BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Available online at Website

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

Sistem Monitoring pada Panel Surya Menggunakan Data logger Berbasis ATmega 328 dan Real Time Clock DS1307

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Bab 5. Pengujian Sistem

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound

IMPLEMENTASI PANEL SURYA PADA LAMPU LALU LINTAS YANG DITERAPKAN DI SIMPANG LEGENDA MALAKA BATAM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENINGKATAN SUHU MODUL DAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

Pengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

BAB II TINJAUAN UMUM

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

ANALISA EFISIENSI MODUL SURYA 50 WATT PEAK PADA RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI ENERGI CADANGAN LAPORAN AKHIR

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI Defenisi Umum Solar Cell

RANCANG BANGUN BATERAI CHARGE CONTROL UNTUK SISTEM PENGANGKAT AIR BERBASIS ARDUINO UNO MEMANFAATKAN SUMBER PLTS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

Latar Belakang dan Permasalahan!

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Sistem PLTS Off Grid Komunal

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

Transkripsi:

61 BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA Sebuah sel PV terhubung dengan sel lain membentuk sebuah modul PV dan beberapa modul PV digabungkan membentuk sebuah satu kesatuan (array) PV, seperti terlihat pada gambar dibawah: Gambar 4.1. Komponen Sistem PV

62 4.1 Dasar Dan Tujuan Pangujian Panel surya Disini pengujian dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari generator panel surya terhadap adanya pengaruh temperatur panas yang dipengaruhi oleh sinar matahari. Pengujian pengukuran dilakukan dengan menerapkan selang waktu yang berbeda. Sebenarnya tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh radiasi sinar matahari terhadap besarnya efisiensi panel surya. Tetatpi karena tidak lengkapnya sarana untuk mengukur besarnya daya input dari panel surya, maka sasaran pengamatan diarahkan pada pengaruh suhu terhadap perubahan ( peningkatan ) besarnya daya output panel surya. 4.2 Peralatan Pengujian Solar sel ( panel surya ) yang digunakan Type Kapasitas daya : Monocrystalline, polycrystalline ex China : 12 Volt no load : 10 WATT/jam Jumlah : 1 ( modul ) Alat ukur dan pendukung yang digunakan DC Voltmeter : 1 ( satu )unit digital Unigor untuk mengukur besarnya tegangan output dari panel surya ( = tegangan input ke beban ).

63 DC Amperemeter : 1 ( satu ) unit digital Omron untuk mengukur besarnya arus yang mengalir dari panel surya ke rangkaian beban. DC Wattmeter : 1 ( satu ) unit dgital Hardman dan Braunn (H&B) untuk mengukur besarnya daya output dari panel surya yang mengalir ke beban. Thermometer : 1 ( satu ) unit dgital Unigor, untuk mengukur besarnya suhu pada bidang panel surya ( PV ). Rangkaian beban : berupa lampu led 12 Volt 10 WATT yang dihubungkan paralel dengan sebuah tahanan geser, agar kapasitas daya dapat diatur. Selain itu, rangkaian percobaan ini dilengkapi pula dengan Current Limiting Detector ( CLD ) yang berfungsi sebagai pengaman arus lebih sekaligus sebagai detector, pengukur dan pembatas arus. Alat ini pada dasarnya terdiri dari rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai relay over current yang rating currentnya dapat diatur hingga 20 Ampere, bekerja pada tegangan 12 Volt DC. Untuk pengaturan ini dipasang potensiometer, sedangkan sebagai indikator digunakan pilot lamp yang akan berkedip-kedip bila terjadi keadaan arus lebih yang melewati batas setting yang telah ditentukan.

64 4.3 Langkah-langkah Pengujian Perubahan temperatur diamati pada thermometer, dan untuk memperoleh ketelitian, pengamatan dilakukan rata-rata setiap 30 menit, dari pukul 09 00 hingga pukul 13 30 selama 1 (satu) bulan setiap 1 (satu) minggu sekali. Pengamatan perubahan temperatur, tegangan, arus, dan daya dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang tersedia dengan ratarata setiap 30 menit. Sebelum dilakukan pada PV sebenarnya dilakukan maka untuk mengetahui besarnya arus ( nominal ) beban ditentukan berdasarkan perhitungan dari data PV, yaitu : Daya output = 10 WATT ( nominal ) output = 12 Volt ( nominal ) 10 Maka arus beban nominal = = 0,833 Ampere 12 Besarnya arus 0,833 Ampere ini diperlukan untuk melakukan setting tahanan geser maupun potensiometer CLD.

