7 5/PMK. OS/2011 TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
77 /PMK05/20l0 TENT ANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DANA USAHA KECIL DAN MENENGAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 113 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 009/PER/LPDB/2011 T E N T A N G

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

2017, No c. bahwa usulan penetapan tarif layanan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan pada Kementerian Kelau

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 35/PER/LPDB/2010 T E N T A N G

NOMOR 212 /PMK.07/2009 TENT ANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Rencana Strategi Bisnis LPDB-KUMKM

KOPERASI DAN MENENGAH NOMOR 35 T E N T A N G. Pemberian. pembiayaan. pinjaman/ Petunjuk. Nomor 116, Nomor 4286); Nomor 4355); Nomor 15

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

NOMOR 22 /PMK05/2010 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

2017, No Keuangan, telah dibahas dan dikaji oleh Tim Penilai; d. bahwa berkenaan dengan huruf b dan huruf c tersebut di atas, perlu mengatur ke

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK!NQONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA. No.1209, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana. Sistem Akuntansi.

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

222/PMK.07/2010 ALOKASI DEFINITIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG DIBAGIKAN KEP

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 219/PMK.011/2012 TENTANG

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 34/PER/LPDB/2010 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

TENTANG. memperluas. pembiayaan; Undang-Undang. 2. Tahun 2003

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 36/PER/LPDB/2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

TENT ANG TATA LAKSANA IMPOR BARANG DARI NORTHERN TERRITORY AUSTRALIA KE DAERAH PABEAN INDONESIA SELAIN PULAU JAW A DAN SUMATERA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

MENTERJKEUANGAN REPUBUK JNDONESJA SALIN AN TENT ANG DA A OPERASIONAL BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN TAHUN 2017

TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MEMPUNYAI PEREDARAN USAHA TIDAK MELEBIHI JUMLAH TERTENTU

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.05/2015 TENTANG TINGKAT SUKU BUNGA DAN PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

2 c. bahwa Menteri Pekerjaan Umum melalui Surat Nomor: HK Mn/364 tanggal 7 Juni 2013, telah mengajukan usulan penyempurnaan nomenklatur dan tari

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 219/PMK.011/2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Jaminan. Subsidi Bunga. Percepatan Penyediaan Air Minum

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG KODE DAN NAMA WILAYAH KERJA STATISTIK TAHUN Pasal 1 Dalam Peraturan Ke

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213 /PMK.07/2015 '

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERA TURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 81/PMK.03/2010 TENT ANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.07/2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.011/2012 TENTANG

2017, No Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Le

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.04/2010 TENTANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 442/KMK.011/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE VERIFIKASI PEMBERIAN PEMBEBASAN ATAU

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.010/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2010 KEMENETERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. Daerah. Pedoman.

1 of 5 21/12/ :18

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2010

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/612/2016 TENTANG PENETAPAN LOKASI RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.011/2012 TENTANG

TENT ANG PENYEDIAAN DANA PROGRAM PENYESUAIAN PENSIUN EKS PEGA W AI NEGERI SIPIL DEP ARTEMEN PERHUBUNGAN P ADA PT KERETA API (PERSERO)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

SALINAN PERA TURAN MENTERI KEU ANGAN NOMOR 7 5/PMK. OS/2011 TENT ANG PERUBAHAN AT AS PERA TURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 77jPMK05j20l0 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PADA KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMA T TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kedl, dan Menengah pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Keeil dan Menengah telah mempunyai tarif layanan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77jPMK05j20l0; b. bahwa Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kedl, dan Menengah pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Keeil dan Menengah telah ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-292j MK5 j 2006; c. bahwa Menteri Negara Koperasi dan Usaha Keeil dan Menengan melalui Surat Nomor: 31jM.KUKM.1jXlj2010 tanggaj 16 November 2010, telah mengajukan usulan perubahan terhadap tarij layanan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Kedl dan Menengah pada Kementerian Koperas. dan U saha Keeil dan Menengah; d. bahwa usulan perubahan terhadap tariflayanan Badan Layanan UmuDi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Keeil da]" Menengah pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kedl dan Menengar. telah dibahas dan dikaji oleh Tim Penilai;

