BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. 1. memberikan bimbingan dan selalau mendorong semangat belajar anak didik,

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. sama lain. Dalam uraian ini dapat berkenalan dengan beberapa perumusan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal.

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

Rosmaini S, Nursal, Resi Noprianti Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

ی ر ف ع الله ال ذ ین ء ام ن وا م نك م و ال ذ ین أ وت وا ال ع ل م د ر ج ا ت.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. berikut adalah pendapat para ahli tentang istilah tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pada input dari sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua ara, megajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Para pelajar. tidak menyetir kelompok kearah hasil yang sudah disiapkan

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang kerangka teoretis terdiri dari tinjauan tentang Strategi Cycle

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardarminta,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif. pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. 1

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. 1. tingkah laku, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan, serta perubahan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

BAB II KAJIAN TEORI. mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 1 Aktivitas belajar dapat

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.

BAB II KAJIAN TEORI. Oleh karena itu sebelum pengertian hasil belajar dibicarakan ada baiknya

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. panggal dan puncak proses pembelajaran 12. Setelah proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa, dari luar diri siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN STRATEGI PREDICTION GUIDE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAA MURID KELAS III SD NEGERI 030 TAMPAN PEKANBARU

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus. untuk menimbulkan hasil belajar siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran adalah turunan dari pendekatan pembelajaran. Menurut Kemp (Wina Sanjaya) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien. 1 Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif. Ketika pesrta didik belajar aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. 2 Dasim Budimansyah menjelaskan bahwa strategi pembelajaran aktif adalah proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik mengajukan pertanyaan, 1 Munif Chatif, Gurunya Manusia, (Bandung: Kaifa, 2012), hlm.129. 2 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD ( Center for Teaching Staff Development), 2011, hlm. 2. 8

9 mengemukakan gagasan, dan mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. 3 Pembelajaran aktif ( active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran aktif ( active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. b. Strategi group to group exchange Group to group exchange adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif ( active learning) yang termasuk dalam pembelajaran sesama siswa. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi sumber informasi bagi siswa lainnya. Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai ketika sipembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain 4.strategi belajar aktif tipe group to group exchange ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lainnya. Group to group exchange adalah salah satu model belajar aktif yang menuntut siswa untuk berpikir tentang apa yang dipelajari, berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi 3 Dasim Budimansyah, PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) Bandung: PT. Ganesindo, 2009, hlm. 70. 4 Ibid, hlm. 177.

10 pengetahuan yang diperoleh kepada yang lainnya. Dalam model belajar aktif tipe group to group exchange masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, siswa dituntut untuk menguasai materi karena setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, siswa akan bertindak sebagai guru bagi siswa lain dengan mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain di depan kelas. Group to group exchange memberi kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lainnya 5. Langkah-langkah strategi pembelajaran aktif tipe group to group exchange adalah sebagai berikut: 1. Pilihlah sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian, posisi, konsep, pendekatan untuk ditugaskan. 2. Bagilah kelas ke dalam beberapa kelompok, jumlah kelompok sesuai jumlah tugas berikan cukup waktu berdiskusi dan mempersiapkan bagaimana mereka dapat menyajikan topik yang telah mereka kerjakan 3. Bila diskusi telah selesai, mintalah kelompok memilih seorang juru bicara menyampaikan kepada kelompok lain 4. Setelah presentasi singkat, doronglah peserta didik bertanya pada presenter atau tawarkan pandangan mereka sendiri. 5 Siti Maryam Rohimah. 2012. Model pembelajaran group to group exchange. http://share-pangaweruh.blogspot.com, diakses tanggal 04-12-2013.

