang sering

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER

Metode Autentikasi melalui Saluran Komunikasi yang Tidak Aman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI PESAN MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN ONE TIME PAD ABSTRAK

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

ANALISIS KEMUNGKINAN PENGGUNAAN PERSAMAAN LINEAR MATEMATIKA SEBAGAI KUNCI PADA MONOALPHABETIC CIPHER

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Dan Perancangan Sistem Aktivasi Lisensi Software Sesuai Dengan Spesifikasi Hardware

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

21

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Level 0. Keamanan Level 0 (Psychical Security) Keamanan fisik yang merupakan tahap awal dari keamanan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengiriman pesan teks semakin berkembang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Metode Enkripsi Vigenere Cipher dalam Pengamanan Transaksi Mobile Banking

Teknik-teknik Kriptografi untuk Menangkal Praktek Phishing

PERANCANGAN SECURE LOGIN WEBSITE MENGGUNAKAN ALGORITMA ENKRIPSI XXTEA ARDANI DWI ATMOJO

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Komputer yang terhubung dalam suatu jaringan dengan komputerkomputer

Analisa Perbandingan Algoritma Monoalphabetic Cipher Dengan Algoritma One Time Pad Sebagai Pengamanan Pesan Teks

Annisa Cahyaningtyas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keamanan sistem komputer menjadi semakin penting seiring dengan. berkembangnya proses bisnis yang terkomputerisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

Computer & Network Security : Information security. Indra Priyandono ST

Ancaman & Keamanan Jaringan Komputer. Rijal Fadilah, S.Si

Analisis dan Implementasi Penerapan Enkripsi Algoritma Kunci Publik RSA Dalam Pengiriman Data Web-form

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM KEAMANAN LOGIN MENGGUNAKAN HAK AKSES DAN KRIPTOGRAFI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Akhid Nukhlis A

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Keamanan Komputer. Kompetensi Aplikasi Komputer

ALGORITMA RIJNDAEL SEBAGAI TEKNIK PENGAMANAN DATA

Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi

Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption

MODUL Pelatihan. Sniffing Jaringan Menggunakan CAIN & ABEL

IMPLEMENTASI ENKRIPSI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA STREAM CIPHER RC4

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

2. SSH dengan password: SSH dengan public key:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah

Algoritma Split-Merge One Time Pad Dalam Peningkatan Enkripsi Data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK ENKRPSI DAN DEKRIPSI BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

Kuta Kunci: IAN, Packet Filtering, Protokol, Proxy

ALGORITMA LOGICAL CIPHER

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

Cryptography. Lisa Anisah. Abstrak. Pendahuluan. ::

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL KRIPTOGRAFI UNTUK APLIKASI SECURE CHAT PADA MULTIPLATFORM SISTEM OPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA

Kebutuhan ini muncul karena sumber tersebut digunakan secara bersama

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. Dasar-Dasar Kemanan Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Berusaha melindungi data dan informasi dari orang yang tidak berada dalam ruang lingkupnya. b. Ketersediaan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi

Transkripsi:

