PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

PERAN PEMERINTAH DESA DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA LOROG KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

ANGGI PRATIWI A

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

DAMPAK PENGGUNAAN MULTIMEDIA SECARA INTERAKTIF TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SMK TUNAS BANGSA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TEGUH SUBROTO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

PEMETAAN SEKOLAH SMA/SMK BERDASARKAN KERAWANAN BENCANA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEBENCANAAN SISWA DI KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. jadwal penelitian sebagai berikut:

PENGARUH MODAL USAHA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA BERBUDI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Naskah Publikasi Karya Ilmiah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH KEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

PENGARUH DIVERSIFIKASI USAHA DAN MANAJEMEN PENGELOLAAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR BUNDER SRAGEN TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TEMA KOMPOSISI PENDUDUK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Oleh : TITIK SEPTIANI A

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. negara ini baik bencana geologi (gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagaian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Geografi. Disusun Oleh:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN MITIGASI TERHADAP BENCANA BANJIR SMP NEGERI 3 GROGOL, KECAMATAN GROGOL, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

Disusun Oleh B PROGRAM

ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT RAWAN BENCANA BANJIR DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Penelitian untuk skripsi S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh : VURI SEPTIANA A

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: HANDRI CAHYANI A PROGRAM GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

PENGARUH ICE BREAKING DAN MEDIA POSTER TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SISWA SD NEGERI PAJANG 3 SURAKARTAA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN. : Kecamatan Astanaanyar dan Bojongloa Kidul

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

SRI SURYO EKO PRASETYO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

SELVA PRISTIAN NOVENSIA A

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

EVAN RESTYAWAN A

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN ALFA ZONE DENGAN SCENE SETTING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MUATAN IPA SISWA KELAS IV SDIT MTA GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI METODE MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 17 SURAKARTA

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 17 SURAKARTA

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1

MARINI FITRI RAHMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Geografi Oleh: ARI MULYONO A610100087 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 71514478 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi atau tugas akhir Nama : R. Muh. Amin Sunarhadi, S.Si., M.P. NIK : 800 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan tugas akhir dari mahasiswa : Nama : ARI MULYONO NIM : A610100087 Progdi : Pendidikan Geografi Judul : PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 2014 Pembimbing R. Muh. Amin Sunarhadi, S.Si., M.P.

ABSTRAK PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Ari Mulyono, A 610 100 087. Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Masyarakat dituntut untuk lebih paham terhadap karakteristik geografis wilayahnya dan selalu waspada terhadap bencana gempa bumi. Banyak masyarakat yang tidak mengetahuai tingkat ancaman dan resiko bencana di daerahnya masing-masing, hal tersebut terjadi karena kurang pengetahuan geografis masyarakat di daeranya. Masyarakat yang tidak paham pengetahuan geografis dapat memperparah akibat yang ditimbulkan oleh bencana yang terjadi dan dapat merugikan dirinya sendiri. Pengetahuan geografis pada masyarakat sudah harus tertananam sejak usia dini, karena keanekaragaman dan karakteristik dari wilayah yang beragam akan mempengaruhi tingkat potensi dan ancaman bencana di daerah tersebut, untuk itu pengengetahuan geografis dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengahadapi bencana sangat penting. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat kota, masyarakat pinggiran kota dan masyarakat desa di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap pengetahuan geografis dan mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dimana dalam penentuan responden secara stratified proporsional cluster random sampling. Cara perolehan data penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) yang harus diisi oleh responden yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan geografis masyarakat kota di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori paham, Pengetahuan geografis masyarakat pinggiran kota di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori paham, Pengetahuan geografis masyarakat desa di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir paham. Sedangkan untuk hasil Kesiapsiagaan masyarakat kota dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir siap, Kesiapsiagaan masyarakat pinggiran kota dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir siap, Kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir siap. Kata Kunci: Pengetahuan geografis, Kesiapsiagaan, Bencana Gempa Bumi. 1