65 Melakukan setting pada tahanan geser maupun potensiometer CLD, yang bertujuan, pertama untuk membatasi pembebanan agar tidak melebihi batas kemampuan PV, kedua untuk menentukan posisi setting potensiometer beban pada posisi beban nominal. Setting arus beban sebesar ( arus beban nominal ) Ampere untuk langkah awal dilakukan dengan sumber tegangan berupa baterai ( aki ), sebelum digunakan sumber berupa panel surya. Pengujian menggunakan PV dilakukan dengan mengamati dan mencatat yang disusun dalam bentuk tabel kemudian dikonversi kedalam bentuk grafik untuk melihat aktifitas arus pada rangkaian beban, tegangan output PV dan daya output PV. Demikian dilakukan berulang-ulang setiap 30 menit, mulai pukul 09 00 hingga pukul 13 30

66 4.4 Data Hasil Pengujian Tanggal pengujian : sabtu, 03-10 - 2009 Waktu pengujian Objek pengujian Type : 09.00-13.30 WIB : Panel Surya : Monocrystalline, polycrystalline ex China : 12 Volt no load Kapasitas daya : 10 WATT/jam Jumlah : 1 ( modul ) Tabel 4.1 Hasil pengujian panel surya pada minggu pertama Waktu Pengukuran Suhu PV ( o C ) ( Volt ) Arus CLD Arus Beban Daya ( watt ) 09.00 29,5 12,5 0,824 0,88 10,84 09.30 30 12,5 0,824 0,88 10,84 10.00 31 12,5 0,824 0,88 10,84 10.30 31,5 12,5 0,824 0,88 10,84 11.00 32 13 0,844 0,91 10,94 11.30 32 13 0,844 0,91 10,94 12.00 34 13 0,844 0,91 10,94 12.30 34 13 0,844 0,91 10,94 13.00 34 13 0,844 0,91 10,94 13.30 34 13 0,844 0,91 10,94 Rata-rata 32,2 12,8 0,836 0,898 10,9

67 Tanggal pengujian : sabtu, 10-10 - 2009 Waktu pengujian Objek pengujian Type : 09.00-13.30 WIB : Panel Surya : Monocrystalline, polycrystalline ex China : 12 Volt no load Kapasitas daya : 10 WATT/jam Jumlah : 1 ( modul ) Tabel 4.2 Hasil pengujian panel surya pada minggu kedua Waktu Pengukuran Suhu PV ( o C ) ( Volt ) Arus CLD Arus Beban Daya ( watt ) 09.00 30 12,5 0,824 0,884 10,87 09.30 30,5 12,5 0,824 0,884 10,87 10.00 31,5 12,5 0,824 0,884 10,87 10.30 32 13 0,894 0,88 10,89 11.00 33 13 0,842 0,9 10,92 11.30 33,5 13 0,842 0,9 10,92 12.00 34 13 0,844 0,91 10,94 12.30 34 13 0,844 0,91 10,94 13.00 34 13 0,844 0,91 10,94 13.30 34 13 0,844 0,91 10,94 Rata-rata 32,65 12,85 0,8426 0,8972 10,91

68 Tanggal pengujian : sabtu, 17-10 - 2009 Waktu pengujian Objek pengujian Type : 09.00-13.30 WIB : Panel Surya : Monocrystalline, polycrystalline ex China : 12 Volt no load Kapasitas daya : 10 WATT/jam Jumlah : 1 ( modul ) Tabel 4.3 Hasil pengujian panel surya pada minggu ketiga Waktu Pengukuran Suhu PV ( o C ) ( Volt ) Arus CLD Arus Beban Daya ( watt ) 09.00 30,5 12,5 0,824 0,88 10,84 09.30 30,5 12,5 0,824 0,88 10,84 10.00 31 12,5 0,826 0,89 10,78 10.30 31,5 12,5 0,826 0,89 10,88 11.00 32 13 0,84 0,9 10,92 11.30 33 13 0,84 0,9 10,92 12.00 33,5 13 0,842 0,904 10,93 12.30 34 13 0,842 0,904 10,93 13.00 34 13 0,844 0,91 10,94 13.30 34 13 0,844 0,91 10,94 Rata-rata 32,4 12,8 0,8352 0,8968 10,892

