BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riksa Nugraha, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI RESTORAN MENGGUNAKAN METODE SMARTER DAN PROMETHEE

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan rumah ikut meningkat. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Selain sandang dan pangan, papan merupakan salah satu kebutuhan pokok

BAB I PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang termasuk seorang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang kebutuhan transportasi bagi manusia sangatlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gading Serpong saat ini menjadi salah satu daerah yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas mulai memberi imbas kepada perusahan lokal.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya. Dari segi kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. program studi. Masuk ke dalam konsentrasi yang diidam-idamkan atau yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat lunak sebagai berikut : a. Processor Intel Core i3. d. VGA Nvidia GeForce 610M 2GB

Data Responden Berdasarkan Angkatan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis lembaga keuangan mikro di Indonesia yaitu LKMS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Salah satu fasilitas pendidikan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Saat ini begitu banyak peminat olah raga sepak bola, olah. raga sepak bola diminati oleh berbagai macam kalangan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pengangkutan barang dengan tujuan tertentu. CV. Belawan Indah semakin bertambah. Oleh sebab itu CV.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi sangat di perlukan adanya sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. atau memberi beberapa alternatif solusi untuk pemecahan masalah. Diantara

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen Pengguna Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex), memberi

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan masa depan yang terbaik. dalam menentukan jurusan yang akan dipilihnya.

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai suatu harapan atas setiap keinginan yang dipilih orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Impelentasi Metode Promethee dan AHP pada Pemilihan Indekost di Telkom University. Risky Diatama

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENENTUAN PELANGGAN BERPRESTASI PADA APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENGGUNAKAN TOPSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah unggulan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kualitas jaringan yang tidak bagus dan memiliki harga yang mahal.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial untuk dijadikan sektor unggulan karena Indonesia merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. warga berhak mendapatkan perlindungan kesehatan. (Depkes, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. CV. Graha Putra Mandiri adalah perusahaan kontraktor yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini bisnis mini market sedang berkembang pesat, hampir di setiap

Rudi Hartoyo ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. BPW berperan penting dalam pelayanan jasa wisata. wisata. Pihak Paramuda Tour & Transport melayani perjalanan wisata khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pihak FMPIA Universitas Sumatera Utara. Beasiswa yang

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan untuk mengilustrasikan suatu karya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Mahasiswa (UKM). Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu. Dan salah satu UKM olahraga yang aktif adalah UKM catur.

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas dari suatu perusahaan karena semakin tinggi produktivitas kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai rumah sakit merupakan pihak yang berinteraksi dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh sebab itu peran informasi sangat penting dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba modern ini, penggunaan teknologi informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern saat ini, penyampaian informasi mengalami kemajuan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Didalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang menjadi bahan untuk pembuatan skripsi, seperti latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan untuk penulisan skripsi. Diharapkan dari uraian hal-hal dibawah ini gambaran umum dari penelitian ini dapat dipahami dengan baik. 1.1 Latar Belakang Sepatu merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, oleh karena itu sepatu merupakan salah satu keperluan yang tak pernah lupa untuk digunakan, dari dulu hingga sekarang sepatu selalu berkembang dan menjadi beragam pilihannya. Karena hal tersebut banyak orang yang membuka usaha pembuatan sepatu, baik sepatu untuk keperluan formal, keperluan sehari-hari bahkan untuk keperluan olah raga. Salah satu olah raga yang memerlukan sepatu sebagai peralatan utama yaitu sepak bola. Seiring berjalannya waktu, sepatu sepak bola atau sering biasa disebut sepatu bola sudah mengalami banyak perubahan, dari zaman dahulu sepatu bola yang hanya beberapa model hingga sekarang sepatu bola yang mempunyai banyak model. Karena terlalu banyaknya model sepatu bola terkadang pemain mengalami kesulitan untuk memilih sepatu mana yang cocok untuk dipakai. Sekarang sepatu bola tidak hanya banyak modelnya saja, tetapi setiap sepatu bola mempunyai karakteristik masing-masing dan fungsinya masing-masing. Saat ini pesatnya perkembangan teknologi menuntut untuk mengaplikasikan teknologi di lingkungan sekitar dengan maksimal. Selain membantu aplikasi teknologi juga mempermudah bagi pengguna, sehingga teknologi tersebut menjadi teknologi tepat guna. Dengan kata lain saat ini banyak kebutuhan masyarakat terhadap suatu sistem berbasis teknologi informasi, termasuk bagi para pengambil keputusan yang membutuhkan keterlibatan tinggi, seperti para pemain untuk produk sepatu bola.