PENDAHULUAN Memahami pengetahuan geografis dapat menumbuhkan pemahaman, kesadaran dan peningkatan pengetahuan tentang letak atau posisi geografi yang terletak di wilayah rawan bencana alam dengan harapan terciptanya manajemen bencana alam secara sistematis, terpadu dan terkoordinasi. Penting bagi manusia untuk memahami geografi agar manusia lebih mengenal karakteristik dan potensi wilayahnya. Mengenal potensi dan karakteristik wilayah diharapkan, manusia mampu bersikap lebih bijak dan arif dalam melakukan segala sesuatu di bumi ini sehingga akan merasa aman dan nyaman dari berbagai ancaman fenomena alam yang terjadi. Bencana alam merupakan ancaman dari fenomena alam yang sering terjadi di sekitar kita. Banyak masyarakat yang tidak mengetahuai tingkat ancaman dan resiko bencana di daerahnya masing-masing, hal tersebut terjadi karena kurang pengetahuan geografis masyarakat di daeranya. Masyarakat yang tidak paham pengetahuan geografis dapat memperparah akibat yang ditimbulkan oleh bencana yang terjadi dan dapat merugikan dirinya sendiri. Potensi dan ancaman suatu bencana sangat dipengaruhi oleh aspek geografis secara keruangan, kelingkungan maupun kewilayahan, oleh karena itu masyarakat dituntut untuk paham dan mengetahui akan kondisi geografis daerahnya. Pengetahuan geografis pada masyarakat sudah harus tertananam sejak usia dini, karena keanekaragaman dan karakteristik dari wilayah yang beragam akan mempengaruhi tingkat potensi dan ancaman bencana di daerah tersebut, untuk itu pengengetahuan geografis dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengahadapi bencana sangat penting. Geografi tidak hanya mewarnai peta atau menghafal hafalan faktor terisolasi, tetapi geografi adalah ilmu disiplin integratif yang 2

menyatukan dimensi fisik dan manusia dari seluruh dunia yang saling berhubungan dalam studi manusia, tempat dan lingkungan (Susan Bliss, 2005). Geografi adalah ilmu yang berguna seumur hidup, karena pengetahuan geografi dapat mempertahankan hidup dan meningkatkan kehidupan. Geografi adalah ilmu yang mempelajari seluruh yang ada di permukaan bumi secara keruangan (Susan Bliss, 2005). Geografis merupakan kajian tentang lokasi tempat, masyarakat yang berkaitan dengan karakteristik fisik dan manusia dari berbagai tempat dari suatu wilayah di seluruh dunia (Susan Bliss, 2005). Masyarakat yang paham geografis adalah masyarakat yang mengerti terhadap lokasi dimana, bagaimana dan ada apa saja yang terdapat di suatu wilayah di bumi ini. Paham Geografis juga melibatkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari (Susan Bliss, 2005). Pemahaman geografis pada seseorang dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Seseorang harus mengetahui lokasi, tempat dan masyarakat. b. Seseorang harus mengetahuai tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan karakteristik fisik dan manusia dari berbagai tempat di seluruh dunia. c. Tingkat berikutnya ini membutuhkan kompetensi pemahaman yang lebih tinggi dan lebih kompleks yang mengenai menjelaskan, memahami dan menghargai hubungan yang dapat mengubah hubungan antara orang, tempat dan lingkungan (Susan Bliss, 2005). Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu daerah yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Kabupaten sukoharjo menjadi daerah dengan rangking 3