11 5. Lanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan merespon pertanyaan juga komentar peserta. 6 c. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Group to Group Exchange Beberapa keunggulan dari strategi group to group exchange yaitu: 1. Membiasakan siswa bekerjasama, memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan tanggungjawab. 2. Menimbulkan rasa kompetitif yang sehat. 3. Melatih ketua untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai siswa yang patuh peraturan. Sekalipun demikian strategi pembelajaran tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan,begitu juga dengan strategi group to group exchange, adapun kelemahan strategi group to group exchange yaitu: 1. Sulit menyusun kelompok yang heterogen, terkadang siswa merasa tidak enak dengan anggota kelompok yang dipilih guru. 2. Dalam kerja kelompok terkadang pemimpin kelompok sulit menjelaskan dan mengadakan pembagian kerja, anggota kelompok kadang-kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan oleh pemimpin 6 Hartono, dkk, Paikem Pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan,, (Pekanbaru: Zanafa publishing, 2009), hlm. 95

12 kelompok sering tidak terkendali sehingga menyimpang dari rencana yang telah ditentukan. 7 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 8 Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. 9 Belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman yang berasal dari lingkungan. 10 Belajar secara umum dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. 11 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalamn belajarnya. 12 Hasil belajar merupakan hasil pendidikan tentang kemajuan setelah melakukan aktifitas belajar 7 Mirattriani.2012.metode pembelajaran group to group exchange. http://miratriani.blogspot.com/search?q=group. Diakses tanggal 04-12-2013 8 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm. 2. 9 Oemar Hamalik, Proses belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 27. 10 Isriani Hardini, Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu, (Yogyakarta: Faimilia, Group Relasi Inti Media, 2012), hlm. 3. 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 90. 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 22.

13 atau merupakan akibat dari kegiatan belajar. 13 Oemar Hamalik berpendapat bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. 14 Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. 15 Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut, diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik. 16 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Slameto ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain: 13 Syaiful Bahri Jamarah, Op. Cit, hlm. 35. 14 Oemar Hamalik, Op. Cit, hlm. 30. 15 Dimiyati dan mudjiono, Op. Cit, hlm. 2. 16 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. (Yokyakarta: pustaka belajar, 2011), hlm. 45.

14 1. Faktor Internal Yaitu faktor yang bersumber dari murid yaitu: a. Faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) b. Faktor psikologi (intelijen, minat, bakat, dan kesiapan) c. Faktor kelelahan (jasmani dan rohani) 2. Faktor Eksternal Faktor keluarga, meliputi: a. Cara orang tua mendidik b. Suasana rumah c. Keadaan ekonomi keluarga d. Pengertian orang tua Faktor Sekolah, meliputi: a. Metode mengajar dan kurikulum b. Hubungan guru dengan murid Faktor Masyarakat, meliputi: a. Kegiatan murid dalam masyarakat b. Teman bergaul. 17 4. Hubungan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange Dengan Hasil Belajar Menurut Silberman pendidikan disegala jenjang pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan 17 Slameto, Op. Cit, hlm. 54-71.

15 sikap. 18 Strategi Group to Group Exchange ini membuat siswa berupaya memahami materi pelajaran secara sungguh-sungguh sebab, mereka akan berbagi informasi kepada rekannya yang lain dalam kelompok yang berbeda. Hal ini membuat siswa aktif baik bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya. Ketika siswa aktif dalam pembelajaran, maka pelajaran yang tadinya sulit akan mudah dicerna oleh otak sehingga pelajaran terasa begitu menyenangkan. Ketika siswa aktif tersebut ditambah dengan perasaan senang maka pelajaran akan mudah dimengerti hal ini akan berdampak pada saat ujian yaitu mereka akan mudah menjawab soal ujian dengan hasil yang memuaskan. B. Penelitian Relevan Setelah membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh: 1. Resi Noprianti dari Universitas Riau Pekanbaru tahun 2010 dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 1 Kuantan Hilir. Adapun Hasil Penelitiannya adalah adanya peningkatan hasil belajar dengan penerapan strategi pembelajaran group to group exchange. Ketuntasan belajar siklus I meningkat sampai 82,92% dan pada siklus II meningkat hingga 98,20%. 19 Persamaan penelitian ini dengan yang 18 Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Aktif, Bandung: Nusamedia, 2006, hlm. 115. 19 Resi Noprianti, Penerapan Strategi Pembelajaran Group to group exchange (GGE) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 1 Kuantan Hilir, (Tidak Diterbitkan: 2010)