ADOPSI ENKRIPSI JEFFERSON WHEEL PADA PROTOKOL ONE-TIME PASSWORD AUTHENTICATION UNTUK PENCEGAHAN SNIFFING PADA PASSWORD E-MAIL Vega Valentine 1, Anne Yuliyanti 2, Bertalya 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya, Pondok Cina No.100, Depok, 16424 email: 1,2 {slaved_jepun,anneyuliyanti}@student.gunadarma.ac.id, 3 bertalya@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAKS Pencurian password melalui sniffing merupakan teknik pencurian password yang relatif sulit diketahui user karena penyerangan dilakukan terhadap protokol dan langsung menyadap informasi akun dari server. Untuk itu diperlukan suatu metode pencegahan untuk melindungi username dan password user dari serangan para sniffer. Pada penelitian ini kami mengusulkan metode pencegahan sniffing dengan menggunakan teknik one-time password yang telah dikembangkan dengan nama One-Time Password Authentication (OTPA) dan disisipi teknik enkripsi yang mengadopsi teknik Jefferson wheel. Kata kunci: enkripsi Jefferson wheel, One-Time Password Authentication, sniffing 1. LATAR BELAKANG Banyak metode yang sering digunakan oleh hacker untuk dapat mengetahui username dan password dari sebuah akun (account). Akun yang dimaksud di sini dapat berupa akun apa saja, seperti akun email, akun jejaring sosial, akun messenger, dan lain sebagainya. Namun, akun yang sering dijadikan sasaran para hacker adalah akun email. Adanya pemikiran bahwa akun email menjadi dasar atau acuan untuk memiliki akun lain seperti messenger juga jejaring sosial membuat hacker selalu mengincar username serta password dari akun email. Salah satu cara yang digunakan hacker untuk mengetahui informasi akun seseorang adalah sniffing. Sniffing atau dalam konteks pencurian password sering disebut password sniffing adalah suatu teknik pencurian password dengan bantuan perangkat lunak untuk mengambil informasi remote login seperti username dan password[wang, 2009]. Teknik sniffing relatif sulit diketahui user karena penyerangan dilakukan terhadap protokol dan langsung menyadap informasi akun dari server. Seringkali diketahui adanya sniffer setelah password serta informasi akun lainnya telah tercuri (Anonim, 2005). Password sniffing atau disebut juga Eavesdropping merupakan salah satu metode pencurian password yang membutuhkan perangkat lunak untuk membantu sniffer menyadap informasi login user yang dituju [Brud, 2009]. Ada beberapa program yang disebut packet sniffer yang sering digunakan untuk melakukan pencurian password. Misalnya TCPdump, WireShark, atau Cain & Abel packet sniffer. Pada awalnya program-program sniffer seperti ini digunakan dengan tujuan yang positif, yaitu untuk mempertahankan jaringan dan sistem agar dapat bekerja normal. Jaringan sniffers digambarkan seperti terlihat pada Gambar 1. Normalnya, sniffer digunakan sebagai asisten manajemen jaringan untuk memonitor dan sebagai fitur analisis yang dapat membantu memecahkan masalah jaringan, mendeteksi intrusi, kontrol atau pengawasan lalu lintas jaringan konten. Tetapi, fitur tersebut juga dapat digunakan oleh hacker sebagai alat mengintai untuk masuk ke komputer lain (Anonim, 2010). Namun, seiring perkembangan teknologi, perangkat lunak seperti ini mulai dikembangkan untuk kegunaan yang negatif, yaitu untuk mengambil data dan informasi rahasia user yang tidak terenkripsi selama berlalu-lalang dalam jaringan. Selain itu, beberapa penggunaan negatif sniffer yang merugikan untuk keamanan jaringan antara lain: a. Penangkapan sandi, yang merupakan alasan utama untuk sebagian besar penggunaan alat sniffing secara ilegal b. Menangkap informasi transaksi khusus dan bersifat pribadi, seperti username, kredit ID, rekening, dan password c. Merekam email atau pesan instan dan melanjutkan isinya d. Beberapa sniffers bahkan dapat mengubah informasi target sistem komputer dan menyebabkan kerusakan e. Merusak keamanan jaringan untuk mendapatkan otoritas akses yang lebih tinggi. Untuk menanggulangi atau mencegah penyerangan sniffer terhadap suatu jaringan, ada beberapa cara yang bisa ditempuh, yaitu: (Anonim, 2010). F-1