kedua di Provinsi Jawa Tengah dan menempati rangking 41 tingkat nasional yang rawan terhadap gempa bumi (Sugeng Triutomo, dkk, 2011). Kecamatan Bulu adalah salah satu daerah di Kabupaten Sukoharjo yang pada tanggal 27 Mei 2006 dilanda gempa bumi. Kekuatan gempa sebesar 6,3 Skala Richter pada kedalaman 10 Km, dengan pusat gempa terletak di daratan selatan Yogyakarta. Masyarakat dituntut untuk lebih paham terhadap karakteristik geografis wilayahnya dan selalu waspada terhadap bencana gempa bumi. Karakteristik wilayah di Kecamatan bulu berdasarkan akses jalanya dapat di kelompokan menjadi masyarakat kota, pinggiran kota dan masyarakat desa. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini mengambil populasi penduduk di Kecamatan Bulu atas dasar perpedaan karakteristik masyarakat di Kota, masyarakat pinggiran kota, dan masyarakat Desa. Pengambilan populasi masyarakat kota, pinggiran kota dan desa didasari atas perbedaan morfologi banyaknya simpul jalan yang ada di kota, pinggiran kota dan desa pada daerah penelitian. Terdapat 558 simpul jalan yang terdapat di Kecamatn Bulu. Jumlah simpul dikategoriakan menjadi tiga kelas yaitu: Daerah Kategori Jumlah Simpul Desa Rendah 9-38 Pinggiran Sedang 39-70 Kota Desa Tinggi 71-119 Sumber : Hasil Peneliti Penelitian dilakukan pada penduduk atau masyarakat di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo menurut KK yang ada di kota, pinggiran kota dan desa. 4

Penentuan banyaknya sampel diambil dari setiap populasi di masyarakat Kota, masyarakt pinggiran kota dan masyarakt Desa adalah sebesar 2%. Banyaknya populasi masyarakat kota sebesar 887 KK, populasi masyarakat pinggiran kota sebesar 2758, dan masyarakat desa 2698. maka besarnya sampel adalah sebagai berikut: Daerah Populasi Sampel Masyarakat Kota 887 18 Masyarakat Pinggiran Kota 2758 55 Masyarakat Desa 2698 53 Jumlah 6343 126 Sumber : Hasil Peneliti Pengambilan sampel dilakukan pada masyarakat yang tinggal di daerah kota yaitu di Desa Ngasinan. Masyarakat di daerah pinggiran kota yaitu Desa Puron, Desa Kunden dan Desa Tiyaran, dan wilayah Desa yaitu Desa Sanggang, dan Desa Kedungsono. Pengambilan sampel pada wilayah-wilayah tersebut berdasarkan KK. Teknik sampling dalam penelitian ini secara stratified proporsional cluster random sampling dengan mengacak menggunakan aplikasi microsoft office excel 2007. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode: 1. Metode Angket Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan angket yang diberikan pada masyarakat di Kecamatan Bulu berdasarkan KK. Angket pada penelitian ini berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh responden tentang pengetahuan geografis dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi. 5

2. Observasi Melengkapi data primer penelitian ini juga mengumpulkan data dari sumber sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi terhadap lingkungan di Kecamatan Bulu. Pada penelitian ini data sekunder dikelompokkan dalam dua bagian. Bagian pertama berupa data dasar, seperti: data penduduk (demografi, sosialekonomi) di Kecamatan Bulu, dan profil Kecamatan Bulu. Bagian ke dua berupa hasil studi dan artikel yang relevan mengenai pengetahuan geografis dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi. HASIL DAN PEMBAHASAN Daerah penelitian berada di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Bulu terletak di titik koordinat 110º47 18,4 BT-110º51 49,4 BT dan 7º43 34,3 LS-7º48 54,3 LS. Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam daerah yang rawan akan bencana gempa bumi. Hal tersebut dapat dilihat dari peta kerawanan bencana Kabupaten Sukoharjo. Peta kerawanan bencana gempa bumi Kabupaten Sukoharjo menunjukan Kecamatan Bulu masuk kedalam kategori tinggi untuk tingkat kerawanan bencana gempa bumi. 1. Analisi Dan Pembahasan Pengetahuan Geografis di Kecamatan Bulu Data pengetahuan geografis diperoleh dari hasil angket dengan enam pertanyaan dari tiga parameter, yaitu: pemahaman ruang, susunan dan tempat, dan tempat orang dan lingkungan. Analisis data dengan mencari nilai skor pengetahuan geografis yang di peroleh responden pada masing- 6

masing klas yaitu klas masyarakat kota, klas masyarakat pinggiran kota, dan klas masyarakat desa di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo, dengan menggunakan rumus aritmatik Fx PG N x100 Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan geografis di Kecamatan Bulu dikategorikan menjadi lima. Penentuan kategori menggunakan rumus kategori proporsional dengan menggunakan rumus proporsional Klasifikasi = Skor Maksimum Skor Minimum Jumlah Kategori Kategori proporsional dengan menggunakan rumus diatas dapat dikategorikan sebagai berikut: No Kategori Skor 1 Sangat Paham 81 100 2 Paham 61 80 3 Hampir Paham 41 60 4 Kurang Paham 21 40 5 Belum Paham 0 20 Sumber : Hasil Peneliti Berikut ini hasil penghitungan tingkat pengetahuan geografis masyarakat di Kecamatan Bulu: No Pengetahuan Geografis Skor Kategori 1 Masyarakat Kota 64,81 Paham 2 Masyarakat Pinggiran Kota 63,93 Paham 3 Masyarakat Desa 59,43 Hampir Paham Sumber : Hasil Peneliti Hasil analisi data pengetahuan geografis masyarakat di Kecamatan Bulu menunjukan bahwa masyarakat kota dan masyarakat pinggiran kota sudah paham 7

mengenai pengetahuan geografis, sedangkan masyarakat desa hampir paham mengenai pengetahuan geografis. Pemahaman pengetahuan geografis antara masyarakat kota, pinggiran kota dengan masyarakat desa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Ketersediaan informasi mengenai pengetahuan geografis. 2. SDM yang terdapat di wilayah tersebut 3. Letak dan kondisi wilayah. 4. Peran aparat desa setempat terhadap penyampaian informasi mengenai pengetahuan geografis 2. Analisis Dan Pembahasan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Bulu Data kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi diperoleh dari hasil angket dengan 27 pertanyaan dari empat parameter yaitu: parameter pengetahuan dan sikap, parameter rencana tanggap darurat, parameter sistem peringatan bencana, dan parameter mobilitas dan sumber daya. Analisis data dengan mencari nilai indeks yang diperoleh responden pada masing-masing klas yaitu klas masyarakat kota, klas masyarakat pinggiran kota, dan klas masyarakat desa di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Setiap pertanyaan dalam angket di penelitian ini memiliki skor atau bobot satu. Untuk menghitung nilai indeks pada setiap parameter menggunakan rumus sebagai berikut: 8

Indeks = Total skor riil parameter skor maksimum parameter X 100 (Jan Sopaheluwakan, dkk, 2006). Tinggi rendahnya tingkat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu dapat di hitung dengan rumus tertimbang yaitu dengan menggabungkan nilai indeks setiap parameter, dan setiap parameter mempunyai nilai bobot tersendiri. Menghitung indeks kesiapsiagaan masyarakat kota, Pinggiran Kota, dan desa di Kecamatan bulu dengan menggunakan rumus tertimbang sebagai berikut: 0,45*indeks PS + 0,35*indeks RDT + 0,15*indeks RMC + 0,05*indeksWS Kategori kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi dapat dikategorikan sebagai berikut: No Nilai indeks Kategori 1 80-100 Sangat Siap 2 65-79 Siap 3 55-64 Hampir Siap 4 40-54 Kurang Siap 5 Kurang dari 40 (0-39) Belum Siap Sumber : Jan Sopaheluwakan, dkk, 2006 Berikut ini hasil penghitungan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu: 9