- 2- e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK05/2010 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 4. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 99/PMK05/2008 ten tang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Pera~uran Menteri Keuangan Nomor 218/PMK05/2009; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 77/ PMK05 /2010 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRQ KECIL, DAN MENENGAH PAD A KEMENTERIAN KOPERASI DAI\ USAHA KECIL DAN MENENGAH. Pasal I Mengubah Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK05/2011: tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dan;; Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pad,; Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, sehingg: menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran yang tidak terpisahkau dari Peraturan Menteri Keuangan ini.

MENTEAIKEUANGAN -3- Pasal II... Peraruran Menteri Keuangan ini mulai berlaku.pada tang gal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dajam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tangg~l 5 April 2011 MENTERI KEUANGAN, ttd, AGUS D.W. MARTOW ARDOJO Diundangkan di Jakarta pad a tanggal 5 April 2011 MENTERI HUKUM DANHAK ASASI MANUSIA, ttd. P ATRIALIS AKBAR

-2- c. Tingkat suku bunga dari KSPjUSP-Kop Primer ke anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KSPjUSP-Kop Primer yang bersangkutan. Pola Syariah: 1. LPDB-KUMKM langsung kepada KJKSjUJKS-Kop Primer a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB KUMKM dengan KJKSjUJKS-Kop Primer adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) danj atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) antara KJKSjUJKS-Kop Primer dengan anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KJKSjUJKS-Kop Primer yang bersangkutan. 2. Melalui LKBjLKBB Syariah danj atau KJKSjUJKS-Kop Sekunder danj atau KJKSjUJKS-Kop Primer (i) a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB KUMKM dengan LKBjLKBB Syariah danjatau KJKSjUJKS-Kop Sekunder danj atau KJKSjUJKS-Kop Primer (i) adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LKBjLKBB danj atau KJKSjUJKS-Kop Sekunder danj atau KJKSjUJKS-Kop Primer (i) dengan KJKSjUJKS-Kop Primer sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. c. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) danj atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) antara KJKSjUJKS-Kop Primer dengan anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KJKSjUJKS-Kop Primer yang bersangkutan. Keterangan: 1. KSPjUSP-Kop Primer (i) adalah koperasi primer sebagai lembaga perantara pelaksana pengguliran dana (executing) yang berfungsi meneruskan pinjaman dari LPDB-KUMKM kepada KSPjUSP Primer lainnya, tidak langsung ke UMK. 2. KJKSjUJKS-Kop Primer (i) adalah Koperasi primer sebagai lembaga perantara pelaksana pengguliran dana (executing) yang berfungsi meneruskan pembiayaan dari LPDB-KUMKM kepada KJKSjUJKS-Koperasi Primer lainnya, tidak langsung ke UMK.

LAMPIRAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN 75/PMK.05/2011 TENTANG NOMOR PERUBAHAN AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 77/PMK.05/2010 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAY ANAN UMUM LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN UsAHA MIKRO, KEClL, DAN MENENGAH PADA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUMLEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIRKOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PADA KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 1. Strata 1: Usaha Mikro dan Kedl (UMK) penerima pinjaman/ pembiayaan dana bergulir adalah UMK yang menerima pinjaman/pembiayaan dana bergulir melalui KSP/USP Koperasi Primer dan/ atau KJKS/UJKS Koperasi Primer atau UMK Tenant Inkubator yang menerima pinjaman/pembiayaan dana bergulir melalui LMV. PROGRAM I URAIAN Khusus I Adalah program khusus dari dana APBN berupa pemberian pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM kepada KSP/USP-Kop Primer atau KJKS/UJKS-Kop Primer untuk pemberian pinjaman/ pembiayaan kepada UMK dengan menggunakan: 1. Pola konvensional yang disalurkan secara langsung dan/ atau melalui LKB/LKBB dan/ atau KSP/USP-Kop Sekunder dan/ atau KSP/USP-Kop Primer (i) sebagai executing; dan/ atau 2. Pola syariah yang disalurkan secara langsung dan/ atau melalui LKB/LKBB Syariah dan/ atau KJKS/UJKS-Kop Sekunder dan/ atau KJKS/UJKS-Kop Primer (i) sebagai executing. Pola Konvensional: 1. LPDB-KUMKMlangsung kepada KSP/USP-Kop Primer a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke KSP/USP-Kop Primer adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga SBI 3 (tiga) bulan ditambah 4% (empat persen) per tahun atau sebesar maksimal12% (dua belas persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8% (delapan persen) atau lebih. b. Tingkat suku bunga dari KSP/USP-Kop Primer ke anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KSP/USP-Kop Primer yang bersangkutan. 2. Melalui LKB/LKBB dan/ atau KSP/USP-Kop Sekunder dan/ atau KSP/USP-Kop Primer (i) a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke LKB/LKBB dan/ atau KSP/USP-Kop Sekunder dan/ atau KSP/USP-Kop Primer (i) adalah sebesar maksimal suku bunga SBI dibagi 3 (SBI/3) per tahun dari suku bunga SBI3 (tiga) bulan. b. Tingkat suku bunga dari LKB/LKBB dan/ atau KSP/USP-Kop Sekunder dan/ atau KSP/USP-Kop Primer (i) ke KSP/USP-Kop Primer adalah sebesar maksimal tingkat bunga pad a butir a ditambah maksimal10% (sepuluh persen) per tahun.

-3- A.1. I Adalah pemberian pinjaman dari LPDB-KUMKM kepada KSPjUSP- Kop Primer untuk pemberian pinjaman kepada UMK dengan menggunakan pola konvensional, yang disalurkan secara langsung danj atau melalui LKBjLKBBjBLUD (sebagai channeling) danj atau melalui LKBjLKBB danj atau KSPjUSP-Kop Sekunder (sebagai executing). 1. LPDB-KUMKM langsung kepada KSPjUSP-Kop Primer a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke KSPjUSP-Kop Primer adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan ditambah 4% (empat persen) per tahun. b. Tingkat suku bunga dari KSPjUSP-Kop Primer ke anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KSPjUSP-Kop Primer yang bersangku tan. 2. Melalui LKBjLKBBjBLUD (Channeling) a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke KSPjUSP-Kop Primer adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan, ditambah channeling fee kepada LKBjLKBBjBLUD sebesar maksimal 4% (empat persen) per tahun. b. Tingkat suku bunga dari KSPjUSP-Kop Primer ke anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KSPjUSP-Kop Primer yang bersangkutan. 3. Melalui KSPjUSP-Kop Sekunder (executing) a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke KSPjUSP-Kop Sekunder adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan minus 2% (dua persen) per tahun. b. Tingkat suku bunga dari KSPjUSP-Kop Sekunder ke KSPjUSP Kop Primer adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pada butir a ditambah maksima16% (enam persen) per tahun. c. Tingkat suku bunga dari KSPjUSP-Kop Primer ke anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KSPjUSP-Kop Primer yang bersangkutan. 4. Melalui LKBjLKBB (sebagai executing) a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke LKBjLKBB adalah sebesar maksimal suku bunga SBl 3 (tiga) bulan minus 2% (dua persen) per tahun. b. Tingkat suku bunga dari LKBjLKBB ke KSPjUSP-Kop Primer adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pad a butir a ditambah maksima16% (enam persen) per tahun. c. Tingkat suku bunga dari KSPjUSP-Kop Primer ke anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di KSPjUSP-Kop Primer yang bersangkutan.

