PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.4. Membedah (menyeksi) tubuh hewan bertujuan untuk mengamati organ tubuh dalam.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Bahan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

METODOLOGI. Waktu dan Tempat Penelitian

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soil transmitted helminths adalah cacing perut yang siklus hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. sediaan mikroteknik atau yang juga dikenal sebagai sediaan Histologi.

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

III. BAHAN DAN METODE

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

Materi 1. Kardiovaskuler I. A. Jantung katak

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

MODUL PRAKTIKUM PARASITOLOGI PARASIT DARAH DAN JARINGAN BLOK 14 (AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2012.

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PENUNTUN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampai Desember Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Parasit

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

II. METODE PENELITIAN

Ilmu Pengetahuan Alam

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

TEORI FENOMENA ORGAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

Kultur Invitro untuk Tanaman Haploid Androgenik. Yushi Mardiana, SP, Msi Retno Dwi Andayani, SP, MP

MATERI DAN METODE. Materi

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI

II. METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

TEKNIK DIAGNOSTIK IKAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

3. METODE PENELITIAN

Sistem Respirasi Pada Hewan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran)

Transkripsi:

NEKROPSI IKAN PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR Sebelum dilakukan pengirisan/insisi terlebih dahulu periksalah keadaan luar tubuh ikan tersebut. Periksalah keadaan kulit termasuk sirip-siripnya dan lubang-lubang alami yang kemungkinan adanya perubahan-perubahan. MEMBUKA RONGGA BADAN Ikan yang akan diseksi diletakkan pada tempat seksi yang dapat berupa papan atau blok parafin pada sisi kanan abdomen ikan terletak pada papan, dan bagian abdomen menghadap ke arah sekan. Agar supaya letak ikan tersebut stabil bilamana perlu dapat dilakukan fiksasi dengan menggunakan jarum. Operculum dibuka dan perhatikan insangnya. Rongga badan dibuka dengan hati-hati melalui dua irisan. Irisan pertama dimulai dan daerah vent dilanjutkan kearah cranial sampai pada daerah rongga insang dibagian ventral. Irisan kedua dimulai dan daerah sekitar vent ke arah dorsal dilanjutkan ke arah cranial sampai pada daerah bagian dorsal dart insang. Untuk melepaskan dinding perut maka dilakukan irisan yang menghubungkan ujung-ujung irisan pertama dan kedua, maka dinding perut thpat diangkat dan rongga badan dapat diperiksa. PEMERIKSAAN RONGGA BADAN Setelah rongga badan dibuka maka rongga badan beserta organ-organ yang ada thpat dipenksa ditempat (in situ), kemudian baru organ organ tersebut dikeluarkan dan rongga badan dan letakkan pada cawan petri dan peniksa satu persatu untuk pemeriksaan lebih mendetil. Jantung perlu diperiksa yang terletak di daerah caudo-ventral dari insang, perhatikan juga pembuluh-pembuluh kemudian baru jantung diambil dan letakkan pada cawan petri untuk lebih lanjut. PEMERIKSAAN OTOT Untuk pemeriksaan otot ini perlu dilakukan insan-irisan pada musculus sebanyak 5 sampai 10 irisan. Pada ikan yang bersisik keras maka dalam perlu terlebih dahulu sisik-sisik tersebut hasus dihilangkan dahulu. PEMERIKSAAN OTAK Untuk pemeriksaan otak, maka terlebih dahulu dilakukan pembukaan kepala. Bagian caudal kepala dipotong secara melintang kurang lebih 2 cm. Kemudian begitu pula dibuat irisan/potongan melintang di daerah bagian cranial kepala di dekat aperturalfossa nasi kurang lebih 0,5 cm, kemudian kedua ujung-ujung kedua irisan tersebut dihubungkan dengan irisan, sehingga seluruh bagian atas kavitas kranialis dapat diangkat dan otak dapat diperiksa. Untuk pemeriksaan lebih mendetil maka otak dapat dikeluarkan dan rongga otak. Universitas Gadjah Mada 1