No Parameter Masyarakat kota Hasil analisi data kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Bulu dalam menghadapi bencana gempa bumi menunjukan bahwa masyarakat kota, masyarakat pinggiran kota dan masyarakat desa mendapat indeks yang hampir sama dan masuk dalam kategori hampir siap. Masyarakat di Kecamatan Bulu hampir siap dalam menghadapi bencana gempa bumi tersebut dikarenakan daerah Kecamatan Bulu masuk daerah dengan kerawanan bencana gempa bumi yang tinggi. Bencana gempa bumi juga sudah pernah terjadi di Kecamatan Bulu, hal tersebut mengakibatkan masyarakat di Kecamatan Bulu dapat belajar dari pengalaman terhadap kejadian gempa bumi yang terdahulu, sehingga masyarakat hampir siap jika terjadi bencana gempa bumi. Masyarakat Pinggiran Kota Masyarakat Desa 1 Pengetahuan dan 93,05 85,91 92,92 Sikap 2 Rencana 44,01 47,69 38,02 Tanggap Darurat 3 Sistem peringatan 20,37 6,29 11,95 Bencana 4 Mobilitas 30,15 43,89 32,07 Sumber Daya Kesiapsiagaan dalam Menghadapi 61,84 58,49 58,52 Bencana Gempa Bumi Kategori Hampir Hampir Siap Hampir Siap Siap Sumber : Hasil Peneliti Pengalaman masyarakat terhadap bencana gempa bumi belum didukung oleh pemerintah daerah setempat. Belum ada rambu-rambu evakuasi atau jalur untuk penyelamatan jika bencana gempa bumi. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kepanikan pada saat terjadi gempa. Pemberian sosialisasi mengenai bencana gempa bumi masih belum optimal, pemerintah daerah juga kurang 10

tanggap memberikan informasi atau peringatan dini terhadap bencana gempa bumi yang terjadi, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan ketidaktahuan masyarakat terhadap terjadinya bencana gempa bumi dan hal tersebut bisa menyebabkan seamkin parahnya dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi. KESIMPULAN Penelitian pengetahuan geografis dan kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Bulu dalam menghadapi bencana gempa bumi bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan geografis masyarakat di Kecamatan Bulu dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Bulu dalam menghadapi bencana gempa bumi. Berdasarkan hasil analisis data yang dari hasil angket diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan Geografis Masyarakat di Kecamatan bulu a. Pengetahuan Geografis Masyarakat Kota Masyarakat kota di Kecamatan Bulu sudah paham mengenai lokasi tempat tinggal mereka, karakteristik tempat tinggal maupun wilayah lain, karakteristik masyarakat, dan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pengetahuan geografis masyarakat kota di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori paham (Skor 64,81). b. Pengetahuan Geografis Masyarakat Pinggiran Kota di Kecamatan Bulu Masyarakat pinggiran kota di Kecamatan Bulu sudah paham mengenai lokasi tempat tinggal mereka, karakteristik tempat tinggal 11

maupun wilayah lain, karakteristik masyarakat, dan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pengetahuan geografis masyarakat pinggiran kota di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori paham (Skor 63,93). c. Pengetahuan Geografis Masyarakat Desa di Kecamatan Bulu Masyarakat desa di Kecamatan Bulu hampir paham mengenai lokasi tempat tinggal mereka, karakteristik tempat tinggal maupun wilayah lain, karakteristik masyarakat, dan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pengetahuan geografis masyarakat desa di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir paham (Skor 59,43). 2. Kesiapsiagaan Masyarakat di Kecamatan Bulu dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi a. Kesiapsiagaan Masyarakat Kota dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Bulu Kesiapsiagaan masyarakat kota dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir siap (Skor 61,84). b. Kesiapsiagaan Masyarakat Pinggiran Kota dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Bulu Kesiapsiagaan masyarakat pinggiran kota dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir siap (Skor 58,49). 12

c. Kesiapsiagaan Masyarakat Desa dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Bulu Kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Bulu masuk dalam kategori hampir siap (Skor 58,52). 13

DAFTAR PUSTAKA Hadi Sabari Yunus 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Konteporer, Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. Jan Sopaheluwakan, dkk. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi & Tsunami. Jakarta : UNESCO Office. Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, Kebijakan dan Strategi Pengelolaan. Yogyakarta: Liberty. Sugeng Triutomo, dkk. 2011. Indek Rawan Bencana Indonesia : BNPB. Susan Bliss. 2005. Geographically Literate Person : Department of Labor Employment and Training. The Association of American Geographers George Mason University Hunter College Howard University, 2008. Geo-Spatial Thinking Activities and Resources for Teachers of Geography and Earth Science. 14