- 4- A.2. I Adalah pemberian pembiayaan dari LPDB-KUMKM kepada K]KSjU]KS-Kop Primer untuk pemberian pembiayaan kepada UMK dengan menggunakan pola syariah, yang disalurkan secara langsung danj atau melalui K]KSjU]KS-Kop Sekunder danj atau LKBjLKBB sebagai executing. 1. LPDB-KUMKM langsung kepada K]KSjU]KS-Kop Primer a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB KUMKM dengan K]KSjU]KS-Kop Primer adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) antara K]KSjU]KS-Kop Primer dengan anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di K]KSjU]KS-Kop Primer yang bersangkutan. 2. Melalui K]KSjU]KS-Kop Sekunder a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB KUMKM dengan K]KSjU]KS-Kop Sekunder adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara K]KSjU]KS Kop Sekunder dengan K]KSjU]KS-Kop Primer sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. c. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) antara K]KSjU]KS-Kop Primer dengan anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di K]KSjU]KS-Kop Primer yang bersangkutan. 3. Melalui LKBjLKBB a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB KUMKM dengan LKBjLKBB adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LKBjLKBB dengan K]KSjU]KS-Kop Primer adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. c. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hash) atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) antara K]KSjU]KS-Kop Primer dengan anggota mengikuti ketentuan yang berlaku di K]KSjU]KS-Kop Primer yang bersangkutan.

MENTERI KEUANGAN ~EPUBLIK INDONESIA - 5- B I Adalah pinjaman modal kerja danl atau investasi dari LPDB-KUMKM kepada UMK Tenant dengan menggunakan pola konvensional, yang disalurkan melalui LMV sebagai executing. a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke LMV yang bekerja sarna dengan Lembaga Inkubator adalah sebesar maksimal suku bunga SBI dibagi 3 (SBI/3) dari suku bunga SBI 3 (tiga) bulan per tahun. b. Tingkat suku bunga dari LMV ke UMK-Tenant adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pada butir a ditambah sebesar maksimal: 1. 7% (tujuh persen) per tahun untuk Wilayah Jawa dan Bali; 2. 8% (delapan persen) per tahun untuk Wilayah Nusa Tenggara; 3. 9% (sembilan persen) per tahun untuk Wilayah Sumatera; 4. 10% (sepuluh persen) per tahun untuk Wilayah Kalimantan; 5. 11% (sebelas persen) per tahun untuk Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. c. Tingkat suku bunga LMV ke UMK-Tenant sebagaimana tersebut dalam butir b di atas ditambah fee untuk Lembaga Inkubator sebesar maksima13% (tiga persen) per tahun. Keterangan: 1. Inkubator adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas sarana dan prasarana usaha, pengembangan usaha, konsultasi, manajemen dan teknologi bagi UMK-Tenant, untuk mengembangkan usaha danl atau produk baru agar menjadi wirausaha yang tangguh dan berdaya saing. 2. UMK-Tenant adalah peserta program Inkubator, yaitu wirausaha pemula maupun usaha yang akan dikembangkan dan dibina oleh Lembaga Inkubator. II. Strata 2: Koperasi dan Usaha Mikro, Kedl, dan Menengah (KUMKM) penerima pinjamanl pembiayaan dana bergulir adalah KUMKM yang menerima program pinjamanl pembiayaan dana bergulir langsung dari LPDB-KUMKM danl atau melalui: 1. Lembaga Keuangan Bank (LKB); 2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB),yaitu: a. Lembaga Modal Ventura (LMV); b. Perusahaan Pembiayaan; c. Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM; d. Perusahaan Pegadaian; 3. Koperasi (KSPIUSP-Kop Primer); danl atau 4. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