16 penulis lakukan adalah sama-sama menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange, namun saudari Resi Noprianti meneliti tiga variable, yaitu strategi pembelajaran group to group exchange sebagai variable X, Motivasi sebagai variable Y, dan Hasil belajar sebagai variable Z. Sedangkan penulis meneliti dua variable, yaitu strategi pembelajaran group to group exchange sebagai variable X, dan Hasil Belajar IPA sebagai variable Y. 2. Susi Susanti Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2008, dengan judul Usaha Guru Meningkatkan Aktivitas Belajar Murid Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Group togroup Exchange Kelas IV SD Negeri 039 Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar. 20 Adapun hasil penelitian Susi Susanti dapat meningkatkan aktivitas belajar, pada siklus I ketuntasan siswa mencapai 34,1% dan pada siklus II ketuntasan siswa 74%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah sama-sama menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange, namun Susi Susanti memilih Aktivitas Belajar sebagai variable Y, sedangkan penulis memilih Hasil Belajar sebagai variable Y. 3. Denny Rofika Universitas Riau pada tahun 2009, dengan judul Penerapan Metode belajar aktif tipe group to group exchange (GGE) untuk meningkatkan hasil belajar Mtk pada siswa kelas VII6 MTs Dar EL Ikmah 20 Susi Susanti, Usaha Guru Meningkatkan Aktivitas Belajar Murid Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Group to Group Exchange Kelas IV SD Negeri 039 Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar, (Tidak Diterbitkan: 2008)

17 Pekanbaru Adapun hasil penelitian Denny Rofika dapat meningkatkan hasil belajar, pada siklus I ketuntasan siswa mencapai 42,2% dan pada siklus II ketuntasan siswa 82%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah sama-sama menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange, namun Denny Rofika memilihhasil belajar Matematika sebagai variabel Y, sedangkan penulis memilih Hasil Belajar IPA sebagai variabel Y. C. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kinerja a. Aktivitas Guru Adapun indikator aktivitas guru dengan penerapan strategi group to group exchange adalah sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan materi pembelajaran dan memilih topik yang berbeda untuk didiskusikan 2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 3) Guru memerintahkan siswa untuk berdiskusi dan menunjuk satu orang sebagai ketua kelompok. 4) Guru memerintahkan perwakilan kelompok menuju kelompok lain dan menjelaskan materi yang telah dibahas dalam kelompoknya 5) Guru mendorong siswa untuk bertanya 6) Guru memerintahkan masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya

18 7) Guru meminta ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan informasi yang didapatnya dari kelompok lain 8) Guru meminta siswa lainnya menanggapi atau merspon hasil presentasi yang disampaikan ketua kelompok b. Aktivitas Siswa Adapun indikator aktivitas siswa dengan penerapan strategi groupto group exchange adalah sebagai berikut: 1) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. 2) Siswa duduk dan mencari anggota kelompoknya. 3) Siswa berdiskusi dan memilih ketua kelompoknya. 4) Siswa dari perwakilan kelompok menuju ke kelompok lain 5) Siswa bertanya 6) Siswa dari perwakilan kelompok kembali kekelompoknya 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya 8) Siswa menanggapi atau merespon hasil presentasi yang disampaikan c. Indikator Hasil Belajar Hasil belajar siswa ditentukan dari ketuntasan secara klasikal. Secara individu siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sedangkan secara klasikal, menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa dikatakan ber hasil apabila ketuntasan siswa mencapai 75% artinya hampir keseluruhan siswa mendapat nilai 65. 21 21 Mulyasa, Op. Cit, hlm. 257.

19 D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan ini adalah jika diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe group to group exchange pada mata pelajaran IPA, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 013 Sungai Tarap Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar.