BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Namun pemisahan ini mengakibatkan keleluasaan manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi (Soewardjono, 2005 dalam Yenibra, 2014). Asimetri

BAB I PENDAHULUAN. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) no.1. sejenis yang rasional. Laporan keuangan ini digunakan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis peranan seorang manajer keuangan mengalami. perkembangan. Semula tugas manajer keuangan hanya sebatas pada proses

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan nasional dan internasional. Untuk mewujudkan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana peningkatan dana bagi

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat menjalankan suatu kelangsungan usaha, suatu

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan memiliki beberapa alternatif dalam melakukan pendanaan,

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan tersebut menimbulkan biaya utang bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.terjadinya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Abdelghany (2005) menjelaskan earnings management merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba, karena perusahaan besar harus memenuhi ekspektasi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya perusahaan didirikan tidak hanya untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Upaya manajer perusahaan untuk mempengaruhi informasi-informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Nilai perusahaan yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. internal (Belkaoi, 2006 dalam Prastiti, 2013). 1, informasi laba merupakan sasaran utama dalam menilai kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

ISNI WIYATMI B

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (principal) dan pengelola perusahaan (agent). Dengan pemisahan ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain mencari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Umumnya dalam pengelolaan perusahaan, laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PANDAHULUAN. dan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, maka sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang dipakai perusahaan untuk menginformasikan apa yang telah dilakukan dan dialami perusahaan serta memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan selama satu periode tertentu. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009), laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang tersaji di dalam laporan keuangan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaa, sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusana, dan media mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Sumber pendanaan perusahaan berasal dari dua sumber. Pertama, sumber internal yaitu sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Pendanaan ini dalam bentuk laba yang tidak dibagi atau laba ditahan (retained earning). Kedua, sumber eksternal yaitu sumber dana yang berasal dari luar perusahaan seperti hutang (pinjaman) dari kreditur. Ketika perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk perluasan bisnis operasional, perusahaan mempunyai pilihan untuk menerbitkan hutang. Dalam perolehan hutang perusahaan membutuhkan biaya, sehingga akan timbul biaya 1

2 hutang (cost of debt). Biaya hutang merupakan tingkat bunga yang dibayarkan oleh perusahaan kepada kreditur sebagai tingkat pengembalian yang disyaratkan. Perolehan pendanaan hutang perusahaan memerlukan informasi tentang keadaan perusahaan yang digunakan dalam keputusan pendanaan ke perusahaan. Informasi ini dapat diperoleh melalui laporan keuangan yang disajikan. Oleh sebab itu, pihak kreditur menuntut penyajian laporan keuangan yang transparansi dan sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Namun pada kenyataannya, laporan keuangan tidak selalu disajikan dengan transparansi. Kasus seperti ini menutut dikembangkannya konsep corporate governance (tata kelola perusahaan) demi terwujudnya bisnis perusahaan yang sehat, bersih, dan bertanggung jawab. Mekanisme konsep corporate governance diduga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan kreditur untuk memberikan pinjaman dana dengan pengukurannya yang diproksikan dengan beberapa indikator seperti proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kualitas audit. Informasi di dalam laporan keuangan harus disusun, dipersiapkan, dan disajikan oleh orang yang mengelola perusahaan seperti manajer atau orang yang memperoleh tugas untuk melaksanakan tugas itu. Manajer selaku pengelola perusahaan merupakan pihak yang mengetahui keadaan perusahaan, sementara pihak luar yaitu pemilik, calon investor, kreditur, pemerintah dan stakeholder lainnya memiliki keterbatasan sumber untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan. Jika ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan, pihak eksternal ini hanya mengandalkan informasi yang disajikan manajer. Hal ini lah