-6- PROGRAM I URAIAN B I Adalah pinjaman/ pembiayaan modal kerja dan/ atau investasi dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM dengan menggunakan pola konvensional dan/ atau pola syariah, yang disalurkan melalui LMV sebagai executing. Pola Konvensional a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke LMV adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan per tahun atau sebesar maksimal 8,5% (delapan koma lima persen) per tahun, jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) atau lebih. b. Tingkat suku bunga dari LMV ke KUMKM adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pada butir a ditambah sebesar maksimal: 1. 7% (tujuh persen) per tahun untuk Wilayah Jawa dan Bali; 2. 8% (delapan persen) per tahun untuk Wilayah Nusa Tenggara; 3. 9% (sembilan persen) per tahun untuk Wilayah Sumatera; 4. 10% (sepuluh persen) per tahun untuk Wilayah Kalimantan; dan 5. 11% (sebelas persen) per tahun untuk Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. Pola Syariah: a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB-KUMKM dengan LMV adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor.. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LMV dengan KUMKM adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) sebesar maksimal 24% (dua puluh empat persen) dari harga beli. C I Adalah pinjaman/ pembiayaan modal kerja (anjak piutang/ factoring) dan/ atau investasi (sewa guna usaha/ leasing) dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM dengan menggunakan pola konvensional dan/ atau poja syariah, yang disalurkan mejajui perusahaan pembiayaan sebagai executing. Pola Konvensional: a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke Perusahaan Pembiayaan adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan per tahun atau sebesar maksimal 8,5% (delapan koma lima persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) atau lebih.

-7- b. Tingkat suku bunga dari Perusahaan Pembiayaan ke KUMKM adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pada butir a ditambah maksimal8% (delapan persen) per tahun. Pola Syariah: a. Nisbah pembiayaan mlldharabah (bagi hash) antara LPDB-KUMKM dengan Perusahaan Pembiayaan adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hash) antara Perusahaan Pembiayaan dengan KUMKM adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) sebesar maksimal 24% (dua puluh empat persen) dari harga beli. D I Adalah pinjaman/ pembiayaan untuk modal kerja dan/ atau investasi dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM dengan menggunakan pola konvensional dan/ atau pola syariah, yang disalurkan melalui LKB sebagai executing. Pola Konvensional: a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke LKB adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan per tahun, atau sebesar maksimal 8,5% (delapan koma lima persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) atau lebih. b. Tingkat suku bunga dari LKB ke KUMKM adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pada butir a ditambah maksimalll % (sebelas persen) per tahun. Pola Syariah: a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hash) antara LPDB-KUMKM dengan LKB adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mlldharabah (bagi hasil) antara LKB dengan KUMKM adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor atau margin pembiayaan murabahah (jual beli) sebesar maksimal 24% (dua puluh empat persen) dari harga beli. E I Adalah pinjaman dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM Strategis yang mempunyai potensi penyerapan tenaga kerja dan/ atau komoditi unggulan dan/ atau terkait ekspor dengan pola konvensional yang disalurkan melalui LKB/LKBB/BLUD sebagai channeling.

MENTER) KEUANGAN - ~- Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke KUMKM Strategis adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan minus 2% (dua persen) per tahun, atau sebesar maksimal 6% (enam persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8% (delapan persen) atau lebih, ditambah channeling fee kepada LKB/LKBB/BLUD sebesar maksimal 4% (empat persen) per tahun. E1 I Adalah pinjaman dari LPDB-KUMKMkepada UMKM Strategis yang mempunyai potensi penyerapan tenaga kerja dan/ atau komoditi unggulan dan/ atau terkait dengan ekspor dengan pola konvensional yang disalurkan melalui KSPjUSP-Kop Primer sebagai channeling. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke UMKM Strategis adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan minus 2% (dua persen) per tahun, atau sebesar maksimal 6% (enam per-sen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8% (delapan persen) atau lebih, ditambah channeling fee kepada KSP/USP Kop Primer sebesar maksimal 4% (empat persen) per tahun. E2 I Adalah pinjaman dari LPDB-KUMKMkepada UMKM dengan pola konvensional, yang disalurkan melalui LKB/LKBB/KSP /USP-Kop Primer/BLUD sebagai channeling. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke UMKM adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan minus 2% (dua persen) per tahun, atau sebesar maksimal 6% (enam persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8% (delapan persen) atau lebih, ditambah channeling fee kepada LKB/LKBB/KSP /USP-Kop Primer/BLUD sebesar maksimal 4% (empat persen) per tahun. F G I Adalah pinjaman dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM yang sumber dananya berasal dari hibah terikat yang persyaratannya ditetapkan oleh pemberi hibah, sedangkan penyalurannya bekerja sarna dengan LKB/LKBB/BLUD. Tingkat suku bunga mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah atau pemberi hibah. I Adalah pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM kepada Koperasi Sektor Riil (Non Simpan Pinjam) untuk kegiatan usahanya dengan pola konvensional dan/ atau pola syariah. Pola Konvensional: Tingkat bunga dari LPDB-KUMKM ke Koperasi Sektor Riil (Non Simp an Pinjam) adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan ditambah 4% (empat persen) per tahun, atau sebesar maksimal 12% (dua belas persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) atau lebih.