Xynophysis terletak di dalam ruangan kecil pada lantai kranialis yang tertutup oleh membran tipis. Setelah membran tersebut dibuka maka hypophyis dapat dikeluarkan dengan mudah dengan menggunakan alat yang khusus dan tajam. PEMERIKSAAN Penyakit - penyakit invasif dan fungal diagnosa dilakukan pada organ-organ yang terkena. Dapat secara makroskopik dan mikroskopik. Dalam pemeriksaan mikroskopik seyogyanya menggunakan pembesaran lemah dulu, untuk mendapatkan daerah pemeriksaan yang lebih luas, kemudian baru dilakukan dengan menggunakan pembesaran kuat untuk melihat lebih mendetil. Apabila menggunakan preparat basah / tempel seyogyanya segera diperiksa. Pemeriksaan Kulit Pada waktu pemeriksaan bagian luar ikan dengan mata telanjang kemungkinan akan dapat dilihat beberapa jamur parasitik, protozoa, cacing, atau crustacea. Jamur biasanya terlihat sebagai segerombolan kapas. Parasit protozoa terlokalisasi dalan cyst kecil : (Myxospondia. Haplosporidia). Kadang-kadang parasit yang tidak jelas wamanya hanya dapat dilihat dan samping dan batas permukaannya, atau terliliat adanya gerakan. Setelah itu pemeriksaan kulit dilakukan secara mikroskopik. Dengan menggunakan scalpel, cairan dan lapisan luar kulit. Diangkat / dikerok dan tubuh dan juga sirip (pada ikan kecil), dan pada ikan yang lebih besar dan sisi kiri dan kanan punggung sampai ke posterior. Material kerokan kemudian dipindahkan ke gelas slide, dicampur dengan setetes air jernih, tutup dengan gelas penutup selanjutnya dipenksa dengan mikroskop. Parasit-parasit besar (Monogenea, Haplosporidia) juga perlu diperhatikan jumlahnya. Juga mungkin akan terlihat berbagai macam parasit mikroskopik (flagelletee, ciliates). Beberapa parasit dapat terdapat pada bagian kulit yang lebih dalam atau dalam hypodermis, dimana mereka membentuk titik-titik putih atau hitam, yang kemungkinan dapat terlihat dengan mata telanjang. Bagian yang terkena diiriss kemudian pindahkan pada gelas slide/obyek, pisahkan dengan jarum seksi, tekan dengan gelas obyek atau gelas penutup, kemudian periksa dengan menggunakan mikroskop. Pemeriksaan Darah Pemeriksaan parasit darah, darah dapat diambil dan jantung atau arteri (caudal artery), kemudian buat preparat apes, atau preparat basah segera dengan menggunakan mikroskop. Parasit darah (flagellates) terlihat adanya gerakan-gerakannya diantara butir-butir darah. Preparat apus dibiarkan kering, dan beri tanda dengan menggunakan pensil kemudian preparat tersebut difiksasi dalam methyl-alcohol selama 5 menit keringkan, Universitas Gadjah Mada 2