2 Saat ini proses pengambilan keputusan pemain dalam pemilihan sepatu bola masih memerlukan solusi khusus, karena pemain memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempelajari karakter sepatu bola yang sesuai kriteria yang diinginkan. Selain itu, proses pengambilan keputusan dilakukan masih hanya pada satu sudut pandang sehingga tidak memperhatikan bahwa faktor-faktor yang lain juga memiliki kepentingan yang besar. Maka dari itu dengan adanya sistem ini pemain akan diberi kemudahan, karena pemain tidak perlu bingung lagi untuk memilih sepatu yang diinginkannya yang sesuai dengan kriteria pemain tersebut. Pemain bisa mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan data yang telah didapatkan. Berbicara tentang perlengkapan pemain, maka harus menyebut sepatu sebagai salah satu perlengkapan utama di dunia sepak bola. Dibuat pertama kali sebagai perlindungan pada kaki, kini sepatu berubah menjadi salah satu penunjang peningkatan performa. Tujuan kami di Nike adalah untuk selalu memenuhi tuntutan kinerja khususnya atlet dan memperkuat keterampilan menurut Mark Parker, CEO sekaligus Presiden Nike. Sepatu juga merupakan salah satu bagian vital untuk menunjang performa pemain (Benny Dollo, 2014). Sepatu dapat mempengaruhi tendangan, operan dan kecepatan pemain. Selain sepatu dapat berpengaruh terhadap pemain, sepatu juga harus cocok dengan tipe pemain. Ada sepatu yang bertipe speed, touch, power dan control. Untuk kriteria yang dibutuhkan dalam menentukan pemilihan sepatu bola ini adalah kecepatan berlari, kecepatan menggiring bola, kontrol bola, keakuratan tendangan, kekuatan tendangan, operan, posisi pemain, bobot sepatu, warna sepatu dan harga sepatu. Ada beberapa metode pengambilan keputusan yang dapat membantu permasalahan ini. Beberapa metode yang sering digunakan diantaranya adalah Fuzzy, Preference Ranking Organization Methods for Enrichment Evaluations (PROMETHEE), Simple Additive Weighting (SAW), Internal Rate of Return (IRR), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan lain-lain. Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan pemilihan sepatu bola ini adalah Simple Multi- Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER) dan Oreste. Selain SMARTER ada juga metode lain yang cocok dengan Metode Oreste, yaitu Metode Webometrics. Tetapi metode Webometrics digunakan sebagai alat

3 pengukur situs web untuk Webometrics digunakan sebagai alat pengukur situs web untuk mengetahui jumlah hyperlink, jenis hyperlink, struktur web dan pola penggunaannya. Kegiatan Webometrics yaitu merilis peringkat universitas di dunia berdasarkan beberapa kriteria yaitu visibility dengan bobot 0,5, size dengan bobot 0,2, rich files dengan bobot 0,2, scholar dengan bobot 0,15 yang dirilis tiap 6 bulan sekali. Sedangkan Metode SMARTER merupakan suatu bentuk model pendukung keputusan yang digunakan untuk pengambilan keputusan dengan kriteria beragam. SMARTER yang merupakan suatu metode pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah penentuan pilihan yang sifatnya multi objektif diantara beberapa kriteria kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Sesuai dengan usulan Edward dan Baron (1994), dimana metode ini digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria dalam suatu pengambilan keputusan. Sedangkan Oreste menurut Pastijin dan Leysen merupakan metode yang dibangun sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya (Pastijn & Leysen, 1989). Metode Oreste juga dapat menutupi kekurangan dari metode SMARTER, dimana metode SMARTER memiliki kekurangan dalam perankingan alternatif. Gabungan metode SMARTER dan Oreste memungkinkan bobot ditentukan oleh metode SMARTER, yang kemudian akan menjadi inputan bagi Oreste dalam menentukan urutan alternatif terbaik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan berikut ini. 1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemain dalam penentuan sepatu bola yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dengan metode SMARTER dan Oreste? 2. Bagaimana sistem menentukan sepatu bola yang cocok dengan karakter pemain?