1. Penggunaan switch sebagai pengganti Hub dapat menon-aktifkan program sniffer. 2. Enkripsi data dapat mengurangi efek sniffer terhadap informasi pribadi 3. One-Time Password untuk mengecoh sniffer mengambil informasi yang tidak signifikan 4. Menolak modus promiscuous agar program sniffer tidak dapat dijalankan. Gambar 1. Network Sniffing (Wang, 2009) password (OTP akan bersifat valid bila dalam peride waktu yang singkat). b. Berdasarkan mathematical algorithm yang memungkinkan generalisasi suatu password baru berdasarkan password sebelumnya. c. Berdasarkan mathematical algorithm, password baru didasari oleh suatu tantangan (misalnya : penetapan nilai suatu password secara random akan ditentukan oleh server atau detail transaksinya). Berdasarkan teori ini, telah dibangun sebuah pengembangan protokol autentikasi yang menggunakan OTP, disebut OTPA (One-Time Password Authentication) (Yulianti, 2010). Protokol OTPA akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian implementasi. 2.2. One-Time Password Authentication Protokol One-Time Password Authentication (OTPA) adalah sebuah protokol autentikasi dengan menggunakan teknik one-time password untuk pengamanan pengiriman informasi login user (Yulianti, 2008). Adanya teknik-teknik pencurian password dan informasi rahasia akun tentu saja meresahkan bagi pemilik akun. Dengan adanya aksi-aksi hacker seperti ini tentu dibutuhkan pula upaya pencegahan agar tidak ada satu informasipun yang dapat diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan, sehingga akun yang dimiliki akan aman terjaga kerahasiaannya. Pada penelitian ini kami mengusulkan metode pencegahan sniffing dengan menggunakan teknik One-Time Password dan disisipi teknik enkripsi yang mengadopsi teknik Jefferson wheel. 2. METODE PENCEGAHAN SNIFFING Metode pencegahan sniffing menggunakan cara One-Time Password yang telah dikembangkan dengan nama One-Time Password Authentication (OTPA). Teknik One-Time Password bertujuan untuk mengecoh sniffer mengambil informasi yang bukan sebenarnya. Kemudian metode ini disisipkan teknik enkripsi mengadopsi teknik Jefferson wheel.untuk mengubah data password yang sebenarnya menjadi data yang tidak dimengerti. Metode ini diilustrasikan seperti pada Gambar 2. 2.1. One-Time Password One-Time Password (OTP) adalah sebuah password yang hanya berlaku untuk sesi login tunggal atau transaksi tunggal (Wang, 2009). Secara umum, algoritma dari OTP dibuat secara random. Namun terdapat tiga pendekatan utama dalam proses generate OTP, yaitu: (Wang, 2009) a. Berdasarkan time-synchronization antara autentikasi server-client yang menyediakan Gambar 2. One-Time Password Authentication (OTPA) Protocol Prosedur protokol OTPA ini adalah sebagai berikut: User memasukkan informasi login-nya yaitu username dan password, kemudian mendapat konfirmasi apakah informasi yang dikirim sesuai atau tidak. F-2

Jika informasi sesuai, user kemudian harus memasukkan informasi tambahan yang disebut security key, sesuai dengan data yang tersimpan pada database server. Sekali lagi dilakukan pemeriksaan validitas informasi yang disebut security key checking o Security key diperoleh dari jawaban security question yang diisikan oleh user pada saat membuat account email Jika hasil security key checking valid, maka server akan men-generate OTP untuk sesi login user tersebut User memperoleh OTP-nya, OTP ini yang kemudian akan digunakan untuk mengakses internet melalui sistem yang digunakan. Langkah-langkah enkripsi dan dekripsi Jefferson wheel dapat dilihat pada algoritma yang diilustrasikan pada gambar 4. Pada tahun 1923-1942, enkripsi Jefferson dikembangkan oleh US Army dalam bentuk mesin enkripsi M-94. Penggunaan teknik enkripsi ini oleh pihak tentara Amerika Serikat menjadi bukti bahwa enkripsi Jefferson merupakan enkripsi yang powerful. Hal ini juga dikarenakan teknik dekripsinya yang memerlukan pencarian secara exhaustive search sehingga tidak akan dapat terpecahkan dengan mudah begitu saja. 2.3. Enkripsi Adopsi Jefferson Wheel Jefferson Wheel adalah alat yang diciptakan Thomas Jefferson untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada masa revolusi Amerika (Brud, 2009). Pada masa itu, teknik enkripsi Jefferson digunakan untuk melindungi kerahasiaan pesan diplomatis kenegaraan Amerika. Cipher Jefferson melakukan enkripsi dengan menggunakan prinsip substitusi abjad tunggal, dimana satu karakter plaintext digantikan dengan satu karakter lain menggunakan Disk Jefferson (Gambar 3). Hal ini dilakukan sampai semua karakter pada plaintext sudah berganti menjadi karakter-karakter yang terlihat acak dan tidak beraturan, disebut ciphertext. Proses inilah yang selanjutnya disebut sebagai satu tahap enkripsi. Gambar 4. Algoritma Adopsi Jefferson Wheel Cipher Pada tahun 1923-1942, enkripsi Jefferson dikembangkan oleh US Army dalam bentuk mesin enkripsi M-94. Penggunaan teknik enkripsi ini oleh pihak tentara Amerika Serikat menjadi bukti bahwa enkripsi Jefferson merupakan enkripsi yang powerful. Hal ini juga dikarenakan teknik dekripsinya yang memerlukan pencarian secara exhaustive search sehingga tidak akan dapat terpecahkan dengan mudah begitu saja. Gambar 3. Jefferson Disk 3. IMPLEMENTASI ADOPSI ENKRIPSI JEFFERSON WHEEL PADA PROTOKOL OTPA Peran enkripsi Jefferson Wheel di sini adalah untuk melindungi data informasi login pada protokol OTPA, seperti password asli, security key, serta OTP untuk tiap sesi login user. Pada gambar 4, F-3