69 Tanggal pengujian : sabtu, 24-10 - 2009 Waktu pengujian Objek pengujian Type : 09.00-13.30 WIB : Panel Surya : Monocrystalline, polycrystalline ex China : 12 Volt no load Kapasitas daya : 10 WATT/jam Jumlah : 1 ( modul ) Waktu Pengukuran Tabel 4.4 Hasil pengujian panel surya pada minggu keempat Suhu PV ( o C ) ( Volt ) Arus CLD Arus Beban Daya ( watt ) 09.00 30 12,5 0,824 0,88 10,84 09.30 30 12,5 0,824 0,88 10,844 10.00 30,5 12,5 0,828 0,89 10,86 10.30 31 13 0,83 0,9 10,87 11.00 32 13 0,84 0,904 10,93 11.30 32 13 0,84 0,904 10,93 12.00 32,5 13 0,844 0,91 10,94 12.30 33 13 0,844 0,91 10,94 13.00 33 13 0,844 0,91 10,94 13.30 33 13 0,844 0,91 10,94 Rata-rata 31,7 12,85 0,8362 0,8998 10,903

70 Jadwal Pengujian Tabel 4.5 Rekapitulasi data hasil pengujian Suhu PV ( o C ) ( volt ) Arus Arus Beban Daya ( watt ) 03/10/2009 32,2 12,8 0,836 0,898 10,9 10/10/2009 32,65 12,85 0,8426 0,8972 10,91 17/10/2009 32,4 12,8 0,8352 0,8968 10,892 24/01/1900 31,7 12,85 0,8362 0,8998 10,903 Rata-rata 32,238 12,825 0,838 0,898 10,901 Selanjutnya berdasarkan data yang didapat melalui pengujian analisis P dengan membandingkan daya output dan daya input : P out in. Tetapi daya input PV yang diketahui adalah tenaga sinar matahari ( solar energy ) yang untuk melakukan pengukuran pada pengujian ini tidak tersedia sarana yang memadai, sedangkan daya output merupakan tenaga listrik, maka langkah yang dilakukan adalah membandingkan daya output dalam kondisi pengoperasian normal dan suhunya terpengaruh oleh udara bebas pada rentang waktu yang berbeda. Hasil pengolahan data dari pengujian diperoleh perbedaan suhu setiap pengujian panel surya yang mempengaruhi kinerja dari panel sebagai fungsi penghasil daya output, grafiknya terlihat pada gambar grafik berikut :

71 Pengaruh Perubahan Suhu Panel Surya Tehadap Daya Suhu ( o C ) 35 34 33 32 31 30 29 28 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 27 10,84 10,84 10,84 10,84 10,94 10,94 10,94 10,94 10,94 10,94 Daya ( watt ) Gambar 4.2. Grafik pengujian Dari tabel pengujian 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4 didapat hasil yang memperlihatkan kemampuan panel surya dalam menghasilkan Daya output setiap 30 menit. Daya yang dihasilkan pada pukul 09 00 dengan rata-rata 10,848. Pada pukul 13 30 mengalami kenaikan hingga 10,94 yaitu sebesar 1,009 % seiring bertambahnya suhu pada panel surya. Kepadatan daya cahaya matahari yang mencapai bagian luar atmosfer bumi sekitar 136 mw/cm 2 tetapi setelah melewati atsmosfer sebagian dihamburkan, sedangkan kepadatan daya matahari yang sampai dipermukaan bumi pada siang hari yang cerah sekitar 100 mw/cm 2 (Kadir, 1982:184-185). Dari data spesifikasi PV yang digunakan, diketahui bahwa pada pengoperasian normal tegangan output berbeban PV = 12 Volt dan daya nominalnya ( output ) PV = 10 WATT/jam. Tetapi setelah dilakukan pengukuran, ternyata tegangan output PV = 12,825 Volt dan daya = 10,901 Watt. Hal ini dapat diartikan bahwa PV ini memiliki toleransi tegangan sebesar :

72 12,825 12 12 x 100 % = 6,875 %. Sedangkan toleransi daya beban : 10,901 10 x 100 % = 9,01 %. 10 Efisiensi panel surya disini bisa didapat dari perhitungan tetapi tidak bisa lewat pengujian langsung, sebab disini sarana pengujian pengukuran daya input panel surya tidak mendukung. Terlebih dahulu diukur besarnya daya output. Lalu dihitung besarnya daya input (konstan), dengan asumsi ( berdasarkan referensi ) efisiensi panel surya adalah 20-32 %. Daya output panel surya 10,901 watt, dengan asumsi efisiensi sebesar 20 % maka daya inputnya adalah : 20% P in 10,901 = P in x 100 % = 54,505 WATT ( Summit, 1980 :37 )