4 1.3 Batasan Masalah Untuk pembuatan aplikasi ini perlu didefinisikan beberapa batasan masalah mengenai sejauh mana aplikasi ini akan dibuat. Berikut beberapa hal yang menjadi batasan masalah tersebut : 1. Hasil kriteria dan pembobotan yang didapat melalui survei dan kuesioner ke 100 responden dan diambil 30 sampel untuk menentukan kecocokan sepatu dengan hasil sistem. Kuesioner ditujukan hanya untuk yang berprofesi sebagai pemain bola, dengan batasan umur dari 17-25 tahun. 2. Merek sepatu yang digunakan hanya dua merek dengan 8 model yang berbeda, yaitu: a. Nike - Nike Mercurial - Nike CTR360 - Nike Total 90 - Nike Tiempo b. Adidas - Adidas Adinova - Adidas Nitrocharge - Adidas Adizero - Adidas Predator 1.4 Tujuan Adapun dari permasalahan yang ada dan maksud penelitian ini, maka tujuan dibuatnya sistem ini adalah : 1. Merancang dan membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemain dalam penentuan sepatu bola yang paling sesuai dengan kriteria yang diinginkan dengan metode SMARTER dan Oreste. 2. Sistem dapat menentukan sepatu bola yang cocok dengan karakter pemain.

5 1.5 Manfaat Manfaat dari penelitian dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini dapat membantu para pemain bola menentukan sepatu yang cocok dengan karakteristik pemain tersebut. 1.6 Metodelogi Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa hal yang menjadi langkah untuk pembuatan media sistem pendukung keputusan, berikut langkah-langkah yang ditempuh. 1.6.1 Metode Studi Literatur Mempelajari konsep-konsep dalam pembuatan aplikasi, seperti sistem pedukung keputusan, konsep metode SMARTER diterapkan pada sistem pendukung keputusan dengan mengumpulkan beberapa referensi baik dari media cetak, maupun dari internet sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan dalam pemilihan sepatu bola dengan menggunakan metode SMARTER dan Oreste 1.6.2 Pengumpulan Data Mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian, data-data kriteria dan alternatif yang akan digunakan sebagai faktor inputan untuk proses pengambilan keputusan. 1.6.3 Pengembangan Perangkat Lunak Model proses pengembangan perangkat lunak menggunakan model sekuensial linier, Menurut Roger S. Presman (2002) model sekuensial linier adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

6 Gambar 1.1 Model Sekuensial Linier (Sumber : Roger S.Presman, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Buku Satu.2002.h.37) 1.6.4 Implementasi dan Uji Coba Melakukan uji coba pada aplikasi telah selesai dibuat, mencari titik kelemahan serta kelebihan, sehingga media yang telah selesai dibuat dapat sedikit terhindar dari kesalahan serta bugs. 1.6.5 Pembuatan Kesimpulan Pembuatan kesimpulan dan saran dilandasi dengan teori yang bersangkutan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang dibuatnya penulis melakukan penelitian, rumusan, dan batasan masalah yang didapat dari latar belakang yang ada, menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian, menjelaskan metode penelitian serta sistematika penelitian yang digunakan untuk penelitian. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

7 Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai sumber dan alat dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan. BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang desain yang akan dibuat, metode yang akan digunakan dalam proses penelitian, serta alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian. BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi tentang penjelasan dari proses penelitian yang dilakukan, serta pembahasan dari hasil penelitian. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memaparkan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan berisi saran yang digunakan untuk penelitian selanjutnya.