BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah atau tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok terpenting manusia setelah kebutuhan sandang dan pangan. Rumah dengan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman menjadi sesuatu yang semakin sulit diperoleh terutama di lingkungan perkotaan seperti Jakarta. Banjir atau genangan air sekitar merupakan salah satu faktor yang semakin sering mengganggu kenyamanan warga Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Sunrise Garden, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang sering mengalami banjir. Kawasan Sunrise Garden meliputi wilayah yang dibatasi oleh: a) Sebelah utara oleh Jl. Daan Mogot b) Sebelah Selatan dibatasi oleh Jl. Tol Jakarta Merak c) Sebelah Barat dibatasi oleh Kali Pesanggrahan d) Sebelah timur dibatasi oleh Saluran Penghubung Taman Ratu dan Jl. Panjang. Permasalahan terkait banjir yang terjadi di lokasi kajian ini terdeteksi pada tanggal 17-19 Januari 2013 dengan kedalaman genangan 70-100 cm selama 3 hari (Kompas.com 13 Jan 2014) dengan luas genangan 21 Ha. Genangan air tersebut berasal dari berbagai sub catchment area saluran diantaranya dari sub catchment area saluran Jln Panjang (100 Ha), saluran Jln Suryawijaya (27.17 Ha), saluran Citicon dan Suryawijaya-7 (80.88 Ha), saluran Penghubung Koneng/Cosmos (76.90 Ha), saluran Penghubung Taman Ratu (235.75 Ha). Total catchment area seluas 520.70 Ha. I-1
Hal ini menimbulkan dampak yang besar seperti : a) Berhentinya aktifitas bisnis di kawasan ini seperti pertokoan, kantor, restoran, hotel, tempat hiburan, dll. b) Akses keluar masuk area Sunrise Garden tertutup hingga kegiatan sehari hari seperti ke sekolah, ke tempat kerja, kelluar masuk barang terhenti. c) Menambah kerusakan infrastruktur bangunan jalan, saluran dan taman serta utilitas lainnya. d) Menambah kerusakan hunian warga, barang-barang rumah tangga, kendaraan. e) Lingkungan menjadi kotor dan tidak sehat yang berpotensi menimbulkan penyakit. f) Dan lain-lain. Gambar. 1.1. Kondisi Banjir Jl. Panjang I-2
Penelitian terdahulu oleh Rahmat Fajar Lubis seorang peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir di Ibukota Jakarta selama ini antara lain (Tribun Jakarta 23 Jan 2014): a) Kondisi masyarakat Jakarta yang kurang peduli akan bahaya banjir Kapasitas sungai dan saluran yang ada di Jakarta tidak mampu menampung debit air. b) Curah hujan yang sangat tinggi c) Penyumbatan sampah d) Pendangkalan akibat sedimentasi dari wilayah hulu e) Kondisi alam geologi yang termasuk wilayah dataran banjir Juga dampak akibat banjir di Jakarta menyebabkan kerugian yang sangat besar seperti yang terjadi pada banjir Januari-Februari 2013 telah menelan korban jiwa 20 orang karena terseret arus, tersengat listrik dank arena sakit. Selain itu 33.500 orang penduduk mengungsi, kerugian materiil hingga Rp. 20 trilliun (Merdeka.com 3 Nov 2013). Sesuai dengan observasi di wilayah Sunrise Garden, ada kesamaan dengan penelitian terdahulu mengenai penyebab terjadinya banjir di area ini. Beberapa gangguan yang memperlambat aliran debit air terjadi akibat kerusakan bangunan drainase, adanya bangunan liar, dampak bangunan infrastruktur lain yang kurang koordinasi, dll. Lokasi-lokasi genangan ini perlu dievaluasi untuk dicarikan solusi pemecahan masalahya karena banjir ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat baik itu sektor ekonomi, sosial, pendidikan, perdagangan maupun sektor-sektor lainnya. Disamping itu banjir juga dapat memperburuk infrastruktur jalan, taman, saluran dan lain-lain sehingga untuk merespon hal tersebut penulis mencoba untuk mengkaji secara lebih rinci solusi permasalahan banjir yang terjadi di kawasan Sunrise Garden dan sekitarnya. Sesuai kondisi lapangan, beberapa permasalahan yang dapat mengakibatkan terjadinya genangan banjir di Kawasan Sunrise Garden antara lain : I-3