kemudian bungkus dengan kertas saring agar tidak rusak apabila dibawa ke laboratorium untuk pengecatan atau pemeriksaan lebih lanjut. Pada ikan besar, pengambilan sampel darah kita tidak perlu memotong keseluruhan posterior, tetapi iris pada sisi ventral dibelakang anal fin ke tulang belakang, buka irisan tersebut, maka darah dapat disedot (caudal artery). Dapat juga darah diambil dari aorta ascenden. Dalam hal ini perlu memotong lapisan otot tebal belakang kepala, dan juga tulang belakang karena aorta ascenden melalui dibawahnya. Pemeriksaan parasit hidup dalam darah jantung dan dalam pembuluh besar seyogyanya dipenksa secara terpisah. Pemeriksaan Insang Untuk lebih teliti pemeriksaan insang, operculum diangkat atau dipotong seperti pada waktu seksi. Untuk lebih baik dalam pemeriksaan tiap-tiap branchial arch dipisahkan. Dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar dapat dilihat adanya lapisan jamur, perubahan-perubahannya, cyst putih protozoa, parasit crustacea dan sebagainya. Untuk ikan kecil pemeriksaan mikroskopik branchial arches dipress diantara dua gelas obyek dan diperiksa dengan mikroskop. Pada ikan besar diambil branchial filament dan lakukan seperti tersebut diatas, sebelum mengepress tambah beberapa tetes air. Pada bagian tepi filament dan air parasit protozoa mungkin ditemukan. Cyst yang dibentuk oleh protozoa parasitik dan cacing mungkin terlihat. Pemeriksaan Rongga Badan Buka rongga badan seperti pada nekropsi. Terlebih dahulu periksa organ - organ di tempat semula, periksa parasit-parasit besar (cacing pita, nematoda) dapat terlihat dengan mata telanjang. Angkat organ tubuh dalam cawan petri dengan dibubuhi sedikit air sehingga tidak kering; pisahkan dan periksa organ-organ satu persatu dan selama dalam pemeriksaan seyogyanya jaga kelembabannya (dengan kertas saring yang dibasahi). Tergantung posisi topografi, perubahan-perubahan lebih lanjut organ - organ diperiksa dengan urutan jantung, urinary bladder, gall bladder, hati, limpa. gonade, intestine, swim bladder dan ginjal. Pemeriksaan Jantung Lepas jantung dengan pembuluh-pembuluh besar (bulbus arteriosus, aorta, sinus venosus), angkat pericardium dan letakkan dalam gelas jam yang diberi NaC1 fisiologis. Setelah pemeriksaan luar, otot jantung dipisahkan dan iris sehingga isi jantung mengapung keluar dan bercampur dengan NaC1 fisiologis kemudian diperiksa secara mikroskopik. Untuk identifikasi parasit, pindahkan setetes cairan tersebut pada gelas obyek untuk pemeriksaan Jantung ikan kecil dapat diperiksa dengan meletakkan jantung diantara dua gelas obyek dan tekan, kemudian periksa dengan mikroskop. Universitas Gadjah Mada 3

Pemeriksaan Urinary Bladder dan Urethra Kantong kencing dikeluarkan bersama-sama dengan urethra dan letakkan pada gelas obyek, garuk dan rentangkan dengan jarum seksi, tekan antara dua gelas, obyek dan periksa dengan mikroskop. Setelah terlihat adanya bagian yang mengalami perubahan/aneh pisahkan bagian tersebut dengan scalpel, sebagian kecil dan jaringan tersebut diperiksa dengan mikroskop dengan pembesaran kuat. Pemeriksaan Gall-Bladder (Kantong Empedu) Angkat dan lepaskan kantong empedu secara hati-hati dan pindahkan bersamasama isinya pada gelas obyek atau tempat yang lebih luas. Apabila dinding kantong empedu transparan, tekan diantara dua gelas obyek untuk pemeriksaan secara mikroskopik. Apabila dinding kantong empedu tebal dan tidak transparan, kantong dibuka/diiris dan permukaan dalam dan dindingnya dikerok dengan scalpel. Kerokan tersebut dipindahkan pada gelas obyek untuk pemeriksaan secara mikroskopik. Pemeriksaan Hati dan Limpa Organ-organ tersebut diperiksa dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar. Adanya cyst yang berwama putih kekuningan atau bagian yang terkena diambil, pindahkan pada gelas obyek dan dengan cara menekan antara dua gelas obyek untuk pemeriksaan mikroskopik. Untuk identifikasi parasit di dalam organ pindahkan seluruh atau sebagian pada gelas obyek 9 x 12 mm, tekan dan periksa secara mikroskopik. Parasit atau fungi yang ada dipisahkan dan jaringan dengan menggunakan pinset, jarum seksi atau dropper. Pemeriksaan Gonade Setelah pemeriksaan bagian luar dengan mata telanjang atau dengan batuan kaca pembesar, kita ambil beberapa sampel dan bagian anterior, tengah dan posterior gonade dan periksa secara mikroskopik dengan metode kompresi (menekan jangan diantara dua gelas obyek). Pemeriksaan Lambung dan Usus Lambung dan usus, usus direntangkan untuk pemeriksaan sisi luar. Bentukanbentukan parasitik (cyst) terletak pada permukaannya dipisahkan/diangkat dengan menggunakan gunting tajam dan dipindahkan pada gelas obyek. Bentukan tersebut dengan metode kompresi/tekan diperiksa dengan mikroskop. Setelah pemeriksaan sisi luar lambung dan usus kita potong/buka dengan menggunakan gunting mulai dari rektum, dan bentangkan. Dengan mata telanjang atau dengan batuan kaca pembesar kita cari parasit-parasit yang mungkin ada (parasit besar). Isi usus dipindahkan dalam cawan petri, campur dengan beberapa tetes air dan parasitnya dicari lagi dengan latar belakang gelap atau dengan mikroskop pada pembesaran lemah. Parasit yang ditemukan dipindahkan dengan menggunakan jarum seksi pada gelas obyek Universitas Gadjah Mada 4