3 yang menyebabkan adanya kesenjangan informasi dimana manajemen memiliki lebih banyak informasi mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan kreditur. Manajemen perusahaan yang memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dan informasi ini sering kurang disampaikan kepada investor dan kreditur. Ketika informasi yang didapatkan oleh kreditur tidak jelas mengenai keadaan perusahaan, kreditur akan mengantisipasi hal ini dengan meminta imbalan/return yaitu cost of debt yang lebih tinggi atas pinjaman yang diberikan. Pada penelitian ini akan diuji apakah proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kualitas audit berpengaruh terhadap cost of debt. Penelitian tentang pengaruh corporate governance terhadap cost of debt sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan hasil penelitian yang berbeda atas proksi corporate governance. Hasil penelitian oleh Rebecca dan Siregar (2011) menunjukkan corporate governance dilihat dari corporate governance index memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap cost of debt. Corporate governance suatu perusahaan dianggap dapat mengurangi cost of debt. Penerapan corporate governance dipandang sebagai mekanisme yang dapat digunakan untuk mengurangi potensi konflik antara manajemen dan pihak kreditur dengan meningkatkan pemantauan terhadap tindakan manajemen dan mengurangi risiko misallocation of funds yang ditanggung oleh kreditur. Juniarti dan Sentosa (2009) melakukan penelitian untuk mengetahui apakah good corporate governance dan voluntary disclosure berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Good corporate governance diproksikan dengan

4 proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kualitas audit. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial kepemilikan institusional dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Sementara itu proporsi komisaris independen kepemilikan manajerial, voluntary disclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Pengujian secara simultan, proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kualitas audit, tingkat voluntary disclosure secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap cost of debt. Yunita (2012) melakukan penelitian sejenis tentang pengaruh corporate governance terhadap voluntary disclosure dan biaya hutang. Penelitian menghasilkan simpulan berikut ini, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of debt dan voluntary disclosure. Proporsi kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap cost of debt tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap voluntary disclosure. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Rebecca dan Siregar (2011) dengan hasil kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap biaya hutang. Hasil penelitian Yunita (2012) mengatakan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of debt dan voluntary disclosure. Terakhir, kualitas audit berpengaruh signifikan negatif terhadap cost of debt, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap voluntary disclosure. Selain itu voluntary disclosure juga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap cost of debt. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yunita (2012). Perbedaan ini berbeda dengan penelitain sebelumnya. Pertama, penelitian ini

5 menambah variabel asimetri informasi sebagai variabel independen. Asimetri informasi adalah suatu keadaan dimana agent (manajemen) mempunyai informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dan prospek dimasa yang akan datang dibandingkan dengan principal. Kondisi ini memberikan kesempatan kepada agent menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi laporan keuangan sebagai usaha untuk memaksimalkan kemakmurannya dengan melakukan earnings management. Jika investor dan kreditur menyadari bahwa praktik manajemen laba banyak dilakukan oleh perusahaan maka investor dan kreditur akan melakukan antisipasi risiko dengan cara menaikkan tingkat imbal atas modal dan pinjaman yang diivestasikan. Inilah yang menjadi alasan peneliti menambah variabel asimetri informasi dalam penelitian ini. Perbedaan kedua yaitu periode tahun pengamatan menggunakan data tahun 2012. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Corporate Governance dan Asimetri Informasi terhadap Cost of Debt pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah tujuan penggunaan laporan keuangan perusahaan? 2. Apakah yang termasuk dalam sumber pendanaan di dalam perusahaan? 3. Apakah voluntary disclosure mempengaruhi cost of debt?

6 4. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kualitas audit berpengaruh terhadap cost of debt? 5. Apakah asimetri informasi berpengaruh terhadap cost of debt? 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang diteliti, maka untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, sehingga penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas cakupannya, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis melakukan penelitian yang hanya dibatasi pada praktik corprate governance melalui proksinya proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kualitas audit, dan melihat pengaruhnya terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap cost of debt? 2. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap cost of debt?

7 3. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap cost of debt? 4. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit berpengaruh terhadap cost of debt? 5. Apakah asimetri informasi berpengaruh terhadap cost of debt? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan proporsi komisaris independen terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. 2. Untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. 3. Untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. 4. Untuk memperoleh data empiris tentang corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012.

8 5. Untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh asimetri informasi terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Peneliti Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pengaruh corporate governance dan asimetri informasi terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. 2. Akademisi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi sebagai tambahan informasi yang ada bagi civitas akademika tentang topik yang sama. 3. Peneliti selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai gambaran bagi penelitian selanjutnya yang tertarik meneliti mengenai pengaruh corporate governance dan asimetri informasi terhadap cost of debt.