a) Saluran yang berpotongan dengan Jl. Panjang yang merupakan akses utama aliran air dari Kawasan Sunrise Garden menuju ke saluran penghubung Taman Ratu mengalami penyumbatan oleh sedimentasi. b) Saluran Jl. Panjang belum memiliki dimensi yang konsisten bahkan dibeberapa titik belum ada salurannya dan belum tembus pada saluran makro terdekat baik itu Kali Mookervart ataupun Kali Angke Lama. c) Penyempitan dan pendangkalan saluran karena pembangunan saluran yang tidak mengikuti spesifikasi yang benar. d) Terjadinya bottle neck (penyempitan saluran) di area Citicon dari crossing 2,5 m menjadi buis beton diameter 80 cm sehingga terjadi antrian air yang akan masuk ke buis beton Citicon untuk selanjutnya masuk ke saluran penghubung Taman Ratu. e) Sistim Polder yang ada di saluran penghubung Taman Ratu belum cukup memadai sebagai sistim pengendali banjir di Kawasan Sunrise Garden dan sekitarnya karena daya penggeraknya hanya berasal dari PLN saja sehingga perlu dipasang juga diesel engine generator set yang dapat menggantikan fungsi PLN disaat listrik PLN mati. Daya Pompa existing (5.000 ltr/dtk) dirasa juga masih kurang mengingat catchment area dari Kawasan Sunrise ini sangat luas. I-4
Lokasi catchment area untuk sebagian lokasi fokus dapat dilihat pada gambar di bawah ini. ZONA 1: 22,92 Ha ZONA 2: 77,08 Ha Gambar. 1.2. Luas Chatchment Area Zona I: ± 22,92 Ha, Zona II: 77,08 Ha (Luas Catchment Area: 100 Ha) I-5
Gambar 1.3. Luas Catchment Area Sal.Phb Taman Ratu: (235,75 Ha) Tabel. 4.2. Perhitungan Sub Catchment Area dari Sal. PHB. Wil Sunrise Garden. Sumber: Sudin PU Tata Air Jakarta Barat I-6
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud & tujuan dari Kajian Sistim Tata Air di Kawasan Sunrise Garden Kecamatan Kebon Jeruk ini adalah: a. Membuat rencana alternatif solusi penanganan masalah banjir di kawasan Sunrise Garden dan sekitarnya yang berdampak buruk bagi warga yang bermukim disana. b. Selain mengatasi masalah banjir, solusi alternatif ini juga akan memberi manfaat besar lainnya seperti mengurangi kemacetan jalan raya, penanganan limbah domestik dan produknya, sumber air bersih serta ruang utility yang bisa disewakan. c. Menentukan disain hidrolis saluran dan arah aliran air sesuai dengan periode ulang disain. d. Menciptakan sistem drainase yang berkelanjutan dan mempunyai nilai ekonomis untuk mendapatkan profit. 1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : a) Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Sunrise Garden? b) Apa akibat atau sejauh mana dampak dari terjadinya banjir tersebut? c) Parameter, koefisien, rumus, metode-metode apa saja yang digunakan dalam mengevaluasi sistem drainase yang ada? d) Apa solusi paling ekonomis dari desain hidrolis terkait type dan dimensi saluran dalam mengurangi / mengatasi banjir ini? e) Apa tindakan selanjutanya untuk bisa mempertahankan sistem drainase atau bangunan baru ini berfungsi baik? Dalam perencanaan ini, kajian masalah difokuskan pada penentuan disain hidrolis saluran pada saluran drainase yang sudah ada serta pemilihan deep tunnel I-7
sebagai alternatif penyelesaian banjir kawasan. Hal ini sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah RT/RW DKI Jakarta. Desain alternatif ini juga tidak menampilkan analisa biaya, RAB dan persyaratan spesifikasi serta gambar secara detail. Lokasi Banjir Kawasan Sunrise Garden Kec. Kebon Jeruk Gambar. 1.1. Peta Lokasi Kegiatan Gambar 1.4. Lokasi Banjir Wilayah Kedoya I-8
1.4. Sistematika Penulisan Sistematika laporan kegiatan Studi Alternatif Desain Deep Tunnel Untuk Mengurangi Debit Banjir pada Wilayah Kedoya - Jakarta Barat ini, adalah sbb : Bab I. Pendahuluan Pada bagian ini diuraikan tentang latar belakang penelitian, maksud dan tujuan, ruang lingkup & masalah kegiatan dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Pada bagian ini diuraikan tentang semua rujukan yang termuat dalam tugas akhir dan berisikan teori, peraturan dan batasan-batasan yang menimbulkan gagasan yang mendasari penelitian. Bab III. Metodologi Penelitian Pada bagian ini diuraikan kerangka pendekatan perencanaan, diagram alir penelitian. Metode perencanaan secara umum dibuat dalam bentuk flow chart seperti dibawah ini: Bab IV. Analisa dan Perancangan Pada bagian ini diuraikan hasil pengumpulan data dari kegiatan penelitian berupa data curah hujan serta data primer yang meliputi pengukuran topografi, dan datadata lain yang berguna sebagai bahan masukan (input) dalam melakukan analisa catcment area, analisa hidrologi maupun analisa hidrolikanya yang disajikan dalam tabulasi yang sistimatis dengan koefisien-koefisien yang diperlukan. Bab V. Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan pokok dari keseluruhan penelitian dan saran yang diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut. I-9