atau tabung reaksi yang mengandung air untuk memisahkan kotoran-kotorannya. Untuk kemudian dilakukan perlakukan perlakuan selanjutnya fiksasi dan sebagainya. Untuk lambung dan usus ikan kecil dapat diperiksa tanpa dibuka terlebih diantara dua buah gelas obyek (gelas obyek yang agak tebal) untuk mikroskopik. Untuk pemeriksaan khusus coccidia dilanjutkan dengan pengerokan mukous dan membrana mukosa dan bagian kaudal usus, pindahkan pada gelas obyek setelah semalam dengan gelas penutup periksa dengan pembesaran kuat. Cacing-cacing yang telah teridentifikasi dihitung; coccidia dinyatakan dengan angka relatif. Pemeriksaan Swim Bladder Pemeriksaan luar diperiksa terlebih dahulu. Setelah pemeriksaaan bagian luar swim bladder dibuka dan dinding dalamnya dicuci dengan NaC1 fisiologis, sebaiknya ke dalam cawan yang dasarnya gelap. Untuk identifikasi lebih lanjut pindahkan pada gelas obyek untuk pemeriksaan secara mikroskopik. Pemeriksaan Ginjal Pemeriksaan ginjal setelah menghilangkan swim bladder, dengan mata telanjang, dan kemudian dengan menggunakan scalpel pindahkan sebagian kecil ke dalam gelas obyek dan tekan diantara kedua gelas obyek kemudian periksa secara mikroskopik. Cyst yang ditemukan dipisahkan dengan menggunakan jarum seksi atau dengan dropper dan pindahkan ke dalam setetes larutan fisiologik pada obyek gelas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan Mata Mata diperiksa dan luar, kemudian mata dikeluarkan dengan forcep atau gunting mata. Dengan menggunakan gunting tajam dipotong dan bagian belakang, cairan vitreous dan lensa dikeluarkan dan dengan metode tekan. Parasit yang ditemukan dihitung. Pemeriksaan Otot Ikan dihilangkan sisiknya dan otot punggung dipotong dengan pisau tajam ketebalan 0,5 cm Parasit yang ada dikeluarkan, pindahkan pada gelas obyek dengan metode tekan diperiksa dengan mikroskop. Pemeriksaan Cartilago dan Tulang Pemeriksaan untuk identifikasi organisme penyebab whirling disease. Penutup (tengkorak) diatas mata bagian depan dipotong segi empat 0,5 x 1 cm 2. Otak dan cairan cerebrospinal dikeluarkan Tulang rawan dan tulang dikerok dengan scalpel tajam pada dinding lateral bagian dalam dan dasar tengkorak. Bahan kerokan dipindahkan pada gelas obyek, sebagian besar dihaluskan dengan skalpel dan preparat diperilsa di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat (450x). Universitas Gadjah Mada 5