MENTERI KEUANGAN - 9- Pola Syariah: Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hash) antara LPDB-KUMKM dengan Koperasi Sektor Riil (Non Simpan Pinjam) adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) sebesar maksima124% (dua puluh empat persen) dari harga beli. H I Adalah pinjaman/ pembiayaan untuk modal kerja dan/ atau investasi dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM dengan pola konvensional dan/ atau pola syariah, yang disalurkan melalui Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM sebagai executing. Pola Konvensional: a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM adalah sebesar maksimal suku bunga SBI 3 (tiga) bulan per tahun, atau sebesar maksimal 8,5% (delapan koma lima persen) per tahun, jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) atau lebih. b. Tingkat suku bunga dari Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM ke KUMKM adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pada butir a ditambah maksimal sebesar 11% (sebelas persen) per tahun. Pola Syariah: a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara LPDB-KUMKM dengan Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hash) antara Perusahaan Permodalan dan Jasa Manajemen KUKM dengan KUMKM adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) sebesar maksimal 24% (dua puluh empat persen) dari harga beli. I I Adalah pinjaman/ pembiayaan untuk modal kerja dan/ atau investasi dari LPDB-KUMKM kepada KUMKM dengan pola konvensional dan/ atau pola syariah, yang disalurkan melalui Perusahaan Pegadaian sebagai executing.

-10 - Pola Konvensional:.. I a. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke Perusahaan Pegadaian adalah sebesar maksimal suku bunga 8m 3 (tiga) bulan per tahun, atau sebesar maksimal 8,5% (delapan koma lima persen) per tahun jika suku bunga SBI 3 (tiga) bulan sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) atau lebih. b. Tingkat suku bunga dari Perusahaan Pegadaian ke KUMKM adalah sebesar maksimal tingkat suku bunga pad a butir a ditambah maksimalll % (s~?elas persen) per tahun. Pola 8yariah.: a. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) an tara LPDB-KUMKM dengan Perusahaan Pegadaian adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor. b. Nisbah pembiayaan mudharabah (bagi hasil) antara Perusahaan Pegadaian dengan KUMKM adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen) dari pendapatan kotor atau margin pembiayaan murabahah Gual beli) sebesar maksimal 24% (dua puluh empat persen) dari harga beli. J I Adalah pinjaman.dari LPDB-KUMKM kepada UMKM secara langsung dengan pola konvensional. Tingkat suku bunga dari LPDB-KUMKM ke UMKM adalah sebesar maksimal suku bunga 8m 3 (tiga) bulan per tahun, atau sebesar maksimal 8% (delapan persen) per tahun jika suku bunga 8m 3 (tiga) bulan sebesar 8% (delapan persen) atau lebih. Salinan sesuai dengan aslinya KEP ALA BIRO UMUM MENTERI ttd~ KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOW ARDOI