enkripsi ini akan diaplikasikan untuk langkah (2), (5), (7), (10), dan (12). Adopsi enkripsi Jefferson Wheel telah diaplikasikan ke dalam bentuk program dengan menggunakan bahasa pemrograman C++ (Gambar 5). Gambar 5. Tampilan Program Jefferson dengan Turbo C++ Program ini merupakan adopsi enkripsi Jefferson karena dalam urutan alfabet tiap disk/wheel bisa disesuaikan dengan kebutuhan user. Alur program enkripsi ini pun berbeda dengan algoritma asli enkripsi Jefferson Wheel, seperti terlihat pada Gambar 6. Pada protokol OTPA, enkripsi Jefferson Wheel digunakan untuk melindungi data informasi login seperti password asli, security key, serta OTP untuk tiap sesi login user. Untuk melindungi password asli, dilakukan password dari user ke server untuk penanganan autentikasi (gambar 2 langkah (2)). Dilakukan enkripsi Jefferson Wheel pula untuk konfirmasi validitas password serta pengiriman security question untuk memperoleh security key dari server ke user untuk penanganan autentikasi (gambar 2 langkah (5)). Untuk melindungi security key, dilakukan password dari user ke server penyimpanan database user (gambar 2 langkah (7)). Dilakukan pula enkripsi Jefferson Wheel untuk pengiriman konfirmasi hasil security key checking dari server ke OTP Generator (gambar 2 langkah (10)). Untuk melindungi OTP yang akan digunakan user untuk mengakses internet, dilakukan OTP dari OTP Generator ke user (gambar 2 langkah (12)). Setelah proses di atas, user mendapatkan OTP untuk dapat digunakan mengakses sistem maupun internet tanpa kekhawatiran pencurian password oleh sniffer, karena sniffer tidak akan berhasil login dengan password OTP yang sama. 4 PENUTUP Upaya pencurian password atau lebih dikenal dengan istilah password sniffing sampai saat ini menjadi permasalahan yang meresahkan para user pemilik akun. Akun email menjadi sangat rentan terhadap serangan sniffer karena akun email merupakan acuan untuk membuat akun lainnya. Enkripsi Jefferson Wheel dapat diaplikasikan untuk melengkapi protokol OTPA sebagai metode pertahanan terhadap pencurian password melalui sniffing. Metode ini dapat diimplementasikan pada organisasi atau institusi yang dilengkapi dengan fasilitas email khusus maupun akses jaringan internet. Penggunaan protokol OTPA yang dilengkapi dengan enkripsi adopsi Jefferson wheel ini sangat bermanfaat bagi user, sehingga user dapat mengakses akunnya tanpa kekhawatiran penyerangan dari sniffer. Gambar 6. Alur Program Adopsi Jefferson Wheel F-4

PUSTAKA Anonim. (2005). Fortified SSH: A Cost Effective Way to Safeguard Your Network. Technical Paper. September. 2005. Bruff, (2009). D. Thomas Jefferson s Wheel Cipher. Anonim. (2010). Network Sniffer & Packet Sniffer. http://www.colasoft.com/resources/ networksniffer.php Pamuji, T. Cipher Jefferson. Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Wang, J. (2009). Computer Network Security Theory and Practice. Yuliyanti, A. & Vega V. (2008) Modified Authentication Using One-Time Password to Support Web Services Security. Universitas Gunadarma. F-5